"Kakek.. Aku siap mengikuti Ujian Seribu Pedang." Ucap Zhi rhen dengan datar.
"Hufff...."
"Aku sudah menduganya, cepat atau lambat, kau akan mengambil resiko itu.
Tapi yang tidak ku sangka, Kau akan mengambil ujian itu sekarang." Ucap San jin yang mulai pulih dari keterkejutannya.
"Kakak....!"
"Tidak bisakah kita menunggu sampai mencapai tingkat abadi. Setelah itu, kita mempunya kesempatan yang besar untuk mendapatkan senjata tingkat tinggi.
Lagi pula guru hanya meminta kita mendapatkan senjata tingkat tinggi, bukan senjata tingkat dewa atau senjata tingkat suci." Ucap Zhi yuen yang sangat khawatir.
"Aku tahu, tetapi ada hal yang hanya bisa ku lakukan jika mendapatkan senjata tingkat suci." Ucap Zhi rhen sambil membelai kepala Zhi yuen.
"Baiklah. Aku mengerti."
"Kakek aku juga ingin masuk ujian seribu pedang." Ucap Zhi yuen dengan datar.
"Yuen'er.. ujian seribu pedang tidaklah mudah. Kau tidak akan pernah berhasil jika tidak memiliki hati yang teguh." Ucap San jin memberikan nasihat.
"Aku tahu kek.. Aku tidak menginginkan senjata tingkat suci. Bahkan jika aku mendapatkan senjata tingkat rendah, itu sudah cukup membuatku melindungi kakak saat dia berhasil mendapatkan senjata tingkat suci." Ucap Zhi yuen dengan keyakinan dihatinya.
"Baiklah.! Aku mengerti dengan keputusan kalian. Kalian berdua pergilah ke batu datar yang seperti altar itu. Dan kalian boleh menyatakan keinginan kalian untuk mengikuti ujian seribu pedang. Kakek berharap, kalian berdua dapat berhasil." Ucap San jin dengan bangga.
Zhi rhen dan Zhi yuen kemudian berjalan ke arah sebuah batu datar. Setelah mereka berdiri di atas batu itu, mereka merasakan ketenangan di hati mereka.
"Aku Zhi rhen...!! Murid dari Zhu lian dari sekte langit. Siap menerima Ujian Seribu Pedang."
"Aku Zhi yuen...!! Murid dari Zhu lian dari sekte langit. Siap mengikuti Ujian Seribu Pedang."
Ucap Zhi rhen dan Zhi yuen Secara bersama-sama.
Setelah mereka menyatakan siap mengikuti ujian. Terjadi guncangan yang sangat hebat dan batu datar yang menjadi pijakan mereka menjadi berkilau dan menyapu seluruh dunia seribu pedang. Baik Zhi rhen maupun Zhi yuen hanya bisa menutup mata mereka.
Hanya ada ketenangan dan kedamaian yang mereka rasakan. Saat mereka membuka mata mereka terlihat padang rumput yang sangat luas dan di penuhi dengan Puluhan ribu kayu yang tertancap di tanah.
"Kakak.. Tampaknya ini dimensi dimana ujiannya dilakukan." Ucap Zhi yuen setelah membuka matanya.
"Berhati-hatilah Yuen'er, Tugas kita sekarang hanya mencari senjata yang sesuai dengan hati kita." Ucap Zhi rhen menasihati adiknya.
"Akulah Pedang, Akulah Kekuatan dan Akulah Dewa yang Suci. Angkatlah aku, dan kita akan menguasai dunia ini bersama."
"Aku disebut pembunuh iblis. Tarik aku dan kita akan membunuh setiap mahkluk yang ada iblis di hatinya."
"Dunia dipenuhi dengan kegelapan, dan aku yang merupakan cahaya dapat menerangi dunia ini. Angkatlah aku dan jadilah seorang ksatria yang membawa harapan." Ucap Zhi yuen membaca kata-kata yang tertulis dibeberapa kayu.
"Kakak.. Tulisan ini seakan dapat menggoyahkan hati kita. Apakah kita harus mengangkatnya.?" Tanya Zhi yuen.
"Tidak perlu buru-buru yuen'er, kita harus menyusuri semua kayu ini dan melihat kata yang sesuai dengan hati kita." Jawab Zhi rhen.
Mereka kemudian menyusuri semua kayu- kayu yang tertancap di tanah. Ada saatnya mereka tampak berpikir akan kata-kata yang ada dalam kayu itu. Tetapi belum ada satupun yang mereka pilih.
Tak terasa 3 bulan telah berlalu di dalam ujian seribu pedang. Tetapi mereka berdua belum menentukan pilihan mereka.
"Kakak.. Kita sudah membaca seluruh kata-kata yang ada di semua kayu ini. Dan sebagian besar kayu itu hampir menyatakan apa yang ada di hati kita. Tetapi, kakek berkata hanya ada 1 kayu yang mewakili hati kita. Aku sedikit ragu dengan apa yang akan aku pilih." Ucap Zhi yuen.
"Tenanglah Yuen'er, bagaimana pun pasti ada satu kayu yang betul-betul mewakili hati kita. Kau pasti sudah memiliki beberapa kayu yang akan kau tarik. Sekarang kita harus membesarkan tekat di hati kita.
Ayo... Mungkin sudah saatnya kita menentukan pilihan kita." Ucap Zhi rhen meyakinkan adiknya.
"Baiklah kak.. Aku akan pergi ketempat dimana kayu yang mungkin mewakili hatiku." Ucap Zhi yuen sambil berjalan kearah selatan.
"Hmmmm... Aku juga akan menentukan pilihan ku sekarang." Ucap Zhi rhen berbalik arah menuju utara.
"Bertemu manusia membunuh manusia. Bertemu Iblis membunuh iblis. Bertemu dewa membunuh dewa. Angkatlah aku dan bunuh siapapun yang ingin kau bunuh" Gumam Zhi yuen dalam hati sambil memegang kayu yang ada di depannya.
"Tidak, jika aku langsung memberikan darahku dan mengatakan isi hatiku. Tidak.. Tidak boleh.. Setidaknya biarkan kakak yang terlebih dahulu memilih." Ucap Zhi yuen yang merasa bimbang.
Disebelah utara, terlihat Zhi rhen yang berdiri di depan sebuah kayu.
"Jujur, Aku adalah Pedang. Jujurlah, apakah arti pedang bagimu." Gumam Zhi rhen dalam hati membaca kata-kata yang ada di kayu tersebut.
Zhi rhen kemudian memegang kayu tersebut dan meneteskan darahnya.
"Lihatlah kearah selatan. Ada yang mengatakan dia binatang suci, ada juga yang mengatakan dia binatang iblis. Bahkan ada yang memanggilnya seekor rubah. Tetapi tidak perduli, Baik dia binatang iblis ataupun binatang suci. Bagiku dia tetaplah adikku Zhi yuen."
"Begitu juga dengan mu, tidak penting kau adalah senjata ataupun pedang. Saat aku mengangkat mu, kau akan menjadi saudara seperjuangan ku. Dimana aku ada, disitu pula kau berada. Karena kau sudah menjadi seperti tanganku sendiri." Ungkap Zhi rhen seperti apa yang ada dalam isi hatinya.
Saat itu juga, tanah di sekitar Zhi rhen tampak bergetar. Darah yang dikeluarkan tampak terhisap kedalam kayu itu.
"Aaggggkkk....!!!" Teriak Zhi rhen yang mulai kesakitan.
Zhi yuen yang melihat keadaan kakaknya di utara menjadi khawatir.
"Kakak....." Teriak Zhi yuen dengan lantang.
"Gawat, aku harus mencabut kayu ini dan menyelamatkannya." Gumam Zhi yuen dalam hati.
"Tapi, bahkan jika aku dapat menarik kayu ini. Apa yang bisa aku lakukan, siapa yang harus ku bunuh." Ucap Zhi yuen sambil gemetar memegang kayu itu.
"Semua orang mengatakan aku pengecut. Di medan pertempuran aku selalu berada di bagian belakang. Aku hanya dapat memberikan 17 serangan. Tetapi, aku dapat melindungi siapapun yang ingin ku lindungi." Itulah kata-kata yang muncul di benak Zhi yuen.
Zhi yuen kemudian melepaskan kayu yang sebelumnya di pegang. Dia terus berlari ke sebuah kayu yang ada dalam ingatannya. Zhi yuen kemudian menggigit tangannya. kemudian memberikan darahnya pada kayu yang sangat jauh dan menggenggamnya.
"Aku Zhi yuen sangat ingin membunuh musuhku guna membalaskan dendam ibuku. Tetapi, aku akan melepaskan seluruh dendam yang ada padaku untuk menyelamatkan nyawa kakakku. Tidak perlu 17, aku hanya butuh 1 perlindungan untuk kakakku." Teriak Zhi yuen mengungkapkan apa yang ada dalam isi hatinya.
"Aaagggkkk....!!! Aaagggkkk....!! Teriak Zhi yuen yang tidak kalah sakitnya dengan Zhi rhen saat darahnya terhisap pada kayu itu.
Terjadi guncangan yang sangat dahsyat disaat mereka berdua berhasil menarik kayu di dunia ujian seribu pedang. Seluruh kayu bergetar seakan-akan ingin membebaskan dirinya.
Baik Zhi rhen yang ada di utara dan Zhi yuen yang berada di selatan jatuh berlutut. Bukan hanya tenaga, tetapi esensi darah dan esensi jiwa mereka telah diserap hingga hampir habis.
Seluruh kayu yang ada di dunia itu telah berhasil membebaskan dirinya. Puluhan ribu kayu yang berada di atas langit berubah menjadi pedang, tombak, palu dan berbagai senjata lainnya yang siap menyerang mereka berdua.
Baik Zhi yuen dan Zhi rhen yang tampak berlutut terlihat tenang. Seakan-akan sebuah aliran energi yang sangat besar sedang berusaha memulihkan mereka.
Sebuah simbol garis biru seperti kilau petir muncul di tengah dahi Zhi rhen. Dan di tengah dahi Zhi yuen juga muncul simbol garis merah layaknya nyala api.
Mereka berdua kemudian berdiri dan segera berpindah ke pusat dunia seribu pedang. Mereka berdua kemudian mengambil posisi memunggungi satu sama lain. Layaknya pasangan yang saling melindungi.
"Aku Siap" Ucap keduanya secara bersamaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Lalu Adi
Menarik!!!!
2023-06-15
1
Dzikir Ari
Mantap betul Tor
2023-05-30
0
Haryanto Sendtot
up nya dong mantap
2022-11-24
1