Abdillah pun mengulurkan tangannya ke arah ku. Aku pun mengerti ku cium tangan pria yang kini sudah menjadi suamiku. Para warga pun satu persatu pergi setelah mengucapkan selamat.
Namun bukannya aku mengikuti suamiku dan mertuaku aku malah pergi ke vila yang ku tempati untuk menginap disini. Aku berlari dengan air mata yang sudah membasahi pipiku.
Abdillah Abi dan umi pun kaget.
Sontak menyuruh Abdillah mengejarnya karena sekarang menantunya adalah tanggung jawabnya.
Abdillah mengejarku.
.
Mbak, tanya Nisa pada penjaga vila.
Iya ada yang bisa saya bantu?
Iya mbak ngelihat temen saya nggak yang sekamar dengan saya?
Oh iya mbak tadi saya lihat dia pergi keluar katanya sih mau cari² angin mbak.
Oh iya udah makasih mbak, kata Nisa.
iya mbak, jawab penjaga vila.
Sesampai Kerin di vila dengan keringat yang sudah bercucuran di badan dengan nafas yang sudah hampir habis, dan air mata yang sudah berjatuhan.
Melihatku dengan keadaan yang sudah tidak karuan, Nisa pun menghampiri ku dengan tergesa-gesa. Kenapa rin? tanya Nisa.
Teman temanku pun pada keluar langsung melihat ku dengan keadaan yang tidak biasanya.
Sa kenapa Kerin dengan kompak teman temanku bertanya.
Udah Rin gak usah di jawab pertanyaan mereka, kamu jawab aja dulu pertanyaan aku.
Ayuk ke kamar aja ajak Nisa.
Iya sa.
Rin cerita kenapa kamu bisa seperti ini?
Namun aku hanya diam. Enggak kok sa aku gak kenapa² ,jawabku.
Kalau gak kenapa² ini kenapa baju kamu robek dan kenapa kamu lari seperti tadi.
Aku hanya diam.
Nisa pun yang keadaan seperti ini langsung berinisiatif untuk membawa aku pulang ke Semarang.
Ayuk Rin, ajak Nisa.
Kemana sa?
Pulang....
Aku pun diam jika aku dan Nisa pulang sia² saja kami kesini, padahal tujuan kami kesini untuk bersenang senang dan tidak bisa menghabiskan waktu di Jakarta.
Tapi sa kalau kita pergi kita tidak bisa, jawabku tapi langsung dipotong oleh perkataan Nisa.
Gak ppa Rin kan bisa lain waktu kita kembali kesini, jawab Nisa.
Iya sudah sa ayok, aku dan Nisa pun berpamitan dengan teman-teman untuk pamit pulang duluan.
Teman temanku pun berpikir apa yang sedang terjadi denganku.
Tapi Rin saya dengan yang lain tidak bisa ikut karena kita ada audisi disini.
Udah pakek mobil gw aja sa ntar gw dengan yang lain pulang naik bus saja.
Iya udah, gw dan Kerin pulang duluan ya, pamit Nisa.
Abdillah yang bingung mencari wanita yang ia selamatkan tadi yang kini pun sudah menjadi istrinya.
Abdillah menanyakan kepada salah satu warga yang ada disana.
Assalamu'alaikum pak
walaikumsalam, ada apa mas?
Ngeliat istri saya gak pak pakai kerudung warna pink baju hitam pak, ucapnya.
Oh tadi saya lihat dia lari kenceng banget ke vila itu mas, ucap bapak itu seraya menunjukkan vila.
Makasih ya pak, ucapnya.
Abdillah bergegas ke vila yang dituju istrinya tadi.
Assalamualaikum mbak, ucapnya memberi salam.
Walaikumsalam, jawab seorang penjaga vila dengan senyuman karena terpesona dengan ketampanan pria yang ada di depannya itu.
Jujur Abdillah risih.
Tapi dia urungkan demi menemukan istrinya itu. Maaf mbak saya boleh tanya, ucapnya.
Boleh pak kenapa ya? ucapnya dengan senyuman.
Liat istri saya nggak tanya Abdillah.
Yang mana pak?
Yang pakai kerudung pink terus pakai baju warna hitam mbak.
Oh yang tadi pak....
Sekarang sudah pergi bersama temannya untuk pulang ke Semarang. Barusan saja pak mungkin belum jauh.
Abdillah kaget dengan pernyataan penjaga vila.
Iya makasih mbak.
Tanpa mengucap salam, Abdillah langsung pergi ke tempat parkiran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Alleraa
ko mirip siii
2023-01-27
0