Bekal

Raka adalah seorang cowok yang mandiri, hidup jauh dari orang tua tidak membuatnya terjerumus pada pergaulan bebas.

Ia tinggal di salah satu apartemen mewah.

Kedua orang tuanya berada di luar negri untuk mengurusi bisnis keluarga mereka yang sedang berkembang.

Ia dua bersaudara, tapi kakak laki-laki nya lebih memilih untuk tinggal bersama kedua orang tuanya.

Raka sebenarnya masih mempunyai keluarga dari sang mama, namun ia lebih memilih untuk tinggal sendiri. Karena tidak mau merepotkan orang lain.

Di saat tubuhnya sudah kembali segar setelah mandi, tiba-tiba ponselnya berdering.

Ia mengerutkan keningnya melihat no Meili yang tertera di layar ponselnya, yang ia tau mulai tadi pagi gadis itu selalu terlihat di sekitarnya.

Ia semakin heran ketika membaca pesan singkat dari gadis itu. Tak biasanya gadis itu mengirimi pesan.

Ia menaruh kembali ponselnya karena tidak berniat untuk membalasnya, namun sebelum benda pipih itu lepas dari tangannya benda itu kembali berbunyi. Dan rupanya pesan singkat yang kembali di kirimkan oleh Meili.

💌 Kak Raka.

Hanya dua kata kata itu yang kembali terlihat di layar ponselnya. Dan ternyata setelah itu beberapa pesan kembali masuk dari Meili dengan isi yang sama seperti sebelumnya.

Raka menghembuskan nafasnya kasar. "Sebenarnya dia ini kenapa?"

Namun setelah itu ia akhirnya juga membalas pesan Meili.

💌 Ada apa?

Meskipun ia hanya membalasnya dengan singkat, namun itu sudah berhasil membuat gadis di seberang sana berteriak dengan gembira.

"Aaa!! Kak Raka membalasnya!" Meili seperti mendapat undian yang begitu mewah. Ia dengan semangat kemudian mengirimkan pesan kembali pada Raka.

Hingga malam itu akhirnya saling berbalas pesan, walau Raka hanya membalasnya singkat. Tapi Meili tidak memperdulikannya, yang penting pesannya di balas oleh Raka. Seseorang yang tiba-tiba menempati hatinya.

Pagi harinya, senyum Meili mengembang secara sempurna melihat roti isi sudah siap di kotak bekal.

"Hm!! Enak." Matanya terpejam mencicipi sepotong roti isi yang ia buat beberapa saat lalu. Rasanya begitu lezat, jadi ia yakin tidak akan mengecewakan. Ia lalu menata roti isi lainnya di piring yang terpisah, sengaja ia membuat lebih karena juga ingin membagikan kepada pekerja di rumahnya.

Dengan semangat empat lima, ia segera berangkat ke sekolah.

Di sekolah, ia masih berada di dalam mobil. Matanya sedari tadi melihat ke arah sekitar, mencari keberadaan seseorang yang sepertinya belum tiba.

Tidak beberapa lama, empat mobil datang beriringan. Entah kebetulan atau tidak, namun pemilik mobil itu tak lain adalah Nathan, Raka, Reza dan Ariel.

"Kok bisa barengan sih!" gumam Meili.

Ia yang tadinya semangat, sekarang mendadak sedikit menciut.

"Tenang, tenang. It's okay!" Ia mencoba menenangkan dirinya sendiri. Menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan untuk mereda kegugupan nya. "Let's go!"

Meili berjalan ke arah Raka yang sekarang sedang bersama yang lainnya.

"Kak Raka!" panggil Meili. Tentu saja dengan senyum yang selalu mengembang.

Raka dan yang lainnya seketika mengalihkan perhatiannya pada Meili.

"Ini!" Tanpa basa basi Meili memberikan kotak bekal yang tadi ia bawa.

Kedua alis Raka saling bertautan, merasa haram dengan itu.

"Ini untuk Kak Raka." kata Meili karena Raka tak kunjung menerimanya.

Reza dan Ariel mengulum senyum melihat pemandangan itu, rasanya ia bersiap untuk mengejek sahabatnya itu.

"Wah! Apa ini?" Ariel sengaja mengambil bekal itu lalu membuka nya. "Widih ... roti isi! Boleh dong kita juga memakannya!" Ia menoleh pada Raka dan Meili secara bergantian.

"Iya, kayaknya enak nih!" Reza yang ikut ikutan.

Raka menganggukkan kepalanya sebagai persetujuan. "Gue udah sarapan!" Ia lalu menoleh kepada Meili. "Nggak apa-apa kan?"

"Huh!" Meili juga menganggukkan kepalanya. "Iya, nggak apa-apa."

Sampai di kelas senyum Meili masih saja mengembang sempurna, meskipun roti isi buatannya di nikmati oleh teman-teman Raka. Ia tetap senang, karena setidaknya Raka tadi masih mau menerimanya.

*

*

"Lo ada sesuatu sama Meili?" tanya Ariel di sela-sela ia menikmati roti buatan Meili.

"Nggak!" jawab Raka.

"Benaran!" Reza menimpali. Ia sepertinya tidak percaya begitu saja.

"Iya!" sahut Raka.

Sedangkan Nathan, entah dia sudah menghilang pergi kemana.

"Kok tumben dia bikinin lo ginian! Kemarin kemarin nggak tuh?" Ariel kembali bertanya.

"Lo tanya sendiri!" Raka kemudian pergi dari sana. Rasanya ia tidak perlu meladeni pertanyaan sahabatnya itu.

Di waktu jam istirahat tiba, rupanya Meili menggandeng tangan Jessy untuk segera pergi ke kantin.

"Meili, ngapain sih lo buru-buru? Makanan di kantin nggak bakalan habis!" Jessy kesal melihat Meili sedari tadi menyeretnya.

"Aku keburu laper Jessy!" Meili tidak memperdulikan sahabatnya yang sedikit kesal.

Setelah sampai di kantin, ia mengedarkan pandangannya. Mencoba mencari sesuatu, hingga kemudian bibirnya tersenyum saat apa yang di carinya ternyata ada.

"Ayo Jessy!" Ia kembali menarik tangan Jessy menuju tempat yang ia incar.

"Kak Nathan, Jessy katanya mau duduk di sini!" kata Meili begitu saja ketika ia tiba di tempat Nathan cz juga beristirahat.

Mata Jessy melotot mendengar ucapan Meili, kapan ia mengatakan itu. "Kapan gue --"

"Jessy kamu duduk aja!" Meili langsung memaksa Jessy duduk di samping Nathan. "Aku pesen makanan dulu, kamu seperti biasanya kan?"

Belum sempat Jessy menjawab, Meili sudah pergi untuk memesan makanan.

"Dasar!" Jessy mencebik melihat itu.

"Kenapa?" tanya Nathan.

"Dia aneh mulai tadi pagi," Jessy mengedikkan dagunya di mana Meili berada. "Dari pagi tadi ia senyum terus, nggak jelas."

Nathan kemudian mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat dengan Jessy. "Kamu juga begitu, setelah kita olah raga panas." bisik nya.

Mata Jessy melotot mendengar itu tapi terlihat jelas jika sekarang pipinya tiba-tiba merona. Tanpa aba-aba ia mencubit lengan Nathan.

"Akh!" pekik Nathan. Merasakan capitan Jessy cukup terasa panas di lengannya, dan ternyata Ariel, Reza dan Raka memperhatikan itu.

"Nggak usah tebar kemesraan kali!" cibir Ariel.

"Iya, di rumah kan bisa langsung di kamar!" Reza menimpali dan perkataannya membuatnya dan Ariel tertawa.

"Ck!" Jessy berdecak kesal melihat kelakuan sahabat suaminya.

Raka tersenyum tipis mendengar itu.

"Ada apa sih!" Meili datang dengan namapn yang berisi makanan dan minuman miliknya juga Jessy. Ia duduk yang kebetulan di samping Raka.

"Anak kecil nggak usah ikut-ikutan!" sahut Ariel.

"Iya, makan aja biar cepat gede." Reza yang ikut-ikutan. Karena melihat tubuh Meili yang kecil di bandingkan dengan Jessy.

"Jessy!" rengekannya pada Jessy.

"Lo emang kecil Meili, nggak tinggi-tinggi." Jessy berkata apa adanya.

"Ck, jahat banget deh!" Padahal Meili tadi berniat mencari pembelaan, tapi sahabatnya justru ikut-ikutan.

Semua kembali tertawa melihat raut wajah Meili yang kesal.

"Aku udah gede tau!" ucap Meili tidak terima.

"Apanya?" tanya Ariel. Karena ia melihat Meili memang seperti anak kecil, apalagi tingkahnya yang terkadang lucu.

Meili seketika melihat ke arah tubuhnya. "Apa ya?" tanya nya dalam hati.

"Dada!" ucapnya seketika.

...----------------...

...Maaf gengs, udah bolong beberapa hari nggak up. Nanti di usahain up lagi 🙏...

Terpopuler

Comments

мєσωzα

мєσωzα

astagaaaa meiliii. itu kamu ngomong depan cowok wooyy.. pake filter dikit napa😂🤣🤣🤣🤣

2022-11-22

1

Tanisha Almahyra

Tanisha Almahyra

astaga,,,,🤣🤣🤣

2022-06-14

1

༄༅⃟𝐐 Melina Ayu

༄༅⃟𝐐 Melina Ayu

upss

2022-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Merinding
3 Merayu
4 Selalu Sendiri
5 Makan Bersama
6 Bersalah
7 Gebetan?
8 Sariawan
9 Mengungkapkan
10 Takdir Apa Ini?
11 Gelang
12 Basah Lebih Enak
13 Sakit
14 Penolong
15 Jawaban Yang Sama
16 Merahasiakan
17 Boleh Jatuh Dua Kali?
18 Yang Ku Rasa
19 Bekal
20 Tidak Berpikir Buruk
21 Pejuang Cinta
22 Takut
23 Apartemen Raka
24 Pulang
25 Rumah Makan
26 Rian
27 Belum Siap
28 Kehadiran Raka
29 Layu Sebelum Mekar
30 Kedai Ice Cream
31 Membuat Malu
32 Takdir Yang Selalu Mempertemukan
33 Pulang
34 Mungkinkah?
35 Tampil Berbeda
36 Tidak Menyukai Rasa Ini
37 Move On
38 Rencana Liburan
39 Rencana Nathan
40 Suara Aneh
41 Mengobrol Berdua
42 Sedikit Kemajuan
43 Kenangan Manis
44 Pertengkaran
45 Tentang Meili
46 Menjenguk
47 Menukar
48 Rumah Sakit
49 Kesal
50 Kedatangan Rian
51 Terong Makan Terong
52 Pulang
53 Keadaan Yang Menegangkan
54 Di Tinggal Pindah
55 Merindukan
56 Daftar Kuliah
57 Merasa Tidak Suka
58 Berbagi Ilmu
59 Rasa Rian
60 Pernyataan Raka
61 Keinginan Jessy
62 Kita Pacaran
63 Jalan Pagi
64 Memasak Bersama
65 Gagal
66 Tremor
67 Rian Patah Hati
68 Kejujuran Dalam Hubungan
69 Menginap
70 Rumah
71 Suasana Kampus
72 Berita
73 Semuanya Akan Baik-Baik Saja
74 Gagal Menjaganya
75 Teman Cerita
76 Terbongkar
77 Salah Paham
78 Seperti Pernah Bertemu!
79 Menjenguk Jessy
80 Bayi Tampan
81 Pendekatan Anita Dan Meili
82 Kita Menikah
83 Melihatnya Dari Jauh
84 Obrolan Calon Menantu Dan Mertua
85 Bertemu Irfan
86 Rencana Pernikahan
87 Undangan
88 Fitting Gaun Pengantin
89 Menemui Mama
90 Doa Jessy
91 Meili Dia...!
92 Kecelakaan
93 Operasi
94 Bukan Murni Kecelakaan.
95 Pernikahan
96 Meili Sadarkan Diri
97 Jatah
98 Kembali Pulang
99 Kakak ipar
100 Tutorial Anita
101 Ponsel Baru
102 Kunjungan Dena
103 Hal Sederhana Untuk Bahagia
104 Mulai Berjalan
105 Biar Kuat
106 Pagi Yang Panas
107 Tamu
108 Pergi berlibur
109 Rencana Reza Dan Ariel
110 Obat P
111 Terbongkar
112 Malam Yang Dingin
113 Pulang
114 Di Balik Acara Makan Bersama
115 Kehilangan Cinta Pertama
116 Berpisah
117 Kehidupan Baru
118 Kekesalan Ariel
119 Mie Rendang
120 Menumpang Tidur
121 Hamil?
122 Malaikat Kecil
123 Cucu
124 Apa Babby Merindukan Papa nya?
125 Menjemput Meili
126 Tujuh Bulanan
127 Tujuh Bulanan 2
128 Ariel Mencari Jodoh
129 Sebelum Di Rumah Sakit
130 Berjalan-jalan Pagi
131 Perjuangan Meili
132 Almaira Putri Atmaja (and)
133 Pengumuman
Episodes

Updated 133 Episodes

1
Awal Kisah
2
Merinding
3
Merayu
4
Selalu Sendiri
5
Makan Bersama
6
Bersalah
7
Gebetan?
8
Sariawan
9
Mengungkapkan
10
Takdir Apa Ini?
11
Gelang
12
Basah Lebih Enak
13
Sakit
14
Penolong
15
Jawaban Yang Sama
16
Merahasiakan
17
Boleh Jatuh Dua Kali?
18
Yang Ku Rasa
19
Bekal
20
Tidak Berpikir Buruk
21
Pejuang Cinta
22
Takut
23
Apartemen Raka
24
Pulang
25
Rumah Makan
26
Rian
27
Belum Siap
28
Kehadiran Raka
29
Layu Sebelum Mekar
30
Kedai Ice Cream
31
Membuat Malu
32
Takdir Yang Selalu Mempertemukan
33
Pulang
34
Mungkinkah?
35
Tampil Berbeda
36
Tidak Menyukai Rasa Ini
37
Move On
38
Rencana Liburan
39
Rencana Nathan
40
Suara Aneh
41
Mengobrol Berdua
42
Sedikit Kemajuan
43
Kenangan Manis
44
Pertengkaran
45
Tentang Meili
46
Menjenguk
47
Menukar
48
Rumah Sakit
49
Kesal
50
Kedatangan Rian
51
Terong Makan Terong
52
Pulang
53
Keadaan Yang Menegangkan
54
Di Tinggal Pindah
55
Merindukan
56
Daftar Kuliah
57
Merasa Tidak Suka
58
Berbagi Ilmu
59
Rasa Rian
60
Pernyataan Raka
61
Keinginan Jessy
62
Kita Pacaran
63
Jalan Pagi
64
Memasak Bersama
65
Gagal
66
Tremor
67
Rian Patah Hati
68
Kejujuran Dalam Hubungan
69
Menginap
70
Rumah
71
Suasana Kampus
72
Berita
73
Semuanya Akan Baik-Baik Saja
74
Gagal Menjaganya
75
Teman Cerita
76
Terbongkar
77
Salah Paham
78
Seperti Pernah Bertemu!
79
Menjenguk Jessy
80
Bayi Tampan
81
Pendekatan Anita Dan Meili
82
Kita Menikah
83
Melihatnya Dari Jauh
84
Obrolan Calon Menantu Dan Mertua
85
Bertemu Irfan
86
Rencana Pernikahan
87
Undangan
88
Fitting Gaun Pengantin
89
Menemui Mama
90
Doa Jessy
91
Meili Dia...!
92
Kecelakaan
93
Operasi
94
Bukan Murni Kecelakaan.
95
Pernikahan
96
Meili Sadarkan Diri
97
Jatah
98
Kembali Pulang
99
Kakak ipar
100
Tutorial Anita
101
Ponsel Baru
102
Kunjungan Dena
103
Hal Sederhana Untuk Bahagia
104
Mulai Berjalan
105
Biar Kuat
106
Pagi Yang Panas
107
Tamu
108
Pergi berlibur
109
Rencana Reza Dan Ariel
110
Obat P
111
Terbongkar
112
Malam Yang Dingin
113
Pulang
114
Di Balik Acara Makan Bersama
115
Kehilangan Cinta Pertama
116
Berpisah
117
Kehidupan Baru
118
Kekesalan Ariel
119
Mie Rendang
120
Menumpang Tidur
121
Hamil?
122
Malaikat Kecil
123
Cucu
124
Apa Babby Merindukan Papa nya?
125
Menjemput Meili
126
Tujuh Bulanan
127
Tujuh Bulanan 2
128
Ariel Mencari Jodoh
129
Sebelum Di Rumah Sakit
130
Berjalan-jalan Pagi
131
Perjuangan Meili
132
Almaira Putri Atmaja (and)
133
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!