"Aku siap." Ucap keduanya bersamaan.
Begitu perkataan mereka selesai, terjadi kilau cahaya yang sangat terang. Kayu yang di pegang Zhi rhen seketika berubah menjadi sebuah pedang berwarna putih biru.
Dan kayu yang di pegang Zhi yuen berubah menjadi panah berwarna putih merah.
Layaknya seorang dewi, Zhu lian bergerak dengan lincah sambil berputar ke berbagai arah.
"Panah Yi, Panah Er, Panah San, Panah Si. Menyebar lah ke utara, Timur, Selatan dan barat.
Muncullah Formasi 4 pelindung." Ucap Zhi yuen sambil melepaskan 4 anak panah yang tercipta dari energi jiwa.
Seketika muncul sebuah pertahanan yang sangat besar, yang menutupi Zhi rhen dan Zhi yuen layaknya seperti sebuah dinding yang sangat kokoh.
"Semesta... Tunjukkan kemampuan mu." Ucap Zhi rhen yang bergerak ke atas sambil mengayunkan pedangnya.
"Panah Wu, Panah Liu, Panah Qi, Panah Ba. Bergeraklah mengikuti kakakku dan lindungi setiap gerakannya.
Panah Jiu, Panah Shi, Panah Shi yi, Panah Shi er. Bergeraklah ke utara, timur, selatan dan barat, untuk menyerang dan membantu pertahanan.
Panah Shi San, Panah Shi Si, Panah Shi Wu. Bergeraklah menghancurkan setiap gerakan yang memiliki celah.
"Panah Shi Liu... " Ucap Zhi yuen sambil menarik anak panah ke 16 miliknya.
Zhi rhen dengan sebuah pedang di tangannya bergerak dengan sangat cepat menghancurkan setiap senjata yang menyerangnya. Terlihat 4 buah anak panah yang terus terbang melindunginya, dan beberapa anak panah lainnya yang membuat beberapa cela.
Dunia dimana ujian seribu pedang dilaksanakan, seakan mendapat tekanan yang sangat berat. Dimana-mana hanya kehancuran yang terjadi.
Setelah 2 hari pertarungan, Terlihat Zhi yuen yang mulai kelelahan akibat menggunakan energi jiwanya untuk menembakkan 15 anak panah tersebut.
"Yuen'er.. Cepat mundur dan siapkan formasi yang sangat besar. Kita harus mengakhiri pertarungan ini, jika tidak seluruh energi jiwa kita akan habis." Ucap Zhi rhen memberi aba-aba kepada Zhi yuen.
"Baiklah kak....! Semua kembali, bersiap membuat pertahanan." Ucap Zhi yuen yang memanggil 15 anak panah yang telah dia siapkan.
Ke 15 anak panah tersebut tertancap di tanah dan melingkari Zhi yuen. Tekanan ke 15 anak panah tersebut sudah nampak menipis.
"Sial.. Karena ini pertama kali menggunakannya, Aku agak sedikit membuat kesalahan. Ku harap kau bisa memperbaikinya.
Panah Shi liu sudah saatnya kau menunjukkan kemampuanmu." Ucap Zhi yuen yang melepaskan anak panah nya ke atas langit.
Zhi rhen yang melihat aksi yang dilakukan Zhi yuen seakan mengerti. Dia kemudian turun di samping Zhi yuen.
"Sekarang.. Dengan Shi liu sebagai pusatnya, terciptalah 15 pertahan absolute." Teriak Zhi yuen yang sedang membuat sebuah pertahanan yang sangat kokoh.
"Kakak... Sekarang apa yang harus kita lakukan." Tanya Zhi yuen yang melihat Zhi rhen disampingnya.
Seluruh senjata yang ada di luar formasi menyerang begitu agresif ke arah formasi. Zhi rhen yang satu lututnya berlutut kemudian menancapkan pedangnya ketanah. Dengan mata yang tertutup dia kemudian berkata.
"Hancurkan...." Ucap Zhi rhen dengan sangat lembut dan tenang.
Seketika itu juga, seluruh senjata yang menyerang formasi terbelah menjadi dua. Ratusan ribu hujan pedang sedang terlihat turun dari langit.
Ratusan ribu pedang itu kemudian tertancap di tanah. Menggantikan seluruh senjata yang ada.
Ratusan ribu senjata itu tidak nampak berbeda. Semuanya nampak sama seperti pedang yang Zhi rhen tancapkan ke tanah. Berwarna putih biru dengan di kelilingi aliran listrik yang menambah keindahannya.
Zhi rhen kemudian membuka matanya. Terlihat bola mata Zhi rhen berwarna biru layaknya sebuah kristal yang sangat indah.
"Padahal baru 70% dari seluruh kekuatan Pedang ini, tapi mampu untuk menyelesaikan sisa pertarungan." Gumam Zhi rhen dalam hati.
"Huuufff.... Akhirnya selesai juga." Ucap Zhi yuen sambil berlutut kelelahan.
Nampak bola mata Zhi yuen juga berubah menjadi kilauan merah. Yang tidak kalah indah dengan mata Zhi rhen.
Mereka berdua kemudian menatap senjata yang ada di tangan mereka masing-masing. Dimana senjata itu, dapat membuat kekuatan mereka naik berkali-kali lipat.
Tanpa sadar, mereka berdua telah kembali dimana San jin berada. Lebih tepatnya mereka sedang kelelahan di atas batu datar tempat mereka menyatakan keinginannya.
"Pedang Semesta Alam dan 17 panah pengecut. Selamat atas keberhasilan kalian yang telah lulus ujian seribu pedang. Dan mendapatkan senjata tingkat suci." Ucap San jin menyadarkan mereka dari lamunan.
"Kakek...! Jangan mengatakan senjata ku sebagai pengecut. Bagaimanapun juga, panahku ini berhasil melindungi kakak dan juga melindungi ku.." Ucap Zhi yuen yang terlihat kesal dengan San jin.
"Hahahahha... Kau benar.. Kau benar.. Bagaimana jika kau memberikannya nama yang baru." Ucap San jin memberi sebuah usul.
"Tentu saja aku sudah memikirkannya. Aku akan memberinya nama, 17 Dewi Rubah.
Dengan senjata ini, aku akan melindungi klan ku di alam sana." Ucap Zhi yuen dengan bangga.
"Aku benar-benar bangga pada kalian. Rhen'er, terima ini." Ucap San jin sambil melemparkan sebuah lencana berwarna Emas kebiruan.
"Kakek.. Apa ini..?" Ucap Zhi rhen yang menerima lencana tersebut.
"Awalnya di Dunia seribu pedang tidak berbeda dengan dunia lain. Ada begitu banyak manusia yang hidup, hingga peperangan berhasil membunuh semua kehidupan ditempat ini. Dan itu merupakan lencana dari dunia seribu pedang. Mulai sekarang kalian berdua adalah Tuan muda dan Nona muda dari dunia seribu pedang. Ucap San jin dengan penuh kesedihan.
"Tapi, kekuatan apa yang bisa menghancurkan 1 dunia seperti ini.?" Tanya Zhi yuen penasaran.
"Hufff.. Meraka semua berasal dari Dunia dewa. Setiap sekte, klan ataupun ras, mereka semua kemari dengan satu tujuan. Yaitu menghancurkan dunia seribu pedang.
Kami semua yang hidup di dunia seribu pedang jauh lebih kuat dari dunia langit. Tetapi bagaikan semut jika dibandingkan dengan dunia dewa.
Tetapi yang lebih menyakitkan ku, mereka yang berasal dari ras binatang suci juga ikut menyerang ku. Termasuk adik ku sendiri San long dari klan naga langit.
"Tapi jika dia adik kakek, lalu mengapa dia menyerang dunia seribu pedang." Ucap Zhi yuen.
"Pada awalnya hubungan manusia dan binatang suci sudah sering terjadi pergesekan. Dan hal itu menjadi lebih memburuk saat aku membunuh tetua dari klan naga langit.
Saat itu, semua orang hanya menyalahkan ku. Mereka kemudian memburuku sampai ke dunia seribu pedang.
Dan akhirnya, pertarungan yang besar tidak dapat di hindarkan. Hingga menyebabkan semua orang yang berasal dari dunia seribu pedang mati termasuk diriku.
" Ucap San jin saat tubuhnya mulai memudar.
"Kakek...!!" Ucap Zhi rhen dan Zhi yuen dalam keadaan panik.
"Tidak perlu bersedih, lagi pula jiwa ku sudah sangat lama menahan kesedihan ini. Sekarang aku sangat bahagia melihat kalian berdua dapat menjadi lebih baik dari kakek dan juga nenek kalian San long.
Ingatlah 1 hal, semua peperangan ini terjadi akibat provokasi dari klan iblis darah. Saat nenek kalian mengetahui hal ini, semua sudah terlambat. Karena itu dia pergi meninggalkan jiwa yang sisa ini dengan perasaan yang sangat sedih." Ucap San jin dengan tersenyum.
"Kakek...." Ucap Zhi yuen yang kemudian mendekat dan memeluk san long dengan sangat erat."
"Hehehhe... Meskipun kau suka berdebat dengan kakek, tetapi aku tau kau sangat menyayangi kakek.
Rhen'er.. kemari lah." Panggil San jin kepada Zhi rhen.
Mereka bertiga kemudian berpelukan dengan erat layaknya sebuah keluarga yang utuh.
"Saat kalian berada di dunia dewa, senjata suci yang kalian miliki akan membuat San long mengenal kalian.
Yuen'er akan aman saat ada di sana karena dia berasal dari sana. Serta Klan Rubah Salju akan selalu melindunginya. Dan untukmu rhen'er, gunakan lencana itu saat di dunia dewa. Semua orang dari dunia dewa memiliki hutang pada dunia seribu pedang. Jadi, lencana itu bisa membuat dirimu merasa aman saat ada di dunia dewa." Ucap San jin yang sudah merencanakan untuk keduanya.
"Kakek, Terima kasih untuk semuanya. Kakek bahkan masih memperhatikan kami di saat-saat terakhir." Ucap Zhi rhen sambil meneteskan air matanya.
"Dan terakhir, berhati-hatilah pada klan iblis darah. Dalam penyelidikan kakek, mereka membuat rencana yang sangat besar. Baik di alam rendah, alam langit, alam dewa dan alam lainnya.
Aku akan memberikan hasil dari penyelidikan ku selama ribuan tahun kepada kalian." Ucap San jin.
Kemudian 2 cahaya masuk kedalam pikiran Zhi rhen dan Zhi yuen. Cahaya yang berisi ingatan San jin.
"Kakek sangat bahagia.. Benar-benar sangat bahagia..
Sampaikan salam kakek pada nenek kalian." Ucap San jin yang tubuhnya sudah menghilang.
"Kakek.. Kakek..!!" Teriak Zhi yuen dengan histeris.
Air mata kesedihan terlihat di pipi mereka berdua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Gaaasspppoooolllll
2023-05-30
3
Jantje Gandaria
aku nangis Thor saat membaca 😭😭 keren ceritanya, layak masuk 5 besar. harapan saya, ceritanya selesai.. 😘😘😍😍
2022-06-25
0
Marten Koto
asyik
2022-03-23
1