4. Hari Pertunangan

Rapat OSIS baru saja selesai lima menit yang lalu. Semua anggota sudah membubarkan diri, hanya tersisa Pandu, Lyra dan juga Rara, yang menjabat sebagai sekertaris. Lyra memilih untuk membersihkan ruangan ini, menyapu juga merapikan meja dan kursi-kursi yang berantakan, sedangkan Rara juga Pandu tengah berdiskusi dan mencatat semua susunan untuk acara ulang tahun sekolah yang akan di adakan satu bulan lagi.

“Bebeb Pandu, gue pulang duluan ya, mau siap-siap buat acara keluarga nanti malam.” Pandu menatap pada gadis mungil itu, mengernyitkan keningnya. Setelah mendapat kedipan mata dari cewek konyol itu barulah Pandu mengangguk mempersilahkan.

“Ra, gue duluan ya. Jangan genit-genit lo sama bebeb gue!” ancam Lyra sambil menunjuk wajah cantik Rara.

“Lo tenang aja, cowok es dan triplek kayak dia bukan tipe gue,” ujar Rara kemudian terkekeh di ikuti Lyra sebelum akhirnya pergi meninggalkan kedua orang itu di ruang OSiS.

Lyra berjalan santai melewati koridor, menuruni tangga untuk menuju gerbang depan dan menunggu angkutan umum yang akan membawanya pulang ke rumah. Jam di pergelangan tangan kiri Lyra sudah menunjukan pukul empat sore, sekolah sudah sepi begitu pun dengan angkutan umum yang sudah jarang melintas.

Berkali-kali Lyra menghembuskan napasnya, lima belas menit sudah menunggu, namun tidak ada juga kendaraan yang mengangkut dirinya. Berkali-kali menghubungi Levin tidak juga mendapat jawaban begitu pun saat menghubungi kedua orang tuanya. Lyra duduk di bangku halte seorang diri, sambil mengayunkan kedua kakinya dan menatap jalanan berharap ada seseorang yang ia kenal dan bisa di tebengi.

Senyum Lyra mengembang saat di lihatnya motor Dimas melaju di depan sana. Dengan cepat dan suara yang keras ia memanggil laki-laki itu. Dimas menghentikan motornya tepat di depan halte, membuka helmnya dan menaikan sebelah alisnya seolah bertanya ‘apa’.

“Anterin gue pulang dong, Dim. Gue harus cepat-cepat pulang, tapi dari tadi gak ada angkutan yang bawa gue. Please anterin, ya?” mohon Lyra dengan tatapan memelas.

Dimas menghela napas pasrah, kemudian mengangguk. Setelah mengucapkan terima kasih, dengan cepat Lyra menaiki motor besar milik Dimas, duduk di jok belakang dan meletakan tangannya di pundak laki-laki tampan yang sedikitpun tidak membuatnya naksir.

“Berangkat, Dim!” satu tepukan pada pundak, Lyra berikan memberi tahu laki-laki tampan itu untuk melajukan Motornya.

Sepanjang perjalanan tidak pernah sunyi, karena Lyra yang terkenal tidak bisa diam itu selalu mengoceh dan bertanya aneh-aneh. Sesekali Dimas tertawa saat Lyra melayangkan lelucon atau melayangkan pertanyaan yang menurutnya sangat konyol.

“Dim, gue heran deh kenapa lampu lalu lintas harus berwarna merah saat menyuruh untuk pengendara berhenti? Kenapa juga mesti lampu hijau untuk tanda jalan, dan kuning untuk bersiap? Warna kan masih banyak, ada abu-abu, hitam, putih, biru, ungu dan masih banyak lagi. Kenapa yang di pilih cuma tiga warna itu aja?” itu adalah pertanyaan Lyra saat mereka berhenti karena lampu lalu lintas menunjukan warna merah.

“Gue gak tahu, Ra. Lo coba tanya sama Pak polisinya aja.”

dua puluh menit akhirnya Dimas menghentikan laju motornya di depan rumah besar dua tingkat yang halamannya luas dan di tumbuhi beberapa macam tanaman bunga mempercantik halaman tersebut.

“Terima kasih Dimas sayang udah nganterin gue dengan selamat sampai rumah,” ucap Lyra dengan senyum manisnya.

“Aduh, Ra please jangan panggil gue gitu, nanti kalau gue baper lo yang repot.” Dimas terkekah.

“Ah, iya gue kan udah mau nikah. Lo jangan sampai deh baper sama gue, bukan apa-apa tapi gue takut nanti lo patah hati.” Balas Lyra pura-pura bersalah. Keduanya terkekeh geli sebelum kemudian Dimas pamit.

Lyra masuk ke dalam rumah dan melihat Leon tengah duduk di sofa ruang tamu seorang diri sambil menikmati kopi dan juga bolu pisang sambil memainkan ponsel hitamnya. Menyadari kehadiran sang putri, Leon meletakan benda persegi itu lalu menyuruh anaknya untuk duduk.

“Kok baru pulang sih, Princess?”

“Tadi rapat OSIS dulu Dadd, pulangnya sore dan gak ada angkutan yang lewat. Daddy sama Bang Levin jahat, Princess telepon mau minta jemput, tapi gak pada angkat.” Adu Lyra dengan wajah yang sengaja di buat sesedih mungkin.

“Maaf ya, Princess tadi ponsel Daddy di kamar waktu kamu telpon.”

“Dadd, tunangannya jadi 'kan?”

“Jadi dong Princess, kenapa memangnya?”

“Kok Daddy masih santai-santai aja, belum siap-siap, inikan udah mau jam enam Dadd?” ucap Lyra sambil menunjukan jam di pergelangan tangannya.

“Astaga! Ya udah ayo kita siap-siap, acaranya jam tujuh harus sudah mulai. Daddy sampai gak sadar waktu saking asyiknya main game.” Lyra cemberut dan melipat tangannya di dada, merajuk pada sang ayah.

“Kalau kamu diam dan cemberut gini nanti yang ada kita malah gak datang tepat waktu. Siap-siap ya, Princessnya Daddy. Dandan yang cantik.”

Tidak ada satu pun yang tahu tentang pertunangan yang akan di laksanakan malam ini. Sengaja Lyra dan keluarga juga keluarga calon suaminya menyembunyikan acara pertunangan ini, yang akan di adakan secara privat di rumah makan yang beberapa hari lalu menjadi tempat mereka bertemu.

Acara hanya di hadiri keluarga besar keduanya, namun meski begitu acara tetap berlangsung meriah dan penuh canda tawa, siapa lagi kalau bukan gara-gara Lyra dan sang Ayah yang sangat suka membuat Drama. Keceriwisan Lyra juga menjadi hiburan sendiri untuk mereka.

Pandu, si cowok kaku dan jarang berekspresi pun malam ini sesekali ikut tertawa, dan tentu saja ia mendapat ledekan dari Lyra kemudian menjadi candaan gadis itu juga keluarganya sendiri. Wajah pandu bahkan sudah memerah, antara kesal dan juga malu.

“Pandu lucu deh kalau wajahnya merah gitu. Gemesss!!” Lyra mencubit kedua pipi tirus Pandu saking gemasnya.

“Lyra lepas, sakit tahu gak, lo!” sentak Pandu. Lyra bukannya merasa tersinggung dengan nada bicara laki-laki tampan itu, tapi malah semakin menjadi menguyel pipi Pandu meski laki-laki itu sudah meringis kesakitan.

“Princess, udah sayang, kasian itu tunangan kamu,” ucap Leon melerai. Lyra menurut dan kemudian mengusap-usap lembut pipi Pandu yang memerah.

“Baru tunangan loh ini, Pan, lo udah di aniaya aja sama Lily. Apa kabar kalau nanti udah nikah? Bisa-bisa lo di cincang sama dia.” Levin tertawa berbahak melihat Pandu yang bergidik ngeri.

Cincin pertunangan sudah tersemat di jari manis kedua pasangan baru itu. Lyra tidak hentinya tersenyum sambil memperhatikan benda bulat sederhana yang cantik dan manis di jari lentiknya. Pandu, laki-laki yang ternyata menjadi mempelai pria menambah kebahgaian Lyra yang nyatanya sudah menyimpan rasa dari sejak ia melihat laki-laki datar itu.

Berbeda dengan Pandu yang merasa ini adalah awal dari sebuah bencana di hidupnya. Pandu memang mengakui bahwa Lyra adalah gadis cantik dan juga menyenangkan, tapi kalau boleh jujur, Lyra bukan lah perempuan yang menjadi tipenya. Sudah ada perempuan yang sebenarnya Pandu suka selama ini dan itu adalah perempuan pertama yang membuat seorang Pandu tertarik. Tidak ada satu pun yang tahu termasuk Dimas dan Leo, sahabat dekatnya.

“Gue senang banget akhirnya bisa tunangan sama lo, Pan,” ucap Lyra saat berada di taman sampinh restoran. Senyumnya tak pernah surut dari bibir mungilnya, sedangkan Pandu masih setia dengan wajah datarnya.

“Lo gak bahagia ya, Pan tunangan sama gue?” Lyra bertanya saat tak sedikitpun mendapat respons dari laki-laki di sampingnya.

“Biasa aja.” Jawaban datar dan singkat yang Pandu keluarkan membuat Lyra tersenyum kecil.

♥♥♥

“Selamat pagi semua,” sapa Lyra dengan ceria seperti biasanya.

“Pagi juga Princess-nya Daddy.”

“Pagi sayang.” Linda mengecup pipi sang putri lalu memberikan piring yang sudah diisi nasi goreng juga sosis goreng dan telur mata sapi.

“Abang mana, Ma, Dadd?”

“Abang kamu udah berangkat tadi pagi-pagi banget. Katanya ada kegitan di kampus.” Jawab Linda yang kemudian diangguki Lyra.

Selesai dengan sarapannya, Lyra pamit untuk berangkat sekolah tidak lupa mengecup pipi kedua orang tuanya bergantian. Menunggu bus jemputan sekolah di depan gerbang rumah, Lyra memainkan ponselnya membuka beberapa chat dari ketiga sahabat perempuannya, juga dari grup OSIS yang membicarakan tentang acara yang akan mereka susun untuk sekolah, dan ada beberapa nomor tanpa nama yang juga ikut meramaikan ponsel Lyra.

Lima menit menunggu, akhirnya bus sekolah berhenti tepat di depannya. Lyra naik dan tidak lupa menyapa semua yang ada di dalam dengan suara membahana ala Lyra. Sang supir sudah tidak asing lagi, malah merasa senang karena berkat gadis ceriwis itu bus yang dikendarainya selalu ramai.

“Devi!!” teriak Lyra saat dirinya turun dari bus tepat di depan sekolah dan melihat sahabat satu kelasnya yang juga baru sampai.

“Berisik banget sih lo, ih, pake teriak-teriak segala. Budek nih kuping gue!” dengus Devi sambil mengusap-usap telinga kanannya.

Lyra hanya cengengesan dan merangkul pundak sahabatnya itu berjalan menuju kelas. Tidak pernah sepi jika itu bersama dengan Lyra, cewek galak juga ceriwis. Perjalanan menuju kelas XI IPS A di temani dengan canda dan tawa keduanya. Hingga sampai di kelas pun masih berlanjut.

“Ra, itu cincin apa?” tanya Devi saat matanya menemukan yang baru jari manis tangan kiri Lyra.

“Cincin tunangan.” Jawabnya cengengesan sambil menatap cincin putih dengan permata kecil berwarna biru muda.

“Jadi lo benar-benar di jodohin, dan bakalan nikah muda, Ra?” tanya Devi tak percaya, Lyra mengangguk membuat Devi membelalakan matanya dan mulutnya menganga, sulit untuk percaya.

“Selamat pagi sayang-sayangku.” Suara yang sangat Lyra dan Devi kenal itu mengalihkan tatapan keduanya. Di depan sana Luna dan Amel berjalan sok anggun menghampiri ke dua sahabat itu.

“Bel bentar lagi, kok kalian malah ke sini?” Luna dan Amel tertawa mendengar tanya yang keluar dari mulut Devi lalu duduk di bangku depan yang kosong.

“Duh kalian belum tahu ya, kalau hari ini semua kelas *fre*e?”

“Yang benar Lun?” gadis manis itu mengangguk.

“Lo wakil ketua OSIS, tapi info gini doang lo gak tahu?” Luna menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

“Ya, lo maklumin aja kali, Lun, dia kan cuma numpang nama doang di OSIS,” ledek Amel pedas.

“Lun, Mel liat noh jari si Lyra udah ada cincinnya.” Tunjuk Devi.

“Lo kalau mau jari lo ada cincinnya juga tinggal beli aja, Dev. Jangan kayak orang susah deh lo!” sudah tahukan siapa orang yang selalu melayangkan ucapan tajam seperti ini? Amel memang deh tukang makan cabai.

“Ck, lo harus tahu ini bukan sekedar cincin, tapi ini cincin tunangan.”

“Whatt! Serius lo, Dev? Gila, jadi beneran lo udah tunangan? Sama siapa? Kok gak undang kita-kita sih?” pertanyaan beruntun dan heboh itu berhasil menarik perhatian orang-orang yang juga berada di kelas ini, mereka semua menatap ke arah empat perempuan cantik itu dengan penasaran.

“Siapa yang tunangan?” teriakan laki-laki tinggi dan kurus dari ambang pintu, berjalan menghampiri kumpulan empat wanita cantik idola SMA Negeri 2 Kebaperan.

“Pergi lo, Van. Ganggu aja sih ah!” dengus Luna mengibaskan kedua tangannya mengusir Revan.

“Harusnya lo yang pergi, nenek sihir! Kelas lo bukan disini.” Cibir Revan.

“Suka-suka gue dong, ini juga bukan kelas lo, tapi milik sekolah. Bebas dong gue mau kemana aja,” balas Luna tak terima.

Amel berdiri dari duduknya, berkacak pinggang dan menatap tajam kedua orang yang saling adu mulut itu. "Udah kalian jangan berantem disini, mau lo berdua gue jodohin?” Luna dan Revan bersamaan menggelengkan kepala dan bergidik jijik.

“Ke ruang OSIS aja yuk, bosen gue disini,” ajak Lyra.

“Ke kantin dulu tapi, ya?” semua mengangguk dan melangkah meninggalkan kelas.

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Pandu itu suka cewek yg jual mahal,anggun dan sopan,bukannya kayak Lyra..

2022-06-09

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

penasaran siapa cewek yg di sukai pandu

2022-01-04

1

Riska Wulandari

Riska Wulandari

jangan2 yg d sukai Pandu si Rara ya??

2021-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pagi Menyebalkan
2 2. Perjodohan
3 3. Malam Pertemuan
4 4. Hari Pertunangan
5 5. Perasaan Pandu
6 6. Hari Pernikahan
7 7. Hari Yang Melelahkan
8 8. Kejujuran Pandu
9 9. Berusaha Tegar
10 10. Menuju Hari-H
11 11. Ulang Tahun Sekolah
12 12. Si Jahil Lyra
13 13. Keluarga 4-L
14 14. Pandu Yang Mendadak Manis
15 15. Terbongkar
16 16. Di Rumah Pengantin
17 17. Kenikmatan Untuk Pertama Kali
18 18. Q-time
19 19. MOPD
20 20. Kecewa
21 21. Kalap
22 22. Baikan
23 23. Pandu Merajuk
24 24. Kondisi Amel
25 25. Berpura-pura Mungkin Lebih baik
26 26. Di Abaikan
27 27. Belum Membaik
28 28. Penyelesaian
29 29. Ungkapan Cinta Angga
30 30. Perpisahan
31 31. Kabar Bahagia
32 32. Ngidam
33 33. Kejahilan Ibu Hamil
34 34. Brownis Keju
35 35. Kedatangan Leo
36 36. Pandu Cemburu
37 37. Kelegaan Leo
38 38. Undangan dari Leo
39 39. Bersama Rangga
40 40. Cekcok
41 41. Di Rumah Leo
42 42. Ketakutan Luna
43 43. Berkumpul Dengan Formasi Lengkap
44 44. Pernikahan Leo #1
45 45. Pernikahan Leo #2
46 46. Suami Pengertian
47 47. Cerita Luna
48 48. Tetangga Baru
49 49. Belanja
50 50. Lahiran
51 51. Welcome To The World
52 52. Menyambut Kepulangan
53 53. Perasaan Levin
54 54. Kembali Mendapat Penolakan
55 55. Perasaan Devi
56 56. Galau
57 57. Pengakuan Devi dan Keseriusan Levin
58 58. Pemaksaan
59 59. Devi Yang Merajuk
60 60. Cemburu Itu Menyiksaku
61 61. Keluarnya Jiwa Macan Lyra
62 62. Kantin
63 63. Posesifnya Pandu yang Berlebihan
64 64. Tamu Tak Di Undang
65 65. Poor Bimo
66 66. Kenapa Sakitnya Masih Terasa?
67 67. Bagaimana Cara Meyakinkanmu
68 68. Kekesalan Kanjeng Ratu
69 69. Kesedihan Devi
70 70. Murkanya Devi
71 71. Supermarket
72 72. Melengkapi Restu
73 73. Malam Tanpa Rapa
74 74. Drama Pagi hari
75 75. Pelajaran
76 76. Lamaran Levin-Devi
77 77. Lamaran Levin-Devi #2
78 78. Pillow Talk
79 79. 3 Couple
80 80. Prewedd + Liburan
81 81. Tumbang Pra-Nikah
82 82. Salah Paham
83 83. Kesepakatan Makan
84 84. Akad Nikah Levin-Devi
85 85. Resepsi Levin-Devi
86 86. Kado Lyra dan Menagih Janji Leon
87 87. Malam Pertama Levin-Devi
88 88. Go To Bali
89 89. Pertengkaran
90 90. Kepulangan Mendadak
91 91. Bulan Madu yang Kacau
92 92. Moment Manis yang Terganggu
93 93. Penjelasan dan Nasihat Mama
94 94. Membicarakan Perjodohan Rapa
95 95. Keanehan Pandu
96 96. Sweet Moment At Night
97 97. Moment Morning
98 98. Keluhan Devi
99 99. Kejutan #1
100 100. Kejutan #2
101 101. Kejutan #3
102 102. Kebahagiaan #1
103 103. Kebahagian #2 (END)
104 Ucapan Terima Kasih
105 Cuplikan Rapa & Cleona : Menjaga Hati (squel Menikah muda)
106 Bunus Chapter 1
107 Bonus Chapter 2
108 Bonus Chapter 3
109 Bonus Chapter 4
110 Bonus Chapter 5
111 Bonus Chapter 6
112 Bonus Chapter 7
113 Bonus Chapter 8
114 Bonus Chapter 9
115 Bonus Chapter 10
116 Bonus Chapter 11
117 Bonus Chapter 12
118 Bonus Chapter 13
119 Bonus Chapter 14
120 Bonus Chapter 15
121 Bonus Chapter 16
122 Bonus Chapter 17
123 Bonus Chapter 18
124 Bonus Chapter 19
125 Bonus Chapter 20
126 Bonus Chapter 21
127 Bonus Chapter 22
128 Bonus Chapter 23
129 Bonus Chapter 24
130 Bonus Chapter 25
131 Bonus Chapter 26
132 Bonus Chapter 27
133 Bukan Update!
134 INFO !!!
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Pagi Menyebalkan
2
2. Perjodohan
3
3. Malam Pertemuan
4
4. Hari Pertunangan
5
5. Perasaan Pandu
6
6. Hari Pernikahan
7
7. Hari Yang Melelahkan
8
8. Kejujuran Pandu
9
9. Berusaha Tegar
10
10. Menuju Hari-H
11
11. Ulang Tahun Sekolah
12
12. Si Jahil Lyra
13
13. Keluarga 4-L
14
14. Pandu Yang Mendadak Manis
15
15. Terbongkar
16
16. Di Rumah Pengantin
17
17. Kenikmatan Untuk Pertama Kali
18
18. Q-time
19
19. MOPD
20
20. Kecewa
21
21. Kalap
22
22. Baikan
23
23. Pandu Merajuk
24
24. Kondisi Amel
25
25. Berpura-pura Mungkin Lebih baik
26
26. Di Abaikan
27
27. Belum Membaik
28
28. Penyelesaian
29
29. Ungkapan Cinta Angga
30
30. Perpisahan
31
31. Kabar Bahagia
32
32. Ngidam
33
33. Kejahilan Ibu Hamil
34
34. Brownis Keju
35
35. Kedatangan Leo
36
36. Pandu Cemburu
37
37. Kelegaan Leo
38
38. Undangan dari Leo
39
39. Bersama Rangga
40
40. Cekcok
41
41. Di Rumah Leo
42
42. Ketakutan Luna
43
43. Berkumpul Dengan Formasi Lengkap
44
44. Pernikahan Leo #1
45
45. Pernikahan Leo #2
46
46. Suami Pengertian
47
47. Cerita Luna
48
48. Tetangga Baru
49
49. Belanja
50
50. Lahiran
51
51. Welcome To The World
52
52. Menyambut Kepulangan
53
53. Perasaan Levin
54
54. Kembali Mendapat Penolakan
55
55. Perasaan Devi
56
56. Galau
57
57. Pengakuan Devi dan Keseriusan Levin
58
58. Pemaksaan
59
59. Devi Yang Merajuk
60
60. Cemburu Itu Menyiksaku
61
61. Keluarnya Jiwa Macan Lyra
62
62. Kantin
63
63. Posesifnya Pandu yang Berlebihan
64
64. Tamu Tak Di Undang
65
65. Poor Bimo
66
66. Kenapa Sakitnya Masih Terasa?
67
67. Bagaimana Cara Meyakinkanmu
68
68. Kekesalan Kanjeng Ratu
69
69. Kesedihan Devi
70
70. Murkanya Devi
71
71. Supermarket
72
72. Melengkapi Restu
73
73. Malam Tanpa Rapa
74
74. Drama Pagi hari
75
75. Pelajaran
76
76. Lamaran Levin-Devi
77
77. Lamaran Levin-Devi #2
78
78. Pillow Talk
79
79. 3 Couple
80
80. Prewedd + Liburan
81
81. Tumbang Pra-Nikah
82
82. Salah Paham
83
83. Kesepakatan Makan
84
84. Akad Nikah Levin-Devi
85
85. Resepsi Levin-Devi
86
86. Kado Lyra dan Menagih Janji Leon
87
87. Malam Pertama Levin-Devi
88
88. Go To Bali
89
89. Pertengkaran
90
90. Kepulangan Mendadak
91
91. Bulan Madu yang Kacau
92
92. Moment Manis yang Terganggu
93
93. Penjelasan dan Nasihat Mama
94
94. Membicarakan Perjodohan Rapa
95
95. Keanehan Pandu
96
96. Sweet Moment At Night
97
97. Moment Morning
98
98. Keluhan Devi
99
99. Kejutan #1
100
100. Kejutan #2
101
101. Kejutan #3
102
102. Kebahagiaan #1
103
103. Kebahagian #2 (END)
104
Ucapan Terima Kasih
105
Cuplikan Rapa & Cleona : Menjaga Hati (squel Menikah muda)
106
Bunus Chapter 1
107
Bonus Chapter 2
108
Bonus Chapter 3
109
Bonus Chapter 4
110
Bonus Chapter 5
111
Bonus Chapter 6
112
Bonus Chapter 7
113
Bonus Chapter 8
114
Bonus Chapter 9
115
Bonus Chapter 10
116
Bonus Chapter 11
117
Bonus Chapter 12
118
Bonus Chapter 13
119
Bonus Chapter 14
120
Bonus Chapter 15
121
Bonus Chapter 16
122
Bonus Chapter 17
123
Bonus Chapter 18
124
Bonus Chapter 19
125
Bonus Chapter 20
126
Bonus Chapter 21
127
Bonus Chapter 22
128
Bonus Chapter 23
129
Bonus Chapter 24
130
Bonus Chapter 25
131
Bonus Chapter 26
132
Bonus Chapter 27
133
Bukan Update!
134
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!