“Bagaimana kamu bisa tahan berteman dengan manusia seperti itu,” gerutu Daniel setelah siluet Ana tidak terlihat lagi.
Lorie tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Raut wajah Daniel terlihat sangat kesal, tapi pria itu juga berusaha mati-matian untuk terlihat tetap tenang.
“Manusia seperti itu?” balas Lorie. Ia memberi tatapan main-main ke arah Daniel dan menambahkan, “Bukankah manusia seperti itu yang sangat menarik?”
Uhuk!
Daniel terbatuk. Ia berdeham dan membalas tatapan Lorie dengan canggung. Dilihat dari senyuman yang mencurigakan itu, sepertinya Lorie sudah memiliki pemikiran di dalam hatinya. Hal itu membuat Daniel merasa semakin tidak nyaman. Tiba-tiba ia sedikit menyesali keputusannya yang gegabah ini. Apakah seharusnya ia tidak terlalu agresif dan mendekati Ana dengan cara lain?
Pria itu menurunkan pandangan matanya dan membalas, “Menarik apanya? Sombong, bermulut tajam, dan sangat arogan. Aku tidak tertarik.”
Lorie hanya tersenyum, tidak ingin mengekspos niat Daniel terlalu awal. Ia ingin melihat sampai sejauh mana pria itu akan bertahan.
Daniel mengetuk-ngetuk lututnya beberapa saat, terlihat seperti sedang mempertimbangkan sesuatu sebelum membuat keputusan.
Ia melirik Lorie dengan ragu-ragu, lalu melontarkan pertanyaan, “Menurutmu, idenya itu akan berhasil?”
Lorie pura-pura bodoh. “Ide siapa?”
“Kamu tahu maksudku, Lorie.”
“Tidak, aku tidak tahu.”
“Ide Ana barusan,” jawab Daniel sambil memutar bola matanya dengan kesal. Ia tahu Lorie sedang mempermainkannya.
“Oh. Ide Ana ....” Lorie tersenyum lebar dan mengangguk-anggukkan kepalanya. “Kalau menurutku, itu sedikit tidak masuk akal dan pasti akan menghabiskan banyak uang. Lebih baik gunakan untuk—“
“Tidak. Menurutku itu cukup masuk akal. Bukankah katamu dia sangat jenius? Jika dia berhasil, maka akan menjadi penemuan spektakuler abad ini,” sanggah Daniel tanpa berpikir dua kali.
Lorie mengulum senyum dan menaikkan alisnya. Lihatlah reaksi yang berlebihan itu. Apanya yang tidak tertarik? Omong kosong!
“Menurutmu berapa persen kemungkinan dia berhasil?” tanya Lorie tanpa menghapus senyum misterius di wajahnya.
“Um ... 80 persen? 60?” Daniel menebak dengan asal. Tak lama kemudian ia menggedikkan bahunya dan berucap, “Aku tidak tahu. Bagaimana menurutmu?”
“Oh, astaga Daniel .... coba lihat wajahmu itu.” Lorie tidak dapat menahan diri dan terbahak. Daniel benar-benar konyol karena menganggap serius ucapan Ana tadi.
“Dia hanya sedang menggodamu, Daniel, ingin membuatmu kesal,” ucapnya setelah berhasil meredam tawa. Daniel terlalu naif dan konyol. Lorie merasa otaknya akan rusak kalau tidak menertawakan pria itu.
Ditertawakan dan diejek seperti itu membuat Daniel merasa harga dirinya telah dijatuhkan ke level yang paling rendah. Meski demikian, ia tetap mengeraskan hati dan berkata, “Aku tahu dia hanya ingin membuatku kesal, tapi aku akan mengerjakannya dengan serius. Katakan kepadanya, berapa pun biaya yang dia butuhkan, aku akan menyediakannya. Aku akan menyumbangkan berapa pun yang kalian butuhkan untuk proyek ini.”
Meski harus menjual kedua ginjalku sekalipun.
“Oh, apakah menurutmu Jotuns kekurangan uang?”
“Bukankah ini adalah kerja sama? Izinkan aku terlibat di dalamnya.”
“Kamu benar-benar royal saat sedang mengejar seseorang.”
Daniel hampir tersedak mendengar pembelokan tema yang tiba-tiba. Apakah niatnya terlihat sejelas itu? Sekarang ia tidak tahu harus bagaimana menjeskan kepada Lorie. Apakah wanita itu menganggapnya sebagai seorang hipokrit? Apa wanita itu akan berpikir bahwa ia hanya berpura-pura menyukainya beberapa waktu lalu? Ini benar-benar terasa sangat canggung.
Menyaksikan Daniel yang kesulitan menjelaskan, Lorie pun tidak tega mempermainkannya lagi. “Jangan khawatir, aku tidak cemburu, juga tidak menyalahkanmu. Aku senang melihatmu tertarik kepadanya."
Wajah Daniel yang muram langsung berseri.
“Dengan satu syarat,” imbuh Lorie sebelum Daniel sempat membalas ucapannya barusan. “Jangan pernah menyakitinya. Kalau kamu sendiri belum yakin dengan perasaanmu, jangan pernah mencoba untuk menjeratnya. Kalau kamu ingin bersamanya, jangan pernah berpikir untuk melepaskannya di kemudian hari.”
“Oh, satu lagi. Kamu tidak boleh melakukan kontak apa pun dengan semua wanita yang pernah kamu kencani atau tiduri di masa lalu. Karena kalau sampai itu terjadi, aku yang akan mengahancurkanmu dengan tanganku sendiri. Mengerti?”
Daniel tercengang untuk waktu yang cukup lama. Ia mengerjap dan menatap Lorie seolah ia sama sekali tidak mengenali wanita itu. Di saat yang bersamaan, otaknya memberi informasi bahwa Lorie adalah wanita yang sangat rasional dengan intuisi yang sangat kuat, juga cukup mengerikan.
“Kamu bisa enyah sekarang kalau tidak bisa menyanggupi persyaratan itu,” ucap Lorie saat melihat Daniel yang terus menatap dirinya dengan emosi yang kompleks.
“Aku berjanji padamu, Lorie. Aku tidak akan mengecewakanmu, akut tidak akan menyakitinya.”
“Bagus. Tapi asal kamu tahu, dia sangat sulit untuk diatasi.”
Raut wajah daniel tampak tak berdaya. “Aku tahu.”
Itu adalah risiko yang harus ditanggung olehnya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Khendiz
ini yg aku tunggu... penyebab sampai lorie ketemu sama andrew dan keiko...
kak biru gk pernah gagal... 😘😘
gegara ganti HP.. akun baru.. aku ketinggalan setahun lebih sama kisah ini... kira belum di mulai.. ternyata 😖😖😖
2023-05-23
1
VS
pepet trus bang Niel, kalo perlu pake lem al*eco biar lengket.. ket.. ket..
2022-04-30
2
Yulla_Gv
Knp yg like dikit cey..Ni karya bagus Ka Biru ke 3 yg kubaca dgn semangat lho 😍
Penulisan & tata bahasanya nyaman bgt bwt dibaca 😘
2022-03-28
4