setelah kemarin jimy terlihat gelisah karena perkataan karyawan kantor yang menurutnya juga ada benarnya, ternyata hal itu masih menganggu pikiran jimy hingga pagi ini bahkan itu sedikit menganggu pekerjaan nya karena tidak fokus.
" hei.." panggil fatan sambil menyenggol lengan jimy dengan sikunya
" hah.. apa" jawab jimy yang kaget karena di senggol oleh fatan pasalnya ia sedari tadi tidak memperhatikan saat klien mereka pamit untuk pergi setelah menyelesaikan meetting.
" sudah selesai" lanjut jimy bertanya saat melihat kini hanya tinggal mereka berdua di ruangan itu
" sedari tadi.. kau asik melamun sampai tidak memperhatikan apa yang sedang mengganggu pikiran mu tidak biasanya kau seperti ini" tanya fatan mengintrogasi jimy karena merasa penasaran apa alasan dibalik sikap jimy ini
" bukan apa-apa aku hanya lelah" jawab jimy santai
" lelah.. kau yakin hanya itu bukan hal lain" tanya fatan lagi memastikan karena tak yakin dengan sikap jimy itu karena ia tau jimy tak seperti ini
" iya hanya lelah saja.." jawab jimy
" yakin" lanjut fatan menyakinkan lagi
" iya ayolah aku hanya lelah saja " jawab jimy sambil menepuk pundak fatan dengan wajah nya diiringi oleh senyuman yang membuat fatan yakin
" ya sudah ayo aku akan antar kau pulang dulu agar bisa istirahat" ajak fatan untuk mengantar jimy pulang lebih dulu dari jam kerja yang seharusnya
" tidak apa-apa aku baik-baik saja tak usah pulang kita masih punya pekerjaan" jawab jimy yang menolak tawaran fatan untuk mengantarnya pulang
" terserah kau saja paling tidak istirahat dulu sebentar walaupun hanya di ruang kerja ku saja" balas fatan
" ya baiklah" jawab jimy mengalah agar tak berdebat dengan fatan karena ia tau jika fatan takkan mengalah untuk itu
setelah diruang kerjan fatan.. tepatnya ruang kerja mereka kenapa begitu? karena ruang kerja jimy tepat disebelah ruang kerja fatan dan jimy lebih sering mengerjakan tugasnya di ruang kerja fatan.
" apa alasanku untuk bisa menghindari fatan untuk sementara waktu cukup mustahil jika aku katakan bahwa ingin cuti dan beristirahat sebentar di apartemen pasti dia akan datang kesana juga aku harus cari tempat yang jauh dari sini agar ia tak bisa datang dan meninggalkan pekerjaannya" pikir jimy dalam diamnya saat sedang duduk di sofa yang ada diruang kerja fatan ya tentu saja ia duduk santai karena disuruh oleh fatan.
" kau melamun lagi" ucap fatan yang mengagetkan jimy
" apa kau bilang" jawab jimy yang kaget setelah di ajak bicara oleh fatan
" aku tanya kau melamun lagi jadi dari tadi aku bicara enggak dengar sama sekali ya" jelas fatan
" entahlah" jawab jimy yang semakin membuat fatan heran
" entahlah... jawaban macam apa itu" balas fatan yang mengerutkan alisnya
" kau ingin aku jawab apa" balas jimy yang sepertinya sedang tidak berselera untuk bercanda dengan fatan
" sekarang aku tanya serius kenapa kau biasanya tak seperti ini" balas fatan dengan serius
" bukan apa-apa... boleh aku ambil cuti seminggu" tanya jimy yang sontak membuat fatan kaget dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi
" cuti kenapa..." tanya fatan
" aku ingin pulang selama beberapa hari " jawab jimy ragu pasalnya ia tak yakin dengan alasan yang ia buat agar bisa sedikit menjauh dari fatan untuk memberi kesempatan pada fina untuk mendekati nya
" kenapa apa ayah dan bunda baik-baik saja" tanya fatan yang terlihat khawatir
" mereka baik-baik saja aku hanya sedikit merindukan mereka" jawab jimy
" jadi itu sebabnya kau tidak fokus" tanya fatan lagi
" mungkin" jawab jimy
" aku tak bisa bilang tidakkan" jawab fatan santai yang merasa lega setelah ia tau bahwa jimy ingin pulang bukan karena ada hal serius tapi karena ia merindukan orang tuanya
" terimakasih" jawab jimy yang terlihat senang padahal kenyataannya ia khawatir akan keputusannya ini
" jadi kapan kau akan pergi" tanya fatan
" ku pikir sore ini" jawab jimy
" apa sore ini" balas fatan yang kaget
" kenapa kau kaget begitu" tanya jimy setelah melihat reaksi temanya itu
" bagaimana tidak kau akan pergi sore ini dan baru mengatakan padaku siang hari begini" jawab fatan dengan tak karuan entah itu hanya kaget atau lebih dari itu tak ada yang tau mengapa reaksinya begitu
" aku baru memutusnya tadi pagi jadi belum sempat memberi tahu mu" ucap jimy dengan santai
" baiklah jam berapa penerbangan mu" tanya fatan setelah berusaha menguasai dirinya lagi
" 16:30 sore ini" jawab jimy
" apa kau sudah siapkan semuanya" lanjut fatan yang bertanya tentang kesiapan barang yang akan dibawa oleh jimy
" sudah ku siapkan" jawab jimy
" ok aku akan mengantarmu kebandara" balas fatan
" tidak usah kau pikir aku wanita sampai harus kau antar kebandara segala" balas jimy dengan maksud bercanda dengan fatan
" justru karena kau bukan wanita makanya aku akan antar jika kau wanita aku tak peduli itu" balas fatan dengan tegas
" jangan katakan begitu nanti akan ada juga wanita yang bisa mengisi kekosongan di tempat itu" balas jimy dengan maksud mengisi hati fatan
" aku tak yakin kau tau itukan" balas fatan
" tapi aku yakin " balas jimy lagi dengan wajah serius
" dengar coba lebih terbuka dengannya jangan terlalu menutup dirimu jika terus seperti ini kau takkan pernah menemukan siapapun" jelas jimy yang menasehati fatan
" aku tau tapi aku masih belum siap" jawab fatan lesu
" kapan kau akan siap jika tak mencoba kau sudah seperti ini sejak 3 tahun terakhir" balas jimy yang mulai kesal
" aku tau itu" balas fatan yang masih lesu
" cobalah dengan ya... kau tau maksud ku kan" ucap jimy
" iya" jawab fatan singkat
tak beberapa lama setelah percakapan itu fatan melanjutkan pekerjaannya sebentar karena masih ada waktu sebelum penerbangan jimy, sementara jimy diminta oleh fatan agar duduk diam saja dan beristirahat, setelah selesai kini mereka berada di parkiran bandara fatan keluar dari mobil untuk mengantar jimy.
" kau tak perlu mengantar ku sampai sini kan" ucap jimy memulai pembicaraan karena fatan mengantarnya hingga masuk ke bandara
" jangan banyak protes" jawab fatan singkat
" kau tak membiarkan ku ikut jadi aku akan antar kau" lanjut fatan lagi pasalnya tadi fatan meminta untuk ikut juga tapi jimy melarangnya karena alasan pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan
" maen ikut-ikut saja pekerjaan bagaimana jika kau juga pergi udahlah jangan ambekan" balas jimy yang mengejek fatan
" siapa yang ambekan" balas fatan dengan santai
jimy hanya tertawa melihat tingkah temanya itu pasalnya fatan memang sedikit merajuk karena jimy pergi dan tak mengajaknya karena biasanya mereka akan pergi bersama kemanapun itu baru kali ini mereka tida pergi bersama dan itu terasa aneh bagi fatan
" kau harus membiasakan diri lain kali bukan aku yang akan sering denganmu" ucap jimy setelah berhenti tertawa
" terserah kau saja" balas fatan yang jengkel karena ditertawakan oleh jimy
" ingat ucapan ku tadi cobalah lebih terbuka padanya aku ingin dapat kabar baik setelah aku kembali" ucap jimy sebelum ia pergi
"akan ku ingat bawel" jawab fatan yang makin kesal
" ya sudah aku pergi ya hati-hati semoga kau tidak tersesat dan sampai tempat tujuan dengan aman" lanjut fatan lagi yang kali ini dia mengejek jimy
" kau pikir aku akan kehutan" balas jimy yang jengkel dan fatan hanya tersenyum melihat jimy seperti itu
" ya sudah bercanda aku balik ke kantor lagi tolong sampaikan salam ku pada ayah dan bunda ya" balas fatan yang kali ini dengan benar
" ok." jawab jimy singkat
" kalau begitu sampai jumpa" ucap fatan
" tentu" balas jimy
Dan keduanya pun berpisah disana fatan yang kembali lagi kekantor dan jimy yang terbang ke bali.
bersambung....
ditunggu komenya kakak😁
salam manis untuk pembaca 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments