Chapter 2

Saat tiba di pelataran Blue Eyes, cahaya matahari senja menyambut mereka berdua di depan pintu masuk. Saat itu pula Raymond baru menyadari bahwa Alex, Billy, dan Dokter Ana tidak ada di mana-mana. Meski begitu, ia juga tidak ingin menanyakannya kepada Lorie. Terlalu ramai sangat memusingkan, apalagi dengan kehadiran Billy yang tampaknya masih memusuhi dirinya .Lebih bagus jika hanya ada dirinya dan Lorie saja.

Raymond membuka pintu mobil dan mempersilakan Lorie untuk masuk.

“Kamu ingin pergi ke mana?” tanya Raymond setelah membantu memasangkan sabuk pengaman untuk Lorie.

“Tolong antar aku ke Spring Mountains,” pinta Lorie.

“Baik, Nona.”

Raymond menyalakan mobil dan mengemudikan kendaraan itu menuju jalan raya. Untungnya arus lalu lintas sedang tidak terlalu padat sehingga meski Raymond menjalankan mobil dengan kecepatan sedang, mereka tiba di kediaman Keluarga Smith sedikit lebih cepat. Penjaga gerbang mempersilakan Raymond untuk mengemudi ke kediaman utama ketika melihat Lorie duduk di kursi penumpang.

Para pelayan yang menyambut di depan pintu cukup terkejut saat melihat Lorie turun dari mobil disusul oleh Raymond. Bukankah kehadiran pria itu terlarang di The Spring Mountains selama beberapa bulan terakhir? Bagaimana bisa sekarang Nona Lorie satu mobil dengannya? Meski dipenuhi tanya, para pelayan pun tetap menyambut kedua orang itu dengan sopan.

“Silakan, Nona Lorie. Tuan Alex sudah meminta kami menyiapkan kamar khusus untuk Anda,” ucap salah seorang pelayan seraya membungkuk dengan hormat.

“Kamar khusus?” tanya Lorie seraya mengernyitkan keningnya. “Bukan kamar yang aku tempati sebelumnya?”

Pelayan itu menggeleng dan menjawab, “Tidak, Nona. Kondisi tubuh Anda belum sepenuhnya pulih.Tuan meminta kami menyiapkan kamar di lantai bawah agar tidak perlu naik turun tangga. Itu juga memudahkan bagi kami untuk menyiapkan keperluan Anda.”

Lorie ingin membantah, tapi Raymond sudah lebih dulu membalas, “Bagus. Di mana kamarnya?”

“Raymond?” tegur Lorie.

Ia menatap pria di hadapannya dengan mata memicing, tapi pria itu tidak terlihat terpengaruh sama sekali.

“Kondisi tubuhmu memang masih lemah. Untuk apa keras kepala? Cepat pergi istirahat,” ucap Raymond saat melihat Lorie sudah akan protes.

“Tidak mau pergi? Ingin aku menggendongmu?” tanya pria itu lagi.

“Kamu semakin menjengkelkan,” gerutu Lorie sebelum berjalan ke arah lorong di sisi barat ruangan.

“Nona, Tuan melarang Anda untuk pergi ke sana!” seru seorang pelayan dengan panik ketika menyadari ke mana Lorie akan pergi.

“Coba saja hentikan aku,” balas Lorie seraya melirik tajam ke arah pelayan itu.

Ucapan itu berhasil menghentikan seluruh gerakan dan protes yang akan dilayangkan oleh para pelayan. Mereka hanya bisa saling menatap dengan ekspresi tak berdaya.

“Kamu mau ke mana?” tanya Raymond sambil berlari kecil untuk menyejajarkan langkahnya dengan Lorie.

Wajah Lorie tampak muram. Ia tidak menjawab pertanyaan Raymond, hanya terus berjalan menyusuri selasar, lalu berbelok ke arah kebun belakang. Lorie berhenti sebentar di depan rumpun mawar merah yang sedang mekar, memetik dua tangai yang paling besar, kemudian kembali berjalan di ke arah sisi kanan istal kuda.

Raymond mengernyit ketika langkah kakinya menapaki lapisan rumput yang terhampar rapi hingga deretan pohon pinus yang berjajar rapi di depan sana. Walaupun sangat penasaran, ia tidak bertanya lagi atau memaksa Lorie untuk memberi tahu ke mana mereka akan pergi. Ia hanya terus berjalan di sisi wanita itu, menapaki bukit kecil yang berada di antara batang-batang pinus yang menjulang tinggi.

Aroma rerumputan bercampur dengan udara lembab yang menyisakan sedikit bau getah yang memberi sentuhan melankolis, dan itu entah bagaimana membuat hati Raymond terasa tidak nyaman. Nalurinya memberi dorongan agar ia menggenggam jemari Lorie semakin erat. Ia bisa merasakan bahwa tempat itu mempunyai nilai sentimental bagi Lorie.

Saat melihat nisan marmer yang berkilau tertimpa cahaya jingga, Raymond baru tersadar. Itu adalah makam Kinara Lee. Genggaman tangannya semakin erat, tapi langkah kakinya terasa semakin berat. Ada sebuah nisan kecil yang berada di sisi makam Kinara.

Apakah itu ....

Diam-diam Raymond melirik ke arah Lorie. Hatinya terasa masam saat melihat mendung di wajah wanita itu. Sepertinya tebakannya benar. Kalau tidak, Lorie tidak mungkin akan bersikap seperti sekarang ini.

Saat tiba di sana, Lorie melepaskan tangan Raymond langsung berlutut di depan makam kecil. Tangannya sedikit gemetar ketika meletakkan setangkai bunga mawar di atas nisan. Kemudian tanpa suara, tanpa peringatan, air matanya menetes begitu saja.

Napas Raymond tercekat saat ia berjongkok di sisi Lorie. Kelopak matanya terasa panas, membuat pandangannya mengabur. Di kehidupan ini, ia berutang kepada Lorie dan kepada anaknya yang tidak sempat melihat indahnya dunia. Itu adalah satu-satunya utang yang tidak akan pernah bisa ia tebus meski menggunakan nyawanya sendiri.

***

Jangan lupa like yaa...

thank you❤

Terpopuler

Comments

Elsa Pasalli

Elsa Pasalli

Ternyata makam baby Lory berdampingan dengan Kinara Lee, Alex benar benar mengganggap Lorie keluarga. Tersanjung aq thor. 😍😍😍😍😘😘😘

2023-04-30

1

malam minggu

malam minggu

aku ulang baca lagi dri awal thor...
berharap author mau terusin kisah cerita ini...

2022-05-25

1

malam minggu

malam minggu

makam Kinara Lee... msih belum move on aku sama wafatnya Kinara Lee... saking cintanya sama Kinara...

2022-05-25

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 PENGUMUMAN
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
PENGUMUMAN
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!