Cup
Kecupan di pipi dari bibir lembut itu membangunkan Reza dari tidurnya. Diiringi dari goyangan pada bahunya membuat dia harus membuka matanya.
“Pa ayo dong bangun. Kan hari ini kita mau ke rumah barunya mama,” ucap Ara putri kecilnya.
“Iya-iya ini papa udah bangun sayang. Kiss papa lagi dong biar semangat.”
Cup cup cup
“Tu Adek udah kiss banak-banak. Ayo Papa mandi dulu. Abang sama nenek dan kakek udah nunggu Papa untuk sarapan.”
“Adek turun dulu Papa mandi sebentar.”
Reza turun dari ranjangnya, dan dengan langkah gontai menuju kamar mandi. Rencananya pagi ini dia beserta kedua anak dan mertuanya akan berziarah ke makam Rena.
Kepalanya sedikit sakit. Mungkin karena tadi malam dia baru bisa tidur menjelang subuh.
Setelah berpakaian rapi Reza pun turun dari kamarnya dan langsung bergabung dengan yang lain yang sudah menunggunya di meja makan. Di meja makan tampak ada Ara yang sibuk bercerita dengan kakeknya, Andra putra pertama yang sibuk dengan game di handphonenya, dan Ibu Mertuanya yang sedang menyiapkan sarapan untuk anggota keluarga.
Reza duduk dikursi yang biasa diduduki oleh Rena. Sedangkan kursi sebelahnya yang biasa diisi oleh Dia tampak diisi oleh ayah mertuanya. Reza mulai merindukan Dia. Merindukan suara ribut dari mulut cerewetnya. Bolehkah Reza merindukan Dia setelah apa yang sudah diperbuatnya?
“Nak Reza setelah dari makam nanti Nak Reza bisa langsung ke kantor saja. Ayah, Ibu dan anak-anak dijemput sama supir saja nanti,” suara sang Ayah Mertua membangunkan Reza dari lamunannya.
“Iya Yah. Maaf Reza harus pergi ke kantor hari ini karena ada meeting penting. Tak bisa diwakilkan,” jawab Reza.
“Iya tidak apa-apa. Beraktifitaslah seperti biasa Nak. Tidak ada yang berubah. Hidup kita harus tetap berlanjut.”
Reza tak menjawabnya. Pria itu hanya diam sambil meminum kopi dan menyantap sarapan yang telah dibuat oleh Ibu Mertuanya.
“Lusa Ayah akan pulang ke Bandung sendiri. Ibu akan tetap disini menemani anak-anak kamu,” sambung ayah.
“Maaf kalau Reza harus merepotkan Ibu dan Ayah.”
“Tidak ada yang merasa direpotkan nak. Ara dan Andra cucu Ibu, anak dari Rena,” jawab ibu.
“Kakek mau pulang ke Bandung? Teyus nanti Ara main sama siapa dong? Abang mah nakal, abang enggak mau main sama Ara,” tanya Ara dengan suara imutnya.
“Kamu kalau main berisik Dek. Kalau kalah suka nangis jadi malas abang main sama kamu,” jawab Andra dengan pandangan terus pada game yang ada di handphonenya.
“Kaan abang jahaaat. Huaaaaaaaa,” Ara pun mulai menangis.
“Ssst sudah-sudah adek enggak usah nangis. Ntar Adem main sama nenek aja ya,” bujuk Ibu
“Abang simpan handphonenya. Sedang makan enggak boleh sambil main handphone,” tegur Reza.
Setelah selesai sarapan mereka semua berangkat dengan mobil yang dikendarai sendiri oleh Reza. Suara celotehan Ara menghiasi perjalanan mereka. Setelah satu jam perjalanan tibalah mereka ke tempat pemakaman yang mewah itu. Makam Rena sendiri berada tepat di samping makam maminya Reza.
“Assalammualaykum mama. Adek datang sama Abang, Papa, Kakek dan Nenek juga lho, Ma.”
“Kita baca doa dulu ya sayang. Ara hafal kan surah Al-fatihah?” tanya Ibu pada cucu perempuannya.
“Ara tau nek. Kan sering diajarkan sama Mama dan Bunda juga”.
Selesai berdoa Ibu mengusap mencium batu nisan milik Ara.
“Rena yang tenang disana ya, Nak. Jangan memikirkan suami dan anak-anakmu. Andra dan Ara akan Ibu jaga mereka. Ibu juga berharap mereka bisa berkumpul kembali dengan Bunda mereka, Nak,” batin Ibu Ratna sambil meneteskan air mata.
“Ma doakan Abang bisa bawa Bunda kumpul kembali sama Abang ya, Ma. Bolehkan Ma?” tanya Andra dalam hati sambil menabur bunga dipusara mamanya.
“Renaku, mulai hari ini aku akan kembali bekerja. Anak-anak akan dijaga oleh Ibu. Kamu bantu jaga dari sana, ya,” ucap Reza dalam hati.
Setelah selesai berziarah, Reza kembali ke perusahaan yang sudah ia tinggalkan sejak istrinya meninggal. Kantor sudah membutuhkannya kembali sehingga dia memutuskan untuk kembali bekerja. Selain itu ia juga tidak ingin sedih yang berlarut. Reza masih mempunyai Andra dan Ara yang harus ia bahagiakan. Sementara Andra, Ara, Ibu Ratna dan Pak Soni dijemput oleh supirnya Reza.
————-
Malam harinya Reza sampai rumah pukul sebelas malam. Hari pertamanya mulai masuk kantor benar-benar menguras waktu dan tenaganya.
Pria itu naik keatas menuju kamarnya. Namun baru beberapa langkah anak tangga,dia dikejutkan oleh panggilan Ibu Ratna dari arah meja makan.
“Baru pulang Za?”
“Iya Bu, ada banyak laporan yang harus Reza cek,” jawab Reza sambil melangkah menuju meja makan tempat Ibu Ratna berada.
“Anak-anak sudah tidur, Bu?”
“Hmm mereka sudah tidur sejak pukul sembilan tadi.”
“Ibu kenapa belum tidur?”
“Ibu haus, minum dikamar sudah habis jadi ibu pergi ke dapur.”
Reza hanya mengangguk.
“Za apa kamu sudah tau dimana Dewi?”
Reza menundukan kepalanya dan menghembuskan nafasnya panjang. “Reza belum tau, Bu,” lirih Reza.
“Ibu ingin ketemu sama Dewi. Ibu salah sama Dewi, Za. Ibu tidak bisa menjaga anak dari sahabat Ibu itu”, ucap Ibu lirih. Terdengar penuh penyesalan dari mulutnya.
Reza tidak menjawab. Rezapun merasakan hal yang sama. Penyesalan selalu datang belakang.
“Yasudah Za kamu masuk kamar langsung istirahat ya. Ibu juga mau tidur lagi,” ucap Ibu dan langsung menuju kamarnya yang berada di lantai bawah.
Sepeninggal Ibu Ratna ke kamar, Reza masih duduk diam ditempatnya. Harus kemana Reza mencari Dewi. Reza sudah menyuruh orangnya untuk mencari Dewi ke rumah peninggalan orangtuanya di kota P tapi mereka tak menemukannya. Bahkan menurut tetangga Dewi sudah lama tidak pulang kesana.
Ingin bertanya kepada Om Arya dan Tante Lisa, Reza seakan tak punya muka kagi untuk bertemu mereka. Reza tahu ia pasti akan mendapatkan amukan lagi dari keduanya seperti waktu itu karena Reza telah menyakiti Dewi yang mereka sudah anggap seperti anak kandung.
Reza mendesah panjang dan kemudian naik ke atas menuju kamarnya. Sebelum masuk ke kamarnya untuk bebersih diri, Reza menyempatkan diri untuk melihat kedua anaknya. Dikecupnya kening kedua anaknya.
“Maafkan Papa, Nak.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Senajudifa
mumu kutukan cinta mampir y
2022-05-26
1
Yen Lamour
Penasaran deh sbnrnya apa yg terjadi ya dewi & reza 🤔
2022-05-21
0
VLav
sedih ya, reza duda muda 🥺
2022-05-20
0