Takdir Apa Ini?

Ketika malam menjelang, rumah mewah itu tampak seperti tak berpenghuni. Hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar.

Meili, gadis cantik itu makan malam di temani oleh sepinya malam. Karena lagi dan lagi, papa nya harus ke luar kota mengurus bisnisnya.

Bahkan jika di pikir-pikir, rasanya papa nya itu lebih mencintai pekerjaannya dari pada dirinya.

"Hhaa!" Ia menghembuskan nafasnya pelan setelah menghabiskan makan malamnya. Matanya memandang ke seluruh sudut rumah, tidak ada yang kurang dari rumah mewahnya. Hanya saja suasana yang sepi membuat rumah itu menjadi tak sempurna.

Sudah beberapa kali Meili menyuruh beberapa pekerja rumahnya untuk ikut makan bersama, namun dari mereka semua tidak ada yang berani.

Pernah sekali mereka menemani, tapi mereka hanya berdiri di belakang Meili. Dan itu rasanya semakin tidak nyaman.

*

*

Di hari libur sekolah, Meili memutuskan untuk bermain saja di rumah Tasya. Setidaknya ia masih ada seseorang yang di ajaknya untuk bermain.

Dan di sinilah mereka sekarang, di dapur rumah Tasya. Kedua gadis itu memutuskan untuk membuat kue yang resepnya mereka dapatkan dari sosial media.

"Sya kok sepi rumah kamu?"

Di awal ia datang, Meili tak melihat kedua orang tua Tasya. Padahal ini hari libur.

Tasya menoleh ke arah Meili. "Papa sama Mama lagi pergi, ada undangan dari teman papa."

"Oh," sahut Meili. "Lalu kakak kamu?"

Yang memang Meili belum pernah bertemu dengan kakak Tasya, padahal ia sudah sering bermain.

"Di kamar," jawab Tasya.

Kakaknya memang tidak pernah keluar dari kamar jika sudah berada di rumah, dan sekalinya keluar pasti akan pergi.

"Memang nggak pernah keluar dari kamar ya?" Meili penasaran.

Tapi Tasya hanya tersenyum mendengar itu.

Tidak membutuhkan waktu lama kue yang mereka buat sudah matang.

Mereka berdua akan mencicipi kue yang sudah tersaji di hadapan mereka, senyum cantik sedari tadi terus terlihat. Membayangkan kue yang mereka buat akan sangat lezat seperti di video yang mereka tonton.

Sepotong roti sudah berada di masing-masing tangan mereka.

Hap.

Sepotong kue itu sudah masuk kedalam mulut mereka. Dan ketika baru mulai mengunyah, mata mereka berdua membulat merasakan kue itu.

Di detik berikutnya mereka tertawa bersama.

"Ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi," seloroh Meili dengan tawa yang masih belum mereda.

"Iya." Tasya juga menyetujui.

Karena kue yang mereka buat ternyata sedikit bantat.

*

*

Beberapa bulan kemudian.

Tak terasa sebentar lagi Meili akan menghadapi ujian kenaikan kelas, dan itu hal yang paling tidak di sukai oleh Meili.

"Perasaan baru aja kelas 10, sekarang dah mau kelas 11."

Meili tidak menyangka, ternyata satu tahun begitu cepat berlalu.

Ia sekarang sudah bersiap dengan rapi, ia akan ke toko buku untuk membeli buku penunjang belajarnya menghadapi ujian.

"Sudah siap Non?"

Mang Didin yang akan mengantarkan majikannya pergi.

"Sudah Mang, ayo berangkat sekarang."

Mereka kemudian menuju salah satu mall yang berada di pusat kota, si mana toko buku itu terkenal kelengkapannya dalam menjual berbagai buku.

Jalanan sore menjelang malam itu tampak ramai, karena bertepatan dengan pegawai kantor memasuki jam pulang.

Hingga beberapa saat, mobil yang di kemudikan Mang Didin sudah memasuki kawasan mall.

"Mang kalau mau pulang nggak apa-apa, nanti kalau aku udah selesai aku telfon." Pesan Meili sebelum turun dari mobil.

"Nggak apa-apa Non, saya tunggu di sini saja."

Setelah itu Meili berjalan memasuki mall. Sebenarnya ia tadi ingin mengajak Tasya, namun sahabatnya itu memiliki acaranya sendiri bersama keluarganya.

Ia sudah bertekad belajar lebih giat lagi untuk mendapat nilai yang bagus, salah satunya ia harus membeli buku yang akan membantunya dalam belajar.

Toko buku yang terletak di lantai tiga bangunan mall itu juga sudah ramai pengunjung, ternyata dari mereka sebagian besar juga pelajar seperti dirinya.

Meili bertanya pada salah satu pegawai yang berjaga di sana, menanyakan di mana tempat buku yang ia cari. Ia lalu menuju tempat yang tadi telah di beritahukan.

Tidak membutuhkan waktu lama, di tangan Meili sudah terdapat lima buku. Ia segera membayarnya ke kasir, karena jika terlalu lama ia tidak enak pada supirnya yang sedang menunggu di parkiran.

Ketika ia berjalan melewati restoran, sekelebat ia melihat bayangan seseorang yang ia kenali.

Meili seketika menghentikan langkahnya, kemudian mundur beberapa langkah.

Karena dinding restoran yang terbuat dari kaca, i dapat dengan mudah pengunjung yang sedang menikmati makan di dalam restoran.

Deg.

Jantungnya berdetak dengan cepat ketika apa yang di pastikan nya adalah benar. Seseorang yang sangat ia rindukan sedang berada di dalam sana.

Wanita yang dulu melahirkannya, namun sudah lama tak ia temui.

Meili merasakan matanya memanas begitu saja, rasanya ia ingin berlari menemuinya dan memeluknya. Mencurahkan rasa kerinduannya selama ini.

"Ma," lirih nya.

Perlahan kakinya melangkah, dan tujuannya sekarang adalah sang mama.

Namun baru beberapa langkah, Meili menghentikan langkahnya.

Pandangannya sekarang melihat mamanya yang di hampiri pria paru baya seumuran papanya, dan juga dua remaja.

Lihatlah, mereka tampak bahagia. Seperti keluarga utuh pada umumnya, sedangkan dirinya?

Tuhan! Takdir seperti apa yang kau berikan? batin Meili.

Rasa sakit yang tiba-tiba mendera, membuat Meili pergi begitu saja dari sana.

Brak.

Meili menutup pintu mobilnya dengan keras begitu ia berada di dalamnya. Membuat Mang Didin terkejut seketika.

"Non kenapa?"

Mang Didin melihat mata nona nya yang memerah, serta terdapat sisa air.

"Kita pulang sekarang Mang." ujar Meili tanpa mau menjawab pertanyaan supirnya.

...----------------...

...Aku mau jawab pertanyaan dari kalian ya, mungkin nggak bisa semuanya....

...Kapan sih partnya Jessy ?...

...Sabar, lagi menuju ke sana 🤭...

...Kok lama sih, nggak sampai-sampai di partnya Raka pas udah ada rasa sama Meili?...

...Begini ya, novel Meili dan Raka ini kan ceritanya mundur dari cerita Mommy Jessy dan papa Nathan. Jadi aku itu harus menata alurnya semulus mungkin, agar kesannya tidak terburu-buru. Apa lagi buat yang baru mampir ke sini, biar nggak bingung 😊...

...Udah gitu aja 😁, jagan lupa dukungannya ya gengs 🥰...

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐 Melina Ayu

༄༅⃟𝐐 Melina Ayu

kasihan meili

2022-04-08

1

Alivaaaa

Alivaaaa

hehe aku sabar menunggumu Thor 🥰🥰

2022-03-17

1

Zahra Wahdaniyah

Zahra Wahdaniyah

serah deh Thor aq ngikut KK Author aja, mw di bawa kemana😂😂

2022-03-14

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Merinding
3 Merayu
4 Selalu Sendiri
5 Makan Bersama
6 Bersalah
7 Gebetan?
8 Sariawan
9 Mengungkapkan
10 Takdir Apa Ini?
11 Gelang
12 Basah Lebih Enak
13 Sakit
14 Penolong
15 Jawaban Yang Sama
16 Merahasiakan
17 Boleh Jatuh Dua Kali?
18 Yang Ku Rasa
19 Bekal
20 Tidak Berpikir Buruk
21 Pejuang Cinta
22 Takut
23 Apartemen Raka
24 Pulang
25 Rumah Makan
26 Rian
27 Belum Siap
28 Kehadiran Raka
29 Layu Sebelum Mekar
30 Kedai Ice Cream
31 Membuat Malu
32 Takdir Yang Selalu Mempertemukan
33 Pulang
34 Mungkinkah?
35 Tampil Berbeda
36 Tidak Menyukai Rasa Ini
37 Move On
38 Rencana Liburan
39 Rencana Nathan
40 Suara Aneh
41 Mengobrol Berdua
42 Sedikit Kemajuan
43 Kenangan Manis
44 Pertengkaran
45 Tentang Meili
46 Menjenguk
47 Menukar
48 Rumah Sakit
49 Kesal
50 Kedatangan Rian
51 Terong Makan Terong
52 Pulang
53 Keadaan Yang Menegangkan
54 Di Tinggal Pindah
55 Merindukan
56 Daftar Kuliah
57 Merasa Tidak Suka
58 Berbagi Ilmu
59 Rasa Rian
60 Pernyataan Raka
61 Keinginan Jessy
62 Kita Pacaran
63 Jalan Pagi
64 Memasak Bersama
65 Gagal
66 Tremor
67 Rian Patah Hati
68 Kejujuran Dalam Hubungan
69 Menginap
70 Rumah
71 Suasana Kampus
72 Berita
73 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
74 Gagal Menjaganya
75 Teman Cerita
76 Terbongkar
77 Salah Paham
78 Seperti Pernah Bertemu!
79 Menjenguk Jessy
80 Bayi Tampan
81 Pendekatan Anita Dan Meili
82 Kita Menikah
83 Melihatnya Dari Jauh
84 Obrolan Calon Menantu Dan Mertua
85 Bertemu Irfan
86 Rencana Pernikahan
87 Undangan
88 Fitting Gaun Pengantin
89 Menemui Mama
90 Doa Jessy
91 Meili Dia...!
92 Kecelakaan
93 Operasi
94 Bukan Murni Kecelakaan.
95 Pernikahan
96 Meili Sadarkan Diri
97 Jatah
98 Kembali Pulang
99 Kakak ipar
100 Tutorial Anita
101 Ponsel Baru
102 Kunjungan Dena
103 Hal Sederhana Untuk Bahagia
104 Mulai Berjalan
105 Biar Kuat
106 Pagi Yang Panas
107 Tamu
108 Pergi berlibur
109 Rencana Reza Dan Ariel
110 Obat P
111 Terbongkar
112 Malam Yang Dingin
113 Pulang
114 Di Balik Acara Makan Bersama
115 Kehilangan Cinta Pertama
116 Berpisah
117 Kehidupan Baru
118 Kekesalan Ariel
119 Mie Rendang
120 Menumpang Tidur
121 Hamil?
122 Malaikat Kecil
123 Cucu
124 Apa Babby Merindukan Papa nya?
125 Menjemput Meili
126 Tujuh Bulanan
127 Tujuh Bulanan 2
128 Ariel Mencari Jodoh
129 Sebelum Di Rumah Sakit
130 Berjalan-jalan Pagi
131 Perjuangan Meili
132 Almaira Putri Atmaja (and)
133 Pengumuman
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Awal Kisah
2
Merinding
3
Merayu
4
Selalu Sendiri
5
Makan Bersama
6
Bersalah
7
Gebetan?
8
Sariawan
9
Mengungkapkan
10
Takdir Apa Ini?
11
Gelang
12
Basah Lebih Enak
13
Sakit
14
Penolong
15
Jawaban Yang Sama
16
Merahasiakan
17
Boleh Jatuh Dua Kali?
18
Yang Ku Rasa
19
Bekal
20
Tidak Berpikir Buruk
21
Pejuang Cinta
22
Takut
23
Apartemen Raka
24
Pulang
25
Rumah Makan
26
Rian
27
Belum Siap
28
Kehadiran Raka
29
Layu Sebelum Mekar
30
Kedai Ice Cream
31
Membuat Malu
32
Takdir Yang Selalu Mempertemukan
33
Pulang
34
Mungkinkah?
35
Tampil Berbeda
36
Tidak Menyukai Rasa Ini
37
Move On
38
Rencana Liburan
39
Rencana Nathan
40
Suara Aneh
41
Mengobrol Berdua
42
Sedikit Kemajuan
43
Kenangan Manis
44
Pertengkaran
45
Tentang Meili
46
Menjenguk
47
Menukar
48
Rumah Sakit
49
Kesal
50
Kedatangan Rian
51
Terong Makan Terong
52
Pulang
53
Keadaan Yang Menegangkan
54
Di Tinggal Pindah
55
Merindukan
56
Daftar Kuliah
57
Merasa Tidak Suka
58
Berbagi Ilmu
59
Rasa Rian
60
Pernyataan Raka
61
Keinginan Jessy
62
Kita Pacaran
63
Jalan Pagi
64
Memasak Bersama
65
Gagal
66
Tremor
67
Rian Patah Hati
68
Kejujuran Dalam Hubungan
69
Menginap
70
Rumah
71
Suasana Kampus
72
Berita
73
Semuanya Akan Baik-Baik Saja
74
Gagal Menjaganya
75
Teman Cerita
76
Terbongkar
77
Salah Paham
78
Seperti Pernah Bertemu!
79
Menjenguk Jessy
80
Bayi Tampan
81
Pendekatan Anita Dan Meili
82
Kita Menikah
83
Melihatnya Dari Jauh
84
Obrolan Calon Menantu Dan Mertua
85
Bertemu Irfan
86
Rencana Pernikahan
87
Undangan
88
Fitting Gaun Pengantin
89
Menemui Mama
90
Doa Jessy
91
Meili Dia...!
92
Kecelakaan
93
Operasi
94
Bukan Murni Kecelakaan.
95
Pernikahan
96
Meili Sadarkan Diri
97
Jatah
98
Kembali Pulang
99
Kakak ipar
100
Tutorial Anita
101
Ponsel Baru
102
Kunjungan Dena
103
Hal Sederhana Untuk Bahagia
104
Mulai Berjalan
105
Biar Kuat
106
Pagi Yang Panas
107
Tamu
108
Pergi berlibur
109
Rencana Reza Dan Ariel
110
Obat P
111
Terbongkar
112
Malam Yang Dingin
113
Pulang
114
Di Balik Acara Makan Bersama
115
Kehilangan Cinta Pertama
116
Berpisah
117
Kehidupan Baru
118
Kekesalan Ariel
119
Mie Rendang
120
Menumpang Tidur
121
Hamil?
122
Malaikat Kecil
123
Cucu
124
Apa Babby Merindukan Papa nya?
125
Menjemput Meili
126
Tujuh Bulanan
127
Tujuh Bulanan 2
128
Ariel Mencari Jodoh
129
Sebelum Di Rumah Sakit
130
Berjalan-jalan Pagi
131
Perjuangan Meili
132
Almaira Putri Atmaja (and)
133
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!