Chapter 02

"Kiran, aku tinggal sebentar ya. Sebentar lagi ada yang mau ambil pesanan kue."

"Eh, iya mbak. Dinner ya...!" tebak Kiran pada pemilik toko kue.

"Tahu aja," ujar Fani malu-malu, "nanti mbak kasih bonus deh. Tenang aja!"

"Asyik, lumayan!"

"Kamu ini, kalau duit aja cepat!"

"Maklumlah mbak, ya kan...!"

"Iya, mbak bercanda. Ya udah, jaga tokonya kalau mau makan pesan abang ojol aja," pesan Fani sebelum pergi.

Sejak masuk sekolah SMA, di toko kue ini lah Kiran menggantungkan hidupnya. Pulang ke rumah hanya untuk sekedar numpang mandi dan tidur saja. Ayah dan ibu tirinya sama sekali tidak peduli pada dirinya apa lagi sang ayah lebih menurut dengan ucapan ibu tirinya.

Belum lama Fani pergi, seorang pria masuk kedalam toko kue. Dengan cepat Kiran menghampirinya.

"Ambil pesanan ya om?" tanya Kiran sok kenal karena ia masih mengingat wajah Marvel.

"Iya, cepat!"

"Tunggu sebentar om, Kiran pack dulu."

Kiran kemudian membungkus beberapa jenis kue pesanan Marvel. Entah kenapa tiba-tiba saja Kiran merasa merinding karena Marvel sejak tadi terus memperhatikan gerak geriknya.

"Ini om, sudah selesai...!" ujar Kiran dengan wajah takut.

"Kenapa dengan wajah mu?" tanya Marvel tidak senang melihat ekspresi wajah Kiran.

"Om, ini pesanannya. Silahkan pergi," usir Kiran merasa risih karena Marvel semakin memperhatikannya.

"Pelayanan tidak ramah, bintang satu!" ucap Marvel.

"Gak apa-apa bintang satu, dari pada di perkaos!" ucap Kiran berbisik.

Untung saja Marvel tidak mendengar, pria ini langsung mengambil pesanannya. Di pintu keluar, Marvel kembali mengintip ke dalam toko, tentu saja hal ini membuat Kira semakin ketakutan.

Sungguh lelah Kiran malam ini, untung saja ia sudah makan sepulang dari bekerja tadi. Karena apa, sudah pasti ibu tirinya itu tidak akan menyisakan makan malam untuk dirinya.

"Kiran, bagi duit dong buat beli rokok!"

Tiba-tiba saja sang ayah membuka pintu kamar Kiran.

"Kiran gak punya duit yah,"

"Kau ini kerja setiap hari duitnya kemana hah?" sentak Hasan memuat hati Kiran sakit.

"Kiran kerja buat makan, bayar sekolah dan buku. Selama ini apa ayah ada membiayai sekolah Kiran?"

"Yang nyuruh kamu buat sekolah siapa hah? sudah tahu kita ini miskin!"

"Tapi, kenapa ayah bisa membiayai kuliah Sika?" tanya Kiran membuat Hasan terdiam.

Tidak ingin berdebat dengan Kiran, Hasan memilih pergi. Kiran langsung mengunci pintu kamarnya, gadis ini hanya bisa menangis memeluk malam kesunyian.

"Ibu, Kiran rindu...!" lirih gadis ini dalam isaknya.

Semua orang yang mengenal Kiran hanya mengira gadis ini nakal yang kalau ngomong asal mangap dan suka keluyuran malam. Tapi, pada kenyataannya Kita pulang malam hanya untuk bekerja memenuhi kebutuhannya sendiri.

Malam telah berganti pagi, rasa lelah sudah biasa di rasakan Kiran. Gadis ini tidak pernah ikut sarapan bersama, kenapa? karena ibu tirinya tidak pernah memasak lauk lebih untuk dirinya, kalau pun ada makanan itu hanya tinggal nasi saja.

Berjalan kaki pergi ke sekolah, tentu tidak. Gama yang setia selalu mengantar jemput Kiran apa lagi rumah mereka berada satu arah.

"Mata mu bengkak, nangis lagi?" tanya Gama.

"Dikit,...!" jawab Kiran lesu.

"Ayah mu lagi?"

Huft,....

Kiran hanya menarik nafas lalu mengangguk.

"Aku heran sama ayah mu itu, di beri pelet apa dia sama ibu tiri mu. Perasaan nurut aja gitu...!"

"Di kasih jaran goyang mungkin!" ceplos Kiran kesal.

"Makan dulu, bel masuk masih sepuluh menit lagi," ujar Gama seperti biasa menyodorkan kotak makan.

"Gam, aku merasa tidak enak hati pada mu."

"Udah, gak usah gitu. Ayo makan cepat."

"Kalau kakak mu tahu, dia pasti akan marah."

"Gak kok, malahan kakak ku selalu mengingatkan ku untuk membawa bekal makanan untuk mu."

"Terimakasih sobat...!" ucap Kiran terharu.

Seperti biasa, Kiran akan melahap dengan habis makanan yang di bawakan Gama. Tak peduli lauk apa dan rasanya bagaimana, Kiran pasti akan menghabiskannya. Gadis ini sangat menghargai makanan.

Rutinitas seperti biasa setelah pulang sekolah Kiran tidak langsung pulang ke rumah melainkan langsung pergi ke toko kue. Hal pertama yang di kerjakan Kiran adalah mencuci semua perkakas kotor setelah membuat kue.

Kiran merenggangkan pinggang dan leher yang sangat kaku. Ingin rasanya mengeluh tapi rasanya percuma saja. Saat seusianya harus sekolah dan menikmati masa muda dengan penuh warna, Kiran justru membanting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri.

"Mbak, semua pekerjaan sudah beres. Aku boleh istirahatkan?"

"Ya ampun Kiran, udah berapa kali mbak bilang, kalau capek ya istirahat. Jangan di paksa."

"Namanya juga kerja mbak, kalau pekerjaan belum selesai itu malah buat pikiran."

Krek,....

Obrolan mereka terhenti saat pintu toko terbuka.

"Hais,...Om genit itu lagi...!" bisik Mawar.

"Eh, kenapa memangnya?" tanya Fani penasaran.

"Ehem,....!" Marvel berdehem, membuat Kiran dan Fani sedikit tersentak.

"Eh, cari kue apa ya mas?" tanya Fani mendadak gugup.

Bukannya menjawab, Marvel malah sibuk memandang wajah cantik Kiran hingga membuat Kiran salah tingkah.

"Om, kalau di tanya itu jawab dong!" tegur Kiran.

"Keluarkan kue yang paling enak yang ada di toko kue ini," titah Marvel.

"Semua enak, masnya mau yang mana?" tanya Fani yang sebenarnya belum terlalu kenal dengan Marvel karena Marvel baru dua kali ini belanja di tokonya.

"Kalau begitu bungkus saja semuanya!" ucap Marvel semakin membuat Kiran dan Fani bingung.

"Seriusan om?" tanya Kiran.

"Cepat atau ku obrak abrik toko kue ini," ancam Marvel.

Kiran dan Fani langsung membungkus semua kue yang ada di dalam etalase. Keduanya tidak banyak bicara apa lagi Marvel terus memandang Kiran bernafsu.

Setelah membayar semua kue, Marvel langsung pergi dari toko kue tersebut.

"Itu anaknya bu Dona yang suka pesan kue di toko mbak Fani," kata Kiran memberitahu.

"Kamu pernah ketemu sama dia?" tanya Fani penasaran.

"Pernah dua kali mbak, di rumahnya dan dia sendiri datang kesini pas mbak Fani pergi dinner."

"Kok dia lihatin kamu seperti itu?"

"Gak tahu juga mbak, aku jadi takut dan risih!"

"Entar mbak cari tahu tentang dia biar kamu bisa waspada kalau dia datang lagi."

"Iya mbak," jawab singkat Kiran.

Sedangkan Marcel, pria ini bingung sendiri dengan kue yang menumpuk di dalam mobilnya. Di bawa pulang tidak mungkin juga, siapa yang akan memakannya. Pada akhirnya marvel membawa semua kue ke kantornya.

"Met, di dalam mobil ku banyak kue. Kau bagikan pada karyawan saja," perintah Marvel pada Meta, sekretarisnya.

"Baik pak!"

Meta langsung pergi ke loby, saat ia membuka pintu mobil, Meta terkejut melihat kue yang sangat banyak. Akhirnya Meta memanggil beberapa karyawan untuk membantunya membagikan kue tersebut, bahkan Marvel memberi perintah jika semua karyawan harus dapat kue meskipun secuil.

Terpopuler

Comments

Azhure

Azhure

oohhh meta!!! td manggil MET, kirain asistennya namanya slamet, ternyata meta 🤭🤭🤭🤭

2023-10-16

0

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

alasan j c marvel beli kue cuma pingin liat Kiran cieeeee naksir ya om😅😅😅

2023-06-03

0

Salsa Bila

Salsa Bila

bosss yg baik ada mau nya.

2023-03-22

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Tamat
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Tamat
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!