Chapter 11

Lorie terus tertawa terbahak-bahak setelah kepergian Dokter Ana. Ia merasa sangat puas. Belum pernah merasa sesenang ini selama beberapa bulan terakhir. Mood-nya membaik berkat kekonyolan Daniel dan respon Ana yang terlihat seperti ingin menjejalkan sebuah bom atom ke dalam mulut Daniel Hill agar pria itu lenyap dari muka Bumi.

Hehe ... biarkan saja. Mereka sama-sama sudah dewasa. Karena ia sudah memperingatkan Daniel dan memberitahukannya kepada Ana juga, maka ia tidak merasa khawatir lagi. Jika kedua orang itu benar berjodoh juga sangat bagus. Bertambah lagi satu paket yang menjadi anggota keluarga.

Lorie tersenyum puas dan berbaring di kasur dengan nyaman. Ia memutuskan untuk beristirahat sebentar sebelum pergi bermain dengan Amber lagi. Sambil menatap langit-langit kamar, Lorie memikirkan perkembangan hubungannya dengan Raymond yang secara tidak terduga berkembang sampai di tahap ini.

Drrrt ... drrrt ... drrrt ....

Getaran dari saku celananya membuat Lorie sedikit miring agar dapat mengambil benda itu. Saat melihat nama pemanggil yang tertera di layar, garis bibir Lorie membusur. Pria yang sedang dipikirkannya entah bagaimana tergerak untuk meneleponnya di waktu yang sama.

“Halo. Ada apa?” tanya Lorie setelah menyentuh bulatan hijau di layar ponselnya.

“*Aku merindukanmu*,” sahut Raymond.

Lorie merasa manis dan melayang meski tahu ucapan itu hanya omong kosong belaka.

“Tuan Dawson, Anda semakin pandai merayu.”

Terdengar suara kekehan yang memikat dari speaker ponsel, membuat Lorie membayangkan bagaimana raut wajah pria itu sekarang. Senyuman di wajah Lorie semakin lebar. Ia beringsut bangun dan bersandar di dipan.

Sambil menggenggam dan memainkan rambutnya, Lorie bertanya, “Bagaimana rapatnya? Berjalan lancar?”

“*Hm. Lumayan. Bagaimana dengan dirimu? Apa yang sedang kamu lakukan*?”

“Sedang memikirkanmu.”

Raymond menggeram mendengar jawaban itu. Tak lama kemudian, Lorie melihat pria itu mengalihkan panggilan ke mode *video call*. Mau tak mau ia tertawa keras sebelum menerima panggilan video itu.

“Ada apa?” tanyanya setelah *video call* tersambung.

“Hanya ingin melihat kekasihku yang katanya sedang memikirkan aku,” jawab Raymond seraya menatap lurus ke layar ponselnya. “Aku merasa sangat terharu dan tersanjung.”

Tawa Lorie semakin keras ketika mendapati ekspresi Raymond terlihat seperti anak anjing yng tersesat dan minta dibawa pulang.

“Memasang wajah bodoh begitu untuk memikat siapa?” tanyanya setelah tawanya mereda.

Raymond menatap Lorie dengan sorot lugu. Meski digoda seperti itu, ia sama sekali tidak sakit hati, malah menjawab dengan kalem, “Untuk memikat kekasihku. Aku tidak mau dia melarikan diri lagi.”

“Omong kosong apa? Memangnya kamu tidak ada pekerjaan lagi? Kenapa sangat iseng dan meneleponku seperti ini?” balas Lorie.

“Ya. Pekerjaanku sudah selesai. Aku berencana mengajakmu pulang ke kediaman orang tuaku. Apa kamu ada waktu?”

Dalam sekejap ekspresi wajah Lorie berubah. Ia menyeringai kaku dan membalas, “Bukankah kita sudah membahas ini sebelumnya? Aku belum siap ....”

“Tidak perlu mengatakan bahwa kita sudah berkencan. Bilang saja kamu adalah rekan bisnisku. Bagaimana?”

“Maaf, Ray ... aku benar-benar belum siap ... aku takut akan mengecewakan kedua orang tuamu karena aku—“

“Sssht ... oke ... oke ... aku mengerti,” sela Raymond sebelum Lorie menyelesaikan ucapannya. Ia tidak ingin mendengar wanita itu merendahkan dirinya sendiri. “Kalau begitu bagaimana dengan makan malam bersamaku? Aku akan menjemputmu pukul setengah tujuh. Apakah itu oke?”

“Hanya kita berdua?”

“Hanya kita berdua. Aku janji.”

“Oke.”

“Oke. Kalau begitu ... sampai jumpa nanti malam?”

“Sampai jumpa nanti malam ....”

Lorie melambai ke layar ponsel sebelum memutuskan sambungan telepon. Ia meletakkan tangan di dada, merasakan debaran jantungnya yang melonjak drastis. Masalah status sosial ini ... ia tidak yakin akan berakhir dengan baik untuknya dan Raymond.

Bagaimana kalau kedua orang tua Raymond memperlakukannya seperti Granny memperlakukan Kinara dulu?

Ia pasti tidak akan bisa menahannya kalau sampai seperti itu.

Lorie menghela napas panjang dan kembali berbaring. Diam-diam berharap ia masih mempunyai cukup banyak waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi badai yang mungkin akan datang.

**

Terpopuler

Comments

Elsa Pasalli

Elsa Pasalli

Kasihan dua sahabat rasa saudara harus mengalami hal yang sama karena status sosial.

2023-04-30

1

Elsa Pasalli

Elsa Pasalli

Kasihan dua sahabat rasa saudara harus mengalami hal yang sama karena status sosial.

2023-04-30

1

Anonymous

Anonymous

Thor, gimana kabar granny? Granny uda tau kalau jessica itu yang licik?

2022-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 PENGUMUMAN
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
PENGUMUMAN
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!