Delavar langsung menyandarkan kepala di sandaran sofa saat senjatanya akhirnya mengkerut juga. “Satu setengah jam dia tegang, akhirnya jinak juga,” ungkapnya dengan perasaan yang sangat lega. “Dan aku tak perlu membuang bibit kualitas premiumku lagi,” imbuhnya. Perasaannya sangat gembira tak jadi mengantarkan kepergian jutaan calon anak-anaknya lagi.
Dariush menepuk pundak kembarannya. “Jadi, mau kita apakan pak tua itu?” tanyanya.
“Pak tua siapa?” Mommy Diora ikut menimpali karena penasaran.
“Orang tua Amartha, orang yang membuat Delavar menjadi tegang,” jelas Dariush seraya menepuk bagian pangkal paha kembarannya.
Plak!
Delavar menggeplak lengan kembarannya yang sangat iseng. “Jauhkan tanganmu itu, bodoh! Dia baru saja jinak,” tegurnya.
Dan Dariush menyengir seolah tak merasa bersalah. “Makanya, kau pakai dalamanmu agar tak mudah bagun lagi,” balasnya tak mau disalahkan jika Delavar kembali tegang.
“Sudahlah, aku mau mengecek Amartha dulu.” Delavar melepaskan pantatnya dari sofa yang nyaman, tapi ada tempat yang lebih nyaman lagi untuk saat ini. Kamarnya.
“He, tunggu!” Dariush mencegah kembarannya yang hendak melangkah.
“Apa?” Delavar menaikkan sebelah alisnya menunggu jawaban.
“Pak tua itu mau kita apakan? Kau belum menjawab pertanyaanku yang itu.”
“Ck! Aku lupa jika belum memberikan dia pelajaran,” ucap Delavar. Dia pun kembali duduk dengan kaki kanan ditumpukan pada paha sebelah kiri.
“Delavar!” seru Mommy Diora memelototi anaknya. “Pakai dulu bajumu! Kau mau mengumbar tubuhmu yang baru saja mengkerut itu pada seisi mansion?” omelnya. Dia yang duduk di hadapan putra ketiganya itu tentu saja melihat dengan jelas saat Delavar duduk dengan posisi hanya bertumpu dengan satu kaki.
Delavar langsung merapatkan kakinya. “Sorry, Mom. Rasanya sejuk tanpa memakai dalaman,” kelakarnya.
“Pakai bajumu!” Kini Daddy Davis ikut memberikan perintah. Walaupun Delavar adalah putranya, tapi saat ini sudah dewasa dan tentu saja termasuk ke dalam menodai mata istrinya.
“Iya.” Delavar kembali beranjak dari sofa. “Kita bertemu di gudang saja, sepasang suami istri itu sedang mode galak,” pintanya pada Dariush. Namun tak lupa dia mengejek orang tuanya yang sedang menatapnya dengan mata yang membulat.
Delavar mengayunkan kaki menuju anak tangga. Tapi baru mendapatkan tiga langkah, dia berbalik dan berniat menggoda orang tuanya yang sudah pasti masih menatapnya. “Mommy, lihat.” Dia berpura-pura hendak membuka handuk kimononya di sana.
“Delavar! Kembali ke kamarmu!” seru Mommy Diora yang reflek langsung menutup matanya karena dikira putranya itu meloloskan handuk. Sekarang kondisinya sudah berbeda, anak ketiganya itu bukan bocah kecil yang dahulu sering dia mandikan. Kini Delavar seorang pria dewasa.
Delavar tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjai mommynya. “Kalian lucu sekali,” kelakarnya. Dia bisa melihat wajah shock kedua orang tuanya dan juga Dariush.
“Bocah tengik! Bisa-bisanya mengerjai orang tuamu sendiri.” Daddy Davis melempar sepatu pantofelnya ke arah Delavar.
Delavar yang sedang tertawa hingga matanya sipit itu pun tak tahu jika mendapatkan serangan dari daddynya. “Argh ... untung tak mengenai pabrik pembuatan bibit premiumku,” raungnya karena pantofel itu mendarat tepat di pahanya.
Dariush yang melihat kembarannya sedikit menahan sakit pun mendekati Delavar dan mengelus pundak anak ketiga itu. “Ayo ku tunjukkan arah jalan menuju kamarmu yang jauh lebih menyiksa, karena ada Amartha yang tak bisa kau jamah sedang berada di sana,” ejeknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
π!!
Allahuakbar 🤣 delavar
2023-05-27
0
Sela Defi
harmonis tp bikin ngakak dan puyeng🥴🥴
2022-12-22
0
Novano Asih
hahaha keluarga somplak tp kompak dan akur
2022-11-12
0