Chapter 05

"Ada titipan makanan untuk mu," kata Fani memberitahu Kiran sembari menyodorkan paper bag yang berisi makanan mahal.

"Dari siapa mbak?" tanya Kiran penasaran.

"Gak tahu juga, tadi ada tukang ojek yang nganter sih. Ya udahlah, makan aja. Mungkin makanan itu dari pengagum rahasia mu!" ujar Fani.

"Lah, kalau ada peletnya gimana mbak?" Kiran takut, "gak ah, gak berani makan aku!"

"Ya ampun, gak usah lebay deh. Nih baca, dari calon suami di masa depan!" ujar Fani menunjukan selembar kertas.

"Apaan sih, aneh deh!"

"Udah, makan sana. Kamu pasti lapar!"

"Yah, mau bagaimana lagi, rezeki tidak boleh di tolak ya kan?" ujar Kiran sambil tertawa.

Hujan turun semakin deras, toko kue sangat sepi hanya ada Fani dan Kiran berdua saja. Fani, wanita ini tidak berniat untuk menambah karyawan karena semua pekerjaan bisa di kerjakan Kiran dengan baik.

Pukul delapan malam, seperti biasa Gama menjemput Kiran dari toko kue untuk mengantarnya pulang.

"Makasih loh udah jemput!" ucap Kiran.

"Ya udah, masuk sana cepat. Istirahat!"

Kiran hanya mengiyakan, gadis ini masuk kedalam rumah sedangkan Gama juga langsung pulang.

"Anak sekolah setiap hari pulang malam. Mau jadi apa kamu?" tegur Sika, kakak tiri Kiran.

"Aku pulang kerja loh, gak seperti kamu yang cuma jadi beban orang tua!" sahut Kiran yang kesal.

Sika emosi, tidak terima di katai seperti itu oleh Kiran.

"Mending jadi beban orang tua dari pada jual diri...!" ucap Sika membuat hati Kiran semakin panas.

"Ya mending jual diri dapat duit, dari pada kamu pacaran mau aja di tidurin gratis lagi...!"

"Mulut mu ini, jahanam sekali....!"

Sika ingin menampar wajah Kiran, tapi dengan cepat Kiran menahan tangan kakak tirinya ini.

"Aku tidak mungkin kerja banting tulang jika kau dan ibu mu tidak menghasut ayah ku, tidak mungkin aku semenderita ini," ucap Kiran dengan sorot mata tajam.

Buk,....

Kiran mendorong Sika hingga membuat wanita itu jatuh tersungkur.

"Kiran, kau apa kan kakak mu hah?"

Desi berteriak, tidak terima jika anak kesayangannya di perlakukan kasar.

"Dia yang memulai, jadi jangan salah kan aku jika aku membalas!" kata Kiran.

"Ibu sakit,...!" rengek Sika manja.

"Mas, lihat anak mu. Dia menyakiti anak ku," adu Desi pada Hasan.

"Kiran,....!"

"Apa yah, apa ayah akan membela dia yang jelas-jelas bukan anak kandung ayah?" tanya Kiran sakit hati, "selama ini aku mengalah. Ayah tidak pernah membiayai hidup ku dan hanya fokus pada pendidikan anak tiri ayah ini. Bahkan kalian pun tidak pernah membiarkan aku makan nasi di rumah ini," teriak Kiran yang sudah emosi.

Baik Desi maupun Hasan hanya terdiam, Kiran yang sudah muak langsung masuk kedalam kamarnya dengan membanting pintu.

"Dasar anak tidak teratur. Apa begitu cara Yeni mendidik Kiran dulu?" Desi mencibir.

"Jangan bawa-bawa Yeni, dia sudah meninggal...!" ujar Hasan kemudian berlalu pergi.

Desi mengumpat kesal begitu juga dengan Sika. Bagi mereka Kiran hanya benalu yang tidak bisa di singkirkan dari rumah ini. Sikap Hasan yang tidak tegas membuat Desi dengan mudahnya berlaku seenaknya pada Kiran.

Malam berganti pagi, hari minggu yang membuat Kiran bosan. Rumah sepi karena Desi dan anaknya sedang pergi shopping.

Dengan Perasaan malas Kiran keluar kamar untuk menemui sang ayah yang saat ini sedang duduk menonton televisi.

"Yah,....!"

"Hemmm,....!"

"Empat bulan lagi aku ujian, aku ingin kuliah sama seperti Sika."

"Ayah tidak punya uang Kiran, kamu kerja saja!"

Mata Kiran mendelik, hatinya mendongkol besar.

"Giliran aku yang minta aja pasti selalu ngomong gak punya duit. Kalau Sika yang minta langsung ada. Sebenarnya aku ini anak kandung ayah apa bukan sih?"

"Kuliah itu butuh biaya masuk yang sangat banyak. Ayah tidak sanggup!"

"Gaji ayah kan lumayan besar. Bagaimana bisa ayah bilang gak punya uang? Sika bisa kuliah di universitas ternama, dia anak tiri ayah loh. Aku anak kandung ayah!"

"Sudahlah Kiran, kamu ini berisik! Gak usah kuliah, ngapain kuliah? buang uang saja!"

Kiran terdiam, hatinya bagai tertampar mendengar perkataan dari ayahnya sendiri. Gadis ini kembali ke kamar, mengambil tas kemudian pergi.

Hari masih pagi, Kiran tidak punya tujuan karena toko kue akan buka jam sepuluh pagi. Pada akhirnya Kiran memutuskan pergi ke makam ibunya, duduk di sana bercerita tentang peliknya hidup yang ia jalan sekarang.

"Kirain rindu sama ibu," ucap gadis ini, "kenapa ayah tidak pernah sayang sama Kiran?"

Gambaran langit pagi ini sama seperti gambaran hati Kiran. Mendung kelabu seperti ingin hujan lebat.

"Kiran cuma ingin di perlakukan sama. Ayah sama sekali tidak pernah peduli pada Kiran bu,...!"

Jederrrr......

Kilatan petir mulai menyambar, gadis ini tidak peduli dengan air yang sudah mulai jatuh membasahi bumi. Air mata Kiran menyatu dengan air hujan, sungguh hidup ini terlalu kejam untuk Kiran.

Tubuhnya mulai menggigil, dengan langkah gemetar Kiran keluar dari area pemakaman. Gadis ini berjalan lesu, jalanan tampak sepi menakutkan.

Tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti tepat di depan Kiran, membuat langkah gadis ini ikut terhenti. Mobil tersebut mundur, kembali berhenti tepat di samping Kiran.

"Hai bocah, ayo masuk. Jangan mandi hujan, kau bukan anak kecil lagi."

"Gak ah, gak mau!" tolak Kiran merasa takut.

"Mau masuk atau ku paksa masuk!" ancam pria yang berada di balik kemudi.

"Om ngikutin aku ya...?"

"Enak aja, kamu gak lihat kalau aku pakai baju olahraga begini?"

"Ya udah, sana pergi...!"

"Ayo cepat masuk, nanti kamu sakit...!"

Kiran terus menolak, Marvel semakin membujuk. Pada akhirnya Kiran luluh juga, gadis ini memutuskan masuk kedalam mobil Marvel karena tubuhnya benar-benar sudah menggigil.

"Om, mobil mahalnya jadi basah ni...!"

"Gak usah di pikirin," ujar Marvel kemudian langsung melajukan mobilnya.

Hujan semakin deras, Marvel mencari toko pakaian karena pria ini tidak tega melihat Kiran yang sudah menggigil.

"Ngapain berhenti di sini om?" tanya Kiran.

"Cepat turun dan ganti pakaian mu. Nanti kau sakit!" titah Marvel.

"Duh, aku miskin om gak punya uang!"

"Aku yang bayar!" seru Marvel langsung menyeret Kiran turun.

Benar-benar gila, Kiran tidak bisa membantah kali ini. Gadis ini langsung memilih pakaian dengan model sembarang kemudian langsung berganti di ruang ganti yang sudah di sediakan.

Setelah membayar, Kiran dan Marvel kembali masuk kedalam mobil. Kali ini Kiran duduk du kursi depan karena kursi belakang sudah basah.

"Kamu hujan-hujanan dari mana mau kemana?" tanya Marvel penasaran.

"Dari makam ibu, eh malah kehujanan!"

"Sekarang mau kemana?"

"Toko kue om, aku harus kerja!"

Terpopuler

Comments

Azhure

Azhure

dosa gak sih klo getok pala bokapnya kiran /Hammer//Hammer//Hammer/ 🤭🤭🤭

2023-10-16

1

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

enak kyknya punya ayah kyk boknya c Kiran low dijadiin tumbal halal kali yah😐🤭

2023-06-03

0

🌼ᴍᴇᴀᴍᴏʀ_ᴍʏʀᴀɴᴅʜᴀ🇲🇾

🌼ᴍᴇᴀᴍᴏʀ_ᴍʏʀᴀɴᴅʜᴀ🇲🇾

Benar2 tega ya sama putri kandung sendiri.. 😢

2022-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Tamat
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Tamat
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!