Di dunia seribu pedang terlihat 2 orang yang jatuh dari atas langit.
"Aaaagghhhkkk.....!!!" Teriak kedua orang itu yang tidak lain adalah Zhi rhen dan Zhi yuen.
"Bbbyyuuurrrr...!!" Terdengar suara percikan sungai akibat dari jatuhnya Zhi rhen dan Zhi yuen.
Terlihat 2 orang anak yang keluar dari dalam sungai. Kedua anak itu nampak baik-baik saja setelah jatuh dengan kecepatan yang tinggi.
"Yuen'er... Bagaimana keadaanmu.?"
"Aku baik-baik saja kak. Untung saja kita jatuh tepat di sungai. Jika tidak, kita pasti akan mengalami luka parah." Ucap Zhi yuen sambil membuat formasi pelindung dan mengganti pakaiannya.
"Oh ho....!! Tampaknya aku kedatangan 2 bocah manusia.... Hhmmm.... !! Oh tidak, kurasa lebih tepatnya 1 orang bocah manusia dan 1 bocah rubah." Ucap seorang pria tua sambil menyipitkan matanya.
"Yuen'er...!!" Teriak Zhi rhen.
Zhi yuen yang mendengar panggilan Zhi rhen, segera berlindung di belakangnya. Mereka berdua mengambil posisi siap bertarung.
" Ckckkck... !! Jangan terlalu serius anak muda. Aku tidak memiliki niat jahat. Di dunia seribu pedang, tidak perduli dia manusia, binatang iblis atau binatang suci. Mereka memiliki derajat yang sama.
Perkenalkan, namaku San Jin.. Aku merupakan penjaga dari dunia seribu pedang." Ucap pria tua itu.
Zhi rhen dan Zhi yuen menjadi sedikit tenang, Tetapi tetap tidak mengendorkan kewaspadaannya.
"Nama ku Zhi rhen dan dia adik ku Zhi yuen. Kami mohon maaf atas perilaku kami yang kurang sopan. Mohon tetua berbesar hati." Ucap Zhi rhen sambil mengatupkan kedua tangannya.
"Menarik.. Umur 12 Tahun telah mencapai Tingkat langit tahap 2 dan umur 14 tahun.....?"
"Hahahahah... Untuk pertama kalinya aku yang berada di setengah langkah tidak bisa melihat basis kultivasi seseorang. Terlebih lagi dia baru berusia 14 tahun.
Menarik.. benar-benar menarik.." Ucap San jin sambil tertawa.
"Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Aku harap tetua bisa memaklumi." Ucap Zhi rhen.
"Tentu saja, bagaimana mungkin aku yang sudah berada di setengah langkah perhitungan kepada bocah tingkat langit. Lagian aku juga bisa memprediksi dirimu berada di tahap 5 atau 6." Ucap San jin.
Setelah hening beberapa saat. San jin kemudian membuka pembicaraan.
"Bagaimana jika kita bermain. Aku sudah lama tidak bermain dengan orang lain."
"Maafkan kami Tetua... Tujuan kami datang kemari untuk mendapatkan sebuah senjata tingkat tinggi." Ucap Zhi rhen.
"Menarik.. Sungguh menarik.. 2 orang anak tingkat langit datang untuk mengambil senjata tingkat tinggi.
Aku San jin sungguh bahagia dapat melihat pertunjukan ini.
Setiap orang yang ingin memiliki senjata dari dunia seribu pedang harus melewati ujian ku. Tetapi mengingat kalian hanyalah bocah yang berada di tingkat langit. Aku akan memberikan pengecualian.
Kalian dapat mengambil senjata yang kalian inginkan." Ucap San jin dengan penuh percaya diri.
"Benarkah apa yang tetua ucapkan.? Anda tidak akan mengingkari perkataan anda." Ucap Zhi yuen yang sangat bersemangat.
"Huh... Aku yang berada di setengah langkah. Bagaimana mungkin membohongi 2 orang bocah." Ucap San jin yang nampak memiliki harga diri yang tinggi.
"Karena tetua sudah mengatakannya, kami berdua tidak akan sungkan." Ucap Zhi rhen sambil mengatupkan tangannya.
Zhi rhen dan Zhi yuen kemudian berjalan mengelilingi berbagai macam senjata yang ada di dunia seribu pedang.
Sudah sangat lama mereka berkeliling tetapi mereka tidak mendapatkan 1 senjata pun.
"Kakak.. Aku merasa aneh. Beberapa senjata tidak dapat aku pegang, seakan mereka transparan. Bahkan untuk menyentuhnya sangat sulit.
Jika begini terus, kita tidak akan mendapatkan senjata apapun." Ucap Zhi yuen yang mulai kelelahan.
"Hahahahha.... Bagaimana bocah kecil, kalian sudah berkeliling selama seminggu. Apakah kalian sudah mendapatkan senjata yang kalian inginkan.?" Ucap San jin dengan senyum menggoda.
"Dasar kakek tua, kau pasti tau kalau kami tak dapat mengambil satu senjata pun disini. Karena itu kau membiarkan kami untuk mengambil senjata yang kami inginkan tanpa melalui ujian mu." Ucap Zhi yuen yang memanggilnya kakek tua secara ketus.
"Yuen'er....!!" Tegur Zhi rhen.
"Tetua sudah berbaik hati pada kita, kau tak boleh mengatakan hal sembarangan." Ucap Zhi rhen."
"Tetua... Mohon maafkan adik ku.." Ucap Zhi rhen sambil mengatupkan kedua tangannya.
"Huh.... Bagaimana mungkin orang tua yang setengah langkah ini tersinggung hanya oleh perkataan seekor bocah rubah. Jika dunia luar mengetahuinya, mau aku taruh dimana wajahku." Ucap San jin yang sangat mementingkan harga dirinya.
"Tetua... Bisakah kami meminta sedikit kebaikan anda lagi untuk memberikan kami beberapa petunjuk." Ucap Zhi rhen.
"Kau memang pandai berbicara. Baiklah aku akan memberikan sedikit nasihat kepadamu. Setiap senjata yang ada disini, memiliki kesadarannya masing-masing. Mereka yang merupakan senjata tingkat tinggi, Mana mau menerima majikan yang hanya berada di tingkat langit.
Paling tidak kalian harus berada di tingkat abadi, untuk bisa menarik perhatian mereka." Ucap San jin memberikan beberapa petunjuk.
Zhi rhen dan Zhi yuen hanya berdiam diri, setelah mendengarkan petunjuk dari San jin.
"Terima kasih banyak atas petunjuk tetua. Kami akan beristirahat dulu. Kami mohon undur diri."
"Yuen'er.. kita istirahat dulu, setelah kekuatan kita pulih baru kita lanjutkan." Ucap Zhi rhen dengan wajah yang sedikit lelah.
Mereka berdua kemudian pergi beristirahat di samping sungai tempat mereka jatuh.
Cukup lama mereka beristirahat.
Ketika mereka sedang beristirahat, mereka melihat orang tua san jin yang masuk ke sungai untuk menangkap ikan.
San jin kemudian membakar ikan hasil tangkapannya untuk dimakan.
"Wahhh.. Benar-benar enak, Ikan ini benar-benar enak." Ucap San jin terlihat menikmati makanannya.
"Cih.." Gumam Zhi yuen secara pelan.
"Ada apa lagi bocah rubah. Apa naluri makan mu timbul. Ingatlah, Aku hanya mengizinkan kalian untuk mengambil senjata. Bukan untuk mengambil ikan di sungai ini." Ucap San jin memberitahukan mereka.
"Siapa yang ingin ikan kurus mu kakek tua. Kami memiliki makanan yang jauh lebih enak dari pada ikan kurus mu itu." Ucap Zhi yuen secara sombong.
Zhi rhen yang melihat mereka berdua hanya bisa terdiam saja. Karena sudah seminggu Zhi yuen dan San jin terus beradu mulut seperti seorang kakek dan cucunya.
"Huh... Rubah tetaplah rubah. Sifat licik dan sombongnya tidak pernah hilang." Ucap San jin menyindir Zhi yuen.
"Jadi kau berpikir aku menipumu. Katakanlah..! bahwa kau mengizinkan kami untuk mengolah makanan kami sendiri disini." Ucap Zhi yuen menantang San jin.
"Baiklah.. Aku mengizinkan mu. Aku harap kau tidak berbuat licik seperti leluhur mu yang lainnya." Ucap San jin mengizinkannya.
"Baik... Aku harap, air liur mu tidak membanjiri tempat ini." Ucap Zhi yuen sambil mengeluarkan seekor binatang iblis.
Zhi yuen kemudian mengolah binatang iblis itu. Harum dari binatang iblis yang sedang di olah Zhi yuen menyebar hingga masuk ke penciuman San jin.
San jin hanya dapat menatap makanan itu dengan heran. Sebab dia tidak pernah melihat adanya hewan seperti itu.
"Kakak.. Makanlah.." Ucap Zhi yuen yang memberikan sepotong makanan kepada Zhi rhen.
"Bocah rubah,, Binatang apa yang sedang kau panggang itu. Bolehkah aku mencicipinya." Ucap San jin yang tergiur akan wangi dati makanan itu.
"Binatang ini merupakan Rusa petir kuning. Kau tidak akan pernah menemukannya bahkan jika kau kedatangan tamu lain di dunia seribu pedang. Dan makanan ini hanya cukup untuk kami berdua" Ucap Zhi yuen dengan bangga.
"Jangan katakan ini adalah binatang iblis. Apakah kalian menangkapnya sendiri." Ucap San jin yang penasaran.
"Tentu saja, rumah kami tepat berada di tengah hutan iblis. Jadi, kami sering menangkap binatang seperti ini untuk dijadikan makanan.
Aku beritahu, aku bahkan mempunyai binatang lainnya yang tidak akan habis hingga bertahun-tahun.
Kau yang berada di setengah langkah kematian tindak akan mencoreng harga dirimu bukan." Ucap Zhi yuen menyombongkan dirinya sambil mengejek tingkatan San jin dengan setengah langkah kematian.
"Huh... Tentu saja. Orang tua ini memiliki harga dirinya sendiri. Dan untuk setengah langkah kematian, itu bukanlah hal yang patut kau rendahkan. Karena setengah langkah yang ku maksud adalah Setengah Langkah menuju tingkat Kaisar. Tingkatan yang berada di atas Tingkat Dewa Abadi." Ucap San jin yang kemudian melepaskan kekuatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Mantap....👍👍👍👍
2023-05-30
1
Dayat
mungkin gurunya sdh meninggal dunia,
2022-03-20
1
Teddy Rubain
hadeeeeww..bgaimana nasib sang guru...mungkin ke2 muridnya bisa jd alkemis yg handal n mampu mengobati keracunan sang guru...🤭🤭🤭
2022-02-26
7