Jam 8 Abdillah sampai di rumah baru pulang dari kantor, dia melihat istrinya sedang duduk di kursi sambil menonton tv, dia berniat menjahili Kerin.
Abdillah mengendap-endap agar tidak mengeluarkan suara, saat sudah sampai di belakang Kerin, dia memegang pundak Kerin dan langsung bersembunyi di belakang sofa.
Kerin yang merasa pundaknya telah dipegang seseorang kini melihat kearah belakang.
Tidak ada siapa-siapa, ucap Kerin.
Abdillah menahan tawa dibalik sofa, dia tidak tahan melihat tingkah istrinya itu, Abdillah berdiri dan berbisik di telinga Kerin.
Sayangku kau sedang apa?
Kerin terkejut dan langsung melihat ke belakang.
Chupp
Bibirnya menempel dengan bibir Abdillah.
Astaga kenapa harus menempel, Kerin langsung dan tidak mau melihat wajah Abdillah, merasakan hembusan nafas dari Abdillah, Abdillah menatap Kerin.
Abdillah ******* bibir Kerin dengan lembut, dan membuat Kerin terbuai dengan perlakuan Abdillah kini Kerin membalas ******* dari Abdillah. Kedua nya masih berciuman, Kerin memukul dada Abdillah karena dia sulit untuk bernafas.
Kau terus menciumku tuan.
Bibirmu membuatku candu sayang.
Ya, tapi jangan sesering itu, Kerin berbicara dengan pipi nya yang sudah memerah, dan langsung bergegas ke kamar nya.
Iya Rin sepertinya menciummu adalah hobiku yang baru, Abdillah tersenyum dan masuk ke kamarnya.
*****
Dipagi hari Kerin bangun dan langsung membuat sarapan, Abdillah sudah rapi dengan pakaian nya dan segera menghampiri Kerin untuk sarapan.
Kerin, panggil Abdillah.
Kerin hanya mengangguk merespon Abdillah.
Sekilas Abdillah mencium bibir Kerin, hingga membuat pipi Kerin merah merona.
Hahaha, kekeh Abdillah dan langsung duduk di meja makan.
Dasar pria sialan, untung saja kau suamiku, kalau tidak sudah ku pukul kau, aishh kenapa jantungku berdetak kencang, gumam Kerin.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu mengalihkan Kerin dan Abdillah.
Biar aku yang buka, Kerin berjalan untuk membuka pintu.
Cari sia.... Kerin terdiam setelah melihat orang yang sedang menunggu di depan pintu rumahnya.
Hai Rin, apa Abdillah ada?
Ada kak, masuk kak. Kerin menyuruh Risti untuk masuk ke dalam, disana Abdillah kaget dengan adanya kedatangan Risti.
Ris? Kenapa kamu datang? Abdillah yang menghampiri Risti yang sedang duduk di ruang tamu.
Sedangkan Kerin kembali ke dapur untuk menyelesaikan masakannya.
Apa kau tidak suka bang? Risti merengut, hingga membuat Abdillah gemas padanya.
Tidak, harusnya kau bilang agar aku yang menjemput mu.
Brengsek kau Abdillah, batin Kerin.
Hatinya sakit, saat kemarin dan baru saja pagi ini dia memperlakukan Kerin sebagai seorang istri, dan kini dia sedang berkencan dengan Risti di dalam rumahnya, Kapan dia memperlakukan benar-benar sebagai seorang istri, batin Kerin.
Kalian makanlah dulu aku sudah membuat kan nya, ucap Kerin menghampiri mereka berdua.
Apa tidak merepotkan? tanya Risti.
Kau sangat-sangat merepotkan, batin Kerin.
Tidak, makanlah aku sudah memasak terlalu banyak jika hanya untuk berdua saja, ucap Kerin.
Risti dan Abdillah ikut duduk di meja makan, Abdillah berhadapan dengan Kerin, sedangkan Risti duduk disebelah Abdillah.
Mereka makan dengan keadaan hening, sesekali Abdillah melirik Kerin, Harinya merasa bersalah pada kerin, Tapi dia juga masih memiliki rasa dengan Risti kekasihnya.
Aku akan bekerja Risti? kau mau pulang? Biar aku antar? Tanya Abdillah pada Risti.
Aku ingin ikut ke kantor mu, kau belum pernah mengajakku kesana? ucapan Risti membuat Abdillah tersedak, spontan Kerin memberikan minum untuk nya.
Dan langsung diterima oleh Abdillah, Risti memandang Kerin dengan sinis.
Tidak usah ris, kau akan aku antar pulang saja, ucap Abdillah.
Aku tidak mau, lebih baik aku disini saja, ucap Risti.
Apa apaan dia nih? Aku tau dia lebih tua dariku, tapi apa kau tidak punya rasa malu? Oh iya Kerin kau sekarang selingkuhan Abdillah.
Tapi ris, ucap Abdillah.
Tidak ada tapi tapian Bang, kalau kau ingin berangkat ke kantor yasudah pergi aja sana, ucap Risti.
Baiklah aku akan berangkat, Rin kau bisa membenarkan dasiku?
Kerin ingin merapikan dasi Abdillah namun ditahan oleh Risti.
Aku akan membantu mu, dan aku akan menjadi istri mu setelah 5 bulan, pertanyaan Risti membuat Kerin mengingat kembali perjanjian nya dengan Abdillah, Sekarang baru satu bulan masih ada 4 bulan lagi dia hidup bersama Abdillah.
Abdillah hanya diam, memang itu keinginan nya berpisah dengan Kerin setelah 5 bulan, namun hatinya merasa sakit.
Nah sudah selesai, ucap Risti mengalihkan lamunan Abdillah.
Terimakasih, Abdillah tersenyum dan mengelus kepala Risti, Abdillah melihat kearah Kerin yang sedang membereskan piringnya.
Kerin, ucap Abdillah dan menarik Kerin ke arah dapur, Risti hanya diam melihat itu.
Apa tuan? tanya Kerin cuek.
Maafkan aku, ucapan Abdillah membuat Kerin luluh.
Tidak apa-apa, Kerin tersenyum dan memegang tangan Abdillah.
Yasudah aku ke kantor dulu ya Rin, ucap Abdillah sambil mencium bibir kerin sekilas, tanpa disadari ternyata Risti melihat kejadian itu.
Dia rasanya ingin mencakar wajah Kerin, karena sudah membuat Abdillah mempunyai perasaan padanya.
Abdillah keluar menuju mobilnya, Risti mengikuti Abdillah yang keluar.
Bye sayang semoga harimu menyenangkan, Risti mencium pipi Abdillah, Abdillah hanya diam dan mengangguk, lalu Abdillah mengendarai mobilnya pergi keluar rumah miliknya.
Dan Risti kembali masuk ke dalam rumah Abdillah.
Nah Rin, ajarkan aku menjadi istri yang benar, Kerin hanya diam dan tersenyum.
Baiklah kak kalau kau mau menjadi istri yang benar, jangan kau ganggu rumah tanggaku, ucap Kerin masuk ke dalam kamarnya.
Hei kau yang sudah mengganggu hubunganku dengan Abdillah Rin, teriakan Risti menghentikan langkah Kerin, memang dia yang merusak hubungan Risti dengan Abdillah, tapi hatinya sudah terjatuh pada seorang pria yang bernama Abdillah itu.
Iya tapi sekarang Abdillah suamiku kak, Kerin menegaskan setiap ucapannya.
Dasar tidak tau diri, tinggal 4 bulan lagi kau bersamanya, dan setelah itu akulah yang akan menjadi nyonya Abdillah.
Terserah mu kak, Kerin masuk ke dalam kamarnya, dia mengunci diri disana, dia hanya bisa menangis dan mengakui bahwa ucapan Risti itu benar.
Apa aku yang salah disini, ucap Kerin pada dirinya sendiri.
Apa aku yang harus mengalah?
Kenapa harus aku?
Kenapa? Kerin menangis tanpa suara, dia tidak mau terlihat lemah dimata Risti.
Dan Risti dia sedang duduk di ruang tamu sambil memakan Snack milik Kerin dan sedang menonton tv disana.
Aku tidak sabar akan menjadi nyonya Abdillah nanti, batin Risti.
Aku bisa menguasai rumah ini, dan aku bisa berbelanja sepuasku, dan itu pasti menyenangkan, ucap Risti.
*Risti ini adalah seorang wanita atau bisa disebut dia kekasih Abdillah sebelum Abdillah menikah dengan Kerin. Dan sampai saat ini Risti dan Abdillah memiliki hubungan, mereka berdua juga saling mencintai, dulunya mereka sempat berpisah karna Risti pergi keluar kota untuk menuntut ilmu, setelah dia kembali ternyata Abdillah sudah menikah dengan Kerin. Walaupun sudah menikah dengan Kerin, Abdillah tetap memiliki rasa dengan Risti, hingga sampai saat ini mereka masih menjalani hubungan.*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Inti Cell
alur crita nya gk jlas, knpa bisa ustadz kaya gtu ya, mna ad perjanjian nikah, dan lagi kenpa ad vira dan juga risti, sebenarnya ini crita nya gimna sih, sumpah aku baca nya gk ngerti....
2022-09-19
0
Rahma Kayla
Knpa alur ceritax berubah sih kirain Abdillah seorng ustad kok jd cowok kantoran terus puxa cewek lg🤦
2022-04-05
0
Sofyan Van Gallen
kapan perjanjiannya..perasaan gak ada janji nikah untuk 5 bln deh..makin gk ngerti ni.siapa vira gk jelas tiba" ada Risti lg
2022-03-02
0