AYO AKU OBATI

Hampir 3 bulan wanita itu berada di rumah pemulihan, setelah sebelumnya ia sempat menempati dinginnya jeruji besi selama 2 hari. Sebagai suami, Lingga sudah semaksimal mungkin mengusahakan agar Lisa bisa di pindahkan ke tempat rehabilitasi.

Sebesar apapun rasa kecewanya, ia masih bertanggung jawab sebagai suami. Ia tidak akan tega membiarkan istrinya menjadi penghuni sel tahanan. Sampai hari ini kasusnya terus berjalan, wanita itu masih harus di mintai keterangan karena keterlibatannya dengan seorang pria yang menjadi buronan dari negara tetangga

"Belum ada keputusan dari pengadilan berapa lama kamu akan berada di sini. Dengan tidak berada di penjara, aku rasa itu sudah cukup baik untukmu. Cobalah untuk mengerti Sa, kamu harus sembuh."

Lingga menyampaikan apa yang harus di sampaikan, mau bagaimana-pun Lisa masih menjadi tanggung jawabnya. Ia berharap wanita yang belum lama berstatus istrinya itu mau menerima dan mengerti keadaan.

"Harus berapa kali aku katakan kepadamu Ling. Aku tidak sakit! Dan aku bukan pemakai. Saat itu, hanya kebetulan, aku menggunakan barang itu agar staminaku fit. Kamu tau kesibukanku kan?"

Lisa terus membela dirinya. Wanita itu tidak mau mendengar ucapan Lingga. Yang ia inginkan hanya bisa keluar dari tempat yang tidak bisa memberikan kebebasan dan kenyamanan seperti saat ia berada di luar.

"Kalau aku teralu lama berada di sini, bagaimana dengan karirku? Papamu, memiliki nama besar dan berpengaruh, kenapa tidak kamu coba meminta bantuannya? Dan kamu, kenapa tidak menggunakan lawyer yang hebat untuk bisa mengusahakan agar bisa mengeluarkanku dari sini? Aku rasa, tidak ada salahnya kalau kita menyuap pihak-pihak yang bersangkutan."

"Hentikan ucapanmu Sa, kamu sadar apa yang kamu bicarakan Alisa? Aku tidak ingin menggunakan kekuasaan hanya demi kebebasan yang malah akan menjerumuskanmu. Sudah cukup aku membungkam para media." Lingga benar-benat tidak habis pikir dengan jalan pikirannya wanita yang biasanya bicara santun. "Aku rasa obat-obatan itu telah merusak otakmu, Sa.."

"Apa kamu masih marah? Karena aku bersama pria lain di dalam kamar saat penangkapan? Sehingga kamu tak mau mengusahakan kebebasanku? Aku kan sudah bilang kalau dia hanya teman yang akan menjadi patner kontenku Ling. Aku tidak tau kalau dia sedang bermasalah dengan hukum. Kamu percaya aku kan?"

Dengan umur pernikahan yang belum genap 6 bulan, seharusnya mereka sedang merasakan indahnya pernikahan sebagai pasangan pengantin baru. Tetapi sayangnya, baru menginjak 3 bulan pernikahan. Kabar mengejutkan menghancurkan segalanya. Berpacaran selama 2 tahun tak membuat Lingga mengenal Alisa dengan baik.

Sifat buruknya sedikit-sedikit mulai ia tunjukkan setelah pernikahan. Wanita itu sangat mengilai pekerjaannya, hingga terkadang, Lingga merasa terabaikan.

Tingal berdua di apartemen membuat ia banyak di tinggalkan, Lisa lebih sering ke luar negri untuk project konten yang di buatnya.

"Ling!... Linggaa...!" wanita itu berteriak memanggil pria yang pergi begitu saja, meninggalkan ruangan, tanpa menjawab ucapannya.

Tak ingin berdebat yang pasti akan membuat hatinya meradang, Lingga memutuskan pergi, ia tidak ingin berlama-lama di dalam gedung ini.

©©©©©

Menggunakan ojek langganannya, siang ini Maya ijin keluar untuk mengantarkan berkas yang di titipkan Haris kepadanya. Sesuai alamat, Kang ojek itu memberhentikan motornya tepat di depan gedung bertuliskan 'Kabar Grup'

"Kang, tunggu ya.. Gak lama kog."

"Siappp Neng Maya.. Saya tunggu."

Melangkah masuk, Maya memperhatikan kesibukan di sekitarnya. Gedung itu terlihat ramai siang hari ini, beberapa karyawan keluar masuk dengan segala kepentingan dan kesibukannya.

Memberanikan diri, Maya memilih bertanya ke bagian informasi.

"Selamat siang.." Maya menyapa satu orang wanita yang berada di balik meja dengan plat bertuliskan resepsionis.

"Siang.. Ada yang bisa saya bantu?" wanita itu menyambut Maya dengan ramah.

"Saya ingin bertemu dengan Lingga.. Emm... Maksud saya.." Maya melihat lagi kartu nama yang berikan oleh haris.

"Lingga Hanunggara, di bagian organisasi media cetak sebagai wartawan." Maya menjelaskannya dengan sangat lengkap.

"Wartawan?" wanita bernama Ana itu mengerutkan dahinya.

"Mbak sudah ada janji dengan Bapak Lingga?" wanita itu bertanya memastikan.

"Belum, saya tidak punya janji …tetapi saya harus bertemu dengan Bapak Lingga." Maya ikut menyematkan kata Bapak, setelah mendengar wanita itu menyebut Lingga, dengan sebutan Bapak.

Maya berfikir, mungkin pria yang bernama Lingga itu pria tua.

"Sebentar, saya hubungkan dulu ke ruangannya." wanita itu menekan sambungan telfon dan bicara dengan seseorang di ujung tidak di ketahuinya.

"Maaf, Mbak. Bapak Lingga sedang tidak ada di tempat." Ana menyampaikan setelah menutup telfonnya.

"Mbak bisa menitipkan pesan kepada saya.. Nanti akan saya sampaikan. Sekalian Mbak bisa menyantumkan nomor telfonnya, supaya saya bisa menghubungi Mbak kembali, kalau ada pertanyaan dari Bapak Lingga."

Maya menyerahkan berkas kepada wanita itu agar di serahkan kepada yang bersangkutan. Dan ia mencatat nomor telfonnya di secarik kertas yang di minta.

Meninggalkan meja resepsionis, Maya berjalan keluar dengan kepala tertunduk. Ia merasa heran kenapa harus membuat janji hanya untuk bertemu seorang wartawan. Apakah memang seperti ini peraturannya?

Ia tidak mengetahui kalau temannya Haris yang bernama Lingga mempunyai kedudukan sebagai pemimpin umum ( General Manager ) di bagian Top Management lebih tepatnya Manajemen puncak. Dan dia yang akan mewarisi perusahaan ini nantinya.

Terlalu asik dengan pikirannya, tanpa di sengaja bahunya saling bersenggolan dengan pria yang juga tengah menunduk, berjalan dengan langkah cepat.

Dengan postur tubuhnya yang tinggi dan memiliki pundak yang lebar, tentu saja mampu membuat tubuh kurus Maya terdorong ke samping dan menabrak pintu kaca dengan list alumunium bersisi tajam.

"Aww..." Maya memegang pelipisnya yang langsung terasa sakit.

"Maaf, maaf... Aku tidak sengaja."

Pria itu menghentikan langkahnya saat menyadari wanita yang bersenggolan dengan pundaknya terbentur kaca.

"Apa ada yang terluka?" Lingga bertanya saat melihat Maya menekan pelipisnya.

Dan ia terkejut, ketika melihat pelipis Maya yang terlihat memerah karena memar dan sedikit tergores.

Dengan reflek, Lingga menyentuh wajah Maya agar bisa melihat dengan jelas.

Untuk beberapa detik Maya dan Lingga saling menatap. Sorot mata seolah menjadi jembatan untuk keduanya saling mengagumi akan ketampanan dan kecantikan alami Maya.

Hingga keduanya tersadar dan saling memalingkan wajah dan menjauhkan diri

"Ayo aku obati."

Seperti kerbau di cucuk hidungnya, Maya menurut saat tangannya di tarik dan di bawa ke sebuah ruangan masih di lantai dasar. Mesin proyektor dengan layar lebar terpampang besar di dinding dengan kursi yang berderet sejajar. Maya bisa menebak kalau ruangan ini tempat meeting.

"Duduk. Jangan kemana-mana."

Tanpa membantah, Maya hanya menganggukkan kepalanya. Tak lama, pria itu datang dengan baskom kecil berisi air hangat dan washlap. Pria itu mulai membasahi kain berbahan handuk yang di pegangnya. Ia merapatkan duduknya agar bisa berhadapan dan mulai mengompres pelipis Maya.

Apa yang di lakukan pria itu, membuat Maya sedikit grogi. Ia tersadar jarak wajah mereka sangatlah dekat.

"Emm.. Biarkan aku saja Kak." Maya segera mengambil Washlap yang berada di tangan Lingga. Ia mengompres sendiri pelipisnya yang mulai terasa berdenyut.

"Minum-lah." Lingga menyodorkan satu butir kapsul kepada Maya.

Maya menatap kapsul itu dengan seribu tanda tanya. Ia khawatir akan menjadi korban seperti di film dan novel yang di bacanya, seorang pria memberikan obat tidur ataw obat perangsang untuk memperdaya si wanita. Otak Maya mulai berselanjar mengikuti gendre yang di tontonnya.

Seperti mengetahui jalan pikiran Maya. Lingga tertawa renyah, menyadari wanita itu korban dari tontonannya di layar kaca.

"Ini hanya obat generik, penghilang rasa nyeri, bukan obat yang seperti kamu pikirkan."

Merasa di ketahui jalan pikirannya, Maya menerimanya dengan wajah malu, ia tersenyum meringis, karna sudah berpikiran negatif kepada pria yang baru di jumpainya.

"Sedang apa di sini?" Lingga bertanya setelah Maya meminum obatnya.

"Aku ingin bertemu dengan seorang wartawan, tetapi kata resepsionis, aku harus membuat janji dulu."

"Membuat janji?

"Iya Kak, aku heran deh, Masa mau bertemu dengan wartawan saja harus membuat janji? Peraturan yang aneh bukan?" Maya mengerutu sambil tangannya terus menekan pelipisnya.

"Siapa namanya? Mungkin aku bisa membantumu."

"Bapak Lingga.."

Sutan Lingga Hanunggara.

****

Bersambung ❤️

Terimakasih sudah mendarat di sini yaa.. Jangan lupa jempolnya 👍 untuk Maya,

Karena karya ini masih gratis dan belum terikat dengan NT

Terpopuler

Comments

semaumu aja

semaumu aja

gimana nggak meleleh dpt first service

2024-05-01

1

Ani Ani

Ani Ani

APA muking meraka berjodoh

2024-05-12

0

semaumu aja

semaumu aja

harusnya romantis sih tp kan?

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 AKU INGIN SEGERA PULANG
2 NAFKAH BATIN
3 BERUNTUNG SEKALI WANITA ITU
4 AYO AKU OBATI
5 SUTAN LINGGA HANUNGGARA
6 KANG CILOK TAMVAN RUPAWAN
7 IKAN ASIN BUSUK
8 MAAF HARI INI AKU PULANG MALAM
9 DUA PILIHAN
10 KAPAN AKU SEPERTI DIA
11 ADA APA LAGI INI
12 SILAHKAN PERGI
13 HIDUP HANYA SEKALI
14 MAYBE
15 HARUSKAH GUA EGOIS BANG
16 TERIMAKASIH LEND
17 ABANG
18 CEMBURU
19 THANK YOU BRO
20 MAY, SEDANG APA
21 APA SALAHKU
22 JANGAN MACAM MACAM LINGGA
23 TUNGGU AKU MAY
24 ABANG NGAGETIN
25 MAAFIN ABANG
26 WANITA BERSUAMI RASA PERAWAN
27 KANG JUJUN
28 SIAPA ABANG
29 JALANI SAJA MAY
30 NEMPEL TERUS KAYA PERANGKO
31 HANYA HUKUM
32 HABIS KAMU MAY
33 BERJANJILAH
34 LEPAS MAS
35 JANGAN KHAWATIR BANG
36 MAYA KAMU DIMANA
37 MERINDUKAN MAYA
38 PENEBUS SALAHKU
39 JANGAN DI SESALI
40 NAGALA BRAJA
41 UNTUK DINA
42 KE UJUNG DUNIA SEKALIPUN
43 JANJI YA BANG
44 KAMI SALING MENCINTAI
45 JANGAN EGOIS
46 OH, IBU
47 KAMU ANAKKU
48 MAYA ATAU ALISA
49 HARUS IKHLAS
50 KAMU
51 MAYA
52 MENEBUS DOSA
53 ABANG SUDAH BERJANJI
54 CINTA TIDAK BISA DI PAKSAKAN
55 BERBAHAGIALAH
56 RINDU ITU BERAT
57 WILL YOU MARRY ME
58 SELAMAT MAYA
59 SAH
60 TERBANG KE BULAN
61 PElIT
62 OH, MAYAKU
63 SIAPA TAKUT
64 SETIA
65 DIAM
66 SIAPA DIA
67 BANGUN HONEY
68 BERISIK
69 SAYA SUKA KAMU
70 CILOK
71 DAENG
72 MENUTUP HARI DENGAN INDAH
73 KARMA
74 JAIL
75 PRIA PRIA BUCIN
76 VITAMIN ABANG
77 ABANG SAYANG
78 BERITA GOSIP
79 JANGAN LEMAH
80 SAYA BUKAN PELAKOR
81 KENAPA AKU BISA LENGAH
82 MAYAKU TERLUKA BUNDA
83 U PUJI KI ANDRI
84 AKU SANGAT MENCINTAI KALIAN
85 YANG LALU BIARLAH BERLALU
86 PAYUNG HITAM
87 HANCUR
88 KEBERADAAN ALISA
89 SANTAPAN BESAR
90 BANGUN NAK
91 MUSTAHIL
92 TAMU ISTIMEWA
93 KALIAN BERDUA MEMANG NAKAL
94 LAYAR TANCEP
95 TIDAK MENYANGKA
96 DUGONGKU TERSAYANG
97 JANGAN PERGI MAYA
98 KEIKHLASAN
99 MAYAKU SUDAH KEMBALI
100 BIDADARI ABANG
101 MAKANAN GRATIS
102 MENGHUBUNGIMU HENA
103 HALLO
104 MENANTU
105 MENCINTAI MU
106 CINTA AKAN SEMAKIN KUAT
107 MENETTU
108 MOMENT SPESIAL
109 CALON ISTRI
110 KEMBALILAH KEPADA SUAMIMU
111 SANGAT LANGKA
112 THANKS YOU HONNEY
113 BEST FRIEND
114 KADO SPESIAL
115 DI TUNDA DULU
116 DUA ISTRI
117 MENGUNGSI
118 MAYA MAU ITU
119 TUNGGU
120 REMBULAN MALAM
121 BERJANJI
122 BUMMM
123 SIAPA DIA
124 BUKU CATATAN
125 MENCARI IBU
126 PENJAHAT CINTA
127 KEJUTAN MAY
128 HADIAH
129 AMPUN BESTIE
130 DAENG TIDAK JANJI
131 TES DRIVER
132 TEGA DIRIMU NENG
133 MEMANGGILMU AYA
134 MASALALU MAYA
135 LET'S GO
136 CINTA SEJATI
137 PENGUNGUMAN
Episodes

Updated 137 Episodes

1
AKU INGIN SEGERA PULANG
2
NAFKAH BATIN
3
BERUNTUNG SEKALI WANITA ITU
4
AYO AKU OBATI
5
SUTAN LINGGA HANUNGGARA
6
KANG CILOK TAMVAN RUPAWAN
7
IKAN ASIN BUSUK
8
MAAF HARI INI AKU PULANG MALAM
9
DUA PILIHAN
10
KAPAN AKU SEPERTI DIA
11
ADA APA LAGI INI
12
SILAHKAN PERGI
13
HIDUP HANYA SEKALI
14
MAYBE
15
HARUSKAH GUA EGOIS BANG
16
TERIMAKASIH LEND
17
ABANG
18
CEMBURU
19
THANK YOU BRO
20
MAY, SEDANG APA
21
APA SALAHKU
22
JANGAN MACAM MACAM LINGGA
23
TUNGGU AKU MAY
24
ABANG NGAGETIN
25
MAAFIN ABANG
26
WANITA BERSUAMI RASA PERAWAN
27
KANG JUJUN
28
SIAPA ABANG
29
JALANI SAJA MAY
30
NEMPEL TERUS KAYA PERANGKO
31
HANYA HUKUM
32
HABIS KAMU MAY
33
BERJANJILAH
34
LEPAS MAS
35
JANGAN KHAWATIR BANG
36
MAYA KAMU DIMANA
37
MERINDUKAN MAYA
38
PENEBUS SALAHKU
39
JANGAN DI SESALI
40
NAGALA BRAJA
41
UNTUK DINA
42
KE UJUNG DUNIA SEKALIPUN
43
JANJI YA BANG
44
KAMI SALING MENCINTAI
45
JANGAN EGOIS
46
OH, IBU
47
KAMU ANAKKU
48
MAYA ATAU ALISA
49
HARUS IKHLAS
50
KAMU
51
MAYA
52
MENEBUS DOSA
53
ABANG SUDAH BERJANJI
54
CINTA TIDAK BISA DI PAKSAKAN
55
BERBAHAGIALAH
56
RINDU ITU BERAT
57
WILL YOU MARRY ME
58
SELAMAT MAYA
59
SAH
60
TERBANG KE BULAN
61
PElIT
62
OH, MAYAKU
63
SIAPA TAKUT
64
SETIA
65
DIAM
66
SIAPA DIA
67
BANGUN HONEY
68
BERISIK
69
SAYA SUKA KAMU
70
CILOK
71
DAENG
72
MENUTUP HARI DENGAN INDAH
73
KARMA
74
JAIL
75
PRIA PRIA BUCIN
76
VITAMIN ABANG
77
ABANG SAYANG
78
BERITA GOSIP
79
JANGAN LEMAH
80
SAYA BUKAN PELAKOR
81
KENAPA AKU BISA LENGAH
82
MAYAKU TERLUKA BUNDA
83
U PUJI KI ANDRI
84
AKU SANGAT MENCINTAI KALIAN
85
YANG LALU BIARLAH BERLALU
86
PAYUNG HITAM
87
HANCUR
88
KEBERADAAN ALISA
89
SANTAPAN BESAR
90
BANGUN NAK
91
MUSTAHIL
92
TAMU ISTIMEWA
93
KALIAN BERDUA MEMANG NAKAL
94
LAYAR TANCEP
95
TIDAK MENYANGKA
96
DUGONGKU TERSAYANG
97
JANGAN PERGI MAYA
98
KEIKHLASAN
99
MAYAKU SUDAH KEMBALI
100
BIDADARI ABANG
101
MAKANAN GRATIS
102
MENGHUBUNGIMU HENA
103
HALLO
104
MENANTU
105
MENCINTAI MU
106
CINTA AKAN SEMAKIN KUAT
107
MENETTU
108
MOMENT SPESIAL
109
CALON ISTRI
110
KEMBALILAH KEPADA SUAMIMU
111
SANGAT LANGKA
112
THANKS YOU HONNEY
113
BEST FRIEND
114
KADO SPESIAL
115
DI TUNDA DULU
116
DUA ISTRI
117
MENGUNGSI
118
MAYA MAU ITU
119
TUNGGU
120
REMBULAN MALAM
121
BERJANJI
122
BUMMM
123
SIAPA DIA
124
BUKU CATATAN
125
MENCARI IBU
126
PENJAHAT CINTA
127
KEJUTAN MAY
128
HADIAH
129
AMPUN BESTIE
130
DAENG TIDAK JANJI
131
TES DRIVER
132
TEGA DIRIMU NENG
133
MEMANGGILMU AYA
134
MASALALU MAYA
135
LET'S GO
136
CINTA SEJATI
137
PENGUNGUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!