20. Kecewa

Seminggu berlalu dan MOPD sudah terlaksana dengan baik. Kini mereka sudah resmi menjadi murid Kebaperan. Lyra dan OSIS-OSIS lainnya menghela napas lega, karena sungguh kegiatan itu menguras tenaga juga emosi mereka. Setelah melakukan upacara hari senin, Lyra dan Pandu berjalan menuju kelas masing-masing setelah sebelumnya mampir terlebih dulu ke kantin untuk membeli minum.

Kelas memang tidak di ubah acak lagi, karena pihak sekolah merasa itu tidak perlu, juga karena tidak ingin membuat murid-muridnya meras terganggu dan menghambat mereka dalam belajar. Meskipun awalnya Pandu berharap ada perubahan acak seperti tahun kemarin alasannya hanya satu, karena Pandu ingin sekelas dengan Lyra.

“Yang, Nanti istirahat ke ruang OSIS aja ya, gak usah kekantin.”

“Tapi aku mau beli sosis bakar dulu,” rengek Lyra.

“Nanti aku yang beli. Kamu langsung ke ruang OSIS aja,” ucap Pandu yang mau tak mau Lyra angguki.

“Emang mau apa di ruang OSIS, ada rapat?” Pandu menggeleng. “Terus?”

“Mau berduan aja sama kamu,” bisik Pandu di telinga Lyra, dan satu tiupan membuat perempuan ini merinding.

“Ih Pandu geli!” Pandu tertawa dan berlari menuju kelasnya, sedangkan Lyra mendengus.

Lyra masuk ke dalam kelas, menghampiri Devi yang tengah mengobrol dengan beberapa teman sekelasnya. Lyra duduk di bangkunya. Mendengarkan apa yang menjadi percakapan antara teman-teman perempuan sekelasnya. Setelah paham dengan topik yang mereka bicarakan, Lyra mendengus bosan dan berjalan keluar, duduk di kursi panjang depan kelasnya. Hari ini memang belum di mulai pembelajaran, karena guru-guru tengah mengadakan rapat. Entah mengenai apa.

Merasa mengantu,k akhirnya Lyra memutuskan ke UKS untuk tertidur. Beruntung UKS kosong dan penjaganya pun tidak ada. Lyra membaringkan tubuhnya di ranjang kecil dan keras UKS yang berada paling pojok, menutup kembali tirai berwarna biru muda itu sebelum memejamkan matanya.

Terdengar suara pintu yang terbuka membuat Lyra kembali membuka matanya merasa terganggu. Berniat untuk melihat siapa yang datang, tiba-tiba satu suara terdengar mengurungkan niatnya. Lyra kenal dengan suara barusan dan ia yakin bahwa tidak hanya satu orang yang masuk ke dalam ruangan sepi ini.

"Ini semua juga salah kamu, yang sudah memulainya, membuat aku terbiasa sama kamu, dan perasaan ini ada!"

"Kamu tahu sendiri aku sudah menikah, Mel. Oke, aku tahu, aku salah, karena sudah masuk ke dalam hidup kamu, menghadirkan perasaan itu dalam hati kamu. Tapi tolong hargai keputusan aku, Mel. Lyra istri aku, dan aku gak mau mengecewakannya. Aku gak mau lepasin dia hanya gara-gara kamu. Maaf."

Suara perdebatan itu sedikit Lyra dengar, dan sudut bibirnya terangkat mendengar jawaban dari laki-laki yang dapat Lyra tebak sebagai suaminya, mengingat suara itu yang memang milik Pandu. Suara tangis menyusul setelahnya, lalu keadaan berubah hening, membuat Lyra yang bersembunyi penasaran, dan sedikit menyibak tirai tipis itu untuk mengintip.

"Aku tahu kamu masih cinta aku, Pan."

Menyesal. Lyra merasa menyesal sudah mengintip, karena akhirnya ia harus merasakan dadanya sesak dan hatinya berdenyut nyeri. Lyra belum juga melepaskan tatapannya dari kedua orang yang sedang berciuman itu, sekuat tenaga menahan isakan agar tidak keluar dan kedua orang itu mengetahui keberadaannya.

Tadinya Lyra tidak ingin salah paham, mengira bahwa suaminya akan menolak ciuman yang di berikan Amel, tapi ternyata Lyra salah. Laki-laki itu malah membalasnya, membuktikan bahwa Pandu memang masih memiliki rasa cinta pada perempuan yang menjadi pujaannya selama ini. Bertambah kesakitan Lyra, dan tentu saja ia merasa dibohongi. Inginnya ia langsung menghampiri dan melayangkan tamparan pada kedua orang itu, tapi untuk saat ini Lyra terlalu lemah, dirinya tidak setegar itu untuk menghadapinya sekarang.

"Sekali lagi aku minta maaf."

Itu yang terakhir kali Lyra dengar sebelum dirinya menutup telinga, tidak ingin lagi mendengar apa pun yang keluar dari kedua orang itu.

Sampai jam istirahat Lyra menangis di UKS seorang diri, ia tidak tahu kapan kedua orang itu pergi, karena memang dirinya tidak ingin mengetahui itu, Lyra terlalu kecewa atas penghianatan sahabat juga suaminya

Mencuci wajahnya terlebih dulu di toilet UKS, Lyra kemudian keluar begitu di rasa penampilannya tidak sekacau sebelumnya.

Lyra berjalan menuju ruang OSIS seperti apa yang Pandu perintahkan tadi pagi. Mengirim pesan lebih dulu pada Leo untuk laki-laki itu ke ruang OSIS juga. Lyra duduk di kursi yang menghadap jendela menatap kaca bening yang tertutup kain tipis itu dengan tatapan kosong. Tak lama Leo datang dan duduk di samping Lyra.

“Kenapa nyuruh gue kesini?” tanya Leo.

“Gak apa-apa.” Singakat Lyra menjawab tanpa menoleh pada laki-laki di sampingnya.

“Lo lagi galau?” Lyra menatap laki-laki di depannya dengan tatapan yang tak dapat Leo jelaskan sendiri. “Lo habis nangis?” tanya Leo saat melihat mata bulat Lyra yang sedikit memerah.

“Sorry kalau gue harus manfaatin lo, Le.”

Belum juga Leo berhasil bertanya dari maksud ucapan sahabat cantiknya itu, tiba-tiba Lyra sudah menempelkan bibir mungilnya pada bibir tebal milik Leo. Mata Leo membulat, terkejut? Tentu saja, karena disaat Leo ingin menjauh, Lyra malah menahan tengkuk Leo untuk tetap berada di sana. Bibir mereka benar-benar menempel. Andai Leo tidak ingat bahwa perempuan di depannya sudah memiliki suami, sudah dapat di pastikan Leo dengan senang hati ******* bibir mungil itu.

“Apa yang kalian lakukan! Lyra! Leo!” geram Pandu yang langsung menarik tubuh Leo untuk menjauh. Wajah Pandu sudah memerah, marah bukan main.

“Apa yang kalian lakuin hah?!” sentak Pandu murka dan siap untuk melayangkan tinjuan pada Leo.

“Emang lo gak liat apa yang gue lakuin barusan?” pertanyaan yang di layangkan Lyra menghentikan pergerakan Pandu, menatap sang istri dengan raut bertanya. "Gimana rasanya lihat milik lo ciuman sama orang lain?” kembali pertanyaan Lyra layangkan. Pandu membatu, sedangkan Leo mulai sedikit paham dengan keadaan ini, termasuk perkataan terakhir Lyra sebelum perempuan itu mendaratkan bibirnya.

“Maksud kamu apa sih, Ra?” entah bingung atau pura-pura bingung, karena sekarang Lyra merasa muak pada laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu.

“Haha, pura-pura **** ternyata!” tawa Lyra sinis. Lyra menarik Leo cukup kuat, membuat laki-laki tampan dengan wajah cengonya itu menubruk tubuh Lyra. Langsung Lyra mendaratkan kembali bibirnya di bibir Leo. Pandu jelas tidak tinggal diam dan menarik tubuh keduanya cukup kuat agar saling menjauh.

“Lyra, berani kamu melakukan ini di hadapan suami kamu sendiri!” sentakan marah Pandu tidak juga membuat Lyra takut. Justru perempuan mungil itu malah menatapnya menantang.

Leo bingung harus melakukan apa, karena dirinya tentu saja masih shock dengan ciuman yang di berikan Lyra, terlebih dirinya terlalu bingung harus memposisikan diri seperti apa di tengah-tengah pertengkaran rumah tangga sahabatnya.

“Setidaknya gue ngelakuin ini di depan lo. Gak seperti yang lo lakuin sama Amel tadi pagi!” Pandu diam membisu tidak menyangka sang istri akan mengetahui perbuatannya.

“Kenapa lo diam? Baru ingat? Kalau mau berhianat lihat-lihat tempat, Pan!”

“Ra, itu ga…"

“Apa? Gak kayak yang gue pikirin? Emang, tapi itu seperti yang gue lihat!” Pandu semakin membeku di tempatnya.

“Lo mau ngelak, hah? Tapi, sayang lo gak bisa, Pandu, karena gue lihat itu secara langsung, dengan kedua mata gue sendiri! Lo gak tahu 'kan kalau gue ada di sana?” air mata Lyra sudah mulai menetas membasahi pipi bulatnya.

“Haha, jelas lah lo gak sadar karena saking asyiknya ciuman sama perempuan tercinta lo itu. Mau gue ingetin bagaimana ciuman kalian? Atau mau gue contohin?” tanya Lyra pada Pandu yang menatapnya penuh penyesalan.

“Le, sini gue tunjukin gimana mereka ciuman, biar lo tahu rasanya seperti apa dan lo dapat menilai sendiri.” Lyra menarik kembali tubuh Leo, namun dengan cepat Pandu menahan dan membawa tubuh mungil itu ke dalam pelukannya.

Lyra terus meronta, meminta di lepaskan tapi Pandu malah semakin erat memeluknya. Tidak peduli rasa sakit di tubuhnya yang mendapat pukulan juga gigitan yang Lyra berikan. Berkali-kali Pandu membisikan kata maaf mengecup puncak kepala Lyra. Menyesal karena telah mengecewakan istrinya.

Leo yang sudah mengerti akar dari masalah yang di hadapi sahabatnya itu dengan paksa menarik tubuh Lyra hingga terlepas dari kukungan Pandu dan membawa perempuan mungil itu keluar, tidak peduli dengan teriakan Pandu.

Sampai di atap, Leo menyuruh Lyra untuk duduk dikursi kayu bercat coklat yang barada di sudut. Leo ikut duduk bersampingan dengan perempuan cantik yang masih sesenggukan dengan air mata yang tak hentinya mengalir. Membawa kepala mungil itu untuk bersandar di pundaknya. Leo iba, kesal juga marah pada Pandu yang sudah berani menyakiti sahabat tersayangnya.

“Nangis aja, tapi setelah ini lo harus janji akan kembali tegar dan ceria seperti bisanya. Gue tahu lo pasti sakit hati banget, tapi gue mohon jangan tampilkan kelemahan lo, karena dengan begitu kemungkinan kecilnya mereka akan kembali menyakiti lo.” Leo bicara sambil menyeka air mata yang ada di pipi juga mata Lyra dengan lembut.

Suara isakan Lyra mulai hilang, tapi air matanya masih terus mengalir seakan enggan untuk surut. Masih dalam sandaran pundak Leo, Lyra memejamkan matanya tanpa bicara sepatah kata pun. Leo mengerti bahwa sahabat mungilnya itu butuh waktu, maka dari itu Leo memilih untuk diam juga.

“Le, segitu gak cintanya kah dia sama gue sampai tega berhianat?” tanya Lyra mengukir senyum mirisnya. “Gue gak tahu bahwa mencintai dia akan sesakit ini.” Air mata yang lagi-lagi menetes mengiringi kepedihan Lyra.

“Le, andai waktu itu lo yang di jodihin sama gue, lo bakalan setuju gak?” tanya Lyra menatap sekilas Leo. Laki-laki tampan dengan iris hitam kecoklatan itu mengerutkan keningnya bingung.

“Dih ogah…”

“Haha, lo aja udah ogah, apa lagi dia.” Lyra menghela napas berat. Leo jadi merasa bersalah, niatnya hanya ingin becanda dan mengalihkan suasana melow ini. Namun Leo tidak ingat bahwa perempuan di sampingnya sedang galau dan sensitif.

“Gue minta cerai aja kali ya, Le?”

Terpopuler

Comments

Suzieqaisara Nazarudin

Suzieqaisara Nazarudin

Dasar sabahat penghianat,,
Udah ku duga tidak semudah itu Amel melepaskan Pandu...
Dan tak semudah itu juga Pandu melupakan Amel,orang yg dia cintai dan di sayangi nya...

2022-06-09

1

Lilis Subekti

Lilis Subekti

di lyra yg d gtuin ko q yg nyesek y bcany,,

2022-04-15

0

Hendra Yenni

Hendra Yenni

Thor.. hrsnya jgn wik.. Wik dl.
Bikin pandu bucin habits sm lyra, buat pandu ngejar2 lyra.. bikin baper dl. Br wikk.. wikk

2022-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Pagi Menyebalkan
2 2. Perjodohan
3 3. Malam Pertemuan
4 4. Hari Pertunangan
5 5. Perasaan Pandu
6 6. Hari Pernikahan
7 7. Hari Yang Melelahkan
8 8. Kejujuran Pandu
9 9. Berusaha Tegar
10 10. Menuju Hari-H
11 11. Ulang Tahun Sekolah
12 12. Si Jahil Lyra
13 13. Keluarga 4-L
14 14. Pandu Yang Mendadak Manis
15 15. Terbongkar
16 16. Di Rumah Pengantin
17 17. Kenikmatan Untuk Pertama Kali
18 18. Q-time
19 19. MOPD
20 20. Kecewa
21 21. Kalap
22 22. Baikan
23 23. Pandu Merajuk
24 24. Kondisi Amel
25 25. Berpura-pura Mungkin Lebih baik
26 26. Di Abaikan
27 27. Belum Membaik
28 28. Penyelesaian
29 29. Ungkapan Cinta Angga
30 30. Perpisahan
31 31. Kabar Bahagia
32 32. Ngidam
33 33. Kejahilan Ibu Hamil
34 34. Brownis Keju
35 35. Kedatangan Leo
36 36. Pandu Cemburu
37 37. Kelegaan Leo
38 38. Undangan dari Leo
39 39. Bersama Rangga
40 40. Cekcok
41 41. Di Rumah Leo
42 42. Ketakutan Luna
43 43. Berkumpul Dengan Formasi Lengkap
44 44. Pernikahan Leo #1
45 45. Pernikahan Leo #2
46 46. Suami Pengertian
47 47. Cerita Luna
48 48. Tetangga Baru
49 49. Belanja
50 50. Lahiran
51 51. Welcome To The World
52 52. Menyambut Kepulangan
53 53. Perasaan Levin
54 54. Kembali Mendapat Penolakan
55 55. Perasaan Devi
56 56. Galau
57 57. Pengakuan Devi dan Keseriusan Levin
58 58. Pemaksaan
59 59. Devi Yang Merajuk
60 60. Cemburu Itu Menyiksaku
61 61. Keluarnya Jiwa Macan Lyra
62 62. Kantin
63 63. Posesifnya Pandu yang Berlebihan
64 64. Tamu Tak Di Undang
65 65. Poor Bimo
66 66. Kenapa Sakitnya Masih Terasa?
67 67. Bagaimana Cara Meyakinkanmu
68 68. Kekesalan Kanjeng Ratu
69 69. Kesedihan Devi
70 70. Murkanya Devi
71 71. Supermarket
72 72. Melengkapi Restu
73 73. Malam Tanpa Rapa
74 74. Drama Pagi hari
75 75. Pelajaran
76 76. Lamaran Levin-Devi
77 77. Lamaran Levin-Devi #2
78 78. Pillow Talk
79 79. 3 Couple
80 80. Prewedd + Liburan
81 81. Tumbang Pra-Nikah
82 82. Salah Paham
83 83. Kesepakatan Makan
84 84. Akad Nikah Levin-Devi
85 85. Resepsi Levin-Devi
86 86. Kado Lyra dan Menagih Janji Leon
87 87. Malam Pertama Levin-Devi
88 88. Go To Bali
89 89. Pertengkaran
90 90. Kepulangan Mendadak
91 91. Bulan Madu yang Kacau
92 92. Moment Manis yang Terganggu
93 93. Penjelasan dan Nasihat Mama
94 94. Membicarakan Perjodohan Rapa
95 95. Keanehan Pandu
96 96. Sweet Moment At Night
97 97. Moment Morning
98 98. Keluhan Devi
99 99. Kejutan #1
100 100. Kejutan #2
101 101. Kejutan #3
102 102. Kebahagiaan #1
103 103. Kebahagian #2 (END)
104 Ucapan Terima Kasih
105 Cuplikan Rapa & Cleona : Menjaga Hati (squel Menikah muda)
106 Bunus Chapter 1
107 Bonus Chapter 2
108 Bonus Chapter 3
109 Bonus Chapter 4
110 Bonus Chapter 5
111 Bonus Chapter 6
112 Bonus Chapter 7
113 Bonus Chapter 8
114 Bonus Chapter 9
115 Bonus Chapter 10
116 Bonus Chapter 11
117 Bonus Chapter 12
118 Bonus Chapter 13
119 Bonus Chapter 14
120 Bonus Chapter 15
121 Bonus Chapter 16
122 Bonus Chapter 17
123 Bonus Chapter 18
124 Bonus Chapter 19
125 Bonus Chapter 20
126 Bonus Chapter 21
127 Bonus Chapter 22
128 Bonus Chapter 23
129 Bonus Chapter 24
130 Bonus Chapter 25
131 Bonus Chapter 26
132 Bonus Chapter 27
133 Bukan Update!
134 INFO !!!
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Pagi Menyebalkan
2
2. Perjodohan
3
3. Malam Pertemuan
4
4. Hari Pertunangan
5
5. Perasaan Pandu
6
6. Hari Pernikahan
7
7. Hari Yang Melelahkan
8
8. Kejujuran Pandu
9
9. Berusaha Tegar
10
10. Menuju Hari-H
11
11. Ulang Tahun Sekolah
12
12. Si Jahil Lyra
13
13. Keluarga 4-L
14
14. Pandu Yang Mendadak Manis
15
15. Terbongkar
16
16. Di Rumah Pengantin
17
17. Kenikmatan Untuk Pertama Kali
18
18. Q-time
19
19. MOPD
20
20. Kecewa
21
21. Kalap
22
22. Baikan
23
23. Pandu Merajuk
24
24. Kondisi Amel
25
25. Berpura-pura Mungkin Lebih baik
26
26. Di Abaikan
27
27. Belum Membaik
28
28. Penyelesaian
29
29. Ungkapan Cinta Angga
30
30. Perpisahan
31
31. Kabar Bahagia
32
32. Ngidam
33
33. Kejahilan Ibu Hamil
34
34. Brownis Keju
35
35. Kedatangan Leo
36
36. Pandu Cemburu
37
37. Kelegaan Leo
38
38. Undangan dari Leo
39
39. Bersama Rangga
40
40. Cekcok
41
41. Di Rumah Leo
42
42. Ketakutan Luna
43
43. Berkumpul Dengan Formasi Lengkap
44
44. Pernikahan Leo #1
45
45. Pernikahan Leo #2
46
46. Suami Pengertian
47
47. Cerita Luna
48
48. Tetangga Baru
49
49. Belanja
50
50. Lahiran
51
51. Welcome To The World
52
52. Menyambut Kepulangan
53
53. Perasaan Levin
54
54. Kembali Mendapat Penolakan
55
55. Perasaan Devi
56
56. Galau
57
57. Pengakuan Devi dan Keseriusan Levin
58
58. Pemaksaan
59
59. Devi Yang Merajuk
60
60. Cemburu Itu Menyiksaku
61
61. Keluarnya Jiwa Macan Lyra
62
62. Kantin
63
63. Posesifnya Pandu yang Berlebihan
64
64. Tamu Tak Di Undang
65
65. Poor Bimo
66
66. Kenapa Sakitnya Masih Terasa?
67
67. Bagaimana Cara Meyakinkanmu
68
68. Kekesalan Kanjeng Ratu
69
69. Kesedihan Devi
70
70. Murkanya Devi
71
71. Supermarket
72
72. Melengkapi Restu
73
73. Malam Tanpa Rapa
74
74. Drama Pagi hari
75
75. Pelajaran
76
76. Lamaran Levin-Devi
77
77. Lamaran Levin-Devi #2
78
78. Pillow Talk
79
79. 3 Couple
80
80. Prewedd + Liburan
81
81. Tumbang Pra-Nikah
82
82. Salah Paham
83
83. Kesepakatan Makan
84
84. Akad Nikah Levin-Devi
85
85. Resepsi Levin-Devi
86
86. Kado Lyra dan Menagih Janji Leon
87
87. Malam Pertama Levin-Devi
88
88. Go To Bali
89
89. Pertengkaran
90
90. Kepulangan Mendadak
91
91. Bulan Madu yang Kacau
92
92. Moment Manis yang Terganggu
93
93. Penjelasan dan Nasihat Mama
94
94. Membicarakan Perjodohan Rapa
95
95. Keanehan Pandu
96
96. Sweet Moment At Night
97
97. Moment Morning
98
98. Keluhan Devi
99
99. Kejutan #1
100
100. Kejutan #2
101
101. Kejutan #3
102
102. Kebahagiaan #1
103
103. Kebahagian #2 (END)
104
Ucapan Terima Kasih
105
Cuplikan Rapa & Cleona : Menjaga Hati (squel Menikah muda)
106
Bunus Chapter 1
107
Bonus Chapter 2
108
Bonus Chapter 3
109
Bonus Chapter 4
110
Bonus Chapter 5
111
Bonus Chapter 6
112
Bonus Chapter 7
113
Bonus Chapter 8
114
Bonus Chapter 9
115
Bonus Chapter 10
116
Bonus Chapter 11
117
Bonus Chapter 12
118
Bonus Chapter 13
119
Bonus Chapter 14
120
Bonus Chapter 15
121
Bonus Chapter 16
122
Bonus Chapter 17
123
Bonus Chapter 18
124
Bonus Chapter 19
125
Bonus Chapter 20
126
Bonus Chapter 21
127
Bonus Chapter 22
128
Bonus Chapter 23
129
Bonus Chapter 24
130
Bonus Chapter 25
131
Bonus Chapter 26
132
Bonus Chapter 27
133
Bukan Update!
134
INFO !!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!