19. MOPD

Semua murid baru calon penerus SMA Negeri 2 Kebaperan sudah berkumpul di lapangan, mengenakan seragam putih biru asal sekolah masing-masing berbaris rapi masih dengan acak, karena memang belum di lakukan pengelompokan.

Upacara pembukaan akan segera di lakukan sekitar lima menit lagi. Lyra berdiri di lapangan yang sedikit kecil yang berada di atas bersama Luna dan beberapa OSIS lainnya. Rara bersama Pandu entah sedang membahas apa, beberapa meter di belakangnya.

Memperhatikan semua calon adik kelasnya yang sedang berdiri di tengah sinar matahari yang belum terlalu menyengat. Wajah-wajah asing itu seolah sedang Lyra coba hapalkan, sebelum tepukan di pundaknya mengalihkan Lyra.

“Apa?” tanya Lyra pada seseorang yang menepuknya.

“Ada yang mirip sama Dimas, kayaknya adiknya deh.” Lyra mengikuti arah yang di tunjuk Luna dengan dagunya, mengamati dengan seksama hingga sebuah jeritan melengking keluar dari bibir mungil itu. Semua orang menatap ke arah Lyra dengan tatapan bertanya, termasuk Pandu juga beberapa OSIS lainnya.

“Gue samperin dulu, mau tanya benar apa enggak dia adiknya Dimas,” kata Lyra seraya muruni tangga yang hanya beberapa undakkan. Luna tidak sempat mencegah, karena perempuan itu sudah lebih cepat pergi.

Tidak butuh waktu lama untuk Lyra sampai di depan bocah laki-laki yang di maksud Luna tadi, menarik pelan laki-laki tersebut menuju tengah lapangan menjauh dari barisan. Pandu yang melihat dari atas sana mengernyitkan dahi, bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan istri kecilnya di bawah sana.

Tiga menit kemudian laki-laki yang di seret Lyra kembali ke barisannya, dan Lyra kembali naik karena Pandu sudah memberi tahu bahwa upacara akan segera di mulai. Lyra yang di tunjuk menjadi MC terlebih dulu memperkenalkan diri dan memberi tahu jabatan yang dirinya pegang di OSIS. Di saat seperti ini, Lyra propesional dan mampu menampilkan wibawanya.

Kepala sekolah adalah orang pertama yang Lyra persilahkan untuk maju dan menyampaikan pidatonya untuk menyambut calon-calon siswa-siswi di sekolah ini. Kedua adalah guru kesiswaan lalu kemudian Pandu selaku ketua OSIS. Pengenalan juga aturan-aturan sekolah Pandu sampaikan dengan gayanya seperti biasa, datar dan dingin.

Setelah selesai dengan acara pembukaan, di lanjutkan dengan pembagian kelompok dan kelas untuk seminggu masa MOPD ini, sedangkan untuk kelas, nanti setelah resmi mereka menjadi bagian Kebaperen akan di tentukan oleh kepala sekolah.

“Yang di panggil namanya silahkan memisahkan diri di depan sini,” ucap Lyra masih menggunakan mic. Menunjuk lapangan bagian depan yang kosong, tepatnya pada tangga paling bawah.

Luna dan Rara bergantian menyebut nama-nama yang tertera di kertas, setelah selesai dan semua sudah berada pada kelompoknya masing-masing, Pandu langsung menyuruh OSIS lainnya untuk berdiri di depan, tiga orang perkelompok yang akan menjadi Pembina di masing-masing kelas.

“Kalian sudah mendapatkan kelompoknya masing-masing. Tolong di ingat, karena ini akan menjadi kelompok kalian selama satu minggu ke depan. Jangan sampai besok ada yang nyasar ke kelompok lain. Kakak Pembina silahkan membawa kelompoknya ke kelas masing-masing.” Ujar Lyra yang di patuhi semua OSIS dan di ikuti calon-calon murid baru.

Lyra menyerahan mic pada Pandu yang berdiri di sampingnya. Tersenyum kecil lalu pamit untuk memasuki kelas yang menjadi bagiannya. Pandu menahan pergelangan tangan Lyra saat perempuan itu hendak pergi.

“Awas kalau genit-genit sama adik kelas kayak tadi!” Lyra terkekeh geli dan melepaskan genggaman tangan Pandu. Wajah galak laki-laki itu sangat lucu menurut Lyra.

“Iya sayang. Kamu juga jangan genit-genit ya, murid cewek lebih agresif kayaknya, tadi aja aku liat ada yang mandangin kamu terus!” cemberut Lyra kesal.

“Udah gak usah cemberut, sana masuk kelas. Jadi Pembina yang bener, awas aja kalau malah godain cowok-cowok bau kencur di kelas sana!”

“Dasar posesif,” ucap Lyra seraya berlari meninggalkan Pandu.

Lyra memasuki kelas X IPS C. Luna dan Beni yang menjadi patnernya sudah berada di dalam sana meminta siswa yang berisi 40 orang itu untuk mencatat yel-yel yang sudah Luna tulis di Papan putih.

“Hallo adik-adik yang cantik dan tampan. Udah kenal belum sama gue?” tanya Lyra saat berdiri membelakangi papan tulis.

“Kenal Kak!” serentak mereka menjawab.

“Nah ini nih yang gue suka, kalian penuh semangat.” Lyra menampiklan senyum manisnya.

“Aduh Kak Lyra, please jangan senyum gitu.” Kata salah satu anak laki-laki yang cukup tampan dengan kulit putih dan rambut kecoklatannya.

“Kenapa emang, Dek?” tanya Lyra heran.

“Senyum Kak Lyra manis banget, gue takut diabetes.” Jawabnya yang mendapat sorakan dari yang lain.

“Nama lo siapa, Dek?” tanya Luna pada bocah itu.

“Angga Wirasman. Biasa di panggil Angga. Tapi khusus buat Kak Lyra, lo boleh manggil gue sayang.” Sorakan kembali meledak memenuhi kelas. Luna dan Beni hanya gelang-gelang kepala, sedangkan Lyra mesem-mesem di tempatnya.

“Gue di gombali nih?” tanya Lyra pada Laki-laki bernama Angga itu.

“Gue seriusin deh sekalian, Kak. Mau gak?” Angga menaik turunkan alisnya, kemudian mengedipkan sebelah matanya genit.

“Aw ... aw gue di kedipin. Aduh baper,”

Pletak. Satu jitakan Luna berikan pada sahabatnya itu.

“Najis! Ingat lo udah punya laki." Bisik Luna sangat pelan di telingan Lyra.

“Biarin, Pandu mah bisa di urus nanti di ranjang.” Balas Lyra berbisik pula.

“Gak ada lagi nih yang mau baperin gue?” tanya Lyra menatap satu persatu murid laki-laki yang ada di kelas itu hingga mata Lyra mengarah pada laki-laki yang duduk di pojok sana. Menyenggol bahu Luna pelan lalu menunjukan laki-laki yang di maksud. Luna mengangguk paham dengan yang dimaksud sahabatnya.

“Oke, karena ini masih dalam masa pengenalan, gimana kalau kalian perkenalkan diri masing-masing di depan, setelah itu kita main game. Setuju gak?” tanya Beni dengan suara keras dan semangat agar mereka yang berada dalam kelas ini pun ikut semangat.

Satu persatu murid maju ke depan, memperkenalkan diri sekaligus asal sekolah mereka. Sedari awal Lyra, Luna dan Beni tahu bahwa Angga akan menjadi cowok popular selanjutnya, dan menjadi playboy baru. Melihat dari gayanya yang percaya diri dan bicaranya yang blak-blakan, gombalan-gombalan yang selalu di keluarkan bocah itu, membuat mereka yakin bahwa Angga setipe dengan Leo, Revan dan beberapa laki-laki mata jelalatan lainnya di sekolah ini bahkan hampir sama dengan Rangga yang baru resmi menjadi Alumni Kebaperan.

Saat tiba giliran laki-laki yang duduk di pojok sana maju ke depan untuk memperkenalkan diri, Luna dan Lyra tak henti-hentinya mengerjai laki-laki bernama Damar itu mulai dari pengenalan yang sering kali Luna sela, godaan yang Lyra layangkan dan hukuman yang Beni berikan sukses membuat wajah putih Damar memerah, entah kesal atau malu karena bagi ketiga Pembina itu sangatlah menghibur. Bukan hanya Damar memang yang mendapat hukuman dari game yang Beni berikan, tentu saja yang lain pun dapat, hanya saja Damar lebih istimewa.

Saat bel istirahat berbunyi, Damar menghela napas lega dan langsung ngacir keluar sebelum Lyra, Luna dan Beni mempersilahkan.

🍒🍒🍒

Setelah mampir ke ruang OSIS sebentar, Lyra dan Luna berjalan menuju kantin, sesekali tertawa saat kembali membicarakan Bagaimana ekspresi Damar tadi. Kantin tidak terlalu penuh, karena hanya di isi oleh calon-calon siswa kelas X ada juga beberapa kelas XI dan XII termasuk Leo, Dimas, Amel dan Devi. Lyra dan Luna duduk di kursi yang masih kosong dengan mangkuk mie ayam di masing-masing tangannya.

“Dim, adik lo lucu.” Kata Luna sambil terkekeh. Lyra mengangguk menyetujui. Tak lama Pandu datang dan duduk di samping Lyra setelah sebelumnya mengusir Leo yang lebih dulu duduk di samping perempuan imut itu.

“Lo apain adik gue?” tanya Dimas curiga.

“Emang adiknya Dimas masuk ke sini, Yang?” tanya Pandu seraya menyuapkan mie ayam milik Lyra ke dalam mulutnya.

“Iya, yang tadi aku samperin waktu upacara belum di mulai.” Lyra mencoba mengingatkan. Pandu mengangguk.

“Gantengan mana sama Dimas?” tanya Devi kali ini.

“Ya, jelas ganteng adiknya lah, si Dimas mah apaan, buluk kayak gini.” Lyra dan Luna mengangguk setuju dengan apa yang di ucapkan Amel.

“Noh Amel aja tahu, padahal dia belum lihat orangnya. Kalau udah lihat, beuhh, jamin deh lo terpesona.”

“Serius lo, dia di kelas mana, nanti gue mau lihat.” Devi dengan semangat berkata. Dimas mendengus kesal, sedangkan yang lain tertawa puas juga geli.

Dilanjutkan dengan obrolan ringan dan candaan yang mengundang tawa. Tiba-tiba ketujuh orang itu di buat melongo dengan kedatangan dua orang laki-laki tampan yang menggunakan seragam putih biru.

“Hallo, Kak Lyra cantik, gue boleh duduk gabung disini gak?” Angga bertanya dengan sebelah mata yang di kedipkan.

“Boleh dong, apa sih yang nggak buat lo.” Lyra membalas kedipan Angga, tidak peduli bahwa Pandu mendengus kesal, dan melayangkan tatapan protes

Kedua bocah itu duduk, memenuhi kursi dan meja panjang yang biasa mereka tempati bertujuh, sekarang bertambah dua membuat mereka harus duduk berdempetan.

“Dim, ini teman-teman lo semua?” tanya Damar menunjuk satu per satu orang di meja itu termasuk Luna dan Lyra yang kini menahan tawanya melihat wajah kesal bocah itu.

“Dim Dim Dim, heh gini-gini usia gue di atas lo. Pake Kakak dong!” protes Dimas.

“Umur tua aja bangga banget lo!" cibir Damar. Semua yang ada di meja itu hanya menyaksikan tanpa ada yang mau berbicara. Dimas mendengus.

“Ini teman-teman lo?” lagi Damar mengulang pertanyaannya.

Dimas mengangguk. “Kenapa emang?”

“Pantesan gue sial bengat. Kenapa lo bilang sama mereka kalau gue adek lo?”

“Yeh, sialan lo main tuduh-tuduh aja! Gak pernah gue bilang sama mereka. Ngapain juga coba?” kembali dengusan Dimas keluarkan.

“Benar ternyata adiknya lebih ganteng dari pada kakaknya,” ucap Devi mengalihkan tatapan Damar.

“Gue emang ganteng, tapi sorry lo bukan tipe gue.”

“Anjir!” semua tertawa, kecuali Devi yang menampiklan wajah kagetnya dan Damar dengan wajah cueknya.

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

kocak banget Rangga ama Damar nya..🤣🤣🤣🤣

2022-06-09

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

damar" 🤦🤦🤦🤦🤦

2022-01-04

1

Riska Wulandari

Riska Wulandari

ampun thorrrr...sumpah ngakak...🤣🤣🤣
si Damar galak benerrrr..🤣🤣🤣

2021-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pagi Menyebalkan
2 2. Perjodohan
3 3. Malam Pertemuan
4 4. Hari Pertunangan
5 5. Perasaan Pandu
6 6. Hari Pernikahan
7 7. Hari Yang Melelahkan
8 8. Kejujuran Pandu
9 9. Berusaha Tegar
10 10. Menuju Hari-H
11 11. Ulang Tahun Sekolah
12 12. Si Jahil Lyra
13 13. Keluarga 4-L
14 14. Pandu Yang Mendadak Manis
15 15. Terbongkar
16 16. Di Rumah Pengantin
17 17. Kenikmatan Untuk Pertama Kali
18 18. Q-time
19 19. MOPD
20 20. Kecewa
21 21. Kalap
22 22. Baikan
23 23. Pandu Merajuk
24 24. Kondisi Amel
25 25. Berpura-pura Mungkin Lebih baik
26 26. Di Abaikan
27 27. Belum Membaik
28 28. Penyelesaian
29 29. Ungkapan Cinta Angga
30 30. Perpisahan
31 31. Kabar Bahagia
32 32. Ngidam
33 33. Kejahilan Ibu Hamil
34 34. Brownis Keju
35 35. Kedatangan Leo
36 36. Pandu Cemburu
37 37. Kelegaan Leo
38 38. Undangan dari Leo
39 39. Bersama Rangga
40 40. Cekcok
41 41. Di Rumah Leo
42 42. Ketakutan Luna
43 43. Berkumpul Dengan Formasi Lengkap
44 44. Pernikahan Leo #1
45 45. Pernikahan Leo #2
46 46. Suami Pengertian
47 47. Cerita Luna
48 48. Tetangga Baru
49 49. Belanja
50 50. Lahiran
51 51. Welcome To The World
52 52. Menyambut Kepulangan
53 53. Perasaan Levin
54 54. Kembali Mendapat Penolakan
55 55. Perasaan Devi
56 56. Galau
57 57. Pengakuan Devi dan Keseriusan Levin
58 58. Pemaksaan
59 59. Devi Yang Merajuk
60 60. Cemburu Itu Menyiksaku
61 61. Keluarnya Jiwa Macan Lyra
62 62. Kantin
63 63. Posesifnya Pandu yang Berlebihan
64 64. Tamu Tak Di Undang
65 65. Poor Bimo
66 66. Kenapa Sakitnya Masih Terasa?
67 67. Bagaimana Cara Meyakinkanmu
68 68. Kekesalan Kanjeng Ratu
69 69. Kesedihan Devi
70 70. Murkanya Devi
71 71. Supermarket
72 72. Melengkapi Restu
73 73. Malam Tanpa Rapa
74 74. Drama Pagi hari
75 75. Pelajaran
76 76. Lamaran Levin-Devi
77 77. Lamaran Levin-Devi #2
78 78. Pillow Talk
79 79. 3 Couple
80 80. Prewedd + Liburan
81 81. Tumbang Pra-Nikah
82 82. Salah Paham
83 83. Kesepakatan Makan
84 84. Akad Nikah Levin-Devi
85 85. Resepsi Levin-Devi
86 86. Kado Lyra dan Menagih Janji Leon
87 87. Malam Pertama Levin-Devi
88 88. Go To Bali
89 89. Pertengkaran
90 90. Kepulangan Mendadak
91 91. Bulan Madu yang Kacau
92 92. Moment Manis yang Terganggu
93 93. Penjelasan dan Nasihat Mama
94 94. Membicarakan Perjodohan Rapa
95 95. Keanehan Pandu
96 96. Sweet Moment At Night
97 97. Moment Morning
98 98. Keluhan Devi
99 99. Kejutan #1
100 100. Kejutan #2
101 101. Kejutan #3
102 102. Kebahagiaan #1
103 103. Kebahagian #2 (END)
104 Ucapan Terima Kasih
105 Cuplikan Rapa & Cleona : Menjaga Hati (squel Menikah muda)
106 Bunus Chapter 1
107 Bonus Chapter 2
108 Bonus Chapter 3
109 Bonus Chapter 4
110 Bonus Chapter 5
111 Bonus Chapter 6
112 Bonus Chapter 7
113 Bonus Chapter 8
114 Bonus Chapter 9
115 Bonus Chapter 10
116 Bonus Chapter 11
117 Bonus Chapter 12
118 Bonus Chapter 13
119 Bonus Chapter 14
120 Bonus Chapter 15
121 Bonus Chapter 16
122 Bonus Chapter 17
123 Bonus Chapter 18
124 Bonus Chapter 19
125 Bonus Chapter 20
126 Bonus Chapter 21
127 Bonus Chapter 22
128 Bonus Chapter 23
129 Bonus Chapter 24
130 Bonus Chapter 25
131 Bonus Chapter 26
132 Bonus Chapter 27
133 Bukan Update!
134 INFO !!!
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Pagi Menyebalkan
2
2. Perjodohan
3
3. Malam Pertemuan
4
4. Hari Pertunangan
5
5. Perasaan Pandu
6
6. Hari Pernikahan
7
7. Hari Yang Melelahkan
8
8. Kejujuran Pandu
9
9. Berusaha Tegar
10
10. Menuju Hari-H
11
11. Ulang Tahun Sekolah
12
12. Si Jahil Lyra
13
13. Keluarga 4-L
14
14. Pandu Yang Mendadak Manis
15
15. Terbongkar
16
16. Di Rumah Pengantin
17
17. Kenikmatan Untuk Pertama Kali
18
18. Q-time
19
19. MOPD
20
20. Kecewa
21
21. Kalap
22
22. Baikan
23
23. Pandu Merajuk
24
24. Kondisi Amel
25
25. Berpura-pura Mungkin Lebih baik
26
26. Di Abaikan
27
27. Belum Membaik
28
28. Penyelesaian
29
29. Ungkapan Cinta Angga
30
30. Perpisahan
31
31. Kabar Bahagia
32
32. Ngidam
33
33. Kejahilan Ibu Hamil
34
34. Brownis Keju
35
35. Kedatangan Leo
36
36. Pandu Cemburu
37
37. Kelegaan Leo
38
38. Undangan dari Leo
39
39. Bersama Rangga
40
40. Cekcok
41
41. Di Rumah Leo
42
42. Ketakutan Luna
43
43. Berkumpul Dengan Formasi Lengkap
44
44. Pernikahan Leo #1
45
45. Pernikahan Leo #2
46
46. Suami Pengertian
47
47. Cerita Luna
48
48. Tetangga Baru
49
49. Belanja
50
50. Lahiran
51
51. Welcome To The World
52
52. Menyambut Kepulangan
53
53. Perasaan Levin
54
54. Kembali Mendapat Penolakan
55
55. Perasaan Devi
56
56. Galau
57
57. Pengakuan Devi dan Keseriusan Levin
58
58. Pemaksaan
59
59. Devi Yang Merajuk
60
60. Cemburu Itu Menyiksaku
61
61. Keluarnya Jiwa Macan Lyra
62
62. Kantin
63
63. Posesifnya Pandu yang Berlebihan
64
64. Tamu Tak Di Undang
65
65. Poor Bimo
66
66. Kenapa Sakitnya Masih Terasa?
67
67. Bagaimana Cara Meyakinkanmu
68
68. Kekesalan Kanjeng Ratu
69
69. Kesedihan Devi
70
70. Murkanya Devi
71
71. Supermarket
72
72. Melengkapi Restu
73
73. Malam Tanpa Rapa
74
74. Drama Pagi hari
75
75. Pelajaran
76
76. Lamaran Levin-Devi
77
77. Lamaran Levin-Devi #2
78
78. Pillow Talk
79
79. 3 Couple
80
80. Prewedd + Liburan
81
81. Tumbang Pra-Nikah
82
82. Salah Paham
83
83. Kesepakatan Makan
84
84. Akad Nikah Levin-Devi
85
85. Resepsi Levin-Devi
86
86. Kado Lyra dan Menagih Janji Leon
87
87. Malam Pertama Levin-Devi
88
88. Go To Bali
89
89. Pertengkaran
90
90. Kepulangan Mendadak
91
91. Bulan Madu yang Kacau
92
92. Moment Manis yang Terganggu
93
93. Penjelasan dan Nasihat Mama
94
94. Membicarakan Perjodohan Rapa
95
95. Keanehan Pandu
96
96. Sweet Moment At Night
97
97. Moment Morning
98
98. Keluhan Devi
99
99. Kejutan #1
100
100. Kejutan #2
101
101. Kejutan #3
102
102. Kebahagiaan #1
103
103. Kebahagian #2 (END)
104
Ucapan Terima Kasih
105
Cuplikan Rapa & Cleona : Menjaga Hati (squel Menikah muda)
106
Bunus Chapter 1
107
Bonus Chapter 2
108
Bonus Chapter 3
109
Bonus Chapter 4
110
Bonus Chapter 5
111
Bonus Chapter 6
112
Bonus Chapter 7
113
Bonus Chapter 8
114
Bonus Chapter 9
115
Bonus Chapter 10
116
Bonus Chapter 11
117
Bonus Chapter 12
118
Bonus Chapter 13
119
Bonus Chapter 14
120
Bonus Chapter 15
121
Bonus Chapter 16
122
Bonus Chapter 17
123
Bonus Chapter 18
124
Bonus Chapter 19
125
Bonus Chapter 20
126
Bonus Chapter 21
127
Bonus Chapter 22
128
Bonus Chapter 23
129
Bonus Chapter 24
130
Bonus Chapter 25
131
Bonus Chapter 26
132
Bonus Chapter 27
133
Bukan Update!
134
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!