Chapter 07

"Marvel, apa ini?" tanya Dona syok, "pakaian dalam ini milik siapa?"

"Mah,.....!" Marvel tak kalah syoknya.

"Cepat katakan, punya siapa ini?" sekali lagi Dona menekan anaknya, "mbok Rumi menemukan ini kamar mu. Punya siapa Marvel?"

"Anu mah,...aduh. Gimana ya menjelaskannya?"

Marvel bingung sendiri.

"Punya siapa cepat katakan Marvel. Kamu nyolong jemuran orang ya...?" Dona menuduh anaknya sendiri.

"Aduh, anu mah...itu punya calon menantu mamah," bohong Marvel.

Kening Dona berkerut, emosinya mulai turun sedikit.

"Calon menantu, maksud kamu gimana?"

Mau tidak mau Marvel menjelaskan apa yang sudah terjadi bahkan tentang Kiran. Bukannya marah, Dona malah senang jika anaknya kembali tertarik pada perempuan setelah sekian tahun menduda.

"Tapi dia masih sekolah mah. Gimana ya cara mendekatinya?"

Marvel malah curhat pada mamahnya.

"Halah, itu gampang. Demi kamu mamah akan bantu deh!" ujar Dona yang langsung memberitahukan idenya pada Marvel.

Marvel sangat setuju dengan ide dari sang mamah. Marvel semakin percaya diri untuk mengejar Kiran.

Akhir pekan yang menyenangkan, setelah satu minggu pakaian Kiran berada di rumah Marvel pada akhirnya Marvel berniat mengembalikannya juga.

Mata Kiran melotot lebar, menelan ludahnya kasar. Fani juga tercengang saat Marvel memberikan paper bag yang berisi pakaian Kiran.

"Aku mencucinya sendiri, di jamin bersih tanpa kuman satu pun. Kalau pun ada, mungkin itu kuman-kuman cinta dari ku!" ucap Marvel begitu percaya diri.

"Ku pikir sudah om buang,...!" ucap Kiran pelan.

"Mas bewok juga mencuci pakaian dalam milik Kiran?" tanya Fani yang penasaran.

"Ya, aku mencuci luar dan dalamnya!" jawab Marvel tegas membuat wajah Kiran semakin tebal terasa.

"Om, kenapa gak di buang aja?" tanya Kiran kaku.

"Milik calon istri kenapa harus di buang?" tanya Marvel seketika membuat Kiran dan Fani menunjukan wajah kaget.

"Siapa yang di maksud calon istri?" tanya Kiran datar.

"Ya kamu, mamah mas sudah setuju kok kalau kamu jadi istri mas. Mas tahu kamu masih sekolah, mas bisa kok nunggu kamu hingga lulus!" tutur Marvel serius tapi di anggap bercanda oleh Kiran.

"Om, mending healing dulu deh. Sepertinya otak om konslet!" sahut Kiran.

"Panggilnya jangan om dong, mas aja!" ujar Marvel lagi-lagi membuat Kiran dan Fani saling pandang tak bersuara, "emmm,...ya udah. Mas pergi dulu ya, yang semangat kerjanya!"

Dengan santainya Marvel keluar dari toko kue milik Fani. Kiran langsung terduduk lemas di lantai. Tangannya sibuk mengabsen pakaiannya, sungguh wangi dan lembut pakaian tersebut.

"Mbak, masa iya om bewok yang cuci sih?"

"Gak ah, gak mungkin. Pasti dia bohong. Kalau gak pembantu ya mungkin di laundry."

"Semoga saja ya...!" seru Kiran.

Siang telah berganti malam, Kiran baru saja masuk ke dalam rumah. Sebenarnya keluarga Kiran tidak miskin, buktinya Hasan masih punya mobil.

"Nanti kita makan malam di tempat itu lagi ya," ujar Sika yang baru saja masuk kedalam rumah.

"Iya, nunggu ayah gajian!" sahut Hasan.

"Wah, enak sekali ya," ucap Kiran sinis, "anak tiri di ajak makan malam di tempat mewah. Anak kandung banting tulang kerja sendiri cari makan sendiri."

"Jaga bicara mu Kiran!" sentak Hasan.

"Kamu gak sopan sama ayah!" ujar Sika.

"Gak usah dengarkan Kiran, ayo kita masuk!" ajak Desi pada Hasan dan Sika.

Hasan dan Sika lebih menurut dengan ucapan Desi. Sungguh hati Kiran terasa sakit saat di perlakukan seperti ini.

Air mata gadis ini sudah tidak tertahankan lagi, Kiran menangis di bangku taman yang berada di pinggir pagar tralis yang tidak terlalu tinggi.

Kiran hanya menangis, tak ada suara yang ia keluarkan. Hal seperti ini sudah biasa ia lakukan. Tanpa Kiran sadari, dari seberang jalan ada Marvel yang memperhatikan dirinya sejak awal drama keluarganya tadi.

Ada perasaan marah dalam hati Marvel saat melihat Kiran di perlakukan tidak adil seperti ini.

Puas menangis, baru lah Kiran masuk ke dalam rumah. Marvel juga langsung memutuskan untuk pulang. Pria ini langsung kepikiran pada Kiran, entah bagaimana rasanya menjadi Kiran yang bisa menyimpan kesedihan di balik celotehan konyolnya setiap hari.

Pagi menjalang, seperti biasa Kiran bangun pagi langsung mandi tanpa sarapan dan langsung pergi sekolah. Masih tetap sama, Gama selalu membawakan bekal untuk Kiran.

"Kiran, apa makanannya tidak enak?" tanya Gama yang heran dengan raut wajah Kiran pagi ini.

"Makanan enak kok!" jawab Kiran lesu.

"Kamu sakit?"

"Gak kok,...!" jawab Kiran singkat kemudian menceritakan apa yang terjadi tadi malam.

Gama menarik nafas panjang, menepuk pundak Kiran memberi semangat pada gadis itu.

"Aku yakin jika suatu saat kau bisa sukses. Buktikan pada ayah mu jika kau bisa berdiri di atas kaki mu sendiri tanpa campur tangan dia."

"Aku punya keluarga tapi terasa asing bagi ku. Apa aku ini pembawa sial?"

"Heh, jangan bicara seperti itu. Mereka saja yang jahat pada mu!"

Gama terus memberi semangat pada Kiran. Gama tahu betul bagaimana tersiksanya Kiran dalam keluarganya sendiri.

"Kiran, kamu di panggil ke ruangan kepala sekolah," ujar salah seorang teman Kiran.

"Eh, kenapa?" tanya Kiran kaget.

"Gak tahu, udah cepat sana di tungguin loh!"

Kiran langsung menutup kotak makannya. Di temani Gama, Kiran pergi ke ruangan kepala sekolah. Hanya Kiran yang masuk ke dalam sedangkan Gama menunggu di luar ruangan.

"Kiran, bapak memanggil kamu untuk memberitahukan jika semua biaya sekolah sampai lulus sudah di lunasi," tutur kepala sekolah membuat Kiran terkejut.

"Siapa yang melunasinya pak?" tanya Kiran penasaran.

"Bapak gak tahu siapa orangnya. Yang pasti dia bilang orang yang akan hidup bersama mu di masa depan."

Kiran tertawa,

"Kenapa kau tertawa?" tanya kepala sekolah.

"Bapak ini kalau bercanda suka berlebihan deh!" ujar Kiran.

"Bapak serius, ini perinciannya!" sahut kepala sekolah sembari menunjukan buktinya pada Kiran.

"Pak, ini serius kah?" tanya Kiran yang masih belum percaya.

"Kamu ini di bilangin kok ngeyel!"

Kiran menggaruk kepalanya tak gatal, siapa yang sudah melunasi semua biaya sekolahnya ini.

"Ayah?" pikir Kiran, "tidak mungkin!"

"Heh Kiran,...malah melamun. Udah sana kembali ke kelas!" usir kepala sekolah.

Dengan wajah bingung dan penasaran, Kiran keluar dari ruangan kepala sekolah. Kakinya yang tersandung kursi saja tidak ia rasakan.

"Kiran, kau kenapa?" tanya Gama heran.

"Eh, gak apa-apa!" jawab Kiran semakin membuat Gama penasaran.

"Kau ada membuat masalah kah?"

"Gak ada, kepala sekolah cuma bilang kalau biaya sekolah ku sampai dengan lulus sudah di lunasi. Nah, aku bingung siapa yang sudah melunasinya?"

"Ayah mu mungkin!"

"Ah, tidak mungkin!"

"Ya udahlah, baguskan kalau begitu. Jadi, sekarang kamu gak usah pusing lagi mikirin biaya sekolah!"

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Alah biasanya rasa sakitnya itu sekarang aja,Biasa alur setiap novel tuh yah,Setiap anak mereka udah nikah dgn si Tajir dan udah bahagia juga hidup senang,Malah si Ayahnya nempel2 kayak perangko,Mintak maaf lah dan menyesal lah,Itu mah udah biasa,Si anak/suaminya juga pasti akan berkata,Seburuk2 dan sejahat2 nya,dia tetap ayah kandung kamu,Setelah itu dgn gampangnya di maafin,Keselnkan jadinya para readers..😌😌

2024-04-18

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah ku duga pasti Marvel orangnya..👍👍

2024-04-18

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

weeiih udah manggil Mas aja,Padahal tadi Kiran manggilnya Om..😂😂😜

2024-04-18

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Tamat
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Tamat
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!