Basah Lebih Enak

Tet

Tet

Tet

Bel pertanda berakhirnya ujian berbunyi.

Semua murid segera mengumpulkan lembaran ulangan mereka.

"Hhaa!" Meili menghembuskan nafasnya kasar, ia lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi. "Akhirnya!"

Rasanya ia bisa bernafas lega di hari ujian terakhir ini. Setelah beberapa hari ia harus merasakan kepalanya yang teramat pusing karena memaksa untuk menghafal beberapa materi.

"Gimana?" Tasya menghampiri di mana Meili berada.

Meili yang mendengar itu hanya mengedikkan kedua bahunya. "Nggak yakin bisa dapat nilai bagus."

Tasya tersenyum mendengar itu. "Nggak apa-apa yang penting kamu sudah berusaha," hiburnya.

*

*

Beberapa hari berlalu.

Di dalam mobil yang masih berada di parkiran sekolah, Meili melihat surat pemberitahuan yang berada di tangannya.

Isi surat tersebut adalah surat pemberitahuan jika besok adalah hari pengambilan rapot.

Ia hanya menghembuskan nafasnya pelan, ia tidak yakin papanya akan mau mengambilkan rapotnya. Dan seperti yang sebelumnya, maka bibi yang akan menggantikan.

Ia akhirnya melajukan mobilnya menuju rumah.

Hari menjelang sore itu lumayan lenggang, hingga dirinya tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai di rumahnya.

Ketika malam hari, Meili mendengar suara deru mobil yang berhenti. Ia yakin jika itu adalah mobil papanya.

Ia yang berada di dapur berniat mengambil minum langsung ia urungkan lalu menghampiri papanya.

"Pa!" sambutnya dengan senyum ceria seperti biasanya kemudian mencium punggung tangan sang papa. "Papa mau minum?" tawarnya. "Biar Meili yang buatkan!"

Irfan menghentikan langkahnya sebelum menaiki tangga, ia menoleh kepada putrinya. "Tidak usah, papa capek. Papa hanya ingin beristirahat."

Ia kembali meneruskan langkahnya, namun lagi-lagi putrinya itu menghentikannya.

"Pa, besok pembagian rapot. Papa datang ya?"

Meskipun ia tidak yakin akan mendapatkan nilai bagus, tapi jika papanya mau datang setidaknya itu bisa membuatnya senang.

"Maaf, Papa tidak bisa. Besok Papa ada pertemuan penting di kantor, minta tolong sama bibi saja." Irfan mengusap kepala putrinya, dan ia kemudian benar-benar pergi dari sana menuju kamarnya berada.

"Seperti biasanya bukan! Jadi kenapa harus kecewa?" monolog Meili dengan tersenyum miring.

Ia mencoba membesarkan hatinya sendiri, bukankah ini sudah sering terjadi di tiap tahunnya? Dan rasanya selalu sama bukan!

Meili lalu mencari keberadaan sang bibi, seseorang yang bahkan lebih dekat dengannya dari pada orang tuanya sendiri.

Meili melihat wanita paru baya itu sedang melihat isi kulkasnya, sepertinya sedang melihat barang apa saja yang sudah habis.

"Bi!" panggilnya yang membuat bibi terkejut.

"Non! Mengagetkan bibi!" Wanita itu mengusap dadanya.

"Maaf," ujar Meili. "Bibi besok datang ke sekolah ya! Biasa waktunya ambil rapot." kata Meili sembari mengambil minuman kaleng di rak penyimpanan.

Bibi itu diam sejenak. "Bapak?"

Ia sebenarnya ragu untuk bertanya kepada majikannya itu, tapi ia takut jika tuannya itu tidak tahu.

"Bibi, kayak nggak tau Papa saja. Seperti biasanya, lagi ada urusan kantor." Beritahu Meili.

Gadis itu masih saja dengan senyumnya, sedangkan sang Bibi hanya bisa melihatnya dengan sendu. Ia tahu jika nona nya sedang tidak baik-baik saja di balik senyumnya.

Gadis yang sudah ia temani mulai sejak bayi.

"Apaan si Bibi! Ngeliatnya gitu banget?"

Meili tidak suka dengan ekspresi bibi. "Bibi mau ke supermarket?" Ia mengalihkan topik pembicaraan.

Bibi menoleh pada lemari es di belakangnya yang masih terbuka, lalu kembali menoleh ke arah Meili. "Iya Non."

"Ya sudah ayo, Meili anter aja." Ia lalu menengguk minuman kaleng yang isinya tinggal setengah.

"Tapi Non!"

"Udah, nggak ada penolakan." Meili keluar lebih dulu dari dapur dan menuju garasi.

*

*

Di supermarket, Meili kebagian mendorong troli belanjaan. Sedangkan Bibi yang mengambil bahan apa saja yang di perlukan.

"Bi, ambil nugget dong." pintanya saat mereka berada di depan lemari pendingin yang menyediakan berbagai frozen food.

Bibi lalu mengambil beberapa nugget seperti keinginan majikannya.

"Bibi masih ada yang kurang?" tanya Meili.

"Iya Non, daging, ayam, cumi, sama udang." Bibi membaca catatan yang berada di tangannya. Ia berbelanja untuk satu minggu ke depan.

"Ya sudah, bibi terusin aja. Meili mau cari ice cream," ujar Meili.

Meili berjalan menuju di mana freezer ice cream berada. Matanya berbinar melihat berbagai varian rasa ada di sana. "Wah enak semua nih!" Bahkan air liurnya hampir saja menetes.

Tapi ketika ia akan mengambil ice cream, ada seseorang di sampingnya yang juga akan mengambil ice cream.

Matanya melotot saat ia melihat siapa yang berada di sampingnya. "Kak Raka!" gumamnya. Namun masih bisa di dengar oleh Meili.

Raka sendiri lalu menoleh ke arah Meili, gadis yang ia tau sering bersama Tasya.

Meili seketika menjadi salah tingkah ketika Raka menatapnya. Ia buru-buru mengambil beberapa ice cream. Matanya sesekali melirik ke arah Raka yang sepertinya sedang memperhatikannya, jadi ia kembali menoleh ke arah Raka.

Raka menunjuk pakaian Meili di bagian dada yang mulai basah karena ice cream. "Basah." katanya datar.

"Ha!" Meili menurunkan pandangannya di mana beberapa ice cream yang ia dekap mulai membasahi bajunya. "Nggak apa-apa kak, yang basah lebih enak." jawabnya asal.

...----------------...

...Apanya yang enak Meili 🤭...

Terpopuler

Comments

Alivaaaa

Alivaaaa

ya ampun Meili 🤦🏻‍♀️🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-03-17

2

Cinta Sofia Nurjanah

Cinta Sofia Nurjanah

lanjuuuuuut thoooooooor....

2022-03-16

1

elha

elha

Aq swuuueeneng ceritone meili,
up seng akeh thor!!!😄

2022-03-16

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Merinding
3 Merayu
4 Selalu Sendiri
5 Makan Bersama
6 Bersalah
7 Gebetan?
8 Sariawan
9 Mengungkapkan
10 Takdir Apa Ini?
11 Gelang
12 Basah Lebih Enak
13 Sakit
14 Penolong
15 Jawaban Yang Sama
16 Merahasiakan
17 Boleh Jatuh Dua Kali?
18 Yang Ku Rasa
19 Bekal
20 Tidak Berpikir Buruk
21 Pejuang Cinta
22 Takut
23 Apartemen Raka
24 Pulang
25 Rumah Makan
26 Rian
27 Belum Siap
28 Kehadiran Raka
29 Layu Sebelum Mekar
30 Kedai Ice Cream
31 Membuat Malu
32 Takdir Yang Selalu Mempertemukan
33 Pulang
34 Mungkinkah?
35 Tampil Berbeda
36 Tidak Menyukai Rasa Ini
37 Move On
38 Rencana Liburan
39 Rencana Nathan
40 Suara Aneh
41 Mengobrol Berdua
42 Sedikit Kemajuan
43 Kenangan Manis
44 Pertengkaran
45 Tentang Meili
46 Menjenguk
47 Menukar
48 Rumah Sakit
49 Kesal
50 Kedatangan Rian
51 Terong Makan Terong
52 Pulang
53 Keadaan Yang Menegangkan
54 Di Tinggal Pindah
55 Merindukan
56 Daftar Kuliah
57 Merasa Tidak Suka
58 Berbagi Ilmu
59 Rasa Rian
60 Pernyataan Raka
61 Keinginan Jessy
62 Kita Pacaran
63 Jalan Pagi
64 Memasak Bersama
65 Gagal
66 Tremor
67 Rian Patah Hati
68 Kejujuran Dalam Hubungan
69 Menginap
70 Rumah
71 Suasana Kampus
72 Berita
73 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
74 Gagal Menjaganya
75 Teman Cerita
76 Terbongkar
77 Salah Paham
78 Seperti Pernah Bertemu!
79 Menjenguk Jessy
80 Bayi Tampan
81 Pendekatan Anita Dan Meili
82 Kita Menikah
83 Melihatnya Dari Jauh
84 Obrolan Calon Menantu Dan Mertua
85 Bertemu Irfan
86 Rencana Pernikahan
87 Undangan
88 Fitting Gaun Pengantin
89 Menemui Mama
90 Doa Jessy
91 Meili Dia...!
92 Kecelakaan
93 Operasi
94 Bukan Murni Kecelakaan.
95 Pernikahan
96 Meili Sadarkan Diri
97 Jatah
98 Kembali Pulang
99 Kakak ipar
100 Tutorial Anita
101 Ponsel Baru
102 Kunjungan Dena
103 Hal Sederhana Untuk Bahagia
104 Mulai Berjalan
105 Biar Kuat
106 Pagi Yang Panas
107 Tamu
108 Pergi berlibur
109 Rencana Reza Dan Ariel
110 Obat P
111 Terbongkar
112 Malam Yang Dingin
113 Pulang
114 Di Balik Acara Makan Bersama
115 Kehilangan Cinta Pertama
116 Berpisah
117 Kehidupan Baru
118 Kekesalan Ariel
119 Mie Rendang
120 Menumpang Tidur
121 Hamil?
122 Malaikat Kecil
123 Cucu
124 Apa Babby Merindukan Papa nya?
125 Menjemput Meili
126 Tujuh Bulanan
127 Tujuh Bulanan 2
128 Ariel Mencari Jodoh
129 Sebelum Di Rumah Sakit
130 Berjalan-jalan Pagi
131 Perjuangan Meili
132 Almaira Putri Atmaja (and)
133 Pengumuman
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Awal Kisah
2
Merinding
3
Merayu
4
Selalu Sendiri
5
Makan Bersama
6
Bersalah
7
Gebetan?
8
Sariawan
9
Mengungkapkan
10
Takdir Apa Ini?
11
Gelang
12
Basah Lebih Enak
13
Sakit
14
Penolong
15
Jawaban Yang Sama
16
Merahasiakan
17
Boleh Jatuh Dua Kali?
18
Yang Ku Rasa
19
Bekal
20
Tidak Berpikir Buruk
21
Pejuang Cinta
22
Takut
23
Apartemen Raka
24
Pulang
25
Rumah Makan
26
Rian
27
Belum Siap
28
Kehadiran Raka
29
Layu Sebelum Mekar
30
Kedai Ice Cream
31
Membuat Malu
32
Takdir Yang Selalu Mempertemukan
33
Pulang
34
Mungkinkah?
35
Tampil Berbeda
36
Tidak Menyukai Rasa Ini
37
Move On
38
Rencana Liburan
39
Rencana Nathan
40
Suara Aneh
41
Mengobrol Berdua
42
Sedikit Kemajuan
43
Kenangan Manis
44
Pertengkaran
45
Tentang Meili
46
Menjenguk
47
Menukar
48
Rumah Sakit
49
Kesal
50
Kedatangan Rian
51
Terong Makan Terong
52
Pulang
53
Keadaan Yang Menegangkan
54
Di Tinggal Pindah
55
Merindukan
56
Daftar Kuliah
57
Merasa Tidak Suka
58
Berbagi Ilmu
59
Rasa Rian
60
Pernyataan Raka
61
Keinginan Jessy
62
Kita Pacaran
63
Jalan Pagi
64
Memasak Bersama
65
Gagal
66
Tremor
67
Rian Patah Hati
68
Kejujuran Dalam Hubungan
69
Menginap
70
Rumah
71
Suasana Kampus
72
Berita
73
Semuanya Akan Baik-Baik Saja
74
Gagal Menjaganya
75
Teman Cerita
76
Terbongkar
77
Salah Paham
78
Seperti Pernah Bertemu!
79
Menjenguk Jessy
80
Bayi Tampan
81
Pendekatan Anita Dan Meili
82
Kita Menikah
83
Melihatnya Dari Jauh
84
Obrolan Calon Menantu Dan Mertua
85
Bertemu Irfan
86
Rencana Pernikahan
87
Undangan
88
Fitting Gaun Pengantin
89
Menemui Mama
90
Doa Jessy
91
Meili Dia...!
92
Kecelakaan
93
Operasi
94
Bukan Murni Kecelakaan.
95
Pernikahan
96
Meili Sadarkan Diri
97
Jatah
98
Kembali Pulang
99
Kakak ipar
100
Tutorial Anita
101
Ponsel Baru
102
Kunjungan Dena
103
Hal Sederhana Untuk Bahagia
104
Mulai Berjalan
105
Biar Kuat
106
Pagi Yang Panas
107
Tamu
108
Pergi berlibur
109
Rencana Reza Dan Ariel
110
Obat P
111
Terbongkar
112
Malam Yang Dingin
113
Pulang
114
Di Balik Acara Makan Bersama
115
Kehilangan Cinta Pertama
116
Berpisah
117
Kehidupan Baru
118
Kekesalan Ariel
119
Mie Rendang
120
Menumpang Tidur
121
Hamil?
122
Malaikat Kecil
123
Cucu
124
Apa Babby Merindukan Papa nya?
125
Menjemput Meili
126
Tujuh Bulanan
127
Tujuh Bulanan 2
128
Ariel Mencari Jodoh
129
Sebelum Di Rumah Sakit
130
Berjalan-jalan Pagi
131
Perjuangan Meili
132
Almaira Putri Atmaja (and)
133
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!