setelah waktu menunjukkan jam pulang fatan dan jimy yang berada di kantor langsung pulang karena tak ada urusan yang mendesak untuk dikerjakan.
" fatan besok kau akan kemana" jimy bertanya kegiatan yang akan fatan lakukan esok karena esok hari libur
" seperti biasanya saja" jawab fatan santai
" lagi... ayolah keluar sekali-kali jangan selalu menghabiskan hari liburmu dengan dirumah saja apa kau tidak bosan hanya melihat buku-buku saja" balas jimy yang tau apa yang akan fatan lakukan esok hari itu sama dengan hari-hari libur lainnya yaitu berdiam diri dirumah dan membaca buku
" aku tak bosan mereka semua menyenangkan" balas fatan, yang ia maksud menyenangkan ialah buku-buku
" ya sudah percuma saja berdebat denganmu aku akan datang kerumah mu besok" balas jimy
" bukankah kau selalu melakukan itu" balas fatan
" bagaimana lagi aku juga tak ingin pergi sendirian" balas jimy
" terserah kau saja" balas fatan
" ya sudah aku takkan mampir sore ini, aku akan datang besok saja, sampai jumpa" balas jimy yang langsung memasuki mobilnya dan melaju pergi dari parkiran kantor dan fatan langsung masuk mobil dan mengemudikannya menuju rumah. sesampainya dirumah seperti biasa akan ada bik rani yang menyambut kepulangan fatan karena bik rani sudah tau kapan fatan akan pulang.
" anda sudah pulang tuan muda" sapa bik rani sesaat setelah ia melihat fatan memasuki rumah
" iya bu" jawab fatan
" saya ke kamar dulu ya bu" lanjut fatan
" baik tuan muda, semua sudah saya siapkan silahkan tuan muda membersihkan diri, saya akan siapkan untuk makan malam" balas bik rani
" terimakasih bu" balas fatan dan langsung pergi meninggalkan bik rani, disisi lain fina yang melihat dari kejauhan bahwa fatan telah pulang ia tak cukup berani untuk menghampiri fatan jadi ia pun memilih untuk tak menemui fatan sementara waktu.
" kak fatan sudah pulang ya bu" tanya fina sesaat setelah bik rani sampai di dapur
" iya nak tuan muda baru saja tiba, sekarang ayo bantu ibu menyiapkan makan malam" jawab bik rani
" iya bu" balas fina, setelah waktu menunjukkan saatnya untuk makan malam bik rani telah memanggil fatan untuk makan malam.
" silahkan tuan muda makan malamnya sudah siap" ucap bik rani begitu fatan sampai di depan meja makan, fatan duduk dan mulai makan makanan yang telah disajikan
" bu kenapa rasanya berbeda" ucap fatan setelah ia menyantap hidangannya
" itu tuan muda nak fina membantu ibu memasak hari ini" jawab bik rani
" apa ibu tidak memberi tahunya jika saya tak suka masakan yang memakai bawang" balas fatan dengan dingin yang membuat fina yang melihat dari kejauhan dan juga para pelayan disekitar sana merasa takut pasalnya sudah lama sekali sejak fatan tak marah.
" maaf tuan muda ibu lupa mengatakannya" jawab bik rani yang terlihat tak takut dengan fatan
" maaf kak itu salah fina jadi jangan memarahi bu rani" fina memberanikan diri untuk berbicara karena sedari tadi ia hanya melihat bik rani dimarahi dari kejauhan karena kesalahannya.
" jadi ini salahmu, mengesalkan baru beberapa bekerja dan kau sudah membuat kesalahan" ucap fatan saat mendengar perkataan fina barusan, masih dengan dinginnya tanpa membentak saat ia marah.
" maaf kak fina lupa padahal bu rani sudah memberi tahu fina sebelumnya" balas fina yang menundukkan kepala karena tak berani menatap fatan.
" bu siapakan makanan lain untuk saya" ucap fatan pada bik rani tanpa memperdulikan ucapan fina barusan
" baik tuan muda mohon tunggu sebentar akan segera ibu siapkan" jawab bik rani
" ayo nak fina" lanjut bik rani sambil menggenggam tangan fina dan pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan untuk fatan.
" maaf ya bu gara-gara fina ibu dimarahi.. fina benar-benar lupa soal bawang itu" ucap fina saat mereka telah sampai di dapur.
" tidak apa-apa nak fina semua orang pasti pernah melakukan kesalahan tapi lain kali tolong diingat ya, tuan muda tak suka bawang jadi jangan pernah memasukkan bawang dalam masakan yang akan beliau makan" jelas bik rani sambil memengang pundak fina
" tolong bantu ibu untuk menyiapkan makan malamnya lagi" lanjut bik rani
" iya bu" balas fina
setelah semua kekacauan itu akhirnya fatan bisa menyelesaikan makan malamnya dan langsung pergi kek kamarnya.
" bu fina boleh tanya" ucap fina saat ia dan bik rani sedang membereskan meja makan
" tentu saja ingin bertanya soal apa" jawab bik rani
" soal tadi kak fatan marah, apa kak fatan selalu seperti itu saat marah" tanya fina yang penasaran dengan sikap fatan yang marah tapi tak membentak
" seperti itu... apa maksudnya" tanya bik rani karena kurang mengerti apa maksud dari pertanyaan fina barusan
" itu bu kenapa kak fatan saat marah tak membentak seperti orang lain" ucap fina yang memperjelas maksud dari pertanyaanya barusan
" soal itu... tuan muda akan seperti itu jika beliau masih bisa menahan kemarahannya, beliau lebih memimilih untuk tetap tenang tapi sangat menekan, seperti tadi beliau masih tak berkata-kata dengan keras tapi auranya semakin dingin, itu yang membuat para pelayan takut padanya " jelas bik rani
" jadi begitu pantas saja tadi kak fatan terasa semakin berbeda" balas fina yang mengerti maksud dari bik rani, dikamarnya ternyata fatan hampir meledak karena kejadian makan malam tadi.
" mengesalkan... sangat mengesalkan" gerutu fatan yang ternyata masih kesal atas kejadian tadi.
" haruskah ku coba seperti kata jimy mungkin yang kali ini akan berbeda, tapi bagaimana jika tidak... arrrhggg... aku masih kesal" fatan yang masih merasa kesal
" ok.. ini bukan apa-apa dia sudah bilangkan kalau dia lupa jadi fatan itu hanya kesalahan yang tak disengaja jadi maafkan saja... seperti kata jimy kita akan coba " ucap fatan pada dirinya sendiri agar ia tenang.
kesokan harinya seperti yang dikatakan jimy ia datang juga pagi ini kerumah fatan, ini bukan hal baru karena jimy hampir selalu melakukan itu setiap minggunya bahakan jika memungkinkan ia akan datang setiap hari.
" pagi bu" sapa jimy saat melihat bik rani membuka pintu untuknya
" pagi tuan jimy, silahkan masuk tuan muda ada dikarmarnya" jawab bik rani dan mempersilahkan jimy masuk
" rutinitas biasa lagi" balas jimy
" sepertinya begitu tuan" jawab bik rani
" dasar manusia kaku... ya sudah saya kesana dulu ya bu" balas jimy dan langsung meninggalkan bik rani disana
" ada tamu ya bu" tanya fina setelah bik rani kembli kedapur karena tadi ia mendengar bunyi bel
" bukan tamu nak itu tuan jimy" jawab bik rani
" ooo... kak jimy..kenapa kak jimy kemari dihari libur begini ya bu" balas fina yang penasaran atas kedatangan jimy kesana
" bukan hal yang penting nak, nak jimy selalu seperti ini" balas bik rani
" maksudnya selalu mengunjungi kak fatan" balas fina untuk memperjelas maksud bik rani
" iya.. nak jimy selalu kemari saat hari libur untuk menemani tuan muda" balas bik rani
" sebenarnya seberapa dekat kak jimy dengan kak fatan" pikir fina
" aku datang" terdengar suara jimy dari balik pintu kamar fatan
" masuk saja" balas fatan dari dalam kamar
" kau sedang membaca lagi" ucap jimy saat melihat fatan sedang memegang buku
" kau sudah tau kenapa bertanya lagi" jawab fatan
" sialan" balas jimy, fatan yang melihat jimy berkata begitu malah tertawa
" kenapa tertawa kau senang" lanjut jimy yang melihat fatan tertawa
" aku tidak tertawa" jawab fatan yang langsung memasang wajah datarnya
" dasar.. jadi bagaimana apa yang sudah terjadi" balas jimy yang bermaksud sudah sejauh mana usaha fatan mengenal fina
" bagaimana apanya" tanya fatan kembali untuk memperjelas maksud dari pertanyaanya jimy
" maksudnya sejauh mana kau sudah mengenal fina" jimy menjelaskan pertanyaanya
" kau gila dia baru beberapa hari disini dan sekarang kau bertanya sejauh mana" jawab fatan masih dengan wajah datarnya
" jadi apa usaha mu untuk mengenalnya" tanya jimy lagi
" tidak ada" jawab fatan santai
" astaga ayolah apa aku juga yang harus melakukanya" jimy menepuk jidatnya karena jawaban fatan barusan
bersambung....
salam manis untuk pembaca🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments