Sesuai perkataan Adnan tadi pagi, sore hari nya, Eisha saat ini sudah bersiap dan tinggal menunggu kedatangan pria itu. Dengan kaos lengan pendek yang ia padukan dengan cardigan dan jeans ditambah dengan kacamata yang selalu bertengger di hidupnya itu dan rambut nya dikepang menjuntai ke samping.
"Nah, sudah apakah aku harus menggunakan lipstik dan yang lainnya?" ucapnya sambil bercermin.
"Aku tidak bisa, jadi cukup lipstik saja kan dan tidak perlu tebal" Eisha mengambil lipstik di dekat nya dan mengoleskan nya sedikit.
"Sempurna!" ucap Eisha
Tak lama terdengar suara pintu yang dibuka, Eisha segera kesana dan merapikan poni rambutnya sedikit ia segera keluar menemui Adnan.
"Hai!" ucap Eisha dengan riang menyambut kedatangan pria tato itu.
Adnan memperhatikan penampilan gadis itu dari ujung rambut sampai ujung kaki, dan itu sungguh buruk sekali ditambah wajahnya yang hanya menggunakan lipstik sedikit sekali.
"Ia memang harus dirombak!" gumam Adnan.
"Kau mengatakan sesuatu??" tanya Eisha melihat pria itu.
"Iya, ayo kita pergi sekarang" ucap Adnan
"Iya, aku akan mengambil sepatu ku dulu dan mengunci pintu nya" ucap Eisha.
Dengan cepat, Eisha memasang sepatu nya dan segera menuju pria itu, tak lupa ia mengunci pintu. Saat sampai terlihat pria itu sudah duduk di motor nya dan mengatakan agar segera naik.
Eisha mendaratkan bokong nya di sana, dan menjaga jarak dengan pria itu agar tidak terlalu dekat. Setelah merasakan gadis itu sudah naik, Adnan segera tancap gas dan membelah jalanan.
Eisha memandangi sepanjang jalan, dan berpikir kemana mereka akan pergi. Ini pertama kalinya ia dibonceng seperti ini diatas motor dan ditemani langit yang mulai kehilangan matahari nya.
Seperti orang berkencan saja, Eisha segera menepis pikiran anehnya itu. Dan sekilas ia melihat pria itu yang fokus membawa motor.
"Kau, pernah kesini sebelumnya??" tanya Adnan sambil mengendarai.
"Iya, kan kau sudah bilang" jawab Eisha
"Bukan itu!" ucap Adnan
"Iya, aku tau!!!" ucap Eisha dengan keras
Adnan merasa bodoh, mengajak gadis itu berbicara sepertinya bukan hal bagus. Ia bertanya lain dan dijawab lain oleh gadis ini.
Sekitar 30 menit, Eisha merasakan mereka belum juga sampai, tapi ia hanya diam saja, tentu pria itu lebih tau darinya.
Hingga mereka mulai memasuki pasar yang sempit dan begitu ramai, Eisha berpegangan dengan besi yang ada disekitar tempat duduk nya. Karena jalanan yang mereka lalui sudah ekstrim, jalanan yang sempit ditambah keramaian dan juga kecepatan yang dibawa pria itu membuat Eisha ngeri ngeri sedap.
Sambil terus berpegangan, ia berdoa agar segera selesai, karena sungguh ia sangat takut.
Sepertinya doa' Eisha didengar, karena tak lama kemudian akhirnya pria itu mulai pelan dan memakirkan motornya di salah satu gang kecil.
Eisha memandangi tempat itu, sangat ramai dan begitu banyak orang tapi.., setelah diperhatikan lagi orang orang itu terlihat seperti wanita nakal.
Seketika tubuh Eisha menegang, kecemasan menghantui nya, apa pria ini akan menjual nya?? ke tempat seperti ini.
Pikiran buruk saat ini hinggap di kepala nya, rasanya ia ingin berteriak dan lari secepat mungkin tapi suara pria itu mengagetkan nya.
"Ayo, jalan!!, apa yang kau lihat!!" tanya Adnan
"Apa kau ingin menjual ku??" tanya Eisha yang membuat Adnan bingung.
"Aku minta maaf, aku merepotkanmu, aku akan mengganti semua uang yang kau keluarkan selama ini!, tapi tolong jangan jual aku, aku tidak mau!!!" ucap Eisha cepat dan ketakutan
"Apa yang kau katakan!!!, aku tidak mungkin menjual mu!!, orang mana yang mau membeli gadis sepertimu!!, itu sangat merepotkan! " ucap Adnan sedikit keras
"Kita kesini, untuk pembelajaran berikutnya, kau tak perlu takut, aku tidak seperti itu!!" kata Adnan sambil memegang tangan gadis itu.
"Percaya padaku!, kau bilang itu kan???" kata Adnan.
"Apa itu hanya bualan mu saja??" kata Adnan
"Kalau kau memang tidak percaya, ya sudah kita pulang saja!" ucap Adnan mengambil kunci motor.
Eisha terdiam beberapa saat, sambil memikirkan perkataan pria itu. Benar, ia mengatakan bahwa ia percaya pada pria itu, dan tak mungkin ia berniat jahat kan, kalau pun iya, sudah ia lakukan sejak lama.
Setelah berpikir jernih, akhirnya ia memegang lengan kekar itu dan menghentikan pergerakan Adnan.
"Maaf, aku hanya panik karena ini pertama kalinya aku kesini" ucap Eisha menunduk.
Adnan menghela nafas panjang nya, ia tidak sadar hampir membentak gadis itu, gadis itu tidak salah ia hanya takut akan tempat seperti ini.
"Baiklah, tapi ini pembelajaran untuk mu, jangan memandang dari satu sisi saja, dan jika ada masalah pikirkan dengan tenang" ucap Adnan
"Iya" ucap Eisha
"Kalau begitu, ayo!" ajak Adnan, dan Eisha mengikuti langkah pria itu.
Karena jalan sempit dan ramai, Adnan menarik tangan gadis itu dan memegang nya, dan tanpa sadar perlakuan itu membuat Eisha menegang dan jantung nya berdetak begitu cepat.
"Tetap disamping ku, jalannya sangat sempit nanti kau tersesat" ucap Adnan.
Eisha mencoba menetralisir detak jantungnya dan hanya mengangguk sebagai respon jawaban pertanyaan itu.
Mereka melewati beberapa ruko yang berderet panjang dan berdekatan, melewati jalan yang sempit dan begitu ramai, Eisha menundukkan pandangan karena masih belum terbiasa.
Hingga akhirnya ia merasa tidak ada lagi langkah kaki, dan ia melihat sekeliling nya, ternyata mereka berhenti di salah satu kedai yang cukup besar dan ramai terlihat banyak orang namun seperti wanita nakal, dan beberapa preman serta orang yang setengah setengah.
Kehadiran mereka dilihat oleh semua mata itu, yang membuat Eisha gugup dan mengeratkan genggamannya pada Adnan.
Adnan yang merasa tangannya di genggam erat, mengerti dan mengucapkan kata pada Eisha.
"Tenanglah, mereka tidak jahat ayo kita masuk!" ajak Adnan.
Adnan menarik gagang pintu itu, dan seketika Eisha melihat didalamnya terlihat wanita dan orang jadi jadian saling mengobrol. Dan kehadiran mereka di sambut oleh seseorang yang berdandan ala Jepang.
"Hai, tampan" ucapnya sambil mendekati Adnan
"Mana Shici??" tanya Adnan tanpa basa-basi.
"Ouh, kau mencarinya, ia ada di dalam di pintu itu, masuk saja kesana" ucap wanita itu sambil terus memandangi Adnan.
Eisha yang melihatnya menjadi merinding, pakaian dan dandanan apa yang dipakai wanita itu, pikirnya.
Sambil berpikir, tanpa sadar Adnan menyeret nya masuk ke dalam tempat wanita itu tunjukkan.
"Shici!!" panggil Adnan sambil mendorong pintu itu.
Dan terlihat seorang pria jadi jadian tengah menghisap rokok ditangannya menoleh pada mereka.
"Hai, sayang kau datang juga akhirnya" ucapnya sambil berdiri.
"Aku sudah bilang kan!" Kata Adnan
Pria yang bernama Shici itu mendengar Adnan dan memindai Eisha yang berada di samping pria kekar itu. Yang membuat Eisha sedikit takut ditatap seperti itu, melihat ketakutan Eisha seketika pria jadi jadian itu tertawa.
"Wah, jadi ini orangnya, sangat lugu dan polos sekali" ucapnya
"Aku menginginkan kau merubah nya!" ucap Adnan.
"Aku tidak punya banyak waktu" katanya lagi
"Kau tenang saja, aku akan merombak nya sehingga kau akan terbelalak melihat nya" ucap Shici.
Setelah mengatakan itu, ia meletakan rokok nya dan mendekatkan Eisha yang masih ketakutan.
"Jangan takut, aku tidak akan memakanmu gadis manis, tapi aku akan mengubah mu menjadi bintang berkilau!" ucapnya sambil menyentuh rambut Eisha.
Eisha yang merasakan tidak ada hal buruk, menetralkan kegugupan nya dan mulai melepaskan genggaman tangannya.
"Nah, begitu ayo duduklah dulu!" pinta pria jadi jadian itu.
"Namaku Shici, kau bisa memanggilku Cici" ucapnya.
"Dan namamu??" tanyanya
"Shasha" ucap Eisha sambil melihat Adnan
"Nama yang bagus, bukan begitu sayang" ucap nya sambil menatap Adnan.
Adnan tidak merespon dan ia segera beranjak dan pergi dari sana sambil mendekati Eisha.
"Aku akan tunggu diluar, kau patuhi perintah nya!" ucap Adnan
"Baiklah" ucap Eisha
"Aku tunggu hasilnya!" ucap Adnan pada Shici
"Kau tak perlu khawatir, selama beberapa hari kedepan, aku akan mengajari nya" balas Shici sambil menatap Eisha.
Setelah itu, Adnan melangkah keluar dan meninggalkan 2 orang itu.
"Jadi, kita akan mulai dari kacamata ini dan rambutmu!" ucap Cici
"Dan juga selera pakaian mu itu!" ucapnya lagi
"Iya, Cici" ucap Eisha
"Tapi sebelum itu, aku akan memilih kan mu beberapa pakaian dan sepatu" ucap Cici sambil menuju lemari pakaian.
Setelah memilih beberapa pakaian dan sepatu, ia memberikan pada Eisha dan meminta gadis itu mencoba nya.
Eisha pun dengan segera, masuk ke ruangan ganti dan mencoba nya, meskipun ada beberapa pakaian yang membuat nya risih karena terlalu pendek dan sedikit terbuka. Tapi ia tetap mencoba nya serta sepatu yang tinggi itu.
Setelah mencoba salah satu pakaian, Eisha keluar dan membuat Cici tersenyum lebar pada nya.
"Ayo, kemari jalanlah! , dengan sepatu itu" ucapnya.
Eisha pun mulai melangkahkan kakinya, meskipun ia tidak bisa ia mencoba nya dan baru beberapa langkah saja.
Brukk!!
Eisha terjatuh dan membuat senyum pria jadi jadian itu menghilang.
"Sepertinya pekerjaan ku akan berat" ucapnya sambil melihat Eisha mencoba bangkit.
"Kau, tidak bisa memakai sepatu hak tinggi seperti ini??" tanya nya pada gadis itu.
"Aku belum pernah mencoba nya, aku hanya pernah melihatnya saja" ucap Eisha
"Jadi sepatu berapa senti saja yang sudah kau coba??" tanyanya lagi.
"Senti??, ukuran kakiku 39" ucap Eisha yang membuat Cici menepuk jidatnya.
"Astaga!!" ucapnya yang membuat Eisha bingung.
"Baiklah, mari kau coba semua sepatu ini!" ucap Cici sambil menyodorkan berbagai sepatu dengan tinggi yang berbeda.
Dan tak lama Eisha pun dilatih oleh pria jadi jadian itu, Eisha sering terjatuh dan belum bisa menyeimbangkan dirinya sehingga dibantu dan diarahkan oleh Cici.
2 jam kemudian, Eisha sudah terlihat kelelahan dan meringis kesakitan karena pelajaran ini. Ia lebih suka berperang dengan pensil dan kertas nya serta menghadapi mulut pedas Adnan daripada para sepatu dan kawanannya.
Adnan yang baru saja masuk, melihat ke arah Eisha yang dikelilingi para kawanan sepatu, dan mendekati nya.
"Sini, ada apa denganmu?" ucapnya
"Aww" Eisha meringis kesakitan
"Aku butuh waktu 3 hari lagi atau seminggu untuk mengajarinya, ia sungguh tidak bisa apapun selain sandal dan sepatu flat sayang" adu Cici.
Akhirnya Adnan mengerti masalah nya, gadis ini memang tidak bisa apapun dan sama saat ia mengajari cara mendesain.
"Baiklah, kalau begitu kami pulang dulu, dan bagaimana 2 jam tadi??" tanya Adnan.
"Ia baru bisa 3 sepatu saja dari sekian ini, aku harus melatih keseimbangan nya, tadi ia juga sudah ku ajarkan dasar make up dan ia cukup bagus" ucap Cici
"Ya, sudah kami pergi!" ucap Adnan sambil membawa Eisha.
"Terimakasih Cici, tolong bantu aku ya" ucap Eisha penuh harap.
"Tentu saja!" ucapnya
"Kau tunggulah disana sebentar" ucap Adnan
Eisha pun mematuhi nya dan berjalan sedikit tertatih karena luka yang ia dapatkan. Adnan dapat melihatnya dan ia dikagetkan dengan suara berat yang dimanja manjakan.
"Kakinya terluka, dan butuh diobati sayangnya" ucap Cici.
"Kau, tidak perlu mengatakan nya, berikan tasnya!" ucap Adnan
"Ini, sayang sampai jumpa lagi" ucapnya.
Adnan pun segera beranjak dan Shici memandangi kepergian Adam dan hawa itu hingga menghilang. Dapat ia lihat ada yang berbeda dari pria tato itu.
Setelah menempuh perjalanan cukup lama, akhirnya dibantu Adnan, Eisha duduk di sofa sambil meringis sakit di kakinya.
Adnan pergi meninggalkan nya dan membuat Eisha tersenyum kecut.
"Apa yang kau pikirkan?, ia tidak akan membantu mu, kau harus kuat dan bisa Eisha!" ucapnya.
Karena mengantuk, ia tertidur di sofa dan Adnan kembali dengan semangkuk air dan obat untuk kaki gadis itu, sengaja memang ia menunggu gadis itu tertidur dan baru ia mengobatinya. Rasa gengsi nya sangat tinggi dan ia melakukan nya hanya karena gadis ini membantu nya saat sakit, dan ini adalah balas jasa.
Adnan melepaskan sepatu itu dan dapat ia lihat luka di kaki mulus itu, perlahan ia segera mengambil kapas untuk mengobati nya.
"Dasar gadis bodoh, dan kacamata ini selalu ada di hidungmu itu!" ucap Adnan sambil mengobati.
Eisha yang telah tertidur pulas, tidak mengetahui ada seorang dokter yang mengobati nya. Setelah 10 menit, akhirnya selesai Adnan memperbaiki posisi gadis itu untuk tidur dan ia segera pergi berlalu di tengah temaram lampu.
Bersambung.....
Jangan lupa dukungannya dengan like, komen, vote, favorit dan hadiahnya juga boleh.
Terimakasih semuanya ❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 158 Episodes
Comments
martina melati
mirip sasa, penyedap rasa
2025-01-25
1
Pramita K
Hi kak..aku mampir n boom like bagus ceritanya. semangattt kak
2022-04-07
0
naning
cita2 pengen jd desainer tp mslh fashion kok begitu sih msk ga belajar soal itu apalg kakaknya kan feminin gt msk ga dibelajari sih🤔🤔
2022-03-11
2