"Kita masih tetap sahabat kan?" lirih Alice pelan. Wajah wanita yang gagal menjadi pengantin baru itu sembab, setelah menangisi nasibnya dan nasib sang sahabat yang telah dipermainkan oleh lelaki yang sama.
"Bodoh. Tentu saja. Mana mungkin aku memusuhimu hanya karena bajingan tidak bermoral itu!" sanggah Safira.
Alice tertawa hambar, "Kau benar. Dave, si brengsek itu telah mempermainkan kita. Lihat saja, aku akan membalasnya!"
Safira menggeleng cepat, tidak setuju, "No, sayang. Jangan memperpanjang masalah. Cukup sampai di sini saja. Aku mohon jangan berurusan lagi dengannya."
Alice diam, perintah Safira entah mengapa cukup sulit baginya.
"Kenapa? Kau masih mengharapkannya?"
Alice langsung mengerucutkan bibirnya, mendengus kesal, "Mana mungkin. Aku membencinya Safira."
"Jangan membohongiku, karena aku tidak bisa kau bohongi. Cinta tidak mungkin semudah itu menghilang. Tapi tidak apa-apa. Semuanya butuh proses. Nikmati hidupmu dan cari laki-laki yang lebih baik dan tentunya juga mencintaimu dan segala kekurangannmu." ujar Safira.
Safira bagai seorang ibu yang memberikan wejangan untuk anaknya, tetapi wanita itu tidak sadar, bahwa dirinyalah yang lebih membutuhkan penghiburan saat ini.
Alice hanya bisa mengangguk, "Dan aku juga berdoa, semoga kau juga menemukan lelaki yang baik, berhati malaikat, yang akan mencintaimu dan mencintai anakmu suatu saat."
Alice memang agak cengeng untuk urusan seperti ini.
"Sayang, sudah selesai acara perpisahannya? Pesawat akan segera berangkat." Davina memanggil.
"Iya Ibu." jawab keduanya bersamaan.
"Al, aku pulang ya? Jaga dirimu baik-baik."
"I'm gonna miss you." Alice memeluk Safira sebagai pelukan mereka untuk yang terakhir di musim ini. "Telepon aku jika sudah sampai di rumah. Aku janji, aku akan datang mengunjungimu saat kau melahirkan keponakanku."
"Aku akan menantikan hari itu."
"Al, kami pulang dulu ya." Davina memeluk Alice erat. "Jaga diri baik-baik Nak. Jangan berlarut-larut dalam kesedihan. Aunty yakin, kau akan menemukan pria yang tepat suatu saat nanti."
"Iya Aunty. Semoga kalian selamat sampai ke rumah."
"Rara, kau ini makin cantik saja. Pantas saja Kak Bara tergila-gila padamu." Alice mencubit pipi Rara yang mulai menggembul dengan gemas. Wanita hamil ini semakin bersinar saja di setiap bertambahnya umur kandungannya.
Rara tersenyum, "Kami pulang ya Kak Al. Datanglah saat lahiranku nanti."
"Tentu saja."
Setelah mengudara kurang lebih dua jam lamanya, akhirnya jet kepunyaan keluarga Pramana itu mendarat dengan selamat di bandara internasional Augsburg Munich.
Safira akhirnya kembali ke istana mewahnya. Kembali pada keluarga yang sangat menyayanginya.
Derri, Denna dan juga ibu kandung dari saudara angkatnya, Bara rupanya sudah menyambut kedatangannya. Sebuah makan malam keluarga diadakan oleh keluarga itu hanya untuk menyambutnya.
Tidak ada nampak kekecewaan di wajah orang-orang yang dia sayangi. Mereka justru memberikan penghiburan baginya. Bahkan mereka sangat menyayangi bayi yang ada di dalam perutnya.
Awalnya Safira tidak pernah menikmati masa-masa kehamilannya. Mengingat masa kelam itu, justru Safira membenci kehamilannya. Dia tidak menginginkan bayi ini.
Namun, setelah melihat betapa keluarganya begitu menyayangi dan mendambakan bayinya, sama seperti mereka menyayangi calon bayi milik Rara. Timbul setitik kebahagiaan dalam dirinya. Rasa sayangnya pada bayi ini mulai muncul.
***
Di dalam sebuah kamar perawatan rumah sakit internasional, sosok bertubuh kekar tengah terlelap dalam tidurnya. Sosok itu tertidur lelap, hingga tidak menyadari kehadiran seseorang, yang kini berdiri tepat di sampingnya.
Lampu ruangan tiba-tiba saja padam, membuat ruangan yang tidak mendapat cahaya dari mana pun, menjadi gelap gulita.
Tangan mungil itu mengusap lembut wajah tegas lelaki itu. "Kau sangat jahat Dave."
"Kau mempermainkanku dan sahabatku."
Sebilah pisau diambil dari saku jaket sosok misterius itu, "Aku tau kau sudah jatuh hati dengan Safira, dan Safira juga sebenarnya menginginkanmu."
Senyum mengerikan muncul dari sosok itu, "Aku tau kau akan mengejar Safira setelah ini. Tetapi aku tidak akan membiarkannya. Jika aku tidak bisa memilikimu, maka Safira juga tidak. Bahkan wanita lain pun tidak boleh memilikimu. Lebih baik kau mati saja, agar persahabatan kami tidak hancur hanya karena laki-laki brengsek sepertimu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
oyen
sisi setan alice muncul
2022-03-20
0
V_nee ' wife Siwonchoi ' 🇰🇷
Alice Jadi Psycopath Lama²
2022-02-25
3
Yunia Afida
alice kok gitu ya, jadi jahat
2022-02-25
1