Keesokan harinya dirumah fatan masih saja mengurung dirinya dikamar entah apa yang terjadi sehingga fatan tak terlihat pagi ini seperti biasanya, sementara itu disisi jimy, ia merasa heran mengapa fatan tak menjawab telponnya pagi ini padahal biasanya fatan akan menjawab telpon jika itu jimy
" kenapa dia tak menjawab telponku.. hah.. dasar bikin khawatir saja" gerutu jimy dengan kesal dan segera pergi menuju rumah fatan untuk mengetahui apa yang terjadi, sesampainya disana jimy melihat sebuah mobil yang bukan milik fatan berada di garasi mobilnya
" sedang ada tamu rupanya.. apa karena itu dia tidak menjawab panggilan ku... kurasa bukan...fatan takkan melakukan itu setidaknya dia akan kirim pesan jika ia sedang sibuk" pikir jimy dengan segala pertanyaan itu jimy bergegas masuk untuk memastikan apa yang terjadi
" bu dimana fatan" tanya jimy kepada bik rani sesaat setelah membuka pintu untuknya
" tuan muda ada dikamar tuan, beliau belum keluar dari semalam" jawab bik rani
" kenapa dia... apa dia sedang sakit atau semacamnya" lanjut jimy
" semalam tuan muda masih baik-baik saja tapi saya tidak tau untuk pagi ini karena semalam tuan meninggalkan meja makan dengan kesal" jelas bik rani
" apa ada sesuatu yang terjadi tadi malam " tanya jimy lagi
" saya tidak tau karena apa tuan sepertinya ada hubungannya dengan tuan besar dan nyonya yang menginap disini dari yang saya dengar tuan muda dan tuan besar berdebat sebelum akhirnya tuan muda pergi meninggalkan meja makan dengan kesal" jelas bik rani tentang kejadian semalam
" jadi mobil yang di depan itu milik tuan hendra jika begini aku semakin cemas dengan keadaan fatan" pikir jimy
" dimana tuan hendra sekarang bu" lanjut jimy
" sepertinya tuan masih di kamarnya" jawab bik rani
" ya sudah buk saya akan menemui fatan dulu" lanjut jimy
" silahkan tuan" bik rani mempersilahkan, ia pun bergegas menuju kamar fatan dengan segala kecemasannya saat ia dalam perjalanan menuju kamar fatan ia tak sengaja berpapasan dengan lili tapi tanpa ada niat untuk menyapa ia langsung melewati lili bahkan seperti tak melihat lili disana.
" tan...fatan kau baik-baik saja kan... tolong buka pintunya" panggil jimy dengan sedikit berteriak karena khawatir dengan fatan.
"doorr... doorrr.... fatan kau mendengarku buka pintunya" teriak jimy sambil terus mengedor pintu kamar fatan, karena tak kunjung mendapat jawaban jimy berinisiatif untuk mendobrak pintu kamar fatan
" bu saya akan dobrak pintunya" ucap jimy pada bik rani yang sedari tadi ada di sampingnya akhirnya dengan usaha keras jimy berhasil membuka pintu kamar fatan dan berlari masuk ia melihat sekeliling tapi tak menemukan siapa-siapa disana, jimy menuju kamar mandi setelah mendengar suara air ia berpikir pasti fatan ada disana dan benar saja fatan berada disana dengan keadaan yang sangat kacau ia menenggelamkan dirinya dalam bak mandi tanpa berniat untuk keluar entah berapa lama ia sudah berada disana keadaan sangat kacau.
" sial kau apakan dirimu... apa kau ingin mati mengapa harus begini tembak saja kepalamu atau jatuhkan dirimu dari gedung tinggi jangan seperti ini menyiksa dirimu sendiri" gerutu jimy dengan emosi dan perasaan khawatir pada fatan ia pun segera menarik keluar tubuh fatan dari dalam air
" tuan jimy apa tuan muda akan baik-baik saja ibu sangat khawatir " tanya bik rani dengan sangat cemas melihat keadaan fatan yang terlihat sangat kacau
" tolong handuknya bu" ucap jimy pada bik rani yang dibalas anggukan kepala oleh bik rani, sementara jimy membawa fatan keluar dari kamar mandi dan mendudukan dirinya di ranjang sembari jimy mengeringkan tubuh dan rambut fatan
" saya akan ambil sarapan untuk tuan muda" kata bik rani
" ya... jangan katakan apapun pada tuan darmawan " balas jimy
" kalau begitu saya permisi tuan" balas bik rani dan berlalu pergi meninggalkan mereka berdua disana
sementara itu jimy melanjutkan untuk mengurus fatan dan mengganti pakainya karena telah basah, setelah selesai jimy membaringkan tubuh fatan diranjang
" masih tidak mau bicara" ucap jimy pada fatan yang masih sadar tapi ia tak mengeluarkan sepatah katapun sejak tadi
" kenapa dia harus hadir lagi dalam hidupku kenapa jimy... kenapa" tanya fatan dengan suara lirih
" jangan pedulikan wanita itu, kau harus kuat agar bisa menyelamatkan ayahmu bukankah itu yang kau inginkan" jawab jimy
" kenapa setiap wanita yang hadir dihidupku selalu melukaiku" tanya fatan lagi
" sudahlah tenangkan dirimu lupakan masa lalu, aku tau itu sangat menyakitkan tapi itu demi kebaikanmu sendiri, kau tak sendiri ada aku dan bik rani disini kau tau itu kan" jawab jimy yang memberi semangat pada fatan
" apa kau mau memberitahu ku apa yang sebenarnya terjadi tadi malam ku dengar kau berdebat dengan ayahmu apa itu benar" lanjut jimy
" ya itu benar" jawab fatan
" apa karena wanita itu.. apa kau mau memberitahu ku" tanya jimy lagi
" bisakah kita tak membicarakannya aku tak ingin" jawab fatan
" baiklah aku mengerti" balas jimy
" tapi aku marah padamu jangan pernah lakukan hal ini lagi jika ada apa-apa segera hubungi aku kau tau aku pasti akan datang kan apa kau mengerti" lanjut jimy yang masih kesal dengan apa yang dilakukan fatan
" iya aku minta maaf karena telah membuatmu cemas" balas fatan dengan lirih
" tidak apa-apa jangan lakukan hal bodoh lagi" balas jimy
sesaat setelah itu bik rani datang dengan membawa sarapan untuk fatan
" tuan permisi ini saya bawakan sarapan untuk anda" terdengar suara bik rani dari balik pintu
" masuklah bu" sahut jimy
" ini sarapanya tuan muda " ucap bik rani sambil meletakkannya diatas ranjang
" apa tuan muda baik-baik saja" tanya bik rani
" saya sudah tidak apa-apa bu terimakasih sudah mengkhawatirkan saya" jawab fatan
" saya sangat khawatir melihat keadaan tuan muda sebelumnya tapi syukurlah sekarang tuan muda sudah baik-baik saja.. kalau begitu silahkan sarapanya tuan muda dan saya permisi dulu" ucap bik rani dan pergi meninggalkan mereka berdua disana
" sekarang sarapan dan istirahat saja untuk hari ini, kau tidak usah kekantor" ucap jimy
" aku baik-baik saja aku akan pergi kekantor juga hari ini" jawab fatan
" tidak kau istirahat hari ini dan aku akan disini memastikan itu.. diam dan makan" ucap jimy dengan tegas
" dengar aku baik-baik saja aku bisa melakukan aktivitas ku dengan baik" balas fatan yang bersikeras
" ku bilang istirahat" ucap jimy dengan tegas
" terserah kau saja kau seram jika sedang serius" balas fatan yang mengalah
" bagus sekarang hentikan ocehanmu dan aku tak ingin melihatmu begini untuk waktu yang lama itu membosankan" ucap jimy
" ya..ya .. tapi apa kau serius akan disini hari ini" tanya fatan untuk memastikan ucapan jimy tadi
" tentu saja" jawab jimy
" hei dengar kau tak harus lakukan itu ada bu rani disini kau bisa pergi" ucap fatan
" tidak aku akan disini mengapa kau sangat ingin aku pergi" balas jimy
" terserah saja" balas fatan, dia tau benar jimy bahwa jimy takkan meninggalkannya dalam keadaan seperti ini sama seperti sebelumnya jimy juga ada saat fatan hendak mengakhiri hidupnya karena terlalu hancur dan jimy ada disana untuk mengentikannya, bagi fatan jimy bisa dibilang lebih dari segalanya mungkin dari luar fatan terlihat dingin dan keras tetapi itu tak berlaku dengan jimy.
" lanjutkan makan mu aku akan hubungi heni kalau kita tak masuk hari ini" ucap jimy yang dibalas anggukan oleh fatan
Bersambung....
sepertinya masih terlalu banyak kesalah mohon maaf kalau kakak sekalin kurang nyaman 🙏😁
salam manis untuk para pembaca 🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 223 Episodes
Comments