“Bagaimana?”
Alana menatap Rayan yang sedang menyantap makan malamnya. Pria itu bertanya tanpa menoleh padanya yang berada di sampingnya.
“Aku belum melakukan apa apa..” Jawab Alana pelan.
Rayan mengangguk pelan. Pria itu terus menikmati hidangan di sampingnya tanpa memperhatikan ekspresi bingung Alana.
“Rayan..” Panggil Alana pelan.
“Hem...” Saut Rayan melirik sekilas pada Alana.
Alana berdecak. Rayan, pria itu benar benar sangat susah di tebak. Sebentar dingin sebentar romantis.
“Aku mau pulang ke rumah ibu saja.” Kata Alana kemudian bangkit dari duduknya di kursi dan melangkah menjauh dari Rayan.
Rayan terkejut namun tetap bungkam. Ada rasa tidak rela mendengar Alana ingin pulang ke rumah Sari, ibunya.
Rayan menoleh menatap Alana yang melangkah menuju belakang rumah. Rayan bisa menebak istrinya itu pasti hendak ke taman belakang rumah karna hanya taman dan kamar tempat yang sering dia singgahi.
Rayan melepaskan alat makan yang sedang dia gunakan kemudian bangkit dari duduknya mengejar langkah Alana yang lumayan cepat.
Saat melangkah di belakang Alana, jantung Rayan berdetak begitu cepat. Pria itu terus fokus menatap punggung Alana yang sedikit lagi dapat dijangkaunya.
Rayan meraih lengan Alana menariknya kebelakang hingga tubuh Alana terseret kemudian masuk ke dalam pelukanya. Alana memekik tapi langsung diam saat bibir panas rayan menyentuh bibirnya.
Rayan mencium Alana dalam diam di depan pintu penghubung taman tanpa ada seorangpun yang melihat.
Rayan melepaskan ciumanya. Tatapanya begitu serius pada Alana yang masih terlihat sangat terkejut karna apa yang Rayan lakukan tiba tiba padanya.
“Rayan..”
“Aku bukan laki laki romantis. Aku minta maaf.” Katanya menyela ucapan lirih Alana.
Alana diam. Tatapanya tepat mengenai kedua bola mata coklat bening Rayan. Alana tidak tau apa yang sedang di pikirkan oleh pria didepanya. Tapi ciuman itu membuat Alana benar benar tidak bisa berkutik.
“Aku mungkin bukan laki laki yang kamu cintai. Tapi aku suami kamu. Dan kamu tidak bisa pergi begitu saja dari sisiku, Alana.” Kata Rayan lagi.
Alana menghela napas kemudian menundukan kepalanya tapi Rayan langsung mencegahnya dengan menahan dagu Alana. Rayan kembali mendaratkan ciuman sekilasnya di bibir Alana. Tidak ada pagutan seperti ciuman panas. Hanya bibir yang di tempelkan saja.
“Tetap di sampingku Alana.”
“Tapi Sakura..”
“Jangan pikirkan yang lain.” Sela Rayan cepat.
Alana melepaskan diri dari pelukan Rayan. Alana melangkah sedikit menjauh dari Rayan yang tetap berdiri disampingnya.
“Kamu egois Rayan.” Katanya.
“Kamu mau aku tetep disini tapi hati kamu tetap untuk Sakura. Itu sangat tidak adil untukku.” Lanjut Alana.
Rayan terus menatap punggung Alana yang berada beberapa langkah dari tempatnya berdiri. Rayan sudah memikirkan semua itu.
“Jadi kamu maunya bagaimana?” Tanya Rayan.
Alana diam. Alana sendiri tidak tau inginya bagaimana. Tapi Alana juga merasa tidak bisa terus terusan hidup dalam bayangan Sakura.
“Aku tidak tau.” Jawabnya.
Rayan menghela napas pelan. Melupakan Sakura bukanlah hal mudah. Tapi melepaskan Alana juga hal yang tidak pernah Rayan inginkan. Alana adalah istrinya. Sementara Sakura, dia adalah orang yang berhasil membuat Rayan merasa sangat dicintai.
“Alana..” Panggil Rayan.
Alana menolehkan kepalanya. Tatapanya tidak bisa Rayan baca sekarang. Entah sedih ataupun tidak Rayan tidak tau.
“Apa kamu mau belajar mencintaiku?”
Alana terkejut bahkan sangat.
“Apa?” Lirihnya.
Rayan tersenyum tipis kemudian melangkah mendekat pada Alana. Rayan berdiri di samping Alana dengan kepala mendongak menatap bintang yang bertaburan dilangit gelap. Tidak ada rembulan malam ini. Tapi menurut Rayan gemerlap bintang sudah membuat langit gelap itu terlihat indah.
“Aku tanya apa kamu mau belajar mencintaiku?” Rayan mengulang pertanyaanya.
“Atau mungkin memang kamu masih mencintai laki laki itu?”
Alana segera menggelengkan kepalanya cepat. Alana tau siapa yang Rayan maksud.
“Aku membencinya sekarang. Jangan salah paham.”
Rayan tersenyum. Kata salah paham yang terlontar dari bibir Alana terdengar sangat lucu di telinga Rayan.
“Aku tidak salah paham. Hanya ingin tau saja.”
“Oh kalau begitu kamu cemburu.”
Rayan mengangkat sebelah alisnya.
“Aku cemburu?”
“Ya. Kamu cemburu karna menganggap aku masih punya rasa sama Dion. Padahal jelas jelas aku saja minta bantuan kamu buat balas semua perbuatan Dion sama kamu.”
Rayan tertawa pelan. Cemburu kata yang sederhana namun menyimpan makna yang begitu berarti dalam suatu hubungan.
“Baiklah, anggap saja begitu. Sekarang kamu ikut aku.” Rayan meraih pergelangan tangan Alana menggenggamnya sedikit erat.
“Eh, mau kemana?” Tanya Alana bingung.
Rayan tidak menjawab dan malah menuntun Alana masuk kembali ke dalam rumah.
Rayan membawa Alana menuju ruang baca. Disana banyak sekali photo kebersamaanya dan Sakura.
“Apa maksudnya? Kamu mau aku seperti dia lagi?”
Rayan menggeleng pelan. Pria itu menjentikkan jarinya dan saat itu juga 2 body guard masuk ke dalam ruang baca.
“Ada apa ini? Rayan apa yang mau kamu lakukan?”
Rayan tidak menjawab pertanyaan Alana. Pria itu menatap 2 body guard yang berdiri menundukan kepala di sampingnya.
“Kalian berdua, bereskan semua photo dan semua tentang Sakura setelah itu bawa ke taman belakang.” Perintahnya.
“Baik tuan.” Keduanya menjawab dengan kompak kemudian dengan gerakan cepat segera mengambil semua yang berhubungan dengan Sakura di tempat itu.
Alana yang melihat itu menggeleng tidak percaya. Alana menatap 2 body guard yang begitu cekatan mengambil semua photo photo Alana baik yang besar maupun kecil.
“Rayan, apa yang kamu lakukan?”
Rayan hanya diam saja. Semuanya sudah Rayan pikirkan. Dan Rayan pikir mungkin itu adalah satu satunya cara untuk Alana tetap berada di sampingnya.
Rayan menatap Alana sebentar kemudian berlalu dari ruang baca dalam diam.
Alana berdecak. Rayan benar benar sangat susah di tebak.
“Rayan, tunggu aku.”
Alana berlari menyusul Rayan yang kembali berjalan menuju taman belakang rumah. Alana merasa perlu tau apa alasan Rayan melakukan itu.
“Rayan.”
BRUK !!
Alana terkejut saat mendengar suara benda yang di jatuhkan. Alana semakin tidak paham dengan apa yang ingin di lakukan Rayan pada barang barang yang menyangkut Sakura.
“Sekarang ambil semua baju baju di lemari nyonya di kamar saya. Bawa kesini dan satukan dengan barang barang itu.”
Alana mendelik. Sekarang semua baju bajunya pun harus di bereskan.
“Hey.. Apa maksudmu sebenarnya? Kenapa dengan baju bajuku?”
Rayan menoleh menatap Alana yang berdiri disampingnya.
“Itu baju baju Sakura, bukan baju baju kamu.” Jawab Rayan pelan.
Deg
Alana merasakan denyutan ngilu di hatinya. Rayan mengatakan sesuatu yang benar benar langsung mengena di hatinya.
“Aku akan bakar semua barang barang itu.” Lanjut Rayan lagi.
Tidak lama 2 body guard itu turun dengan semua baju baju Sakura yang sudah di masukan ke dalam dus besar. Mereka berdua mengumpulkan semua itu menjadi satu.
“Bakar semua itu.” Perintah Rayan tegas.
“Baik tuan.” Jawab salah satu dari ke-2 body guard Rayan.
Saat korek api di lempar ke baju baju mahal itu yang sudah di siram bensin, seketika kobaran api langsung melahap kain kain halus berharga mahal tersebut. Senyuman manis Sakura di photo photo itupun hangus seketika.
“Ya tuhan...”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Nnk Ftr
bakar uang ,,,
knp ga dikasi ke panti aja.
untung cuma novel
2022-03-31
1
💞N⃟ʲᵃᵃ࿐yENni💖
horang kaya mah bebas baju2 masih baru dan limitied edition klo sdh gak pnts dipakai dibakar aja.😯😯😣😣😕😕😕
2022-03-06
1
Danna 🌹🌹
Rayan bijak skrg,
melupakan masa lalu dan memulai masa depan dgn org yg benar2 Dy cintai,
bagus Rayan 👍☺️
2022-03-03
1