"Aku akan...." belum selesai Eisha berucap, Adnan sudah bicara lebih dulu.
"Baiklah" ucap Adnan yang membuat Clara tersenyum senang dan hati Eisha terluka.
"Kau akan tetap disini semalaman lagi, aku tidak ingin mendengar penolakan apapun, dan Clara kau akan tidur di kamarku tapi bukan bersamaku!" ucap Adnan yang membuat Clara melotot
"Kenapa???" tanya Clara, namun bukannya memberikan jawaban Adnan langsung pergi dan Clara berteriak mengikutinya.
Eisha memandangi 2 orang itu dan memijat keningnya yang terasa pusing karena kejadian ini. Tapi hatinya merasa senang karena pria itu menolak permintaan Clara.
"Ada apa dengan Clara??, dan kenapa ia tidak terlihat senang melihat ku??" gumam Eisha
"Tapi sepertinya itu kecemburuannya, siapapun juga begitu jika kekasihnya mereka 1 atap bersama gadis lain" ucap Eisha.
"Aku harus segera pergi dari sini" Eisha pergi menuju kamarnya.
Sedangkan Clara terlihat merayu Adnan yang sedang marah padanya.
"Aku minta maaf ya" ucapnya
"Aku tidak suka caramu itu Clara!" ucap Adnan
"Aku cemburu, kau tinggal 1 atap bersama gadis itu, dan tanpa sepengetahuan ku??" Clara mengeluarkan suara nya.
"Tapi, aku sudah katakan bukan?, ia adalah tanggung jawab ku, jalannya tertutupi karena pohon tumbang dan besok aku akan mengantarkan nya" jelas Adnan
"Tapi kenapa kau begitu peduli padanya??" Clara menelisik Adnan menginginkan jawaban.
"Sudahlah Clara, aku sedang malas berdebat, aku sudah mengatakannya semuanya, kalau kau tidak percaya ya sudah!" Adnan berlalu meninggalkan Clara yang kesal.
"Aku pastikan gadis itu akan pergi dan tidak akan kembali lagi!!" ia bertekad dengan senyum misterius nya.
Entah mengapa Clara begitu tidak menyukai Eisha, padahal mereka baru saja bertemu dan belum saling mengenal satu sama lain.
Tapi entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang berbeda dari Adnan apalagi saat memandang gadis itu, sangat berbeda saat mereka bersama dan sikap nya juga begitu.
Clara tidak suka miliknya diambil oleh siapapun, ia akan menyingkirkan nya dengan segera, karena Adnan hanya miliknya.
Dengan berbagai rencana di otaknya, ia akan memulai nya dan membuat Eisha akan pergi dari sini segera dan tak akan kembali.
"Kau tunggu saja gadis kampung!" ucap Clara.
Eisha menghampiri Adnan dan berbicara padanya, terutama masalah pertengkaran tadi.
"Kau tidak perlu mengatakan apapun, aku akan mengantarkan mu besok" ucap Adnan tanpa melihat Eisha.
"Dan urusan Clara adalah urusan ku" Adnan membawa dokumen nya dan segera pergi dari sana meninggalkan Eisha.
Malam hari, sesuai ucapan tadi pagi, Clara tidur di kamar Adnan, dan Adnan memilih tidur di sofa ruang tamu.
Dikamar, Clara memulai rencana licik nya, terkini ia mengambil sesuatu dan memasukkan nya kedalam minuman.
"Besok pagi, akan ada pertunjukan besar" ucapnya dengan senyuman licik.
Keesokan paginya, Adnan terlihat panik melihat Clara dengan wajah yang pucat dan busa di mulut nya, dengan segera ia membawa Clara ke rumah sakit ditemani oleh Eisha.
Eisha melirik Adnan yang begitu khawatir dan menggenggam tangan Clara dengan erat. Tak lama mereka segera sampai, dan Adnan segera memanggil dokter dan segera membawa Clara untuk diperiksa.
Setelah beberapa saat, akhirnya dokter keluar, dan Adnan segera bertanya padanya, Eisha berdiri di samping Adnan mendengar penjelasan dokter.
"Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa pasien terkena racun dari susu yang sudah kadaluarsa, hal itu membuat pasien mengalami masalah pada pernafasan" ucap dokter itu yang membuat Eisha kaget dan Adnan langsung menatap tajam padanya.
"Baik, terima kasih dokter, lakukan yang terbaik" ucap Adnan sambil menatap tajam Eisha.
Eisha dapat merasakan tajam dan menusuk nya tatapan itu, namun ia berusaha tak gentar karena ia sendiri bingung.
"Adnan" panggil Eisha
"Pergi!!!, sebelum aku hilang kendali!!" teriak Adnan yang membuat gadis itu terkejut.
"Apa maksudnya?!" gadis itu memberanikan diri bertanya.
"Apa maksudnya kau bilang???, kau yang memberikan susu itu pada Clara bukan!!, kau sengaja membalas dendam padanya!!, aku tidak menyangka kau bisa seperti itu!!!" Adnan berteriak dengan nafas memburu.
"Aku tidak melakukan nya!" Eisha berucap dengan wajah yang sudah menahan tangis karena tuduhan pria itu.
"Bohong!!" Adnan berteriak dan mulai memegangi tangan Eisha dengan erat membuat Eisha menahan sakit.
"Adnan" ucap Eisha merintih
"Jangan pernah perlihatkanlah lagi wajahmu padaku!!, dan segera pergi dari sini, aku memutuskan kesepakatan kita!!!" bagai tersambar petir Eisha mendengar ucapan pria itu.
Sedangkan seseorang mendengar nya dengan menyeringai karena berhasil memanfaatkan kelemahan Adnan.
Bersambung....
Jangan lupa like komen dan vote ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Wulan Ayu
ooohh Eisha😭😭
2022-03-26
2
Bhebz
semangat kak
2022-03-18
2
Riena El Fairuz
awas kami clara
2022-03-10
2