Setelah pembelajaran tadi, Eisha tak henti hentinya tersenyum sumringah, ditambah dengan celotehan Naura yang turut senang dengan keberhasilannya.
"Shasha kau hebat sekali!!, aku sangat senang dan tidak menyangka kau siswa baru yang dapat apresiasi dari Bu Martha" ucap Naura.
"Kau juga hebat Naura, dan aku hanya melakukan yang terbaik" ucap Eisha.
"Kau tau, aku sangat suka padamu kau begitu rendah hati dan luar biasa!!" Naura memeluk Eisha yang membuat gadis itu sedikit terkejut. Dapat ia rasakan ketulusan disana dan ia pun membalasnya.
"Terimakasih" ucap Eisha tulus
"Tidak, aku yang berterimakasih" kata Naura.
"Ayo, kita harus segera mempersiapkan ujian untuk lusa, kau tidak lupa kan??" ucap Naura.
"Oh ya, aku hampir saja lupa" ucap Eisha.
Eisha dan Naura sedang membeli peralatan desain dan bahan makanan untuk mereka. Setelah belanja, mereka berada di asrama mereka, lebih tepatnya kamar Naura, karena ada kebocoran di kamar Eisha dan sedang dalam proses perbaikan.
Naura sedang mandi saat ini, sedangkan Eisha sedang berkutat dengan alat tulis nya. Ia sedang sibuk membuat karya untuk ujiannya nanti.
Namun ia tiba tiba teringat Adnan, bagaimana kabar pria itu?, ingin rasanya ia menelpon pria itu. Tapi tidak bisa, karena pasti pria itu akan memarahinya karena ia sedang ujian saat ini. Dan sebenarnya ia juga tidak punya keberanian untuk itu.
"Ayolah Eisha, sudah jangan pikirkan dia, lagipula pasti ia tidak memikirkan mu juga, sekarang kau hanya perlu fokus saja!!" teriak Eisha.
"Siapa sha??" tanya Naura tiba tiba
"Tidak ada, aku sedang memfokuskan diriku saja" ucap Eisha
"Oh, tapi tau perlu kau berteriak juga seperti ada orang yang menganggu pikiranmu" ucap Naura enteng.
"Atau aku benar??" tanya Naura yang membuat Eisha terdiam.
"Tentu saja tidak, kau ini ada ada saja" kilah Eisha.
"Ya, siapa yang tahu, kau kan cantik pasti ada seseorang kan" kata Naura.
Eisha ingin sekali bicara akan hal itu, bahwa ia berbeda dengan dirinya yang dulu. Karena Eisha yang dulu sangatlah cupu, berkacamata dan bodoh. Tapi sekarang dan sekarang ia adalah Shasha, cantik, pintar dan yang jelas tidak punya keluarga lagi.
Melihat Eisha yang melamun, membuat Naura memandangi nya. Jujur saja, Naura sangat yakin ada hal yang disembunyikan gadis ini, hal yang sepertinya ingin di kubur jauh jauh.
Naura memaklumi nya, mungkin gadis itu masih belum mau bercerita dan ia menghargai itu, memang tidak mudah melupakan sesuatu hal yang buruk apalagi itu membekas terlalu dalam.
"Kalau kau terus melamun, mungkin gambar nya tidak akan selesai, karena ia tidak biasa menyelesaikan dirinya sendiri" ucap Naura yang membuyarkan lamunan Eisha.
"Maaf, aku sedang...."
"Ya, tapi sekarang ada hal yang lebih penting kan?" ucap Naura.
"Iya" balas Eisha.
"Akhirnya selesai juga, aku lelah sekali" ucap Naura
"Sepertinya aku akan mewarnai nya besok saja, karena warna merah nya tidak ada" ucap Eisha.
"Ah, iya kita lupa membelinya dan punyaku tidak ada lagi, maaf ya" ucap Naura
"Tidak apa, aku bisa besok hanya sebentar" balas Eisha
"Iya, karena temanku ini adalah orang yang hebat" puji Naura.
"Kau bisa saja, ayo kita tidur" ajak Eisha.
Keesokan harinya, mereka sudah duduk di meja masing-masing dan Eisha segera mengeluarkan karyanya, setelah membeli warna merah. ia segera mewarnainya selagi ada waktu istirahat, namun hal itu menarik perhatian seseorang. Itu adalah Rara, senior sebelumnya ia tersenyum jahat dan ditambah kedatangan kopi pesanan Eisha dimeja.
"Kalian akan lihat pelajaran yang aku berikan pada anak baru itu!" ucapnya yang membuat kawanannya tersenyum jahat.
Rara berjalan ke arah meja Eisha, dan dapat ia lihat gadis itu sedang mewarna karyanya. Mata nya melotot melihat karya Eisha yang bagus, dan menambah rasa iri nya, dengan segera ia menyenggol meja itu dan mengakibatkan karya Eisha terkena kopi.
"Astaga, aku tidak sengaja, maaf ya" ucapnya pura pura bersalah.
Eisha seketika panik melihat karyanya yang kotor dan rusak, ia tidak punya waktu lagi sekarang untuk menggambar lagi. Namun ia segera bersikap tenang seperti nasehat Adnan padanya.
"Tidak apa senior" ucap Eisha menahan amarahnya.
"Aku sungguh tidak melihat nya, dan semoga ujian mu lancar ya, atau aku bisa mengatakan pada pak Harto kalau kau...." ucap Rara tergantung karena kedatangan Naura.
"Sha, apa yang terjadi??, kau!" ucap Naura pada Rara, namun Eisha segera bertindak.
"Tidak apa, terimakasih atas kebaikan nya, ayo Naura kita pergi" ucap Eisha yang membuat Naura bingung dan Rara tersenyum karena berhasil.
"Apa yang kau lakukan Sha??, kau membiarkan dia merusak karyamu???" tanya Naura geram
"Lalu aku harus apa??, tidak ada gunanya berdebat yang tidak mungkin mengembalikan karyaku kan?" ucap Eisha sambil memikirkan nasib karyanya.
"Lalu sekarang bagaimana, satu jam lagi kita akan masuk" ucap Naura.
Eisha berpikir tenang dan segera mencari solusi nya, ia memandangi karya nya yang kotor itu dan bagaimana cara mengatasi nya.
Seketika ia terpikirkan sesuatu dan segera bertindak yang membuat Naura memandangi nya bingung.
Jam pelajaran pak Harto sudah masuk, dan semua orang sudah mengumpulkan karya nya untuk dinilai sesuai tema yaitu mewarnai gaun dengan tema alam.
"Milik siapa ini??" tanya pak Harto
"Saya pak" ucap Eisha
"Kau tau temanya kan??" tanya Pak Harto
"Saya tau pak, tapi saya melenceng dari tema dan menggunakan benda sekitar pak" ucap Eisha tegas.
"Karyamu bagus, jika sesuai tema kau akan menang, tapi aku sudah memutuskan kau berada di posisi 5 dengan tema mu ini, dan untuk berikutnya aku tidak mau hal ini terjadi lagi, setidaknya kau memberikan inspirasi dan aku menghargainya"
Setelah itu pelajaran berakhir, dan Eisha merasa lega dan tidak gagal ujian.
"Si*all!!, sepertinya gadis itu beruntung!" ucap seseorang yang sudah memantau sejak tadi.
Bersambung....
Jangan lupa like, komen, fav, vote dan hadiahnya terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Riena El Fairuz
kreatif eisha
2022-03-10
2
Lee
My ice girl saranghae mampir lgi kak...
2022-03-04
2
Karina 15mei
Eisha kreatif
2022-02-26
1