12. Si Jahil Lyra

Jam sepuluh malam semua baru selesai bergotong royong membongkar panggung, membereskan kursi-kursi, sampah dan sebagainya. Lapangan kembali bersih dan siap digunakan untuk upacara hari senin besok. Lyra menyandarkan kepalanya di pundak Leo, duduk di lantai dingin pinggir lapangan. Mengistirahatkan tubuh dari lelah.

“Nih minum dulu, Ly." Leo menyodorkan sebotol air mineral yang sudah ia buka tutupnya. Lyra menerima dan langsung meneguknya hingga habis setengahnya, lalu di berikan kembali pada Leo.

“Lo pulang sama siapa?” tanya Leo, Lyra mengedikan bahunya.

“Laki lo gak jemput?”

“Gak tahu.”

“Ya udah bareng gue aja. Ambil barang-barang lo, gue tunggu di gerbang depan.”

Lyra mengangguk dan bangkit dari duduknya, berjalan menuju ruang OSIS untuk mengambil barang-barangnya. Teman-temannya yang lain banyak yang sudah pulang begitu semua selesai, sedangkan Lyra dan Leo memilih diam terlebih dulu di lapangan. Dimas sudah pulang dari beberapa menit lalu, sedangkan yang lainnya Lyra tidak tahu, termasuk ke mana perginya Pandu.

“Lo gak balik, Ra?” tanya Boby saat berpas-pasan di koridor dekat ruang guru.

“Ini baru mau pulang.”

“Jalan pulang ke sebelah sini, sayang, bukan ke sana,” ucap Baby sambil menunjukan lorong yang berada di sebelah kiri.

“Mau ke ruang OSIS dulu ngambil tas.” Boby akhirnya mengangguk.

“Kalau gitu gue duluan ya, lo berani 'kan ke sana sendiri?”

“Gue gak penakut kayak lo ya, Kak!” Boby tertawa dan mengacak rambut Lyra gemas sebelum akhirnya pergi.

Kembali, ia melanjutkan langkahnya menuju ruang OSIS yang hanya tinggal beberapa meter lagi. Lampu ruangan itu masih menyala, dan itu berarti masih ada orang. Tanpa mengetuk pintunya terlebih dulu, Lyra masuk, tapi tiba-tiba langkahnya terhenti dan mata bulatnya seakan ingin keluar dari tempatnya. Beberapa langkah didepannya, ia melihat Pandu dan Amel dalam posisi berpelukan, membuat hati Lyra sakit, matanya memanas, dan dadanya begitu sesak bagai tertimpa reruntuhan. Bukan hanya Lyra yang terkejut, tapi juga kedua orang itu sama terkejutnya dan segera menjauhkan tubuh masing-masing. Lyra dengan cepat mengubah ekspresinya agar terlihat biasa saja, kemudian tersenyum singkat.

“Sorry gue ganggu, cuma mau ngambil tas. Gak tahu kalau kalian lagi ...?”

Lyra kembali tersenyum tipis, kemudian melangkah menuju lemari kecil berwarna coklat yang berada di sudut ruangan dimana tasnya ia simpan. Lalu setelah itu dengan cepat keluar tanpa berpamitan terlebih dulu.

“Lama banget sih, Ly!” dengus Leo saat gadis cantik nan imut itu baru saja masuk ke dalam mobilnya.

“Sorry, Le tadi ngobrol dulu sama Kak Boby.” Lyra tidak sepenuhnya bohong.

Leo mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan pekarangan sekolah, menyalakan radio dan bernyanyi bersama dengan Lyra.

“Lo tinggal dimana sekarang, Ly?” tanya Leo membuka percakapan.

“Masih di komplek rumah Daddy, kok, cuma beda blok aja.”

“Tinggal cuma berdua doang sama laki lo?”

“Kagak lah, ada Pak satpam, Bi Nani juga 'kan ikut sama gue.” Leo menggangguk paham.

“Kapan-kapan boleh dong gue main, sekalian pengen kenalan sama laki lo?”

“Boleh, tapi nanti kalau laki gue ngizinin.” Leo mengangguk menyetujui.

“Stop disini, Le.”

Leo menghentikan laju mobilnya tepat di depan pagar hitam tinggi. Sayang ia tidak bisa melihat ke halaman rumah itu, karena pagar yang menghalangi. Lyra melepas sabuk pengamannya lalu turun dari mobil, tidak lupa mengucapkan terima kasih terlebih dulu.

Setelah mobil Leo sudah tidak terlihat, barulah Lyra meminta pak satpam untuk membukakan gerbang.

🍒🍒🍒

Alarm berbunyi mengganggu tidur nyenyak Lyra. Gadis cantik dengan rambut sedikit berantakan itu menggeliat. Namun di rasanya seperti ada beban berat di perutnya, dan saat ia berhasil membuka mata. Dapat Lyra lihat bahwa ada sebuah tangan yang melingkar. Semalam ia tidak sadar dengan kepulangan suaminya, karena setelah selesai mandi langsung tertidur saking lelahnya.

Masih ada rasa perih dan sesak saat melihat kejadian tadi malam. Bahkan saat mandi pun Lyra berhasil meneteskan air matanya. Lyra tidak menyangka bahwa keinginannya menikah muda akan seperti ini jadinya. Ia salah, karena mengira bahwa menikah muda akan menyenangkan. Andai waktu bisa di putar ulang, mungkin saat itu Lyra akan menolak untuk di jodohkan.

Tidak ingin larut dalam rasa sakit yang ia rasakan sendiri, Lyra bergegas berangkat kesekolah tanpa melihat lebih dulu Pandu sudah bangun atau belum. Ini adalah hari senin, hari dimana semua siswa dan pekerja kantoran mulai kembali pada aktivitasnya masing-masing.

Saat Lyra membuka gerbang bertepatan dengan bus sekolah datang, dengan cepat ia menyuruh bus tersebut untuk berhenti dan naik. Tadinya ia berniat untuk menaiki ojek atau angkutan umum, tapi berhubung ada bus sekolah, maka uang untuk ongkos kembali ia masukan ke dalam saku seragamnya dengan senang hati.

“Selamat pagi, Kakak-kakak, Adik-adik dan Bapak supir. Lyra yang cantik kembali hadir," sapa Lyra dengan ceria. “Pasti pada kangen deh, karena Lyra udah lama gak naik bus ini.”

“Kepedean banget lo, Ra!”

“Gue mah malah senang lo gak naik ini bus, suasana jadi tentram!”

“Kak Lyra ke mana aja emang?”

“Uhh, kangen kak Lyra.”

Itu lah sahutan-sahutan dari beberapa orang yang mengenal Lyra. Selain satu sekolah mereka juga satu komplek, tapi jujur saja, Lyra tidak terlalu hapal nama-nama mereka semua. Hanya wajahnya, itu pun kalau berpas-pasan di sekolah.

“Neng Lyra kok keluar dari rumah itu, bukannya rumah, Neng yang di depan ya?”

“Rumah Lyra 'kan banyak, Pak jadi Bapak jangan kaget kalau besok Lyra keluar dari pintu rumah yang lain lagi. Maklum anak sultan.” Ujar Lyra terkekeh, sementara yang lain menyorkinya.

Tiga puluh menit semua sudah turun dari dalam bus begitu juga dengan Lyra. Perempuan cantik bermata lentik itu berjalan dengan santai menuju kelasnya yang berada di lantai dua. Sesekali tersenyum saat mendapat sapaan dari adik kelas. Tidak jarang juga ia menjahili adik-adik kelasnya jika ada yang sedang bergerombol di tengah-tengah koridor. Entah itu mengagetkan mereka, menarik rambut salah satu dari mereka, meniup telinganya atau bahkan mengusap kakinya. Dan Lyra akan terbahak saat mereka yang dia kerjai menjerit ketakutan.

Lyra tidak mengenal mereka, tapi dengan cara itu ia bisa lebih akrab dengan mereka, meskipun tidak ia ketahui namanya. Lyra di kalangan adik kelas terkenal dengan sebutan si jahil, sedangkan di seangkatan dan kakak kelas lebih di kenal dengan sebutan si genit. Lyra tidak masalah, karena itu hanyalah becandaan dan selama ini pun Lyra tidak pernah keterlaluan dalam menjahili atau menggoda seseorang.

“Dari roman-roman senyumnya sih ini gue tahu lo abis berhasil ngerjain adik kelas lagi, nih pasti," tuduh Revan saat Lyra baru saja memasuki kelas dengan wajah merah bahagia. Lyra mengangguk dan menyeka setitik air di sudut matanya.

“Lo kalau mau jahilin ajak-ajak gue napa, Ra?” protes Revan.

“Kalau sama lo, gue gak yakin, Van. Yang ada nanti bukannya di jailin, tapi malah lo godain. Lo 'kan buaya!” tawa Lyra kembali pecah, sedangkan laki-laki tipis itu memberenggut kesal.

“Lyra!!!” teriak Devi dari ambang pintu.

“Gak usah teriak, Dev! Kuping gue masih normal.”

Devi berlari menghampiri Lyra, dan menarik perempuan itu untuk duduk di kursi. Devi menarik kepala Lyra dengan cepat dan membisikan sesuatu di telinga sahabatnya. Lyra menjauhkan kepalanya dan menatap sekilas pada Devi.

“Gue udah tahu, bahkan semalam gue lihat sesuatu yang bikin dada gue sesak banget,” ucap Lyra tersenyum miris.

“Yang benar, Ra? Gila sih itu, gue gak habis pikir, sumpah!"

“Terus gimana?” tanya Devi penasaran, tapi Lyra hanya mengedikan bahunya. “Lo nampar dia gak?” kali ini Lyra menggeleng.

“Gue langsung pergi. Dan gue udah tidur waktu dia pulang.”

“Lo tidurnya berdua sama dia?” Lyra mengangguk dan Devi membulatkan matanya tak percaya.

“Berarti lo sama dia …?”

“Ya, enggak lah, gila! Pikiran lo, Devi!”

“Ada apa sih, heh, kok gue gak di ajak bisik-bisik?” Revan ikut nimbrung dan duduk di atas meja.

“KEPO!” teriak Lyra dan Devi bersamaan, lalu keduanya tertawa melihat wajah cemberut laki-laki hitam manis itu.

Terpopuler

Comments

Hendra Yenni

Hendra Yenni

Penasaran sm cerita Nya.. MAU lompat bacanya,, tp Ngga ingin cpt tau ujung cerita Nya 😆😆mmmm

2022-02-17

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

lyra mending kamu bilang ke kakak mu Levin kl kamu gak bahagia😤😤

2022-01-04

1

Dewi Ansyari

Dewi Ansyari

nyebelin banget liat si pandu dengan si Amel..bikin Iyra jadi sesak napas

2021-05-08

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pagi Menyebalkan
2 2. Perjodohan
3 3. Malam Pertemuan
4 4. Hari Pertunangan
5 5. Perasaan Pandu
6 6. Hari Pernikahan
7 7. Hari Yang Melelahkan
8 8. Kejujuran Pandu
9 9. Berusaha Tegar
10 10. Menuju Hari-H
11 11. Ulang Tahun Sekolah
12 12. Si Jahil Lyra
13 13. Keluarga 4-L
14 14. Pandu Yang Mendadak Manis
15 15. Terbongkar
16 16. Di Rumah Pengantin
17 17. Kenikmatan Untuk Pertama Kali
18 18. Q-time
19 19. MOPD
20 20. Kecewa
21 21. Kalap
22 22. Baikan
23 23. Pandu Merajuk
24 24. Kondisi Amel
25 25. Berpura-pura Mungkin Lebih baik
26 26. Di Abaikan
27 27. Belum Membaik
28 28. Penyelesaian
29 29. Ungkapan Cinta Angga
30 30. Perpisahan
31 31. Kabar Bahagia
32 32. Ngidam
33 33. Kejahilan Ibu Hamil
34 34. Brownis Keju
35 35. Kedatangan Leo
36 36. Pandu Cemburu
37 37. Kelegaan Leo
38 38. Undangan dari Leo
39 39. Bersama Rangga
40 40. Cekcok
41 41. Di Rumah Leo
42 42. Ketakutan Luna
43 43. Berkumpul Dengan Formasi Lengkap
44 44. Pernikahan Leo #1
45 45. Pernikahan Leo #2
46 46. Suami Pengertian
47 47. Cerita Luna
48 48. Tetangga Baru
49 49. Belanja
50 50. Lahiran
51 51. Welcome To The World
52 52. Menyambut Kepulangan
53 53. Perasaan Levin
54 54. Kembali Mendapat Penolakan
55 55. Perasaan Devi
56 56. Galau
57 57. Pengakuan Devi dan Keseriusan Levin
58 58. Pemaksaan
59 59. Devi Yang Merajuk
60 60. Cemburu Itu Menyiksaku
61 61. Keluarnya Jiwa Macan Lyra
62 62. Kantin
63 63. Posesifnya Pandu yang Berlebihan
64 64. Tamu Tak Di Undang
65 65. Poor Bimo
66 66. Kenapa Sakitnya Masih Terasa?
67 67. Bagaimana Cara Meyakinkanmu
68 68. Kekesalan Kanjeng Ratu
69 69. Kesedihan Devi
70 70. Murkanya Devi
71 71. Supermarket
72 72. Melengkapi Restu
73 73. Malam Tanpa Rapa
74 74. Drama Pagi hari
75 75. Pelajaran
76 76. Lamaran Levin-Devi
77 77. Lamaran Levin-Devi #2
78 78. Pillow Talk
79 79. 3 Couple
80 80. Prewedd + Liburan
81 81. Tumbang Pra-Nikah
82 82. Salah Paham
83 83. Kesepakatan Makan
84 84. Akad Nikah Levin-Devi
85 85. Resepsi Levin-Devi
86 86. Kado Lyra dan Menagih Janji Leon
87 87. Malam Pertama Levin-Devi
88 88. Go To Bali
89 89. Pertengkaran
90 90. Kepulangan Mendadak
91 91. Bulan Madu yang Kacau
92 92. Moment Manis yang Terganggu
93 93. Penjelasan dan Nasihat Mama
94 94. Membicarakan Perjodohan Rapa
95 95. Keanehan Pandu
96 96. Sweet Moment At Night
97 97. Moment Morning
98 98. Keluhan Devi
99 99. Kejutan #1
100 100. Kejutan #2
101 101. Kejutan #3
102 102. Kebahagiaan #1
103 103. Kebahagian #2 (END)
104 Ucapan Terima Kasih
105 Cuplikan Rapa & Cleona : Menjaga Hati (squel Menikah muda)
106 Bunus Chapter 1
107 Bonus Chapter 2
108 Bonus Chapter 3
109 Bonus Chapter 4
110 Bonus Chapter 5
111 Bonus Chapter 6
112 Bonus Chapter 7
113 Bonus Chapter 8
114 Bonus Chapter 9
115 Bonus Chapter 10
116 Bonus Chapter 11
117 Bonus Chapter 12
118 Bonus Chapter 13
119 Bonus Chapter 14
120 Bonus Chapter 15
121 Bonus Chapter 16
122 Bonus Chapter 17
123 Bonus Chapter 18
124 Bonus Chapter 19
125 Bonus Chapter 20
126 Bonus Chapter 21
127 Bonus Chapter 22
128 Bonus Chapter 23
129 Bonus Chapter 24
130 Bonus Chapter 25
131 Bonus Chapter 26
132 Bonus Chapter 27
133 Bukan Update!
134 INFO !!!
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Pagi Menyebalkan
2
2. Perjodohan
3
3. Malam Pertemuan
4
4. Hari Pertunangan
5
5. Perasaan Pandu
6
6. Hari Pernikahan
7
7. Hari Yang Melelahkan
8
8. Kejujuran Pandu
9
9. Berusaha Tegar
10
10. Menuju Hari-H
11
11. Ulang Tahun Sekolah
12
12. Si Jahil Lyra
13
13. Keluarga 4-L
14
14. Pandu Yang Mendadak Manis
15
15. Terbongkar
16
16. Di Rumah Pengantin
17
17. Kenikmatan Untuk Pertama Kali
18
18. Q-time
19
19. MOPD
20
20. Kecewa
21
21. Kalap
22
22. Baikan
23
23. Pandu Merajuk
24
24. Kondisi Amel
25
25. Berpura-pura Mungkin Lebih baik
26
26. Di Abaikan
27
27. Belum Membaik
28
28. Penyelesaian
29
29. Ungkapan Cinta Angga
30
30. Perpisahan
31
31. Kabar Bahagia
32
32. Ngidam
33
33. Kejahilan Ibu Hamil
34
34. Brownis Keju
35
35. Kedatangan Leo
36
36. Pandu Cemburu
37
37. Kelegaan Leo
38
38. Undangan dari Leo
39
39. Bersama Rangga
40
40. Cekcok
41
41. Di Rumah Leo
42
42. Ketakutan Luna
43
43. Berkumpul Dengan Formasi Lengkap
44
44. Pernikahan Leo #1
45
45. Pernikahan Leo #2
46
46. Suami Pengertian
47
47. Cerita Luna
48
48. Tetangga Baru
49
49. Belanja
50
50. Lahiran
51
51. Welcome To The World
52
52. Menyambut Kepulangan
53
53. Perasaan Levin
54
54. Kembali Mendapat Penolakan
55
55. Perasaan Devi
56
56. Galau
57
57. Pengakuan Devi dan Keseriusan Levin
58
58. Pemaksaan
59
59. Devi Yang Merajuk
60
60. Cemburu Itu Menyiksaku
61
61. Keluarnya Jiwa Macan Lyra
62
62. Kantin
63
63. Posesifnya Pandu yang Berlebihan
64
64. Tamu Tak Di Undang
65
65. Poor Bimo
66
66. Kenapa Sakitnya Masih Terasa?
67
67. Bagaimana Cara Meyakinkanmu
68
68. Kekesalan Kanjeng Ratu
69
69. Kesedihan Devi
70
70. Murkanya Devi
71
71. Supermarket
72
72. Melengkapi Restu
73
73. Malam Tanpa Rapa
74
74. Drama Pagi hari
75
75. Pelajaran
76
76. Lamaran Levin-Devi
77
77. Lamaran Levin-Devi #2
78
78. Pillow Talk
79
79. 3 Couple
80
80. Prewedd + Liburan
81
81. Tumbang Pra-Nikah
82
82. Salah Paham
83
83. Kesepakatan Makan
84
84. Akad Nikah Levin-Devi
85
85. Resepsi Levin-Devi
86
86. Kado Lyra dan Menagih Janji Leon
87
87. Malam Pertama Levin-Devi
88
88. Go To Bali
89
89. Pertengkaran
90
90. Kepulangan Mendadak
91
91. Bulan Madu yang Kacau
92
92. Moment Manis yang Terganggu
93
93. Penjelasan dan Nasihat Mama
94
94. Membicarakan Perjodohan Rapa
95
95. Keanehan Pandu
96
96. Sweet Moment At Night
97
97. Moment Morning
98
98. Keluhan Devi
99
99. Kejutan #1
100
100. Kejutan #2
101
101. Kejutan #3
102
102. Kebahagiaan #1
103
103. Kebahagian #2 (END)
104
Ucapan Terima Kasih
105
Cuplikan Rapa & Cleona : Menjaga Hati (squel Menikah muda)
106
Bunus Chapter 1
107
Bonus Chapter 2
108
Bonus Chapter 3
109
Bonus Chapter 4
110
Bonus Chapter 5
111
Bonus Chapter 6
112
Bonus Chapter 7
113
Bonus Chapter 8
114
Bonus Chapter 9
115
Bonus Chapter 10
116
Bonus Chapter 11
117
Bonus Chapter 12
118
Bonus Chapter 13
119
Bonus Chapter 14
120
Bonus Chapter 15
121
Bonus Chapter 16
122
Bonus Chapter 17
123
Bonus Chapter 18
124
Bonus Chapter 19
125
Bonus Chapter 20
126
Bonus Chapter 21
127
Bonus Chapter 22
128
Bonus Chapter 23
129
Bonus Chapter 24
130
Bonus Chapter 25
131
Bonus Chapter 26
132
Bonus Chapter 27
133
Bukan Update!
134
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!