Alana menatap kesal pada Rayan yang sedang menyantap makan malamnya. Alana benar benar tidak habis pikir, uang bisa memperbudak seseorang termasuk para pelayan di rumah Rayan yang rela menahan rasa kantuknya hanya untuk meladeni Rayan yang sangat tidak tau diri pulang larut malam.
“Memangnya anda tidak punya uang cash ya sampai tidak bisa makan diluar saja?”
Rayan berhenti mengunyah makanan dalam mulutnya. Di tatapnya Alana yang begitu acuh memainkan kuku jarinya sendiri. Alana duduk di seberangnya dengan sangat malas. Lagi lagi Rayan merasa yang di depanya bukanlah Alana, tapi Sakura.
“Aku tidak sempat.” Jawab Rayan santai.
Rayan menyudahi makan malamnya meraih segelas air putih dan meminumnya separuh dari isi air dalam gelasnya.
“Alana..”
Alana melirik sekilas pada Rayan yang berada di depanya. Malas sebenarnya berhadapan dengan pria pemaksa itu.
“Tadi asistenku mengatakan kamu mencoba membuka laptopku.”
Alana menahan napas sejenak. Pria asing itu benar benar melaporkan apa yang di lakukanya pada Rayan.
“Aku hanya ingin meminjamnya untuk membuka facebook.” Alana berusaha terlihat biasa saat beralasan. Alana tidak mau Rayan tau rencananya.
“Hanya membuka facebook?”
Alana menelan ludahnya. Alana tidak berani membalas tatapan Rayan. Alana takut Rayan bisa membaca kebohonganya lewat tatapan mata Alana.
“Lalu untuk apa kamu memasuki semua kamar di rumah ini? Membuka semua nakas dan lemari seperti pencuri, lalu masuk ke ruang kerjaku dan mengomel pada photo kekasihku.”
Alana terdiam. Rayan mengetahui semua yang dia lakukan tadi.
“Alana.. Tolong berpikir dengan cerdas. Di rumah ini banyak CCTV. Kenapa kamu bisa begitu bodoh hah?”
Alana mengepalkan kedua tanganya. Rayan mengatakan photo gadis itu adalah photo kekasihnya.
“Apa itu Sakura?” Tanya Alana dengan gigi mengatup ketat.
Rayan menatap Alana sinis. Pria itu dengan santai menyederkan punggungnya di senderan kursi yang menjadi tempat duduknya.
“Ya. Kalian mirip bukan?”
“Apa itu sebabnya anda selalu memanggil saya dengan panggilan itu?”
Lagi, Rayan mengangguk.
“Aku memandangmu adalah dia. Aku mencintainya.”
Dada Alana kembang kembis merasa sangat marah. Rayan benar benar menganggap Alana adalah Sakura. Dan Alana tidak bisa menerima itu. Alana bangkit dan menggebrak meja sampai membuat para pelayan langsung buru buru menuju meja makan. Mereka mengira Rayan yang sedang marah.
“Anda mencintainya. Tapi anda menahan saya disini. Tidak kah anda merasa apa yang anda lakukan itu salah tuan?” Tekan Alana bertanya.
Rayan tersenyum. Alana begitu berani padanya. Menggebrak meja dan bertanya dengan nada penuh penekanan juga tatapan tajamnya.
“Saya yakin seyakin yakin-nya. Sakura, dia begitu jijik pada anda.”
Rayan berdecak. Baru kali ini ada yang berani menghinanya. Dan itu Alana, istrinya sendiri.
“Kamu salah Alana. Sakura, dia sangat mencintaiku. Dia sangat lembut dan perhatian padaku. Dia tidak seperti kamu yang pemarah dan mudah membenci orang lain.”
Jeda sejenak. Rayan kemudian bangkit dan mendekat pada Alana. Pria itu berdiri tepat di belakang Alana yang masih di kuasai amarahnya. Rayan menatap penampilan manis Alana malam ini. Baju tidur selutut warna pink lembut. Warna kesukaan Sakura.
“Besok, aku akan bawa kamu menemui dia.” Kata Rayan kemudian.
Rayan berlalu setelah itu. Pria itu melangkah pelan meninggalkan Alana yang masih berdiri dengan amarah yang menguasai hati dan pikiranya. Tanpa sadar Alana meneteskan air matanya. Posisinya di rumah itu hanya sebagai pengganti Sakura. Dan tiba tiba Alana berpikir mungkin besok Sakura akan kembali dan dirinya akan di buang oleh Rayan.
“Hiks hiks.. Dasar pria brengsek !”
Alana menangis terisak tidak kuasa menahan sesak di dadanya. Hidupnya benar benar berantakan. Ibunya menukarnya dengan harta. Kekasihnya menghianatinya. Dan sekarang dirinya menjadi pengganti dari seseorang yang memang sangat mirip denganya.
Alana terus meneteskan air matanya meskipun sudah tidak lagi terisak. Alana menangis dalam diam bahkan sampai pagi menjelang.
Sementara Rayan, pria itu tidak tidur di kamar Alana malam ini. Rayan juga sama sekali tidak memperdulikan saat Alana menangis terisak di meja makan. Benar benar pria egois menurut Alana.
Keesokan paginya, Rayan benar benar mengajak Alana ke tempat Sakura. Pria itu menuntun Alana yang mengenakan kaca mata hitam karna matanya yang bengkak akibat menangis semalaman juga lingkaran hitam karna tidak tidur.
“Kenapa malah ke pemakaman umum?” Alana bertanya tanya dalam hati. Alana tidak menolak genggaman tangan besar Rayan yang menuntunya melewati beberapa makam di sekitarnya.
“Rayan..”
“Kita sudah sampai.” Sela Rayan menghentikan langkahnya saat sampai di sebuah makam berselimut rumput hijau terawat dengan nisan yang terbuat dari batu granit mengkilat dimana di nisan tersebut tertulis nama Sakura Deskaesar.
“Ini..”
“Ini tempat peristirahatan terakhir Sakura.” Lagi lagi Rayan menyelanya.
“Sakura sudah meninggal setahun yang lalu. Tepatnya sehari sebelum pernikahan kami.”
Alana menghela napas pelan. Rayan terlihat sangat menyedihkan sekarang. Rayan tidak terlihat seperti pria kejam yang suka memaksa.
Alana melepaskan kaca mata hitam yang dikenakanya. Sedikit rasa perih Alana rasakan di sekitar matanya yang bengkak.
“Kamu tau Alana..”
Rayan menjeda ucapanya. Pria itu semakin mendekat pada makam Sakura kemudian berjongkok di samping makam itu. Tanganya mengusap lembut nisan Sakura menyingkirkan debu yang mengotori nisan mahal berwarna hitam tersebut.
“Aku sempat mengira kamu kembaran Sakura. Tapi ternyata bukan. Kalian hanya kebetulan mirip saja. Tapi itu terlalu mirip menurutku.”
Alana tidak tau harus berkata apa. Bersitegang dengan Rayan di depan makam Sakura rasanya kurang apik. Bagaimanapun juga Alana harus bersikap sopan di depan makam Sakura.
“Aku menganggap kamu Sakura. Aku jujur Alana, aku menganggap kamu adalah pengganti Sakura.”
Alana menghela napas pelan.
“Saya bukan pengganti Rayan. Adapun kamu menikahi saya karna kamu menganggap saya Sakura itu karena kamu yang egois dan tidak bisa menerima kenyataan.”
Rayan tertawa. Menganggap Alana adalah Sakura memang salah. Alana sangat berbeda jauh dengan Sakuranya. Mungkin paras mereka sama, tapi kepribadian mereka berbeda. Mereka bahkan terlahir dari keluarga yang berbeda. Sakura dari kalangan berada sedang Alana, dia hanya seorang anak pelayan.
“Menerima kenyataan itu sulit Alana. Apa lagi kenyataan pahit.”
Alana tidak menyaut. Rayan benar, menerima kenyataan pahit memang tidak mudah. Seperti Alana menerima kenyataan bahwa ibunya lebih memilih harta di banding dirinya.
“Setahun Sakura hilang dari sisiku tapi bayanganya tetap begitu nyata hingga akhirnya kamu datang. Bayangan itu seperti menyatu dengan kamu, istriku.”
Alana tersenyum sinis.
“Anda tau? kalau boleh memilih saya ingin bertukar posisi dengan Sakura.”
“Apa maksud kamu?” Tanya Rayan mendongak menatap Alana bingung.
“Ya.. Supaya anda bahagia bersama Sakura. Dan saya bahagia di kehidupan abadi saya.”
Rayan tampak berpikir. Rayan tau apa yang Alana rasakan sekarang.
“Sayangnya itu tidak mungkin bisa terjadi Alana. Kamu istriku sekarang. Aku melarangmu untuk lebih dulu menuju kehidupan abadi itu. Aku melarangmu untuk mati.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Arsyalom Timothy
ad ya larangan tuk mati. ad2 aj kmu rayan 🤭
2022-03-20
1
Halimah Saadiyah
terlalu egois
2022-02-26
0
Huang jiahong
ngapain kamu larang Rayan,,,kl kamu ikhlas maka sakura juga tidak akan derita di alam sana,,,tapi ini kamu makin menyiksa sakura di alam beda sana
Alana yg tidak ada salah kamu jdi kan tumbal,,,cintai lah Alana dgn setulus hati kamu Rayan,,,dia bukan pengganti Rayan,,,,
2022-02-26
4