Cemburu

Aku sedang menunggu bis yang lewat, tapi ternyata sudah tidak ada bis satu pun yang lewat, hpku juga lowbet tidak bisa membuat pesan taksi online.

Aishhh mengapa harus begini, aku menggerutu.

Hai Kerin, aku terkejut karena ada yang memanggil ku.

Akh ternyata kau Gilang.

Mengapa kau ada disini? tanya Kerin.

Aku dari Alfamart dan melihat mu disini, ucap Gilang.

Aku sedang menunggu bis namun tidak ada yang lewat, aku mau memesan taksi tapi hpku lowbet, jawabku dengan panik.

Bareng denganku saja, lagi bis jam segini sudah tidak lewat, ucap Gilang.

Aku bingung dengan ajakan Gilang, ya mau gimana lagi kalau aku tidak pulang dengannya, aku pasti bakal disini terus, akhh situasi ini sangat membingungkan.

Baiklah, saat aku membuka pintu mobil nya Gilang, seseorang menarik tanganku.

Kerin.

Abdillah? Kenapa Abdillah ada disini?

Sedang apa kau bersama pria lain?

Aku? Aku baru saja pulang dari kafe Nisa, tapi sedari tadi aku nunggu disini tidak ada juga bis yang lewat, hpku lowbet jadi aku tidak bisa memesan taksi. Dan Gilang menawarkan ku untuk pulang dengannya.

Benarkah?

Ku lihat matanya menatap ku dengan tajam, aura yang sangat kuat, aku bisa merasakan itu.

I..iyaa, ucap Kerin.

Tiba-tiba Abdillah menarik tanganku pergi.

Hei tuan jangan kasar, dia harus pulang denganku. Tangan Abdillah di tahan oleh Gilang aku merasa tertekan sekarang.

Lepaskan tanganmu, dia istriku jadi aku berhak membawa dia pulang, ucap Abdillah.

Entah mengapa hatiku sangat senang mendengarkan itu.

Kami pergi dari hadapan Gilang, Abdillah menarik ku dengan sangat keras.

Lepas, tapi Abdillah tidak juga melepaskan tanganku, dia malah mempererat tarikannya.

Aku di banting ke dalam mobil lalu dia menindihku, wajahnya sangat dekat, deru nafas yang tidak beraturan menandakan dia sedang marah.

Apa yang sedang kau lakukan? Kenapa hp mu tidak aktif?

Hp ku lowbet, aku langsung mengalihkan pandanganku darinya.

Wajahku dicengkeram oleh Abdillah.

Lepas, mataku membulat aku tidak bisa memberontak tenaga Abdillah terlalu kuat.

Awwww ab, dia menggigit bibir bawahku, astaga kenapa dengan pria ini?

Huhhhh...

Setelah 5 menit akhirnya dia melepaskan bibir brengseknya itu.

Jangan pernah lagi kau bersama pria lain.

Kenapa aku tidak bisa sedangkan kau bisa?

Bahkan kau membawa Risti tidur di rumah? Apa kau kira aku tidak sakit hati?

airmata ku pun jatuh.

Rin, aku menepis tangannya yang ingin mengelap air mataku.

Berhenti mengasihani ku tuan Abdillah, aku muak. Aku mendorongnya lalu duduk di sisi yang jauh darinya.

.

.

Keheningan di dalam mobil pun masih berlanjut, Abdillah yang sedang merutuki kesalahannya, Kerin yang sedang memikirkan hal kosong.

Maafkan aku Rin, ucap Abdillah.

Kerin sama sekali tidak merespon ucapan Abdillah, dia hanya tetap diam.

Aku tau aku salah, tolong maafkan aku, Abdillah memegang tangan Kerin dengan lembut, Kerin menyingkirkan air matanya yang hendak jatuh.

Hmmm, jawab Kerin.

Abdillah tau kalau Kerin masih kecewa padanya, tapi perasaan Abdillah sedang menentukan pilihannya, Apakah masih dengan Risti atau sudah berpindah dengan Kerin. Bahkan dirinya sendiri juga tidak tau.

*****

Dasar Abdillah sialan, kenapa aku bisa menikah dengan pria seperti itu? Kerin terus saja mengumpat, bahkan saat dia mandi pun dia tetap mengumpat.

Disaat dia sedang menikmati teh diatas balkon nya.

Apa kau terus akan mengumpat?

Hah kau? Apa yang kau lakukan dikamarku? Abdillah mendekat ke arah Kerin.

Memangnya kenapa?

Menjauhlah dariku pria mesum, Kerin perlahan menjauhi Abdillah.

Kenapa kau menjadi seperti itu? Biasanya kau lembut padaku, Abdillah terus mendekati Kerin dan mendorong Kerin ke kasur.

Aku lelah ab, kau tidak pernah menghargai ku sama sekali.

Benarkah? Abdillah mencium bibir Kerin dengan kasar.

Ab lepas, Kerin terus memberontak tapi tenaga pria ini cukup kuat.

Abdillah tidak menghiraukan perkataan Kerin, dia terus mencium Kerin, lalu turun ke leher jenjang Kerin, disana dia mencium aroma vanila yang biasa dipakai Kerin, Abdillah memberikan tanda disana.

Pokkk

Kau tidak tau diri, aku benci kau Abdillah, Kerin mendorong Abdillah dan berlari keluar rumah mewah milik Abdillah.

Apa yang aku lakukan? Abdillah frustasi, dia mengacak-acak rambutnya, lalu mengejar Kerin dengan mobil.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!