"Tingkat Raja" Ucap Zhu lian yang sedikit terkejut.
"Bintang-bintang itu sungguh indah. Rhen'er, Yuen'er, Guru sangat bahagia bisa memiliki kalian berdua. Malam ini merupakan malam terindah yang pernah guru lewati. Tidak ada lagi penyesalan yang tersisa didalam hidup ini. Guru berharap, kalian kelak bisa bersinar seperti bintang-bintang itu. Tetaplah untuk saling menjaga." Ucap Zhu lian dengan lemah hingga nafas terakhirnya...
"Guru...!!! Guru...!!" Teriak mereka berdua dengan sangat histeris.
Teriakan itu begitu kuat hingga terdengar sangat keras. Aura kaisar dan kekuatan ranah jiwa yang di miliki mereke berdua merembes keluar tak terkendali.
Kedua anak itu terus menerus menangis hingga matahari terbit. Setelah mereka tenang, mereka membuat makam untuk Zhu lian.
Mereka kemudian berlutut di depan makam Zhu lian.
💧💧💧💧💧💧💧💧💧
"Ketua, Lampu jiwa milik Zhu lian sudah padam." Ucap salah satu tetua dari sekte langit.
"Apakah ini benar-benar merupakan takdir. Setelah sekte langit menutup diri, terlalu banyak hal buruk yang terjadi.
Aku akan pergi menghadap kepada leluhur." Ucap ketua Zhen.
Zhen chan kemudian pergi ke belakang gunung. Terlihat raut wajah sedih, setelah Zhen chan melihat sebuah gubuk di taman belakang Sekte langit. Yakni sebuah gubuk yang pernah di tinggali oleh Zhu lian. Zhen chan kemudian terus melangkahkan kakinya melewati gubuk itu hingga sampai di belakang gunung.
"Zhen chan.. memohon untuk bertemu dengan leluhur." Ucap Zhen chan dengan datar.
Terjadi keheningan beberapa menit hingga Zhen chan harus mengulang kembali perkataannya.
"Zhen chan, memohon untuk bertemu dengan leluhur." Ucap Zhen chan sekali lagi.
"Dalam beberapa tahun ini, aku terus berdoa agar kau tidak kemari. Aku berharap adanya sebuah keajaiban padanya. Tampaknya aku benar-benar semakin tua." Ucap Seseorang yang terdengar sangat renta.
"Leluhur, aku mohon maaf. Di kedatangan hari ini, harus membuat leluhur merasa sedih." Ucap ketua Zhen.
"Sudahlah, ini sudah merupakan takdir dari sekte langit. Perintahkan lah beberapa tetua untuk pergi ke hutan iblis, untuk melihat keadaan di sana." Ucap Orang itu yang tidak lain merupakan leluhur utama dari sekte langit, Ji tian.
"Baik leluhur. Aku juga akan membuat keheningan di sekte langit untuk memperingati hari berkabung ini. Aku mohon pamit" Ucap ketua Zhen.
Karena hutan iblis yang sangat menakutkan, terlebih harus pergi ke tengah hutan. Maka ketua Zhen memerintahkan 7 tetua untuk pergi melihat keadaan Zhu lian.
Tetua ke 4 sampai tetua ke 10, mereka segera bersiap untuk pergi.
"Aku harap para tetua berhati-hati dan saling menjaga. Kalau bisa, menghindar lah dari 7 keluarga besar, serta sekte hitam. Sebab kemampuan kita sekarang tidak cukup jika harus melawan mereka." Ucap Ketua Zhen memberi arahan pada para tetua.
"Ketua tidak perlu khawatir tentang itu, dan untuk hutan iblis. Kami pasti akan membuat makam yang layak, meski nyawa kami menjadi taruhannya." Ucap tetua ke 9, Cin lin.
Mereka semua kemudian berangkat meninggalkan sekte langit. Berita kematian Zhu lian menyebar bagaikan api yang sulit di padamkan.
💧💧💧💧💧💧💧💧💧
"Tuan...! Zhu lian sudah mati. Apa kita tetap mengikuti rencana atau harus membuat rencana yang baru." Ucap seseorang yang memakai topeng sekte iblis darah.
"Meskipun Zhu lian sudah mati, tapi dia memiliki 2 murid. Jika kedua murid ini bersatu melawan kita, pasti akan sangat merepotkan.
Sebaiknya kita menyusun ulang sebuah rencana. Dan untuk 7 keluarga besar yang sudah mengabdi padi kita. Beritahu mereka agar jangan bergerak terlalu bebas." Ucap orang yang sedang duduk di kursi yang mirip dengan singgasana.
💧💧💧💧💧💧💧💧💧
30 hari telah berlalu, terlihat Zhi rhen dan Zhi yuen masih tetap berlutut di depan makam Zhu lian. Hingga tidak jauh, terdengar beberapa suara.
"Para tetua, kita harus cepat. Kawanan kera emas itu sedang mengejar kita." Ucap Lao li ( Tetua ke 4 sekte langit ).
Beberapa saat kemudian, Para tetua dan kawanan kera emas yang saling mengejar mengentikan langkah mereka.
Bagaimana tidak terkejut, di tengah hutan iblis. Terdapat 2 orang anak belasan tahun yang sedang berlutut. Para kawanan kera emas tampak sangat waspada, mereka semua hanya terpaku melihat anak di depan mereka. Kawanan kera emas tidak menyadari, bahwa mereka telah masuk kawasan yang tidak seharusnya mereka dekati. Yaitu kawasan tengah hutan yang menjadi kekuasaan binatang iblis tingkat raja dan abadi.
"Tetua Lao.. Mengapa para kawanan kera emas tampak takut." Ucap Shia bao ( Tetua ke 6 sekte langit ).
Kera emas kemudian berlari menjauh dari area itu. Area yang penuh dengan beberapa kawah. Nampak seperti area pertempuran.
"Anak muda... Kami semua hanya kebetulan lewat. Kami harap, tidak mengganggu ke dua Anak muda." Ucap Luo yi yang merupakan Tetua ke 7 dari sekte langit, sekaligus yang memiliki kekuatan terkuat diantara mereka yang pergi ke hutan iblis.
Tidak ada jawaban dari kedua anak itu, hanya ada keheningan di tengah hutan iblis.
"Tetua Lao, kita sudah berjalan sangat jauh. Aku rasa kita harus beristirahat untuk memulihkan kekuatan kita." Ucap Fei tung ( Tetua ke 5 Sekte langit ).
"Aku setuju dengan perkataan tetua Feng, lagi pula tenaga kita terkuras cukup banyak saat melawan kawanan kera emas." Ucap Lei ni ( Tetua ke 8 sekte langit ).
"Anak muda, Kami akan beristirahat sebentar disebelah sana. Aku harap, kehadiran kami tidak mengganggu kalian berdua." Ucap Cin lin ( Tetua ke 9 sekte langit ) sambil mengatupkan kedua tangannya.
Mereka semua kemudian beristirahat. Hingga malam hari keadaan masih saja hening.
"Tetua Luo, apa kau tidak merasa aneh dengan keadaan disini." Ucap Tetua Lao li yang terlihat heran.
"Aku tau, sudah berjam-jam kita ada disini. Tetapi tidak satupun binatang iblis yang datang kemari. Tempat ini seperti merupakan area terlarang." Ucap Luo yi
"Tidak heran, kedua anak muda itu tetap aman meski hanya diam di tempat." Ucap Lao li kemudian.
Kurasa tidak akan terjadi apapun di tempat ini, kita dapat beristirahat dengan tenang hingga pagi. Mereka semua kemudian tertidur karena merasa aman dengan area ini.
"Yuen'er.. Pakailah gelang dan topeng ini sebelum pergi. Kurasa topeng ini buatan guru." Ucap Zhi rhen sambil mengeluarkan sebuah topeng rubah dan gelang giok.
"Kak.." Ucap Zhi yuen.
"Sudah saatnya kita pergi, kau ingat dengan baik pesan guru. Topeng ini merupakan identitas mu yang baru sebagai maha dewi rubah. Serta gelang itu merupakan artefak ajaib yang pernah di dapatkan ibu. Saat kau berada dalam bahaya, kau harus membunyikan lonceng gelang itu beberapa kali. Sehingga aku dapat menolong mu dengan cepat." Ucap Zhi rhen memberi arahan pada adiknya.
"Baik kak, Aku mengerti. Aku akan pergi lebih dulu untuk melihat luasnya dunia ini. Aku harap dapat bertemu kakak kembali di sekte langit suatu saat nanti." Ucap Zhi yuen sambil memeluk Zhi rhen.
"Hemmm.. Jaga dirimu dengan baik, dan ingat dengan gelang giok itu jika kau dalam bahaya." Ucap Zhi rhen mengingatkan adiknya.
Zhi yuen kemudian pergi dengan sangat cepat. bagaikan anak panah yang melesat, Zhi yuen terus melompat dari pohon ke pohon.
Setelah kepergian Zhi yuen. Zhi rhen kemudian pergi meninggalkan makam gurunya dengan menaruh sebuah kristal biru di atas batu nisannya. Setelah itu, dia pun pergi meninggalkan makam gurunya kearah yang berbeda dengan arah yang di lalui Zhi yuen.
Setelah keesokan harinya, mentari bersinar menerangi tempat para tetua beristirahat. Dan terdengar suara yang keras seakan-akan orang itu sangat panik.
"Tetua.. Para tetua.. Cepat bangun, dan lihatlah ke sana. Kedua anak muda itu telah tiada." Ucap Tetua Cin lin dengan sangat panik.
"Tetua Cin, tidak perlu panik. Kurasa kedua anak muda itu sudah pergi." Ucap Tetua Luo.
"Bagaimana tidak panik, ikut aku ke sana untuk melihat sebuah makam." Ucap tetua Cin dengan tergesa-gesa.
Mereka semua kemudian berjalan mendekat ke arah tempat dimana Zhi rhen dan Zhi yuen berlutut. Sesampainya mereka di sana, mereka semua terkejut dan shock berat. Bagaimana tidak, mereka telah melihat sebuah makam sederhana yang terdapat kristal biru di atas nisannya. Bukan kristal itu yang membuat mereka terkejut, tetapi apa yang tertulis di batu nisannya.
...^^^" **MAKAM GURU ZHU LIAN^^^...
...DARI MURID YANG TIDAK BERBAKTI...
...ZHI RHEN DAN ZHI YUEN** "...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Dzikir Ari
🌟🌟🌟🌟🌟👍👍👍
2023-05-30
1
Dae Jen
😭😭😭😭😭😭
2022-04-11
2
Dae Jen
💪💪💪💪💪💪
2022-04-11
0