"Halo, nona kau cari siapa??" tanya gadis pirang itu.
"Ini rumah Adnan kan nona??" tanya Eisha pada gadis itu.
"Ohhh, itu....." sebelum selesai menjawab, terdengar suara pria dibalik pintu.
"Siapa cla??" ucap orang itu.
"Oh, ini sayang, ada yang mencari" balasnya.
Eisha dengan perasaan kecamuk, masih berharap ia salah rumah dan....., orang itu adalah Adnan yang baru saja keluar dengan kaos dan celana pendeknya serta rambut yang berantakan.
"Kau??" ucap Adnan.
"Adnan!" panggil Eisha
"Siapa dia??" tanya gadis pirang itu
"Dia temanku" ucap Adnan
"Oh, ya perkenalkan aku Clara kekasih Adnan" ucap pirang itu yang seketika membuat Eisha merasa sesak di dadanya.
"Aku Shasha" ucap Eisha membalas jabat tangan itu.
"Kau sepertinya dari jauh, ada apa kemari??" tanya Clara, sedangkan Adnan hanya diam dan berekspresi datar.
"A--ku.." Eisha sekuat tenaga untuk mengendalikan ekspresinya dan menahan sakit di dadanya.
"Ia datang dari kotanya, dan ada perlu dengan ku" ucap Adnan tiba tiba.
"Kalau begitu masuklah, kau pasti lelah dari perjalanan jauh" Clara mengajak Eisha masuk.
Rasa bahagia yang ingin ia sampaikan, lenyap begitu saja apalagi ditambah saat ia masuk ke rumah itu yang terlihat berantakan sekali dengan minuman, kemeja serta jaket milik mereka yang berserakan.
"Maaf berantakan, aku dan Adnan ada acara tadi" ucap Clara mengambil pakaian nya yang terjatuh itu.
Eisha dapat melihat dengan jelas, Clara gadis itu berpakaian terbuka, ia hanya mengenakan tank top dan celana pendek yang memperlihatkan pahanya.
"Tidak apa, mungkin kedatangan ku mendadak dan menganggu kalian" ucap Eisha sambil melirik Adnan. Namun pria itu tidak berekspresi apapun dan pergi ke dapur mengambil minuman.
"Untukmu, kau pasti haus" Adnan memberikan minuman kaleng pada Eisha.
"Terimakasih" ucap Eisha, ia melihat pria yang ia rindukan itu dengan seksama.
"Jadi??, kenapa berdiri saja" ucap Clara
"Ah, iya" ucap Eisha
"Nah, katakan padaku, kau kenal Adnan darimana??, karena jujur saja aku belum pernah melihat mu" ucap Clara memandangi Eisha dengan seksama.
"Kami..."
"Dia teman sekolah ku dulu, kau tidak pernah bertemu dengan nya karena ia baru datang disini, dan kau juga baru saja kembali dari Belanda" Adnan menjelaskan dengan cepat pada Clara.
"Iya, begitulah" ucap Eisha, ia seharusnya sadar posisi nya.
"Oh, begitu jadi apa urusannya??" tanya Clara
"Ia, ingin meminta bantuan ku untuk mencarikan nya tempat tinggal di sini, karena ia akan tinggal di kota ini beberapa waktu" ucap Adnan menjelaskan.
"Ia, aku tidak kenal siapapun disini, jadi aku menghampiri nya dan meminta bantuan nya" jawab Eisha menambahkan.
"Adnan ku ini memang berbeda dan yang terbaik" ucap Clara sambil memeluk lengan kekar itu.
Eisha melihat Clara begitu manja pada Adnan, dan sepertinya ia memang tidak mengenal apapun tentang pria ini.
"Kau bawa apa??" Clara menunjuk kantong belanja yang di samping Eisha.
"Ini adalah adalah kopi khas kotaku" ucap Eisha, yang membuat Adnan menoleh padanya.
"Wah, kebetulan sekali ya, aku dan Adnan sangat menyukai nya" Clara langsung mengambil bungkusan itu.
"Kalau begitu aku akan membuatkannya ya" ucap Clara tapi dihalangi oleh Eisha.
"Biar aku saja, maksudnya aku bantu, kebetulan aku tidak suka kopi jadi aku ingin yang lain saja" ucap Eisha
"Tentu, ayo kita ke dapur" ajak Clara
Adnan memerhatikan Eisha hingga menghilang dari pandangan nya.
Di Dapur
"Kau sepertinya sudah tau sudut rumah ini ya?" ucap Clara memperhatikan Eisha. Mendengar hal itu seketika Eisha berusaha tenang.
"Kenapa kau bicara begitu??" tanya Eisha balik
"Kau sejak tadi tidak bertanya padaku letak benda atau bumbu di dapur ini, dan kau terlihat sudah terbiasa" ucap Clara
"Kebetulan desain dapur nya sama dengan rumahku jadi, aku refleks melakukan nya" ucap Eisha yang membuat gadis pirang itu mengangguk.
"Benar juga, lagipula Adnan tentu hanya membawa ku kemari, karena aku kekasih nya" ucap Clara mengambil kopi yang sudah jadi itu.
"Enak sekali, terimakasih ya kopi nya, aku akan membawa nya pada Adnan" Clara langsung berlalu dari dapur dan Eisha menghentikan seduhannya.
"Ada apa denganmu Eisha??, kenapa hatiku rasanya sakit sekali" ucap Eisha dengan genangan air mata yang tertahan di pelupuk mata nya.
"Sadarlah!!!, aku hanya orang luar yang dibantu olehnya dan bukan siapa siapa!" Eisha mengatakan itu pada dirinya sendiri.
Dengan seger, ia segera mengusap dan membasuh wajahnya yang habis menangis, ia tidak boleh memperlihatkan kelemahan nya pada siapapun. Dan melangkahkan kakinya menuju ruang tamu dengan teh ditangannya.
Bersambung.....
Jangan lupa like komen dan vote ya ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
Wulan Ayu
😭😭...kasian Eisha
2022-03-26
2
Riena El Fairuz
sabar Eisha, aku bersamamu salam dari mawar tak bermahkota
2022-03-10
2
Elda Halimatul
yah💔💔💔💔
2022-03-04
2