Aku dan yang lain pergi menuju kelas temanku, aku disana melihat Abdillah dengan Risti, iya memang Risti mengambil jurusan yang sama dengan Abdillah, mungkin agar lebih dekat dengannya.
Ayok Wee gue kepanasan disini, ucap Ayu teman kak selpi. Ucapan nya dengan tekanan di kalimat panas membuat Risti mendelik melihatnya.
Abdillah melihatku, aku hanya diam, karna di kampus ini orang lain tau hanya Risti kekasih Abdillah, dibanding aku yang istri sahnya. Miris bukan?
Aku yang lebih dulu pergi ke kantin, teman temanku mengikuti ku dari belakang, mereka memukul pundak ku.
Kau harus sabar Rin, aku hanya mengangguk dan tersenyum.
Iya kak makasih, jawabku dengan senyuman.
Kau wanita kuat yang pernah aku temui Rin, ucap Ayu. Aku hanya membalas dengan senyuman.
Kalau kalian bilang aku kuat?
Itu salah, sebenarnya aku lemah, hanya saja aku menutupinya agar terlihat kuat.
Sesampai di kantin aku hanya memesan minuman.
Gak akan makan Rin? Tanya kak selpi.
Enggak kak, ucapku.
.
.
Kerin dan teman-teman nya asik mengobrol, lalu ada seseorang yang duduk di samping Kerin.
Kerin, panggil orang itu.
Gilang, ngapain disini? tanya Kerin.
Aku menjadi dosen baru disini, balasnya. Teman-teman Kerin hanya diam.
Gilang?
Aku gak nyangka bakal ketemu kau, huwaaa kangen, Nisa memeluk Gilang, mereka memang sangat dekat saat SMA jadi wajar.
Udah nis aku gak bisa nafas, Nisa langsung melepaskan pelukannya dan tertawa kecil, Kerin hanya tersenyum melihat itu.
Mereka berbincang-bincang, Kerin merasa ada seseorang yang sedang menatapnya, lalu dia mencari siapakah orang yang menatap nya itu, dan ternyata suaminya sendiri, yang sudah memasang wajah cueknya dan terlihat disana Risti tengah memanggil Abdillah.
Kerin tidak menghiraukan nya lagian dia juga bersama dengan Risti.
Udah yuk kita pulang aja, ucap Ayu.
Wahh ak ppa nih? titip absen dulu, Ayu berlari kearah Rini yang sedang berjalan dengan temannya.
Rini, panggil Ayu.
Aku sama temenku titip absen yaa, kau tau kan temenku siapa aja wkwkkwk, Rini hanya memutar malas matanya.
Kau mah butuh ke aku buat titip absen aja, udah sana, Rini pergi dari hadapan Ayu.
Makasih Bu Rini.
Sialan kau Ayu.
Teman teman Ayu hanya tertawa, dan mereka pun pergi ke kafe Nisa kecuali Gilang, karna dia kan dosen disini mana lah mungkin dia juga ikutan titip absen.
Akhirnya mereka sampai di kafe Nisa, kafe yang bernuansa klasik dan terlihat sangat mewah, banyak spot foto bagus, dan buktinya sekarang, Selpi, Ayu, sedang foto bersama.
Mau makan atau mau foto nih? Aku tau kafe ku bagus udah deh fotonya, mereka langsung menghentikan sesi berfotonya.
Iya iya sombong amat, Ucap selpi.
Siapa nih yang traktir? Ucap Ayu.
Yehhh enak aja bayar sendiri, Nisa memukul Ayu, Ayu kesakitan karna pukulan Nisa gak main-main.
Sakit tau.
Udah deh biar aku aja yang traktir, ucap Selpi, dan yang lain bertepuk tangan kegirangan.
Memang ya Selpi the best deh wkwkwk, Ayu memeluk Selpi dengan erat.
Astaga biasa aja weee, ucap Selpi.
Thanks ya kafe ku gak jadi bangkrut, ucap Nisa. Kerin hanya diam memperhatikan mereka.
Rin, tanya Selpi. Kerin hanya berdehem.
Kenapa? Kerin hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum.
Keliatan tuh mukanya lagi bete, ucap Ayu.
Aku ngerasa malas aja, balas Kerin. Ayu mengangguk paham.
Yaudah kita makan saja.
Mereka makan dengan canda tawa, dan akhirnya datanglah perkumpulan pria.
Nona nona mengapa tidak mengajak kami?
Riki, kau tuh ya udah gak ada kabar seharian terus datang kesini bareng mereka, Selpi menjewer telinga Riki.
Aduh by lepasin sakit tau.
Selpi lepasin jewerannya, terlihat di telinganya sudah memerah karna ulah Selpi.
Huftt maaf maaf, Selpi mengelus telinga Riki.
Ehemmm....
Sirik kalian yaa, ucap Selpi.
Iyalah, balas Ayu.
Sayang kamu udah makan? Tanya Devan pada Ayu, Ayu menggeleng dan mempeoutkan bibirnya, hingga membuat Devan gemas.
Yaudah pesan aku yang bayarin, ucap Devan.
Nisa? panggil Kevin.
Iya Vin? Ini pasangan terkalem diantara mereka
Mau eskrim?
Mau, emang boleh? Kevin mengangguk sebagai jawaban iya, Nisa pun langsung memesan Es krim istimewa.
Kalian gak kasian sama aku yang gak punya pasangan? Mereka langsung melihat Kerin yang sendirian di meja.
Kasian ya anda, ucap Devan, Kevin melotot ke arah Devan.
Ah iya bagaimana hubunganmu dengan Abdillah? tanya Kevin.
Kita baik-baik aja, jawab Kerin.
Kau bohong Rin, ucap Riki.
Kerin terdiam.
Semua temannya tau apa yang Kerin rasakan, apalagi kalau mereka diposisi Kerin, mungkin sudah tidak tahan dan melakukan perceraian walau Abdillah tidak kasar.
Aku pulang duluan ya.
Kok buru-buru? Kau belum makan, ucap Selpi.
Kerin tersenyum.
Enggak udah malam juga, aku belum masak papay, Kerin beranjak dari duduknya dan pergi keluar dari kafe Nisa.
Beneran kalau kau Riki seperti kek Abdillah bakal aku cincang tangan kau, ucap Selpi sambil memperagakan sedang mencincang.
Riki mengangguk dan memeluk Selpi.
Yang lain hanya tertawa melihat tingkah aneh pasangan satu ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments