Di kediaman utama keluarga Azura.
"Tuan Muda, saya sudah menghubungi keluarga Siloam dan mereka sudah bersedia untuk menyerahkan salah satu Putri mereka untuk menjadi istri Tuan Muda. Nanti sore mereka meminta kita mengunjungi mereka lalu mereka akan memperkenalkan Putri yang akan menjadi istri Tuan Muda." Seorang pria yang merupakan asisten berbicara pada Tuan mudanya yang sedang duduk diatas kursi roda.
"Oh," jawaban singkat dari pria berwajah tampan dan dingin itu membuat sang asisten hanya bisa tersenyum.
Mereka sedang membahas calon istri Tuan Muda tapi pria itu malah bersikap acuh tak acuh.
"Di kediaman Siloam, hanya ada 4 Putri disana, Putri pertama telah menikah tetapi sudah bercerai beberapa hari yang lalu. Sementara Putri kedua dari keluarga Siloam merencanakan pernikahannya dengan mantan suami putri pertama keluarga Siloam. Dua Putri yang lain masih belum menikah tetapi keduanya sudah memiliki kekasih." Lagi kata asisten bernama Jun.
"Bagaimana dengan tugasmu minggu lalu?" Lewi berkata sembari memandangi Jun, pria itu sudah melalaikan tugasnya dan sekarang malah mengurusi masalah perjodohan yang tidak penting.
Jun "..."
Tidak bisakah Tuan Mudanya mengeluarkan sedikit waktu untuk membahas masalah pernikahan itu?
Bersikap acuh tak acuh seperti ini malah akan membuat Tuan Mudanya kerepotan saat mendapat istri yang buruk.
Tapi apa yang bisa dilakukan asisten, dia tidak bisa membantah!
"Masalah itu Tuan, saya minta maaf karena belum bisa menemukan perempuan yang bersama Tuan pada malam itu. Saat itu terjadi hujan deras dan listrik di tempat itu mengalami mati hingga CCTV juga tidak berfungsi. Dan lebih lagi,,"
"Hentikan omong kosongmu! Kalau kau tidak bisa menemukan perempuan itu, sebaiknya kau menyerahkan surat pengunduran dirimu padaku!" Lewi berbicara dengan tatapan gelapnya.
"Ba,, baik Tuan." Jawab Jun.
Lewi memijat keningnya yang terasa sakit, dia masih ingat peristiwa malam itu seorang gadis yang manis memenuhi malamnya.
Bayang-bayang akan noda darah pada jok mobil nya juga menghantuinya hingga dia merasa sangat bersalah pada perempuan itu.
Seandainya perempuan itu sudah tidak suci lagi, dia akan mengabaikan masalah itu, tapi sekarang, dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja!
Perempuan itu harus ketemu dan menjadikannya istrinya!
"Seharusnya perempuan itu hamil dan beberapa bulan lagi dia mestinya pergi ke rumah sakit untuk menggugurkan kandungannya." Lewi mengatakan analisanya.
"Baik Tuan. Tapi kalau bisa Tuan mengatakan rupa perempuan itu? Paling tidak sedikit saja informasinya, karena jika kekurangan info seperti ini mungkin saja saya salah membawa orang." Ucap Jun.
"Sekarang kau memerintahku?!" Suara dingin lebih mengejutkan asisten itu.
Jun "..."
Bukan memerintah! Tapi bertanya!
"Saya tidak berani Tuan." Ucap Jun dengan keringat dingin memenuhi keningnya.
Dia hanya meminta sedikit saja petunjuk tetapi malah menyinggung Tuan Mudanya.
Sungguh tidak mudah!
"Pergi!" Perintah Lewi kemudian membuat Jun segera keluar dari kamar Lewi dan melakukan pekerjaannya dengan giat.
...
Kediaman keluarga Siloam.
Patricia berada dalam kamarnya, dia duduk sendirian sembari didandani oleh para pelayan.
Para pelayan awalnya sangat takut pada Patricia karena dulunya Patricia merupakan sosok yang memiliki kepribadian yang dingin.
Hanya pada Elsa sajalah Patricia selalu bersikap sangat lembut dan memperlakukan adik kandungnya seperti permata yang berharga.
Tapi sekarang,, para pelayan bahkan merasa sangat kasihan pada Putri pertama dari keluarga Siloam.
Sungguh nasib yang tragis dialaminya hingga sekarang berimbas pada kesehatan mentalnya.
"Nona Muda, apakah Nona menyukai warna ini?" Seorang pelayan bertanya pada Patricia sembari menunjukkan sebuah lipstik berwarna pink cerah.
Tapi sayang sekali, Patricia hanya diam dan tatapannya lurus ke depan seolah tidak terjadi apa pun.
"Pakaikan saja. Saat ini Nona muda sudah menjadi gila, jadi apapun yang kita lakukan padanya, dia tidak akan memarahi kita." Salah satu pelayan berbicara dengan keras.
"Sstt..! Berani sekali kamu berbicara seperti itu di depan Nona Muda! Bagaimana kalau,,"
"Apa?! Lihat sekarang, dia bahkan tidak bereaksi sedikitpun setelah aku mengatakannya. Jangan khawatir, Nona muda ini sudah gila dan keluarga Siloam akan menyerahkannya pada Tuan Muda cacat dari keluarga Azura. Jadi untuk apa kita menghormati nya lagi?! Dia akan segera meninggalkan keluarga Siloam!" Ucap pelayan itu dengan wajah kesalnya.
"Uh,, tapi aku cukup kasihan pada Nona Muda, dia seperti ini karena perbuatan adiknya dan sekarang dia akan diserahkan pada Tuan Muda cacat. Seumur hidupnya dia akan menjadi pelayan Tuan Muda cacat mendorong pria itu kemana-mana dan melayaninya sepanjang hari, sepanjang malam. Keluarga Nona Muda benar-benar tidak memiliki hati."
"Kau bodoh...! Bukan Nona muda yang akan menderita, tapi Tuan Muda dari keluarga Azura lah yang akan menderita! Harus mengurusi orang sakit mental yang bahkan makan saja perlu disuapi!" Pelayan yang lain menimpali.
"Benar juga, tapi apa kalian pikir keluarga Azura yang terkenal itu mau menerima perjodohan ini? Bahkan jika dia cacat, dia masih pria yang memiliki kekuatan dan kemampuan melebihi keluarga Siloam. Bahkan jika keluarga Azura mau menghempaskan keluarga Siloam, itu hal kecil bagi mereka,,"
"Apa katamu?!" Tiba-tiba pintu kamar terbuka memperlihatkan Elsa yang datang membawa sebuah gaun bersama beberapa pelayan.
"Nona Muda, maaf, sa,, kami tidak bermaksud!" Para pelayan menjadi ketakutan karena sudah ketahuan mengatakan hal-hal buruk tentang keluarga Siloam.
"Ckk,, kalau aku tidak datang, apakah kalian akan menghentikan mulut kalian mengatakan sesuatu yang jijik pada keluargaku?!" Elsa menatap pelayan itu dengan kesal.
Beraninya para pelayan itu menghina keluarganya, apalagi membuat penilaian pada keluarganya!
"Ka,, kami menyesal Nona." Para pelayan menunduk sangat rendah.
"Ck,, setelah ketahuan baru menyesal, seret mereka keluar dari kediaman ini, jangan berikan sepeserpun gaji mereka pada bulan ini!" Perintah Elsa pada pelayan lain membuat pelayan-pelayan lain segera menyeret pelayan dari kamar Patricia.
Setelah para pelayan pergi, suasana kamar menjadi lebih tenang, Elsa berjalan mendekati Patricia dengan senyum mengejek diwajahnya.
"Kakak, apa kau mendengarku? Ini aku, Elsa adikmu." Tanya Elsa.
Patricia "..."
Dia tidak bergeming, alam bawah sadarnya sedang menguasainya jadi dia sama sekali tidak bisa berinteraksi dengan dunia nyata.
"Hah,, benar-benar menyedihkan. Dulunya Kakak selalu bersikap dingin pada semua orang, tapi sekarang,, ck,, ck,, ck,,, hais,,, sungguh tidak berguna!" Elsa mendengus jijik lalu melemparkan gaun itu ke atas meja dan menoleh pada pelayan.
"Pakaian gaun itu padanya, tepat pada pukul 7 malam antar dia ke bawah untuk menemui calon suaminya." Kata Elsa.
"Baik Nona Muda." Pelayan menjawab secara serentak lalu mulai memakaikan gaun pada Patricia dan menunggu pukul 7 malam untuk mengantar Patricia ke lantai bawah.
@Interaksi
Digaji pake 2000 kata per hari,, hehe...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Naraa 🌻
Gila satu keluarga jahat kejam semua ga ada yg beres
2022-06-11
2
Epifania R
ayo bangkit patricia
2022-04-26
0
Adhe Nonha Cyantik Atawuwur
saudari lucnutt
2022-03-19
2