Chapter 20

"Duduklah Kiran, ibu sudah memasak banyak lauk untuk merayakan hari kelulusan mu," ucap Desi ramah dengan senyum lebarnya.

Kiran menatap heran, gadis curiga jika Desi sedang merencanakan sesuatu untuk dirinya.

"Kenapa kau diam saja, duduk dan nikmati makanan mu!" tegur Hasan pada anaknya.

"Sangat mencurigakan!" seru Kira dengan entengnya.

"Kau ini kenapa sih Kiran?" tanya Sika, "kita baik salah. Aku dan ibu selalu kau pandang jahat. Aku sedih sekali."

"Kiran,...!" sekali lagi Hasan menegur Kiran.

Mau tidak mau Kiran duduk, mengambil piring dan mengisinya dengan makanan. Meski berasa, tapi makanan ini terlalu asing untuk masuk ke dalam mulut Kiran. Sejak Desi dan Sika masuk ke dalam rumah ini, Kiran sudah tidak pernah lagi merasakan nikmatnya masakan rumahan.

Selesai makan, Kiran bergegas kembali ke kamarnya. Tidak peduli jika Hasan terus berteriak memarahinya.

Malam telah berganti pagi, seperti biasa Kiran bergegas untuk berangkat bekerja. Tidak ada harapan untuk dirinya melanjutkan kuliah, ayahnya sama sekali tidak peduli akan masa depan dirinya.

Gama sangat sibuk mengurus berkas untuk melanjutkan pendidikannya. Jadi, sudah beberapa hari ini Kiran berangkat kerja naik kendaraan umum.

"Hanya gerimis, kenapa jalanan sangat sepi?"

Kiran terus melanjutkan langkahnya menuju ujung jalan. Tapi, tiba-tiba saja ada sebuah mobil yang berhenti tepat di sampingnya lalu menyeret Kiran masuk kedalam mobil.

Gadis ini berontak, melawan dua orang yang saat ini sedang memeganginya. Tenaga Kiran kalah kuat saat ia mulai lunglai akibat obat bius. Entah di bawa ke mana Kiran, gadis yang sudah tidak sadarkan diri ini juga tidak tahu.

Pukul delapan malam, Kiran baru sadar. Gadis ini memegangi kepalanya yang terasa nyeri.

"Di mana aku?" Kiran bertanya dengan suara lirih. Pemandangan gelap apa lagi lampu ruangan ini berwarna pijar.

Dengan langkah lemas, Kiran berjalan menuju pintu. Ia mencoba membuka pintu namun terkunci. Kiran panik, gadis ini seketika sadar jika ia telah di culik. Kiran juga menyadari jika ia saat ini sedang mengenakan pakaian yang sangat terbuka.

"Kenapa aku seperti ini? pasti ini kerjaan Sika dan ibunya yang sialan itu," ucap Kiran yang menyadari jika ia telah di jebak.

Kiran panik, terus berusaha membuka pintu. Tapi, tiba-tiba saja gagang pintu berputar. Pintu terbuka, seorang pria setengah baya masuk dengan tatapan penuh nafsu pada Kiran.

"Hallo nona cantik," sapa pria tersebut.

"Siapa kau?"

Kiran semakin panik.

"Layani aku malam ini, aku sudah membeli mu dengan sangat mahal. Katanya kau masih perawan ya...?"

Langkah Kiran mundur, ia menghindari pria tua yang ingin menyentuhnya.

"Dasar bajingan bau tanah, jangan sentuh aku!" ucap Kiran dengan nada tinggi.

Pria tersebut marah, ia langsung menarik Kiran hendak menciuminya. Tapi, aksinya terhenti ketika pintu terbuka.

"Kiran,......!"

Mata Hasan melotot lebar mana kala melihat anak gadisnya sedang di sentuh oleh seorang pria. Saat melihat Hasan, pria tersebut langsung kabur begitu saja. Tidak hanya Hasan, ada Gama di belakang Hasan. Gama hanya diam saja, melihat dengan rasa kecewa yang sangat dalam.

"Ayah,...!" lirih Kiran, "ayah tolong aku," pinta Kiran dengan wajah ketakutan.

Plak,.....

Bukannya menolong Kiran, Hasan malah memukul wajah anaknya berulang kali. Hasan mengamuk, ia tidak terima saat mendapati anaknya yang berada di tempat kotor seperti ini.

Kiran hanya bisa menangis, apa lagi saat ayahnya menyeret membawanya pulang. Di rumah, Hasan kembali memukul Kiran, menghajar anak kandungnya sendiri bagai binatang.

Sika menahan tawanya saat melihat Kiran di hajar, sedangkan Desi berusaha menahan suaminya agar ia terlihat berjuang.

"Ternyata selama ini pekerjaan mu sangat haram. Bisa-bisanya kau menjual diri dan mempermalukan nama baik keluarga ini," ucap Hasan dengan nada tinggi.

"Aku di jebak!" sahut Kiran singkat.

"Tidak ada yang menjebak mu, dengan mata kepala sendiri ayah melihat kau dan lelaki tua itu hendak bercumbu!"

"Ayah bisa tanyakan semuanya pada Sika dan ibunya. Semua ini perbuatan mereka!"

"Jangan memfitnah mereka!" sentak Hasan, "mereka tidak tahu apa-apa. Ayah menemukan ini di kamar mu!" ujar Hasan sembari melemparkan alat kontrasepsi dan alamat tempat haram tersebut.

Huft,....

Kiran hanya bisa menarik nafas pelan. Rasa sakit di wajah dan tubuhnya tak sebanding dengan rasa sakit di hatinya.

"Ayah, aku benar-benar di jebak!" sekali lagi Kiran menegaskan jika ia tidak tahu apa-apa.

"Jangan panggil aku ayah. Aku bukan ayah mu lagi, sekarang juga angkat kaki dari rumah ini. Kau sudah membuat wajah ku tercoreng!"

Suara berat Hasan sungguh mendengung di telinga dan hati Kiran. Ia tidak menyangka jika ayahnya bisa melakukan hal sekejam ini pada dirinya.

"Aku tidak bersalah!" Seru Kiran membela diri, "bukan aku yang harus pergi dari rumah ini, tapi mereka!" ujar Kiran yang menunjuk Sika dan Desi.

Sika dan Desi hanya diam saja, sengaja diam agar urusan lebih singkat.

"Kemasi barang mu dan pergi dari rumah ini," usir Hasan dengan tega mendorong anaknya sendiri.

Kiran bangkit, gadis ini menghapus air matanya kasar.

"Baik, aku akan pergi dari rumah ini," ucap Kiran dengan lantang, "untuk kalian berdua,selamat karena rencana kalian sudah berhasil!"

Kiran langsung masuk kedalam kamar. Mengemasi semua pakaiannya, sesekali air matanya jatuh tapi langsung di hapus oleh Kiran.

Tanpa menoleh ke belakang, Kiran langsung keluar dari rumah yang selama sudah membesarkan dirinya.

Langkah Kiran terhenti saat melihat Gama yang berada di pintu gerbang dengan raut wajah kecewa pada Kiran.

"Gama, apa kau percaya pada ku?" tanya Kiran berharap jika Gama tidak termakan apa yang dia lihat.

"Aku kecewa pada mu Kiran. Aku tidak menyangka jika selama ini kau melakukan pekerjaan sampingan yang menjijikan."

Deg,....

Kiran hanya bisa memejamkan mata mendengar ucapan Gama. Teman masa kecil yang selama ini selalu mengerti dirinya telah kecewa berat padanya.

"Aku di jebak Gama. Sika dan ibunya yang sudah melakukan hal seperti ini pada ku." Kiran mencoba menjelaskan.

"Berhenti membela diri Kiran. Aku benci pada mu, aku malu memiliki teman seperti mu. Demi uang kau menghalalkan segala cara. Mulai sekarang jangan temui aku lagi, kita putus hubungan sebagai teman."

Gama langsung menghidupkan motornya, pergi begitu saja tanpa mendengar penjelasan Kiran. Gadis ini hanya bisa menangis, kesialan macam apa yang sedang ia hadapi sekarang.

Dengan langkah lemas Kiran hanya bisa menyusuri jalanan. Tak ada tempat tujuan, gadis ini hanya mengikuti alur langkah kakinya.

Malam semakin larut, gerimis kembali turun membasahi bumi. Kiran duduk di emperan toko yang sedikit gelap. Air matanya basah, sekarang sudah tidak lagi yang percaya padanya termasuk Hasan, satu-satunya anggota keluarga yang ia miliki.

Terpopuler

Comments

Rara Kusumadewi

Rara Kusumadewi

Marvel datanglah.... tolonglah kiran

2023-11-11

0

Azhure

Azhure

laaahhh ini teman jg lucknut ternyata

2023-10-16

0

Noor Sukabumi

Noor Sukabumi

lanjut thor

2023-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Chapter 104
105 Chapter 105
106 Chapter 106
107 Chapter 107
108 Chapter 108
109 Chapter 109
110 Tamat
111 Pengumuman
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Chapter 104
105
Chapter 105
106
Chapter 106
107
Chapter 107
108
Chapter 108
109
Chapter 109
110
Tamat
111
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!