Kerin...
Ibu Kerin terus memanggil Kerin di pintu kamarnya, dia membawa makanan karna Kerin dari pagi belum sarapan.
Buka pintunya nak.
Kerin yang mendengar itu hanya diam, dia tidak tau mengapa rasanya sangat malas untuk berbuat apapun, lalu dia beranjak dari kasur nya untuk membuka pintu.
Akhirnya kau buka pintu ini juga, ini makan. Ibu Kerin memberikan makanan pada kerin, Kerin menerima makanan itu dan mau masuk lagi ke dalam kamar.
Ibu Kerin langsung melarang Kerin untuk masuk ke dalam kamar lagi.
Kerin..
Iya Bu?
Ibu Kerin menghela nafas pelan, lalu dia memeluk putri tunggalnya.
Kau harus kuat jangan lemah seperti ini, Kerin menangis di dalam pelukan ibunya.
Baik Bu.
*****
Sayang, kenapa kau akhir-akhir ini sering melamun? Risti memeluk Abdillah dari belakang.
Sayang, Risti terus merengek namun Abdillah tidak memperdulikan nya.
Hissss, Pria itu akhirnya membalikkan badannya dan menatap Risti.
Kau mau apa?
Mata Risti berbinar dia ingin memberi tahu bahwa dia ingin tas keluaran terbaru, dan Abdillah pun mengiyakan ucapan Risti dan dia pun langsung memberikan kartu debitnya kepada Risti.
Cepat kembali,
Risti mengangguk lalu pergi meninggalkan Abdillah.
Dipikiran Abdillah kini hanya ada Kerin, Kerin dan Kerin.
Abdillah bergegas mengambil kunci mobil dan pergi ke perusahaan miliknya.
Sesampai di perusahaan, dia masuk ke dalam ruangannya. Sampai di ruangan ada Farrel yang duduk di kursi Abdillah.
Sedang apa kau?
Wah wah disini kau manggilnya terlalu formal ya, hormati bos mu ini.
Siap saya akan menghormati anda bos besar, Farrel membungkuk kan badannya lalu pergi dari ruangan Abdillah.
Haiss kotorokan, Abdillah membersihkan kursi yang telah diduduki Farrel.
Tok tok tok
Ab apa kau sudah baikkan pada kerin?
Abdillah membalikkan badannya dan menatap sekertaris nya dengan dingin.
Bukan urusanmu.
Itu urusanku, Abdillah kesal lalu melemparkan berkas ke arah Farrel.
Dasar bos tidak tau diri, aku bertanya tuan.
Kau sudah tau jawabannya.
Berhenti bicara formal astaga, Farrel mendekat ke arah Abdillah dan langsung duduk di sofa, lalu dia membuka berkas yang ada di tangannya.
Jam 11.00 kau ada meeting dengan perusahaan bighit, dan jam 14.00 kau akan bertemu dengan klien dari Korsel, setelah itu kau bebas, aku sarankan kau meminta maaf pada kerin.
Aku mengerti sekarang kau keluar.
Farrel keluar meninggalkan Abdillah yang sedang bimbang.
Arghhhh kenapa aku harus memilih?
.
.
Sudah sebulan dan Abdillah sudah memutuskan untuk bersama Risti hari ini.
Kau gila, Farrel marah akan keputusan Abdillah.
Ini keputusanku rel.
Aku gak setuju ab, Farrel mencengkeram kerah kemeja Abdillah dengan kuat, Abdillah hanya diam menatap teman nya itu.
Lepas, Abdillah melepas cengkeraman Farrel, lalu dia pergi keluar meninggalkan ruangan nya.
Aku udah putuskan ini, aku akan menelpon Risti.
Ada apa sayang?
Apa kita bisa bertemu?
Tentu saja.
Baiklah, akan aku tunggu.
Abdillah mematikan telepon nya dan langsung bergegas menuju ke tempat kafe favoritnya bersama Risti, sesampai di kafe dia langsung duduk dan menunggu Risti datang.
Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya pintu kafe terbuka dan datanglah seorang wanita yang ditunggu tunggu Abdillah.
Lama menunggu?
Tidak, Risti duduk di depan Abdillah.
Oh iya aku lupa mengembalikan kartu debit mu, Risti mengembalikan kartu debit Abdillah, Abdillah menatapnya, itu tidak seberapa dibandingkan perasaan nya sekarang.
Kau simpan saja mungkin suatu saat kau membutuhkan nya.
Makasih sayang, Risti menyimpan kartu debit itu ke dalam tasnya, lalu dia memesan makanan.
Baiklah, kau mengapa menyuruhku untuk datang?
Terlihat dari wajah Abdillah yang sudah gelisah, dia ingin mengatakannya namun bibirnya tidak sanggup untuk mengucapkan tiga kalimat itu.
Kamu kenapa?
Ris,
Risti sangat gemas dengan Abdillah hingga dia sangat penasaran apa yang ingin dikatakan oleh Abdillah.
Risti kita putus.
Risti membulatkan matanya lalu dia memukul meja hingga membuat pengunjung kafe melihat ke arahnya, Risti marah, lalu dia mendekat ke arah Abdillah.
Kenapa ab? Kenapa?
Aku sudah tidak mencintaimu,
Risti melemparkan makanan ke lantai, membuat serpikan kaca berserakan di bawah.
Argh pasti karna Kerin sialan itu kan?
Jaga ucapanmu Risti.
Hahaha ternyata benar KARENA KERIN SIALAN ITU KAU JADI BEGINI PADAKU AB?
Cukup ris, kita sudah putuskan hubungan ini, kita sudah berakhir, terimakasih atas semuanya aku akan pergi.
Abdillah keluar dari kafe, meninggalkan Risti yang sudah seperti orang putus asa, make-up nya luntur karena menangis, dia menarik-narik rambutnya dengan kuat.
Arghhhh
Semua pengunjung memperhatikan nya, mereka sangat iba pada Risti tapi apa boleh buat, itukan urusan mereka.
.
.
Tok tok
Siapa?
Kerin terpaku melihat seseorang yang selama ini ia rindukan.
Kerin, pria itu memeluk Kerin dengan erat hingga menangis.
Abdillah lepaskan, Kerin berusaha melepaskan pelukan Abdillah, tapi dia juga merindukan Abdillah.
Maafkan aku, kembalilah.
Tidak ab, kau bisa bersama Risti tinggal di rumahmu, aku sudah lelah.
Hati Abdillah sakit saat mendengar Kerin mengatakan itu, dia tau bagaimana perasaan Kerin hanya saja dia tidak peka.
Tidak Rin, aku memilih mu bukan Risti, jadi ku mohon kembalilah.
Mendengar ucapan Abdillah, pertahanan Kerin runtuh, dia membalas pelukan Abdillah, dia sangat senang kalau Abdillah memilihnya.
Kembali bersamaku. Kerin mengangguk.
Abdillah sangat bahagia, hingga dia menggendong Kerin untuk masuk ke dalam rumah orang tua Kerin.
Eh turunkan aku pria sialan.
Tidak nyonya Abdillah, Kerin tersipu malu dengan perkataan Abdillah.
Ternyata sudah baikkan, tiba-tiba ayah Kerin muncul di belakang mereka.
Ayah aku diculik, Kerin mempeoutkan bibirnya, dan Abdillah hanya bisa menelan salivanya.
Haha kau ini sudah sana pergi bersama suami mu.
Apa? ayah tidak kasian kalau anakmu ini diculik?
Siapa juga yang tega kalau anaknya sendiri diculik dengan menantunya sendiri.
Hishh ayah, Abdillah tertawa melihat tingkah laku Kerin, dia mengeratkan gendongan, dan Kerin melingkar kan tangannya dileher Abdillah.
Abdillah tersenyum lalu dia mengecup sekilas bibir Kerin.
END......
Hehehe.........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Sugiyanto Samsung
keren
2022-03-14
0