Rayan duduk berhadapan dengan Sandi di sebuah restoran di pusat kota. Sandi adalah papah kandung Sakura, mendiang kekasihnya.
“Om apa kabar?” Tanya Rayan pelan.
Sandi yang merasa sangat asing dengan pertanyaan kekasih dari mendiang putri tercintanya itu tertawa. Lucu sekali rasanya mendengar pertanyaan Rayan di indra pendengaranya.
“Kamu lucu sekali Rayan.” Katanya masih dengan sisa tawanya.
Rayan menghela napas pelan. Sandi sangat menyayangi dan mendewikan putrinya Sakura. Dan sekarang Rayan sudah menikah dengan Alana tanpa sepengetahuan dan restu dari Sandi. Rayan yakin Sandi akan marah jika tau.
“Tapi baiklah nak. Kabar om baik. Kamu sendiri bagaimana? Oh iya apakah minggu ini kamu sudah ke makam Sakura? kalau belum ayo kita sama sama kesana.”
Rayan diam. Rayan memang setiap minggu datang ke makam Sakura untuk berziarah. Tapi sejak kehadiran Alana yang Rayan anggap sebagai pengganti Sakura, Rayan menjadi jarang bahkan pernah lupa berziarah ke makam Sakura.
“Eemm.. Aku belum sempat kesana om. Sedikit sibuk.”
Sandi diam. Aneh sekali mendengar Rayan mengatakan tidak sempat berziarah ke makam Sakura, mendiang kekasih tercintanya.
“Ah ya.. Om mengerti. Beberapa cabang perusahaanmu sedang berkembang pesat. Jadi bisa tidak siang ini kita pergi bersama kesana? Sakura, dia pasti akan sangat bahagia jika melihat kita berdua datang bersama dengan kompak mengunjunginya.”
Rayan tersenyum. Mendadak rasa bersalah memenuhi hatinya. Rayan merasa sudah menghianati Sakura.
“Aku akan menyempatkan waktu siang ini om..” Senyum Rayan tipis.
“Oke.. Kita ketemu lagi nanti, Rayan.”
Siangnya Rayan benar benar pergi bersama Sandi ke makam Sakura. Mulut Rayan seakan terkunci saat berada di depan makam Sakura. Rayan merasa malu juga bersalah. Rayan sudah menghianati Sakura. Rayan tidak setia karna menikahi Alana. Rayan bahkan menyentuh Alana. Yang paling membuat Rayan merasa sangat bersalah adalah Rayan mengajak Alana ke makam Sakura tanpa memikirkan bagaimana perasaan Sakura jika melihatnya bersama Alana.
“Saya bingung, semuanya bagus dan harganya mahal.”
Alana menghela napas menatap sederet hp berharga mahal didepanya. Malam ini Rayan benar benar mengajaknya keluar untuk membeli hp baru.
Tidak mendapat sautan apapun dari Rayan, Alana pun menoleh. Alana mengeryit melihat Rayan yang tampak sedang memikirkan sesuatu. Pria itu memang sedang tidak banyak bicara, tepatnya sejak kepulanganya sore menjelang malam tadi.
Penasaran, Alana pun menyenggol lengan terbuka Rayan dengan sikunya berharap pria itu tersadar dari lamunanya.
“Kenapa dengan tuan muda ini?” Alana semakin bertanya tanya. Rayan sama sekali tidak bergeming meskipun Alana menyenggol lenganya.
Alana menghela napas kemudian kembali menatap sederet hp didepanya. Alana mencari hp termahal diantara hp hp tersebut kemudian langsung menunjuknya. Alana tidak perduli jika nanti Rayan protes. Toh Rayan mengatakan Alana boleh memilihnya sendiri sesuai yang Alana suka.
“Aku tebak kamu pasti setiap malam menghabiskan malam panas bersama pria kaya raya itu ya sampai bisa membeli hp termahal keluaran baru ditahun ini?”
Alana menoleh saat mendengar suara yang tidak asing di indra pendengaranya. Dion, entah sejak kapan pria itu sudah berada di sampingnya.
“Dion..” Lirih Alana.
“Ya, ini aku. Kenapa? terkejut?”
Alana mengepalkan kedua tanganya. Entah dimana salahnya sampai Dion seperti sangat membencinya. Padahal Dion sendiri yang berhianat dengan Michelle.
“Berapa kali kamu memuaskanya setiap malam Alana? sepertinya dia sangat puas dengan pelayananmu.”
Napas Alana memburu mendengar ucapan tidak pantas Dion. Ketika tanganya terangkat hendak menampar Dion, tiba tiba kepalan tangan Rayan sudah lebih dulu mendarat di mulut Dion sampai Dion terjungkal ke belakang. Hal itu membuat semua pasang mata langsung memperhatikan mereka terutama pada Rayan yang memang sudah terkenal namanya di kalangan pengusaha.
Rayan melangkah menghampiri Dion yang tersungkur di sudut ruangan toko besar tempat Alana dan Rayan sedang mencari hp baru untuk Alana.
Rayan menunduk menatap Dion yang meringis sembari memegangi bibirnya. Rayan yakin tinjuanya pasti mampu menanggalkan gigi Dion. Dan Rayan berharap apa yang di lakukanya bisa membuat Dion jera dan tidak lagi berkata seenaknya pada Alana, istrinya.
“Dengarkan baik baik tuan Dion. Jaga mulutmu atau saya akan membuat anda menyesal telah terlahir sebagai seorang laki laki.” Dan untuk yang kedua kalinya Rayan kembali melontarkan ancaman pada Dion.
Dion mengepalkan tanganya. Kesal juga malu karna apa yang Rayan lakukan padanya kali ini di depan banyak orang.
Rayan tersenyum miring melihat tangan Dion yang mengepal. Satu kakinya terangkat dan mendarat dengan tekanan cukup kuat di tangan kanan Dion yang mengepal. Dion meringis namun tidak mengeluarkan suara. Dion tidak ingin membuat Rayan merasa menang.
“Jangan lagi berkata tidak pantas pada istriku, Dion. Ingat itu.” Kata Rayan.
Alana tidak bergerak di tempatnya. Rayan dan Dion kini menjadi pusat perhatian semua pasang mata yang melihat kejadian itu. Tidak ada yang melerai. Mereka hanya melihat dan saling berbisik.
“Ayo kita pulang.”
Rayan mendekat pada Alana meraih tanganya dan menuntunya melangkah meninggalkan toko itu. Namun sebelum berlalu membawa Alana pergi, Rayan sudah lebih dulu meminta pada pelayan toko untuk mengirimkan hp keluaran terbaru tahun ini ditoko itu ke alamatnya.
“Lain kali jangan bersikap seperti itu di depanya. Kamu istriku, tidak boleh lemah.”
Alana menatap Rayan yang berada di sampingnya. Alana juga tidak ingin di anggap lemah oleh siapapun. Tapi ucapan Dion benar benar melukai hatinya. Di samping itu Alana juga tidak ingin mempermalukan dirinya di depan banyak orang jika berselisih dengan Dion. Dion adalah pria yang sangat pandai membalikan fakta, Alana tau itu.
Sesampainya di rumah, Alana langsung menuju kamarnya. Tidak ada ucapan apapun yang keluar dari bibirnya. Alana langsung membersihkan diri, mengganti baju yang di kenakanya dengan piyama kemudian tidur.
Rayan menghela napas. Entah dimana letak kesalahanya sehingga Alana seperti marah padanya. Alana tidak menghiraukanya.
Rayan membaringkan tubuhnya di samping Alana yang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Rayan menebak Alana pasti belum benar benar tidur.
“Aku heran, bagaimana mungkin kamu bisa jatuh cinta pada laki laki seperti itu. Laki laki yang tidak bisa menjaga mulutnya.”
Alana berdecak pelan mendengarnya. Rayan sedang mengkritiknya.
“Alana, kamu tau tidak alasan laki laki mencintai wanita?”
Alana mengeryit kemudian menurunkan selimut yang menutupi wajah cantiknya.
“Apa?” Tanya Alana pelan. Alana menatap Rayan yang berbaring di sampingnya dengan tatapan lurus ke langit langit kamar mereka.
“Karna laki laki itu menganggap wanita lemah dan perlu di lindungi.”
“Sejak kapan alasan laki laki mencintai seperti itu? Anda tidak waras sepertinya.” Sengit Alana merasa tersinggung dengan apa yang di ucapkan oleh Rayan.
Rayan tertawa. Pria itu tidak benar benar serius mengatakanya.
“Ayolah.. Aku hanya bercanda. Kamu serius sekali.” Rayan menoleh menatap Alana yang menatapnya dengan bibir mengerucut sebal.
“Laki laki jatuh cinta pada seorang wanita karna hatinya.” Katanya kemudian.
Alana tidak menyaut. Tiba tiba Alana bertanya tanya dalam hati apakah Dion memang benar benar serius mencintainya dari hati dulu.
“Anda benar. Tapi hati juga tidak selamanya bisa setia dengan satu cinta.” Lirih Alana.
Rayan mengangguk pelan setuju dengan apa yang Alana katakan.
“Alana.” Panggil Rayan kembali menatap lurus ke langit langit kamar mereka.
“Hem..” Saut Alana terus menatap wajah tampan Rayan dari samping. Alana tidak bisa menyangkal bahwa Rayan memang sangat tampan. Kulitnya yang putih bersih dengan hidung mancung serta bibir tipis yang begitu sangat mempesona. Tuhan benar benar menciptakanya dengan kesempurnaan fisik yang tentu di gilai para wanita di luar sana.
“Jangan lemah lagi ya di depan laki laki itu. Kamu punya segalanya sekarang. Apapun yang kamu mau bisa kamu lakukan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Dwi Rustiana
sakura trs jgn gtu dong Rayan kasian kan Alana
2022-02-28
3
Halimah Saadiyah
mungkin alana memang kembaran sakura, entah hilang atau pap pun itu waktu masih bayi, jadi penasaran mereka kembar ngga yahh
2022-02-28
1
Huang jiahong
aku geram dgn Rayan,,,sakura kan sudah mati Rayan,,,kamu jgn mentumbal kan alana Krn bayang bayang sakura Rayan,,,
2022-02-28
4