Aku akan kembali kuliah lagi setelah menikah, itu pun karna orang tuaku yang meminta.
Ahh akhirnya aku berkuliah, sangat membosankan disini, aku sudah rapi, tinggal berangkat ke kampus saja.
Abdillah masih tertidur di kamarnya, mungkin dia tidak tau kalau hari ini hari pertama ku masuk kuliah, apa aku harus mengecek ke kamarnya, dan kak Risti apa kalian tau?
Dia menginap disini sekarang, aku sangat muak melihatnya, dia tidak tau malu, dia kan sudah dewasa seharusnya berpikir dong.
Aku sedang membuat sarapan, tiba-tiba ada seseorang yang memelukku dari belakang, siapa lagi kalau bukan pria sialan yang masih mencintai kekasihnya walaupun sudah memiliki istri.
Sedang apa? tanyanya
Apa kau tidak melihatnya aku sedang memasak? Jawab ku ketus dan dia hanya tertawa dan melepaskan pelukannya.
Sebaik nya kau duduk saja disana, aku liat dia hanya tetap diam dan tidak ada pergerakan.
Apalagi tuan Abdillah?
Morning kiss,ucapnya.
Emang pria sialan yang pernah aku temui.
Tidak kau duduk disana, aku akan menyiapkan ini, Akhirnya dia mau menuruti ucapanku, dia duduk di meja makan sambil menatapku.
Aku sudah selesai dan akan menyiapkan makanan diatas meja makan, ku lihat ada Risti disana dengan pakaian rapi, dia juga akan berkuliah hari ini.
Apa ini? tanya Risti.
Memangnya kenapa? tanyaku balik.
Ada kacang, kau tidak tau Abdillah alergi kacang? jelas Risti.
Apa? aku tidak tau kalau Abdillah alergi dengan kacang, jawab Kerin.
Sudahlah Kerin tidak tau, ucap Abdillah. Aku hanya melihat dia sekilas lalu mengambil makanan yang ada kacangnya dan meletakkan nya di dapur.
Kau membelanya bang? Apa perasaan mu padaku sudah mulai hilang? tanya Risti.
Tidak Ris, sudahlah aku akan mengantar kalian ke kampus, aku akan menyusul setelah aku dari kantor.
Oww dia sudah pantas menjadi pria beristri dua, aku mengumpat dari tadi, dan Abdillah masih saja menatapku.
"Berangkat kampus"
Selama perjalanan aku hanya diam duduk di belakang, sedangkan Risti duduk disebelah Abdillah. Pasangan serasi bukan?
Mereka berpegangan tangan di depanku, aku melihat ke arah kaca dan ternyata Abdillah menatapku dari kaca, pandangan kita bertemu, dan aku langsung mengalihkan nya dengan melihat jalanan.
Sesampainya disana aku keluar terlebih dahulu.
Kerin, panggil temanku, oh aku sangat rindu mereka.
Kangen huhuhu, Nisa memelukku dengan erat, aku pun membalas pelukan Nisa.
Rayain nanti di kafe yuk Rin, usul Nisa.
Gas lah mumpung aku udah balik nih.
Aku kembali melihat ke belakang Risti masih bersama dengan Abdillah, Abdillah terlihat bahagia bila bersama Risti, apa mungkin aku harus bercerai dengan nya setelah 5 bulan pernikahan.
Itu sih Risti, masih sama dengan Abdillah? tanya Nisa.
Aku hanya bisa mengangguk.
Sialan gak punya malu, cakar cakar saja wajahnya Rin, ucap Nisa.
Aku hanya tertawa mendengar ucapan Nisa.
Udah yuk ke kelas, aku mengajak Nisa ke kelas karena aku pun sudah muak dengan tingkah mereka yang menganggap ku ada.
Aku masuk ke kelas ku dengan jurusan desainer, aku bersama Nisa.
Entahlah mengapa aku memilih jurusan desainer, mungkin saja karna aku suka mendesain, dosen pun masuk ke ruangan.
Aku bisa dibilang lumayan pintar disini, karna disetiap ujian aku memiliki nilai yang sempurna.
Setelah beberapa jam akhirnya istirahat.
Rin ayo ke kantin, ajak kak selpi, dia teman baruku di kampus dia juga lebih tua dariku.
Iya kak sebentar, aku mengambil tas ku dan berjalan menuju kantin.
Kalau kita sudah lulus kau mau lanjut apa? tanya Nisa.
Aku hanya diam.
Kayanya aku akan melanjutkan butik milik ibuku, jawab selpi.
Aku juga akan melanjutkan butikku yang sudah tidak terurus, jawabku. Mereka hanya tertawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Sofyan Van Gallen
disini..makin gk ngerti bukan kah kerin dan Abdillah di jkt ? nisa di semarang? klo pun nisa di jkt msh liburan seminggu masa dlm waktu itu mereka langsung punya rumah dan si ustadz itu tiba" udah jd manager yg jelas donk thor
2022-03-02
0