“Ana, tunggu!” seru Lorie sebelum Dokter Ana memutar badannya dan pergi dari tempat itu.
“Ada apa? Bicara nanti saja kalau kamu sedang sibuk, aku—“
“Tidak sibuk. Cepat ke sini sebentar.”
Mana mungkin Lorie melepaskan sahabatnya begitu saja. Ia sengaja meminta Dokter Ana datang karena ingin menguji apakah analisanya benar. Apakah Daniel memang memiliki niat tertentu terhadap Ana, itu bisa dilihat dengan jelas saat kedua orang itu berinteraksi secara langsung.
“Kenapa diam di situ? Cepat ke mari,” panggil Lorie lagi saat melihat Ana masih membelakangi dirinya dan Daniel, tampak tidak ingin menghampiri mereka.
Dokter Ana menggertakkan giginya. Apa-apaan Lorie ini? Ingin membuatnya emosi, ya? Ia bergegas datang ke sini, meninggalkan eksperimennya di lab karena Lorie mengirim pesan dan mengatakan bahwa perutnya sakit. Ia ketakutan setengah mati dan langsung datang ke sini, hanya untuk mendapati wanita itu sedang berbincang santai dengan Daniel Hill. Benar-benar menguji batas kesabarannya.
Wanita itu membalikkan tubuhnya dengan enggan, lalu berjalan mendatangi Lorie. Ia bersedekap dan menunggu apa yang akan dikatakan oleh sahabatnya itu.
Lorie tidak bisa menahan tawa. Melihat gelagat Ana yang tampak seperti hewan yang sedang dibawa ke tempat pembantaian itu, ia semakin yakin bahwa ada sesuatu Ana dan Daniel.
“Duduklah dulu. Kenapa buru-buru? Temani aku mengobrol dengan Daniel sebentar, ya?” pinta Lorie dengan rendah hati.
“Aku kira perutmu sedang sakit. Tapi sepertinya sudah sembuh, ya? Buktinya sekarang masih bisa duduk dan tertawa seperti itu,” tuduh Ana dengan sengit.
“Tadi sakit, sekarang sudah sembuh. Ternyata hanya kembung. Maaf merepotkanmu,” jawab Lorie tanpa merasa terintimidasi sama sekali.
Dokter Ana mendengkus keras. Siapa yang akan mempercayai omong kosong itu?
“Karena kamu sudah baik-baik saja, aku pergi dulu. Tidak tahu Justin sudah membereskan sisa eksperimenku atau belum,” gerutu Ana sambil memutar tubuhnya, hendak berjalan kembali ke pintu.
“Aish ... kamu benar-benar ... sabar sedikit, aku ingin menanyakan pendapatmu mengenai kerja sama Jotuns Corps dengan EON’s Company. Menurutmu, bidang apa yang bagus? Kalau ada yang menarik minatmu, CEO Daniel akan menanam modal dalam jumlah yang besar.” Lorie mengerling ke arah Daniel dan mengimbuhkan, “Benar begitu ‘kan, CEO Daniel?”
“Hm.” Daniel hanya bergumam sekilas dan memberi tatapan acuh tak acuh.
“Apa yang ingin kalian kerjakan, apa hubungannya denganku? Lorie, kamu semakin tidak masuk akal. Apakah obat yang kamu minum membuat saraf di otakmu rusak?” balas Dokter Ana dengan sinis. Ia bukan orang bodoh. Sekarang ia paham apa maksud Lorie menjebaknya seperti ini, dan itu membuatnya sangat kesal.
Lorie yang dimarahi dan dimaki seperti itu tetap santai dan mengulas senyum manis. Ia mengacuhkan tatapan membunuh yang dilemparkan oleh Ana ke arahnya dan membalas, “Memang otakku sudah rusak, oleh karena itu aku meminta saran darimu.”
“Tidak ada saran. Kalian pikirkan sendiri.”
Daniel akhirnya tidak tahan lagi dan membuka mulutnya untuk bersuara, “Hanya ide saja, apa susahnya? Aku mendengar dari Lorie bahwa kamu adalah seorang jenius. Sekarang aku sedikit meragukan ucapannya itu.”
Dokter Ana mencibir. Bercanda, ya? Ingin menggunakan psikologi terbalik kepadanya. Ha! Ia memang seorang jenius! Tidak perlu dipancing seperti itu.
Wanita itu akhirnya menjawab dengan asal, “Mesin waktu atau portal ke dunia paralel. Kalau punya kemampuan, coba kembangkan bidang itu. Sudah ratusan tahun para ilmuwan mencoba, tapi belum ada yang berhasil. Kalau proyek ini sukses, bayangkan berapa banyak keuntungan yang akan kalian dapatkan.”
“....”
Daniel kehabisan kata-kata. Menyuruhnya mendanai proyek itu, mengapa tidak sekalian menyuruhnya menjual organ tubuh atau langsung membunuhnya saja? Dasar wanita tidak masuk akal.
“Kalau tidak bisa ya sudah,” ucap Dokter Ana lagi seraya memberi tatapan meremehkan kepada Daniel, kemudian langsung berbalik dan pergi setelah mengucapkan kalimat yang mengandung penghinaan itu.
Lagi pula ia juga hanya asal bicara saja agar Daniel dan Lorie tidak mengganggunya lagi. Ada banyak pekerjaan yang belum selesai di lab. Berbicara dengan dua manusia menyebalkan ini hanya menyerap energinya dengan sia-sia.
Daniel terpaku menatap kepergian Dokter Ana. Sementara Lorie diam-diam menahan tawa melihat interaksi kedua orang itu. Sekarang tinggal menunggu respon Daniel untuk memvalidasi hipotesanya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Orie Oliv
mingkem DECH Daniel,,😛😛😛
2022-05-08
1
VS
aku tim #KawalDaniel
2022-04-30
2
Yulla_Gv
Bnr" genius Ana..ayo sukseskan Daniel,biar bsa bertemu Kinara & Kenan didunia mrk 🤭
Halu bgt y Ka 😅😜
2022-03-28
1