Pernikahan Reza dan Rena tinggal dua bulan lagi. Rena turut ikut andil dalam persiapan pernikahannya walaupun mereka sudah menggunakan jasa wedding organizer ternama. Dia ingin pernikahannya ini sesuai dengan pernikahan impiannya.
*“*Emang your dream wedding like what Kak?” tanya Dewi kala itu ketika dia menginap di apartemen Rena. Ya Rena sekarang sudah tidak tinggal di kosan lamanya. Saat ini sampai hari pernikahannya tiba dia akan tinggal di apartemen milik Reza. Reza merasa lingkungan tempat kos lama Rena kurang aman sehingga dia meminta wanitanya itu untuk tinggal di apartemennya yang kosong.
“Kayak princess-princess di film disney gitu Dek. Keren banget deh kayaknya gitu lho Dek. Gaunnya indah ngembang gitu,” kata Rena sambil membayangkan indahnya pernikahan di film disney.
*“*Iya ntar pas dansanya pake lagu So Close nya Jon McLaughlin ya ntar ada yg putar-putar gitu dansanya kayak di Enchanted,” sambung Dewi.
“Eh iya-ya bener banget,” sahut Rena.
You're in my arms
And all the world is calm
The music playing on for only two
So close together
And when I'm with you
So close to feeling alive
A life goes by
Romantic dreams must die
So I bid my goodbye
And never knew
So close, was waiting
Waiting here with you
And now, forever, I know
All that I wanted
To hold you so close
So close to reaching
That famous happy end
Almost believing
This one's not pretend
And now you're beside me
And look how far we've come
So far we are, so close
Kedua perempuan yang terpaut usia hanya 3 tahun itu menyanyikan salah satu original soundtrack film Disney Enchanted yang tayang di tahun 2007 lalu secara bersama. Tak lupa mereka berdansa layaknya Giselle dan Robert Philip seperti di film.
Tingkah absurd mereka berdua itu tak lepas dari pandangan Reza, yang sejak pertengahan lagu dan dansa unfaedah mereka tadi sudah masuk ke dalam apartemen tanpa disadari oleh kedua makhluk yang bernama wanita itu.
“Astaghfirullah kaget aku,” ucap Dewi yang kaget melihat Reza berdiri tak jauh dari mereka.
“Lho Mas sejak kapan disana?” tanya Rena.
“Sejak kalian nari-nari ngga jelas,” singkat Reza.
“Seharusnya kak Reza itu ngetuk pintu dulu, ucapkan salam, Assalammualaikum, gitu. Ngga tiba-tiba nongol kayak gini. Untung Dewi masih pake jilbab,” kata Dewi panjang lebar.
“Kakak udah bunyiin bell daritadi lho Wi. Kalian berdua aja yang ngga buka-buka pintu. Yaudah Kakak langsung masuk aja,” jawab Reza.
“Tetap gak boleh nyelonong masuk aja Kak. Ingat disini ada anak perawan yang tinggal walaupun ini apartemen punya Kakak juga ngga boleh. Takut Kak Rena lagi berpakain tidak pantas karena lagi dirumah dan merasa sendiri. Eh atau jangan-jangan itu yang Kakak tunggu?” tanya Dewi dengan tatapan kecurigaan ke Reza.
“Astaghfirullah Wi kamu itu nethink aja sama Kakak. Emang ada tampang kakak kayak cowok bejad gitu?” jawab Reza sewot tak terima dengan tuduhan Dewi.
“Dewi bukannya suudzon Kak. Hanya mengingatkan jangan sampai terjadi hal-hal tidak diinginkan. Sabar cuma dua bulan gak sampai lagi Kak. Sabar dan sabar. Orang sabar pantatnya lebar.”
“Apaan sih sampai ke pantat-pantat,” kata Rena yang datang dari arah kamar. Setelah melihat Reza datang tadi Rena langsung masuk kamar untuk mengambil tasnya.
“Udah yuk cepetan Mas. Ntar Mas Rezanya juga telat ketemu sama kliennya. Jangan diladenin terus Dewinya, gak bakalan pernah habis mah,” kata Rena.
Rencananya siang ini Rena akan membeli kain seragam untuk teman-temannya dan juga untuk sepupunya. Reza tidak bisa menemani Rena berbelanja karena harus meeting dengan kliennya yang datang dari luar daerah. Maka daripada itu Rena meminta ditemankan Dewi yang saat itu sedang kosong jamnya untuk menemaninya berbelanja kain.
“Nanti kalau udah siap belanjanya kabarin Mas ya Ren. Biar Mas kirim supir untuk kalian pulang,” kata Reza.
“Iya Mas. Mas Reza hati-hati ya jangan lupa kabarin Rena.”
“Udah ih cepetan jangan lebay kayak mau pamit ke medan perang aja. Ingat ada orang jomblo dibelakang,” kata Dewi.
“Yasudah Mas hati-hati,” pamit Rena.
Kemudian Rena dan Dewi memasuki toko kain dan mulai memilih kain untuk seragam teman dan sepupunya.
———-
Sore itu Rena ditemani oleh tante Lisa untuk berbelanja isi seserahan. Dewi tidak bisa ikut menemani karena sejak kemarin dia berada di rumah sakit sampai hari ini. Padahal tante Lisa ingin Dewi juga ikut sehingga mereka bisa jalan-jalan bersama. Tante Lisa yang tidak punya anak sangat menyayangi Rena dan Dewi seperti anaknya sendiri.
Saat ini mereka sudah berada di salah satu mall yang berisikan toko-toko barang-barang branded nan mahal harganya. Awalnya Rena merasa segan dibawa ke mall ini, maklum kalangan ekonomi kaum lemah seperti dirinya dan Dewi pasti merasa kurang nyaman untuk berbelanja di mall elite ini. Tapi sekali lagi dia diingatkan bahwa dirinya adalah calon istri Reza Hutama, seorang pebisnis muda yang tersohor sehingga dirinya akan dilihat dari ujung kepala sampai ujung kakinya.
Mulai dari sepatu,baju,sampai pakaian dalam dipilih oleh tante Lisa. Tak mau membuat malu keluarga calon suaminya, Rena tentu setuju dengan pilihan-pilihan tante Lisa. Lagipula pilihan tante Lisa juga tidak mengecewakannya. Tak lupa tante Lisa juga membelikan tas dan baju untuk Dewi. Katanya sebagai hadiah ulang tahun Dewi beberapa minggu lalu.
Setelah puas berbelanja, Rena dan tante Lisa mampir ke restaurant untuk mengisi kembali tenaga mereka setelah berbelanja cukup lama. Restaurant itu masih berada dikawasan mall tersebut.
“Sudah semuanya Ren? Ada yang perlu dibeli lagi tidak?” tanya tante Lisa.
“Sudah semua Tante. Udah lengkap semuanya kok. Rena kan juga udah nulis di catatan dan ceklis buat barang-barang seserahan. Udah pas semua,” jawab Rena.
“Siap makan kita kerumah Tante langsung ya. Kata Reza nanti dia yang antar kamu pulang ke apartemen,” lanjut tante Lisa.
“Iya Tante.”
Makanan yang mereka pesan tiba. Mungkin efek kecapean setekah berkeliling, tanpa ba bi bu lama mereka mulai menyantap hidangan didepan mereka.
Ketika sedang makan, ponsel Rena yang berada di atas meja bergetar menandakan ada telepon masuk. Melihat nama kontak yang keluar membuat Rena tampak bingung sejenak.
“Siapa yg nelpon Ren?” tanya tante Lisa.
“Candra Tante, sahabatnya Dewi,” jawab Rena sekenanya.
“Halo Can,” kata Rena setelah menggeser tombol hijau di ponselnya.
“Kak Ren, Dewi pingsan. Sekarang masih di IGD,” kata Candra diujung telfon.
“Apa?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
VLav
semoga pernikahannya rena berjalan lancar
2022-05-26
0
Zhree
pernikahan impian semua orang deh keknya...
2022-05-26
0
triana 13
lanjut
2022-04-13
0