Malam pertama bersama suami

Assalamualaikum mi datanglah seorang pria paruh baya dengan dua pria muda yang salah satunya adalah suamiku.

Walaikumsalam jawabku dan umi.

Umi dan aku pun menyalami suaminya masing-masing.

Abang kok pegangan tangan sih gak boleh tau haram, ucap adiknya Abdillah.

Orang disana terkekeh.

Oh iya nak kenalin ini istrinya bang Abdillah, sekaligus kakak ipar mu, ucap Abi

Istri....ucap adiknya Abdillah dengan raut wajah yang bingung.

Iya dia istrinya Abang namanya Kerin, ucapnya tersenyum sambil memperkenalkan.

Abang sudah nikah kapan dimana?

Tanya nya satu satu dong nak, ucap umi.

Eh iya mi.

Sudah kita makan dulu saja sepertinya makanan nya enak, ucap Abi.

Tentu dong bi kan yang masak menantu kita, ucap umi sambil menatapku.

Mas Abdillah pun tersenyum sambil menatapku, aku pun hanya bisa menundukkan kepala saja.

Iya sudah ayo kita makan Abi sudah lapar nih, ucapan Abi membuat semua orang disana terkekeh.

Umi mengambil nasi lauk

Mas Abdillah menatapku dengan senyumannya aku pun mengerti bahwa dia menginginkan aku yang mengambil nasi dan lauknya.

Tanpa ku sadari ada yang iri dengan perlakuanku dengan suamiku.

Jimin menyodorkan piringnya namun malah mendapatkan tatapan tajam dari mas Abdillah.

Umi dan Abi pun terkekeh.

Aishhh pelit, ucap Jimin dengan kesal.

Uhhhh enak sekali kentang ini, ucap Abi sambil menikmati.

Iya dong bi kan yang masak menanti kita, ucap umi.

Iya mi enak sekali, ucap Abdillah.

Umi Abah dan Abdillah pun menatap Jimin.

Jimin mendongakkan kepalanya dan berkata

Mbak besok masakin Jimin kentang, ucapnya tanpa memalingkan kepalanya yang kini sedang sibuk dengan makanannya.

Semua yang ada disana terkekeh dan aku pun hanya tersenyum.

\*\*\*\*\*

Kamar

Ku buka pintu dan ku lihat seorang pria sibuk dengan hp nya.

Sudah mencuci piringnya, tanya nya.

Sudah mas, jawab ku gugup sambil menunduk.

Tidak usah gugup dek, jawabnya sambil menghampiri ku di depan pintu.

Iya mas, jawabku.

Iya sudah mari kita shalat berjamaah.

Ahh mas, ucapku.

Iya dek.

Adek lagi gak bisa shalat mas karena lagi datang bulan, ucapku dengan gugup.

Iya sudah kalau gitu mas ambil wudhu dulu ya, ucapnya sambil tersenyum.

Iya mas.

Selesai shalat.

Ayo dek kita tidur, ucapnya.

Iya mas, ucapku dengan gugup.

Aku pun berbaring di ujung ranjang membelakangi mas Abdillah.

Dek, ucap mas Abdillah.

Iya mas, jawabku tanpa membalikkan badan.

Mas Abdillah pun tersenyum tanpa aba aba dia memelukku dari belakang.

Mas, ucapku dengan gugup.

Iya dek, ucapnya.

Tangan mas, ucapku.

Apa mas tidak boleh memeluk istri mas sendiri? tanya nya.

Ahhh boleh mas, ucapku dengan gugup.

Iya sudah sekarang kita tidur ini sudah malam, ucapnya.

Iya mas, jawabku.

.

*Pagi hari*

Ku buka lah mataku kulihat cahaya matahari dari luar jendela kulihat kanan kiri sama sekali tidak terlihat suamiku.

Assalamualaikum mi, ucapku.

Walaikumsalam kamu sudah bangun? jawab umi.

Iya mi, maaf Kerin bangun nya telat, jawabku dengan sedikit menyesal.

Gak ppa umi memaklumi mu, ucap umi.

Makasih mi, ucapku dengan senyuman.

Mi mas Abdillah kok gak ada, tanya ku pada umi.

Tadi Abdillah bilang sama umi katanya mau bertemu dengan ustadz Jodi ada urusan katanya, ucap umi.

Oh iya mi, ucapku dengan senyuman.

Iya sudah ayo sekarang bantuin umi masak, ucap umi.

Iya mi, ucapku.

Setengah jam kemudian masakan pun selesai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!