Manik hitam kecoklatan itu hanya bisa menatap dengan nanar langit-langit kamarnya. Sesaat setelah pria bajingan itu untuk yang kedua kalinya melecehkannya, Safira bahkan tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Tubuhnya seolah membatu, akibat sakit hati dan perasaan kotor karena dilecehkan.
Ya, malam tadi, malam dimana pria yang telah merenggut kehormatannya muncul di apartemennya. Dengan begitu lancangnya pria itu lagi-lagi menyentuhnya tanpa belas kasih sedikit pun.
Bukannya Safira tidak menolak, tetapi dia hanyalah wanita lemah. Dan Dave terlalu kuat untuk dirinya yang tengah berbadan dua. Hingga akhirnya, Safira hanya bisa mematung di bawah kuasa pria itu, meski rasanya dia ingin sangat ingin membunuh pria ini.
Sebuah kecupan mendarat tiba-tiba di keningnya, membuat Safira sadar akan lamunannya. Mata yang tadinya sayu, segera berubah menjadi tajam menatap pria bajingan itu.
Namun Dave malah tersenyum hangat, "Pagi sayang." menyapa dengan tidak tahu malu.
Safira menggigit bibirnya geram, rasanya dia ingin sekali memukuli pria ini. Tetapi hatinya seolah menahannya, karena dalam pikirannya terdapat rencana untuk membalaskan dendamnya pada pria ini.
Dave baru saja keluar dari kamar mandinya, hanya mengenakan selembar handuk menutupi tubuh bagian bawahnya. Pria itu tampak menawan pagi ini, hidung mancung yang bangir terasa sedap dipandang mata.
Tapi tidak bagi Safira, yang muak bahkan jijik melihat wajah pria itu. Baginya Dave adalah pria jelek dengan kelakuan sampah.
Di tengah lamunannya lagi, Safira lengah, hingga dia tidak sadar, selimut yang menutupi tubuh polosnya tersingkap. Dan tanpa bisa ia cegah, Dave menunduk, mencium perut ratanya dengan dalam.
"Selamat pagi anak Daddy? Kau sehat di dalam sana kan?"
"Menyingkir dariku!" tidak sudi Dave berlama-lama menyentuh perutnya, Safira memukul kepala pria itu dan mendorongnya dengan kasar.
Dave yang terdorong mengangkat alisnya, cukup terkejut, tidak menyangka Safira berani memukul kepalanya. Safira adalah orang kedua yang berani memukulnya setelah ibunya. Dave ingin marah, dia tidak suka seseorang melakukan hal tidak sopan tersebut padanya.
Tetapi ketika melihat wajah galak wanita yang masih berbaring itu, kemarahan itu menghilang seketika. Dave malah tersenyum, seperti orang bodoh dan konyol.
"Kendalikan emosimu sayang. Ingat kau sedang hamil."
"Kumohon pergi dari sini!" suara Safira terdengar tidak ramah.
Dave mengabaikannya, pria itu berbalik, memungut pakaiannya yang berserak di lantai kamar Safira.
"Jangan ganggu hidupku, biarkan aku hidup dengan tenang! Aku akan..." ucapan Safira berhenti tiba-tiba, karena Dave dengan tidak tahu malunya membuka handuk yang menutupi tubuh telanjangnya. Dan dengan santainya memakai bajunya di hadapannya.
Safira mengalihkan pandangannya. Amarahnya semakin memuncak yang hampir membuatnya ingin meledak. Kenapa dia dipertemukan dengan lelaki macam ini. Tidak tahu malu, tidak tahu diri dan tidak memiliki moral sama sekali.
"Kenapa diam?" Dave baru saja selesai memakai pakaiannya. Lalu duduk di tepi tempat tidur di samping wanita itu.
"Jangan terlalu banyak marah, kendalikan emosimu. Ingat kau sedang mengandung anakku. Kau harus menjaga bayi kita dengan baik." ujar pria itu.
Safira acuh, dia tidak peduli dengan pria ini. Dave merogoh kantung celananya, mengambil dompetnya. Sebuah kartu hitam dikeluarkannya, dan diselipkan di tangan Safira.
Safira mengerutkan keningnya dalam. "Ini kartu unlimited, gunakan untuk keperluan kalian. Jangan menganggap aku memberikan ini sebagai bayaranmu. Tapi kau mengandung bayiku, jadi aku memiliki tanggungjawab untuk memenuhi segala keperluanmu." jelas pria itu.
Safira masih bungkam, enggan berucap sepatah kata pun.
Lagi dan lagi, Safira kecolongan, Dave mencuri kecupan di keningnya lagi. "Aku tidak bisa berlama-lama di sini. Jaga kesehatanmu. Aku akan datang lagi." pria itu beranjak, melangkahkan kaki keluar dari kamarnya.
Begitu mendengar Dave benar-benar pergi, Safira tersenyum hambar. Rasanya ia benar-benar sudah gila. Bisa-bisanya dia membiarkan pria itu lagi-lagi menyentuhnya.
Kepalan tangannya mengerat, "Aku akan membuat perhitungan denganmu!" lirihnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
oyen
berharap ada karma buat dave
2022-03-20
1
Eny Sen Senny
💪💪💪💪💪💪
2022-02-16
1
atteu
thor buat dave n safira menikah
2022-02-16
1