Setelah beberapa jam berlalu, Akhirnya Hao shiang dan Yu chan kembali ke penginapan.
"Tok... Tok... Tok..." Terdengar ketukan pintu di kamar Zhi rhen.
Zhi rhen kemudian membuka pintu kamarnya dan mendapati Yu chan sedang memegang sebuah bingkisan.
"Saudari Yu, apa ada yang bisa ku bantu.?" Tanya Zhi rhen sambil melihat ke arah bingkisan Yu chan.
"Heemm... Sesuai janji ku dengan saudara Zhi. Ini pakaian yang ku belikan untukmu. Ku harap Saudara Zhi mau menerimanya." Ucap Yu chan dengan wajah yang merona.
Tidak pernah terbersit di dalam pikiran Yu chan, bahwa dia akan mengetuk kamar seorang pria dan memberikannya sebuah baju.
"Terima kasih banyak Nona Yu. Sebelumnya aku minta maaf.." Ucap Zhi rhen.
Yu chan berpikir, Zhi rhen meminta maaf karena telah merepotkannya.
"Tidak apa-apa saudara Zhi. Oh iya, Kakak Hao sedang menunggu kita dibawah untuk makan bersama." Ucap Yu chan dengan senyuman.
"Baiklah, aku akan bersiap dulu. sebentar lagi aku akan turun." Ucap Zhi rhen.
Yu chan kemudian turun kebawah dengan senyuman. Entah mengapa, Yu chan merasa sejuk berada di dekat Zhi rhen.
"Adik Yu, tampaknya kau memiliki senyum yang manis beberapa hari ini." Ucap Hao shiang menggoda adik seperguruannya.
"Apa yang kakak bicarakan. Aku hanya bersikap seperti biasanya." Ucap Yu chan yang tampak tersipu.
"Di sekte teratai es, aku adalah orang yang paling mengenal dirimu. Tidak pernah sekalipun kau berbicara pada seorang pria muda dengan penuh senyuman. Tetapi, saat kau melihat Saudara Zhi, kakak merasa yakin bahwa kau memiliki perasaan padanya. Bukankah begitu..? Kakak sama sekali tidak menentang mu, tetapi ingatlah satu hal. Kita berdua sudah menjadi Nona muda dari sekte teratai es. Guru tidak akan pernah mengizinkan kau bersama seseorang yang tidak jelas asal usulnya. Terlebih lagi, tingkatan dari saudara Zhi denganmu sangat jauh, bagai utara dan selatan." Ucap Hao shiang memberi sedikit nasihat kepada Yu chan.
"Aku tahu kak.. Tetapi dalam hidupku, aku sama sekali tidak pernah memiliki seorang teman anak laki-laki. Karena setiap laki-laki yang kutemui memiliki pandangan yang menjijikkan padaku. Tetapi, aku tidak melihat mata seperti itu pada Saudara Zhi. Sehingga aku bisa leluasa berteman dengannya. Aku harap kakak bisa mengerti." Ucap Yu chan mengeluarkan isi hatinya.
"Hheemm... Aku mengerti. Aku juga merasa demikian padanya." Ucap Hao shiang mengakui perkataan Yu chan.
Zhi rhen kemudian turun kebawah setelah membersihkan diri dan mengganti bajunya.
"Salam kedua saudari, maaf karena membuat kedua saudari menunggu terlalu lama." Ucap Zhi rhen datar.
"Deg.. Deg... Deg.." Suara jantung Hao shiang dan Yu chan berdetak lebih cepat setelah melihat kedatangan Zhi rhen.
Mereka berdua terkejut akan ketampanan Zhi rhen dengan penampilannya sekarang. Kulit yang putih dan halus menambah kesan Zhi rhen sebagai Tuan Muda Terhormat. Tidak ada tampang seorang petualang seperti yang dikatakan Zhi rhen.
"Saudari Hao.. Saudari Yu.. Apa ada yang salah dengan penampilanku?" Tanya Zhi rhen yang melihat mereka terdiam.
"Ehhmm... Eheemm... Saudara Zhi tenang saja, tidak ada yang salah dengan penampilan saudara. Kami hanya terkejut dengan penampilan saudara Zhi." Ucap Hao Shiang sambil batuk-batuk kecil.
"Kau benar-benar terlihat berbeda saudara Zhi. Kau tampak seperti Tuan Muda dari salah satu keluarga besar." Ucap Zhi rhen.
"Kalian berdua terlalu memujiku. Bagaimana kalau kita makan sekarang. Aku benar-benar sudah cukup lapar." Ucap Zhi rhen dengan senyumannya yang riang.
Mereka bertiga kemudian makan bersama dengan sangat lahap. Bahkan terlihat Hao shiang dan Yu chan yang sekali-kali mencuri pandang kepada Zhi rhen.
Setelah itu mereka kemudian naik ke kamar masing-masing untuk beristirahat. Sesampainya di kamar, Zhi rhen melakukan meditasi di tempat tidurnya. Zhi rhen hanya fokus pada seluruh ajaran yang pernah dia dapatkan, baik dari gurunya Zhu lian, Ibu Rubah dan Juga Kakek San jin.
Sedangkan di kamar sebelah terlihat Hao shiang yang sudah tertidur. Dan juga Yu chan yang sedang berbaring sambil melihat ke arah langit-langit.
"Apa benar dia seorang murid dari pengelana. Jika demikian, seharusnya dia sudah berkeliling dunia bersama gurunya. Tetapi dia tidak mengetahui apa-apa tentang yang terjadi di dunia ini. Serta kulitnya nampak bagaikan seseorang yang dirawat di rumah kaca." Gumam Yu chan dalam hati.
Yu chan kemudian tertidur setelah memutar otaknya untuk berpikir tentang bagaimana kehidupan Zhi rhen.
Keesokkan paginya mereka bertiga berkumpul di bawah untuk sarapan. Mereka bertiga layaknya teman lama yang baru berjumpa.
"Organisasi Menara Bulan akan merekrut beberapa prajurit untuk pergi ke makam kuno." Ucap seorang yang ada di meja sebelah.
"Ya! Aku juga mendengar bayarannya 10 hingga 100 koin emas. Tergantung dari Tingkat apa orang itu." Ucap seorang lainnya.
"Meskipun ini desa kecil, ku dengar banyak kultivator hebat yang melintasi desa ini. Oleh karena itu Menara Bulan tetap membuat pengumuman di desa ini." Balas orang itu
"Apa kalian mendengar? Tampaknya Menara Bulan akan mempekerjakan banyak orang. Tapi untuk pergi ke salah satu makam kuno, tetaplah di butuhkan orang dengan tingkat langit. Jika tidak, itu hanya bunuh diri." Ucap Hao shiang membuka obrolan lain.
"Apa saudari Hao dan Saudari Yu akan ikut mendaftar? Tanya Zhi rhen.
"Itu tidak mungkin. Jika kami seperti murid lainnya, kami bisa ikut. Tapi bagaimanapun juga, kami Nona muda dari sekte teratai es. Status ini membuat kami tidak bebas untuk melakukan apapun yang kami inginkan." Ucap Yu chan dengan datar.
"Kalau begitu, apa rencana saudari ke depan?" Tanya Zhi rhen.
"Kami harus kembali ke sekte, sebab misi yang diberikan pada kami sudah selesai. Bagaimana dengan rencana Saudara Zhi? Ucap Hao Shiang kembali bertanya.
"Aku juga tidak tahu, ini pertama kalinya aku hidup tanpa guruku. Mungkin aku akan mendaftar untuk menjadi prajurit di Menara Bulan." Ucap Zhi rhen menyampaikan ide nya.
"Tidak! Kau tidak boleh masuk ke sana!" Ucap Yu chan dengan tegas. Tanpa dia sadari, tindakannya tindakannya telah membuat Zhi rhen dan Hao shiang terkejut.
Kaki Hao shiang kemudian menyenggol kaki Yu chan yang ada dibawah meja. Seketika itu, Yu chan sadar dengan tindakannya yang berlebihan.
"Maksudku bukan ingin melarang Saudara Zhi. Tapi...? Aku mohon maaf, dengan tingkat kultivasi saudara Zhi yang berada di Tingkat fana tahap ke 5, tentu sangat berbahaya untuk masuk ke makam kuno." Ucap Yu chan sambil menundukkan kepalanya.
Zhi rhen sangat terkejut setelah mendengar perkataan Yu chan. Dia tidak menyangka perkataan seperti itu akan keluar dari gadis secantik Yu chan. Terlebih dia salah satu Nona muda dari sekte besar teratai es.
"Terima kasih karena saudari Yu sudah mengkhawatirkan aku. Bagaimanapun juga, seorang kultivator membutuhkan berbagai macam sumber daya. Baik itu obat, pil, tanaman ataupun senjata. Kurasa, Organisasi menara bulan bisa memberikannya padaku. Paling tidak, mereka pasti bisa memberikanku uang." Ucap Zhi rhen menjelaskan.
"Aku mengerti, aku berharap agar saudara Zhi baik-baik saja." Ucap Yu chan yang masih menundukkan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
r
satu satu nya hal yg bikin kurang nyaman saat membaca yaitu kenapa harus menyembunyikan tingkatan kultivasi
2024-02-27
1
Dzikir Ari
Makin asyik dinikmati.... Alur yang Bagus👍👍👍👍🌟🌟
2023-05-30
2
Kurnia Bintara Putra Putra
makin lama semakin asyikkk dan menarikkk tuk dibaca cerita ini ,,, 🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍄🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉🍉
2022-04-16
1