Pesta pernikahan yang begitu meriah membuat Alana benar benar tidak bisa berbuat apa apa. Gadis itu tidak tau apa yang terjadi sebenarnya. Ibunya tidak ada dirumah itu dan dirinya tiba tiba harus menikah dengan tuan muda pemilik rumah tersebut yang tidak lain adalah majikan dari ibunya sendiri. Tapi yang membuat Alana heran adalah adik dari ayahnya datang sebagai walinya namun itu tidak lama karna setelah selesai menjadi walinya omnya itu langsung menghilang entah kemana.
“Apa apaan ini? Kenapa aku harus menikah dengan laki laki yang bahkan tidak pernah ku kenal?” Batin Alana terus merutuk.
Alana bukan gadis bodoh. Alana tau apa yang akan terjadi jika dirinya memberontak. Banyak body guard di rumah itu. Kabur juga akan sia sia. Apa lagi melihat tampang para body guard itu yang seperti para preman. Alana yakin melangkah sedikit saja kakinya pasti akan di patahkan dengan kejam oleh mereka.
Pesta telah usai, para tamu undangan juga telah membubarkan diri. Dan sampai sekarang Alana belum juga menemukan ibunya.
“Ya tuhan.. Dimana ibu.. Apa mungkin tuan muda itu sudah membunuhnya dan menjadikanya tumbal pesugihan?”
Alana menangis dalam diam. Dengan mengangkat gaun pengantinya gadis itu terus melangkah mencari keberadaan ibunya. Alana tidak perduli dengan tatapan para pelayan juga body guard yang mungkin menganggapnya tidak sopan karna berlalu begitu saja meninggalkan Rayan. Toh pria itu juga tidak perduli, pikir Alana.
“Sakura.”
Suara berat Rayan membuat langkah Alana terhenti. Alana menoleh dan mendapati Rayan sudah berada di belakangnya.
“Nama saya Alana, bukan Sakura.” Tatap Alana berani.
Sekarang sudah tidak ada lagi tamu undangan. Tidak ada juga para body guard sangar di sekitarnya dan Rayan. Alana merasa tidak takut dan harus melawan pria di depanya.
“Baiklah Alana, Aku mencintaimu.”
Kedua mata Alana membulat sempurna. Pria yang tidak pernah di kenalnya dan mungkin juga tidak mengenalnya tiba tiba menyatakan cinta padanya.
“Aku akan mempertemukanmu dengan ibumu. Tapi kamu harus berjanji padaku.”
“Dimana ibu saya?”
Rayan tersenyum. Pria itu merasa menemukan sesuatu yang sangat berharga sekarang. Rayan mempunyai alasan kuat untuk menahan agar Alana tetap berada di sisinya.
“Berjanjilah padaku Sakura.”
“Saya bukan sakura tuan !” Tekan Alana menatap tajam pada Rayan.
Rayan mendesis pelan. Wajah Alana benar benar sangat mirip dengan kekasih tercintanya. Mereka bak pinang di belah dua. Rayan bahkan berpikir mungkin mereka adalah saudara kembar yang terpisah saat masih bayi.
“Baiklah, Alana.. Berjanjilah padaku untuk tetap berada disisiku. Dengan begitu ibumu akan aman.”
“Anda mengancam saya?” Kedua tangan Alana mengepal erat. Ingin sekali gadis itu mengeluarkan jurus andalanya yang dia pelajari pada guru pencak silatnya untuk menyerang Rayan sekarang juga.
“Aku tidak mengancam. Aku hanya memberikan pilihan padamu. Patuh menjadi istriku atau pergi dengan ibumu yang tidak akan baik baik saja.”
Alana menggeleng. Ibunya pernah mengatakan Rayanza Gilbert adalah tuan muda yang sangat murah hati. Dan Alana mempercayai itu. Tapi sekarang Alana berhadapan sendiri dengan Rayanza yang menurut Alana sangat berbanding terbalik dengan cerita ibunya. Rayanza bukan pria yang murah hati tapi pria yang kejam, arogan, juga tidak berperasaan.
“Bagaimana Sakura? ah Alana maksudku..”
Alana menyipitkan kedua matanya. Alana merasa ada sesuatu yang membuat Rayan selalu memanggilnya dengan sebutan Sakura.
“Aku harus mencari tau siapa itu Sakura.” Batinya penuh tekad.
“Alana.. Aku bukan orang baik yang bisa menawarkan perjanjian padamu dua kali. Jadi jawablah sekarang.”
Alana tersenyum sinis. Rayan sangat pemaksa dan semaunya sendiri.
“Baik. Tapi dengan syarat.” Jawab Alana berani.
Rayan mengangkat sebelah alisnya. Pria tampan itu tertawa merasa lucu dengan kata syarat yang di lontarkan oleh gadis yang baru saja sah menjadi istrinya itu.
“Lelucon apa ini? kamu berani mengajukan syarat padaku? Apa itu tidak terbalik? Harusnya aku yang memberikan syarat padamu.”
Alana diam dengan tatapan tetap tertuju pada Rayan. Entah kenapa mendadak Alana merasa ciut melihat ekspresi wajah Rayan. Pria itu ber aura kejam seperti seorang pembunuh sekarang.
“Tapi karna kamu berjanji akan menjadi istri yang patuh dan baik untukku syarat apapun tidak masalah. Ajukan saja.” Katanya kemudian dengan senyuman.
Alana terpaku melihat senyuman manis yang terukir di bibir tipis Rayan. Pria itu sangat luar biasa tampan saat tersenyum. Namun kemudian Alana sadar. Pria di depanya bukanlah pria yang pantas untuk dia kagumi. Rayanza harus Alana waspadai.
“Saya akan tuliskan nanti beberapa syaratnya. Sekarang tunjukan dimana kamar saya.”
Rayan diam sesaat kemudian kembali tertawa. Alana, gadis yang begitu sangat mirip dengan kekasih hatinya. Alana juga adalah gadis pertama yang berani memerintahnya.
Para pelayan yang mendengar nada memerintah Alana pada Rayan langsung menutup wajahnya menggunakan kedua tangan. Rayanza adalah pria arogan yang tidak mengenal kata ampun.
“Baiklah. Mari istriku.” Kata Rayan mengulurkan tanganya pada Alana.
Alana tersenyum sinis menatap tangan Rayan yang mengudara. Tanpa sedikitpun niat untuk menerima uluran tangan Rayan, Alana melipat kedua tanganya di bawah dada.
Rayan yang melihat itu semakin merasa tertantang. Rayan merasa Alana sangat berbeda.
“Oke.. Ikuti aku.” Kata Rayan kemudian melangkah.
Alana mengedarkan pandanganya. Disana ke 4 pelayan yang adalah rekan kerja ibunya juga berada disana. Mereka seperti sedang menonton pertunjukan saat menatapnya dan Rayan.
Alana berlalu dengan mengangkat tinggi gaun pengantin warna putih tulangnya. Gaun tanpa lengan yang begitu pas membalut tubuh langsingnya. Gaun yang juga membuat semua orang menatap takjub padanya saat pesta resepsi pernikahanya berlangsung tadi. Gaun yang juga Alana yakini sangat mahal harganya.
“Tuhan.. Jika memang ini hanya mimpi tolong bangunkan hamba..”
Rayan melangkah pelan di depan Alana. Pria itu membawa Alana untuk lebih dulu melihat setiap sudut rumah mewahnya seolah sedang menunjukan apa yang dia punya pada Alana. Dan apa yang Rayan lakukan berhasil membuat Alana merasa sangat kesal.
“Sampai.” Kata Rayan saat mereka sampai di depan pintu bercat coklat gelap yang begitu kokoh dengan kilatan yang menunjukan pintu itu benar benar bersih tanpa sebutirpun debu yang hinggap disana.
Alana menghela napas kesal. Tanpa berkata apapun pada Rayan, Alana masuk dan membanting keras pintu tersebut menutupnya tepat di depan wajah Rayan.
“Sakura...” Gumam Rayan menatap pintu kamar pengantinya dengan Alana.
Rayan menahan napasnya sesaat kemudian menghembuskanya dengan kasar. Alana seperti Sakura di matanya. Tapi Alana berbeda. Alana tidak lemah lembut seperti Sakura. Alana juga sepertinya tidak penakut seperti Sakura yang akan menjerit jika melihat seekor kecoa di dekat sepatu favoritnya. Dan detik itu juga Rayan sadar, Alana bukanlah Sakura kekasihnya. Alana adalah putri dari pelayan setianya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Harsuni Haerati
bisa jadi sih alana dan sakura kembar yg terpisah. tp si ibu alana g tau
2022-03-04
3