Dirumah fatan... ia baru saja kembali dari kantor, ia terlihat sangat lelah dan lesu saat berjalan memasuki rumah fina yang melihat fatan sudah sampai dirumah, fina pun langsung menghampirinya.
" anda sudah kembali" ucap fina pada fatan saat sudah berada di dekatnya
"hmm" jawab fatan singkat dengan wajah lesu
" anda terlihat sangat lelah hari ini tidak seperti biasanya" lanjut fina
" terlihat begitu" tanya fatan
" terlihat sekali" jawab fina
" lebih baik anda istirahat sekarang" lanjut fina
" tentu" jawab fatan yang berjalan
menuju kamarnya
sejak beberapa hari belakangan ini fatan terlihat mulai dekat dengan fina, ia tak masalah dengan keberadaan fina bahkan jika fina memperhatikannya dan menunjukkan sikap peduli padanya, entah mengapa fatan jadi seperti itu ada kemungkinan karena akhir-akhir ini fina yang mengurus keperluan fatan karena kondisi kesehatan bik rani yang kadang tak terlalu baik sehingga fina yang melakukannya, karena sudah mulai terbiasa fatan tak mempermasalahkanya.
" terkadang kau terlihat seperti orang yang berada, terkadang kau bisa sangat mengerikan memasang wajah tanpa ekspresi ada kalanya juga kau memasang wajah penuh ekspresi, terlalu banyak hal yang tak ku tau tentang mu, kau misterius aku ingin tau lebih banyak tentang mu" gumam fina yang masih berdiri di tempat awal ia berbicara dengan fatan barusan sementara fatan telah hilang dari pandangannya.
sementara itu dikamar fatan...
" kenapa hari ini terasa berat sekali, aku sangat lelah" gumam fatan setelah membaringkan tubuhnya di atas ranjangnya
" ternyata dia baik, ku harap ini bukan keputusan yang salah, aku memang tak jatuh cinta padanya mungkin itu untuk saat ini, untuk sekarang aku akan biarkan dia berada disekitar ku" pikir fatan dan langsung terlelap dalam tidurnya.
tok ...tok...tok... terdengar ketukan pintu di kamar fatan
" sudah waktunya makan malam, apa anda akan makan sekarang atau nanti" ucap fina dari balik pintu
" saya akan turun" jawab fatan setelah ia mengumpulkan kesadarannya
fatan pun bangkit dari tempat tidurnya kemudian membersihkan diri dan langsung turun menuju meja makan untuk makan malam, setelah selesai makan malam fatan beranjak dari sana untuk kembali kekamarnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
didalam kamar fina terlihat sedang asik dengan ponselnya sepertinya ia sedang berbalas pesan dengan seseorang dan benar saja fina sedang berbalas pesan dengan meri.
" masih belum berhasil" tanya meri melalui pesan yang ia kirim pada fina
"masih belum... tapi ada kemajuan sekarang aku bisa lebih dekat dengannya, dia enggak marah seperti biasanya" balas fina
" bagus dong semakin cepat semakin baik" balas meri
" aku juga berpikir begitu capek banget sandiwara terus" balas fina
" sepertinya alasan aku bisa dekat dengannya karena akhir-akhir ini kesehatan bu rani kurang bagus dan juga tentu saja karena si jimy itu enggak disini, coba saja kalau dia disini aku bahkan tak bisa mendekati fatan yah walaupun sepertinya dia mendukung ku mendekati fatan tapi tetap saja saat ada dia fatan akan fokus padanya..." lanjut balas fina
" kasihan sekali pria itu dia berpikir kau baik... " balas meri
" mau bagaimana lagi itu kesalahanya sendiri dia terlalu baik" balas fina
" apa dia belum kembali juga" balas meri
" ku dengar sih besok" balas fina
" kenapa kau bertanya tentangnya" lanjut balas fina
" bukan apa-apa" balas meri
" dia pria yang maniskan?" balas fina
" iya sangat manis" balas meri
" aku akan cari tau apa jimy punya pacar atau tidak" balas fina yang membuat meri kaget
" apa?? untuk apa mencari tau soal dia" balas meri yang kaget
" sepertinya temanku ini menyukainya" balas fina yang semakin membuat meri kaget
" tunggu-tunggu maksudmu itu aku?" balas tanya meri untuk memperjelas maksud fina
" siapa lagi kalau bukan kau" balas fina
" kapan aku bilang menyukainya?" balas meri
" saat aku bilang dia manis kau mengiyakanya" balas fina
" hei.. hei itu karena dia memang maniskan" balas meri
" kalau kau suka dengannya juga tidak apa-apa" balas fina yang ternyata itu membuat meri malu
" apaan sih... fokus ketugasmu sana... sudah dulu ya sampai jumpa" balas meri yang tak mau memperpanjang pembicaraan mereka tentang jimy
" ya sampai jumpa" balas fina dan langsung meletakkan handphonenya
" hah..." fina menghembuskan nafas dengan kasar sambil membaringkan badannya di tempat tidur untuk istirahat.
keesokan pagi dirumah fatan, ia sedang bersantai dikamarnya dengan ditemani oleh sebuah buku, ya begitulah kegiatan fatan dihari libur, saat fatan sedang asik membaca buku terdengar ketukan pintu kamarnya
" ini saya fina... saya hanya ingin menaruh baju anda" ucap fina dari balik pintu
" masuk saja" balas fatan
" permisi saya akan letakkan pakaian-pakaian anda sebentar" balas fina sembari masuk ke kamar fatan
"hmm" jawab fatan singkat
fina pun memasukkan beberapa pakaian fatan di lemari saat sudah selesai saat ia akan berbalik dari lemari dan pergi tiba-tiba fina terpleset dan fatan yang berada disana langsung merespon dengan menangkap tubuh fina agar tak jatuh. kini jarak antara mereka sangat dekat, tak pernah mereka sedekat sekarang.
" dari jarak sedekat ini dia terlihat sangat manis sehingga membuatku ingin terus menatapnya, lihatlah matanya yang indah aku tengelam didalamnya seperti tak ingin kembali kepermukaan" pikir fatan yang terus menatap fina yang kini berada di pelukanya
" pria ini memang tampan tapi saat melihatnya dengan jarak sedekat ini ternyata dia lebih tampan hingga membuatku tak ingin melepaskan pandangan darinya" pikir fina yang saat ini sedang menatap fatan
saat mereka berdua sedang menikmati momen manis yang tak disengaja itu mereka harus terganggu oleh jimy yang masuk kekamar fatan karena ternyata ia sudah sampai di sana, jimy yang melihat pemandangan itu sangat kaget dan tak percaya.
" ehemm..." jimy berdehem untuk menunjukkan keberadaan dirinya pada fina dan fatan
fina dan fatan yang mendengar suara itu langsung menoleh kearah sumber suara dan mendapati jimy yang sudah berdiri di depan pintu kamar fatan sontak mereka pun saling melepaskan diri satu sama lain.
" maaf-maaf sepertinya aku datang pada waktu yang tidak tepat kalau begitu silahkan lanjutkan aku akan kembali nanti" lanjut jimy
" tidak-tidak ini tidak seperti yang kak jimy pikiran, tadi aku hampir jatuh jadi kak fatan menolong ku" balas fina yang sedikit panik untuk menjelaskan situasi sekarang
" benarkah... tidak apa-apa lanjutkan saja aku akan kembali nanti" balas jimy yang membuat fina semakin malu dan panik
" sudahlah jangan bergurau masuk saja kau.. tidak ada apa-apa disini" ucap fatan pada jimy
" kalau begitu saya permisi" ucap fina dan langsung pergi meninggalkan fatan dan jimy disana
" apa yang barusan kulihat itu benar-benar kau" ucap jimy sembari berjalan masuk kekamar fatan
" memangnya kau lihat apa... tidak ada apa-apa" jawab fatan dengan santai dan langsung duduk kembali ketempat ia semula berada
" benarkah apa tadi aku salah lihat ya... sepertinya mataku sedang bermasalah" balas jimy
" aku hanya menolongnya saat dia akan jatuh..." balas fatan mengatakan apa yang ingin diketahui jimy, karena ia tau jimy takkan menyerah sampai dirinya buka suara soal kejadian tadi
" hanya itu" balas jimy
" ya" jawab fatan singkat
" sepertinya aku tak bisa lagi masuk ke kamar ini sesukaku" balas jimy yang terus meledek fatan
" sudahlah hentikan omonganmu itu... kapan kau tiba?" balas fatan yang mengalihkan pembicaraan karena bosan diledek oleh jimy
" yah baru saja dan aku langsung kemari" jawab jimy
" kenapa tidak mengabariku, aku bisa menunggu mu di bandara" balas fatan
" jika aku mengabarimu aku takkan melihat momen seperti tadi" balas jimy sambil tertawa
" terserah kau saja" balas fatan yang kesal
fatan melanjutkan membaca bukunya dan jimy membaringkan tubuhnya di atas ranjang milik fatan karena ia merasa sedikit lelah.
Bersambung....
mohon maaf ya kakak-kakak ada keterlambatan 🙏 semoga kakak-kakak masih bisa menikmatinya... terimakasih 😁
salam manis untuk pembaca🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments