Tidak Berpikir Buruk

Ting.

Baru saja ia sampai di apartemen, ponselnya sudah berbunyi.

Satu pesan masuk di ponselnya, sembari berjalan ke arah kamar ia mengotak atik ponselnya.

Raka menghembuskan nafasnya kasar, ternyata itu adalah pesan dari Meili.

Gadis itu mengingatkannya agar tidak lupa untuk makan.

Konyol!

Entah apa yang membuat gadis itu mulai dari semalam sering mengirimi ia pesan.

Raka tidak berniat untuk membalas pesan dari Meili, ia kembali meletakkan ponselnya. Hari ini ia cukup lelah setelah tadi sepulang sekolah sempat bermain futsal bersama sahabatnya.

Merebahkan diri di ranjang sepertinya adalah pilihan yang terbaik. Perlahan tapi pasti dinginnya AC membuat perlahan matanya terpejam.

*

*

Meili mengerucutkan bibirnya, karena pesan yang ia kirimkan pada Raka sudah terbaca namun tidak ada balasan setelah beberapa saat menunggu.

Sepertinya Raka tidak akan membalas pesannya karena terlihat status WhatsApp yang sudah off.

"Mungkin Kak Raka nya sedang sibuk kali ya?" Ia mencoba tetap berpikir positif. Hingga kembali membuat bibirnya kembali tersenyum.

Petang pun kembali menyapa, Meili masih saja terus mengotak atik ponselnya. Berharap Raka akan mengiriminya pesan, tapi harapan tinggal harapan. Ponselnya sama sekali tidak ada pesan masuk.

"Ya ampun, ini hape mengalahkan sepinya kuburan!" gerutunya.

"Oh ya besok buat apa lagi ya?" Meili berencana membuatkan kembali bekal untuk Raka besok. Ia mulai membuka aplikasi di salah satu ponselnya untuk mencari makanan apa yang cocok, namun semakin lama ia justru semakin pusing di buatnya. Karena terlalu banyak pilihan di sana.

Pagi harinya, senyum Meili tampak seperti biasanya.

Hari-hari gadis cantik itu sepertinya akan lebih bewarna kedepannya.

Bibirnya tak henti-hentinya menyanyikan lagu cinta yang ia sering dengarkan akhir-akhir ini, di sela-sela menyetir ia melirik kotak bekal yang berada di atas dashboard mobil.

Hari ini ia memutuskan untuk membuat kebab yang berisi potongan sayur, daging asap, acar di tambah dengan saus juga mayones. "Pasti Kak Raka suka!" harapnya.

Bahkan ia sengaja membuat beberapa kebab, karena ia yakin jika para sahabatnya itu akan memintanya kembali seperti kemarin.

Ketika tiba di sekolah, ternyata ia melihat Raka yang baru saja keluar dari mobilnya.

Meili cepat-cepat memarkirkan mobilnya, kemudian berlari ke arah Raka. "Kak Raka!"

Raka sontak saja menoleh ke arah Meili yang terlihat sedikit tergesa.

"Ini untuk Kak Raka!" Meili memberikan bekal kebab spesial yang ia buat.

"Gue udah sarapan!" Kata Raka tidak berniat menerimanya.

Tapi Meili bukan gadis yang akan menyerah begitu saja, ia menggapai tangan Raka kemudian memberikannya begitu saja. "Kalau begitu buat nanti siang aja!" Meili lalu berlalu dari sana.

"Hei!" panggil Raka, namun Meili sudah menjauh. Ia menghembuskan nafasnya kasar sembari menatap kotak bekal di tangannya.

*

*

Hari-hari berlalu begitu saja.

Di malam hari, tubuh Raka di penuhi oleh keringat. Kebiasaannya adalah berolah raga sebelum tidur, bahkan ia sengaja menyulap salah satu sudut apartemen nya menjadi tempat olah raganya.

Sebelum ia membersihkan diri, ia menyempatkan mengecek ponselnya yang sedari tadi berdering. Dan lagi-lagi yang mengirimi pesan adalah Meili.

Gadis itu selalu saja memenuhi isi pesan masuk pada ponselnya dengan pesan-pesan yang menurutnya sama setiap hari.

Terkadang mengingatkannya makan, tidak tidur terlalu malam, jaga kesehatan dan masih banyak lainnya.

Sama seperti sebelumnya, Raka tidak berniat membalasnya. Ia melanjutkan niatnya untuk membersihkan diri.

Sedangkan Meili gadis itu lagi-lagi harus memupuk rasa kesabarannya. "Mungkin Kak Raka lagi belajar! Sebentar lagi kan mau ujian!"

Ia tidak mau berpikiran buruk mengenai hal yang tidak pasti.

*

*

Di sekolah Meili berlari dengan sebotol minuman di tangannya. Tadi ia melihat Raka tengah bermain basket bersama sahabatnya, ia berniat memberikannya minum.

Setelah sampai di pinggir lapangan, matanya sama sekali tidak berkedip memandang Raka.

Cowok yang terlihat begitu sempurna di matanya. Lihatlah bagaimana pahatan Tuhan itu tercipta sempurna tanpa cacat.

Wajahnya yang tampan, senyum nya yang memabukkan. Semuanya sempurna. "Ya ampun, bagaimana bisa aku baru menyadari sekarang jika Kak Raka begitu aduhai." kata Meili dengan angannya yang mulai terbang tinggi.

Setelah beberapa saat permainan basket itu berakhir. Meili tentu saja langsung menghampiri Raka. "Kak Raka minum!"

"Widih ... ada dedek gemes!" Ariel mulai dengan ejekannya.

"Pepet terus!" Reza menimpali. Ia yang melihat gadis cantik itu selalu berusaha mendekati sahabatnya.

Mendengar celotehan celotehan itu membuat pipi Meili bersemu begitu saja.

Raka yang kebetulan tidak membawa minum, akhirnya menerima pemberian Meili. "Terima kasih." ucapnya.

Meskipun hanya ucapan Terima kasih, tapi Meili begitu senang mendengarnya.

"Ada lagi?" Raka melihat Meili masih berdiam diri di tempatnya.

"Huh!" Meili seketika tersadar. Ia dengan cepat menggelengkan kepalanya.

Meili kemudian beranjak dari sana, namun baru beberapa langkah ia berhenti. Ia kembali menoleh pada Raka.

"Kenapa?" Ariel yang menyadari.

Meili memasukkan tangannya ke dalam saku seperti mengambil sesuatu. Tapi di detik berikutnya ia justru memperlihatkan jempol dan telunjuknya saling bertautan membentuk setengah silang.

Lalu ia kemudian benar-benar pergi dari sana, sembari menutupi pipinya yang terasa panas dengan kedua tangannya.

Reza dan Ariel yang tau artinya itu hanya bisa tergelak, baru kali ini ia melihat gadis yang pantang menyerah mengejar sahabatnya yang dingin es.

...----------------...

...Udah aku penuhi ya janji aku 🤭, jadi jangan lupa dukungannya 😁...

Terpopuler

Comments

zee

zee

tasyanya kok ngak nongol2 lgi ya...

2023-04-09

1

Tanisha Almahyra

Tanisha Almahyra

🤭🤭🤭🤭🤭😂😂😂 ya ampun meili,,gemesin bgt

2022-06-14

1

༄༅⃟𝐐 Melina Ayu

༄༅⃟𝐐 Melina Ayu

sabar meili tunggu saatnya raka bucin sama kamu

2022-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Merinding
3 Merayu
4 Selalu Sendiri
5 Makan Bersama
6 Bersalah
7 Gebetan?
8 Sariawan
9 Mengungkapkan
10 Takdir Apa Ini?
11 Gelang
12 Basah Lebih Enak
13 Sakit
14 Penolong
15 Jawaban Yang Sama
16 Merahasiakan
17 Boleh Jatuh Dua Kali?
18 Yang Ku Rasa
19 Bekal
20 Tidak Berpikir Buruk
21 Pejuang Cinta
22 Takut
23 Apartemen Raka
24 Pulang
25 Rumah Makan
26 Rian
27 Belum Siap
28 Kehadiran Raka
29 Layu Sebelum Mekar
30 Kedai Ice Cream
31 Membuat Malu
32 Takdir Yang Selalu Mempertemukan
33 Pulang
34 Mungkinkah?
35 Tampil Berbeda
36 Tidak Menyukai Rasa Ini
37 Move On
38 Rencana Liburan
39 Rencana Nathan
40 Suara Aneh
41 Mengobrol Berdua
42 Sedikit Kemajuan
43 Kenangan Manis
44 Pertengkaran
45 Tentang Meili
46 Menjenguk
47 Menukar
48 Rumah Sakit
49 Kesal
50 Kedatangan Rian
51 Terong Makan Terong
52 Pulang
53 Keadaan Yang Menegangkan
54 Di Tinggal Pindah
55 Merindukan
56 Daftar Kuliah
57 Merasa Tidak Suka
58 Berbagi Ilmu
59 Rasa Rian
60 Pernyataan Raka
61 Keinginan Jessy
62 Kita Pacaran
63 Jalan Pagi
64 Memasak Bersama
65 Gagal
66 Tremor
67 Rian Patah Hati
68 Kejujuran Dalam Hubungan
69 Menginap
70 Rumah
71 Suasana Kampus
72 Berita
73 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
74 Gagal Menjaganya
75 Teman Cerita
76 Terbongkar
77 Salah Paham
78 Seperti Pernah Bertemu!
79 Menjenguk Jessy
80 Bayi Tampan
81 Pendekatan Anita Dan Meili
82 Kita Menikah
83 Melihatnya Dari Jauh
84 Obrolan Calon Menantu Dan Mertua
85 Bertemu Irfan
86 Rencana Pernikahan
87 Undangan
88 Fitting Gaun Pengantin
89 Menemui Mama
90 Doa Jessy
91 Meili Dia...!
92 Kecelakaan
93 Operasi
94 Bukan Murni Kecelakaan.
95 Pernikahan
96 Meili Sadarkan Diri
97 Jatah
98 Kembali Pulang
99 Kakak ipar
100 Tutorial Anita
101 Ponsel Baru
102 Kunjungan Dena
103 Hal Sederhana Untuk Bahagia
104 Mulai Berjalan
105 Biar Kuat
106 Pagi Yang Panas
107 Tamu
108 Pergi berlibur
109 Rencana Reza Dan Ariel
110 Obat P
111 Terbongkar
112 Malam Yang Dingin
113 Pulang
114 Di Balik Acara Makan Bersama
115 Kehilangan Cinta Pertama
116 Berpisah
117 Kehidupan Baru
118 Kekesalan Ariel
119 Mie Rendang
120 Menumpang Tidur
121 Hamil?
122 Malaikat Kecil
123 Cucu
124 Apa Babby Merindukan Papa nya?
125 Menjemput Meili
126 Tujuh Bulanan
127 Tujuh Bulanan 2
128 Ariel Mencari Jodoh
129 Sebelum Di Rumah Sakit
130 Berjalan-jalan Pagi
131 Perjuangan Meili
132 Almaira Putri Atmaja (and)
133 Pengumuman
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Awal Kisah
2
Merinding
3
Merayu
4
Selalu Sendiri
5
Makan Bersama
6
Bersalah
7
Gebetan?
8
Sariawan
9
Mengungkapkan
10
Takdir Apa Ini?
11
Gelang
12
Basah Lebih Enak
13
Sakit
14
Penolong
15
Jawaban Yang Sama
16
Merahasiakan
17
Boleh Jatuh Dua Kali?
18
Yang Ku Rasa
19
Bekal
20
Tidak Berpikir Buruk
21
Pejuang Cinta
22
Takut
23
Apartemen Raka
24
Pulang
25
Rumah Makan
26
Rian
27
Belum Siap
28
Kehadiran Raka
29
Layu Sebelum Mekar
30
Kedai Ice Cream
31
Membuat Malu
32
Takdir Yang Selalu Mempertemukan
33
Pulang
34
Mungkinkah?
35
Tampil Berbeda
36
Tidak Menyukai Rasa Ini
37
Move On
38
Rencana Liburan
39
Rencana Nathan
40
Suara Aneh
41
Mengobrol Berdua
42
Sedikit Kemajuan
43
Kenangan Manis
44
Pertengkaran
45
Tentang Meili
46
Menjenguk
47
Menukar
48
Rumah Sakit
49
Kesal
50
Kedatangan Rian
51
Terong Makan Terong
52
Pulang
53
Keadaan Yang Menegangkan
54
Di Tinggal Pindah
55
Merindukan
56
Daftar Kuliah
57
Merasa Tidak Suka
58
Berbagi Ilmu
59
Rasa Rian
60
Pernyataan Raka
61
Keinginan Jessy
62
Kita Pacaran
63
Jalan Pagi
64
Memasak Bersama
65
Gagal
66
Tremor
67
Rian Patah Hati
68
Kejujuran Dalam Hubungan
69
Menginap
70
Rumah
71
Suasana Kampus
72
Berita
73
Semuanya Akan Baik-Baik Saja
74
Gagal Menjaganya
75
Teman Cerita
76
Terbongkar
77
Salah Paham
78
Seperti Pernah Bertemu!
79
Menjenguk Jessy
80
Bayi Tampan
81
Pendekatan Anita Dan Meili
82
Kita Menikah
83
Melihatnya Dari Jauh
84
Obrolan Calon Menantu Dan Mertua
85
Bertemu Irfan
86
Rencana Pernikahan
87
Undangan
88
Fitting Gaun Pengantin
89
Menemui Mama
90
Doa Jessy
91
Meili Dia...!
92
Kecelakaan
93
Operasi
94
Bukan Murni Kecelakaan.
95
Pernikahan
96
Meili Sadarkan Diri
97
Jatah
98
Kembali Pulang
99
Kakak ipar
100
Tutorial Anita
101
Ponsel Baru
102
Kunjungan Dena
103
Hal Sederhana Untuk Bahagia
104
Mulai Berjalan
105
Biar Kuat
106
Pagi Yang Panas
107
Tamu
108
Pergi berlibur
109
Rencana Reza Dan Ariel
110
Obat P
111
Terbongkar
112
Malam Yang Dingin
113
Pulang
114
Di Balik Acara Makan Bersama
115
Kehilangan Cinta Pertama
116
Berpisah
117
Kehidupan Baru
118
Kekesalan Ariel
119
Mie Rendang
120
Menumpang Tidur
121
Hamil?
122
Malaikat Kecil
123
Cucu
124
Apa Babby Merindukan Papa nya?
125
Menjemput Meili
126
Tujuh Bulanan
127
Tujuh Bulanan 2
128
Ariel Mencari Jodoh
129
Sebelum Di Rumah Sakit
130
Berjalan-jalan Pagi
131
Perjuangan Meili
132
Almaira Putri Atmaja (and)
133
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!