Delavar mengayunkan kaki menuju mobilnya yang terparkir di depan mansion keluarga Dominique. Dia tak sabar ingin mencuri pandang dengan wanita yang selalu ada dalam fantasinya ketika proses pergantian pelumas.
Bunyi dua pintu yang tertutup secara bersamaan membuat Delavar menatap ke arah kursi di sampingnya. “Dariush, kenapa kau masuk ke dalam mobilku?”
“Irit bensin dan mengurangi emisi karbon, lagi pula arah tempat kerja kita sama,” jawab Dariush. Padahal dia sengaja ingin melihat progres kembarannya mendekati seorang wanita yang bekerja di perusahaan sepupunya.
“Ck! Aku tak langsung berangkat ke kantor. Seperti biasa, aku akan menuju perusahaan Marvel dulu,” ungkap Delavar. Dia mengusir Dariush agar keluar dari mobilnya tapi tetap saja pria yang tumbuh dalam satu rahim dengannya itu tetap bergeming.
“Jalan saja, tak masalah ke kantor Marvel dulu. Lagi pula masih lama jam masuk kantornya.” Dariush tetap teguh dengan pendiriannya.
Delavar menggerutu saat Dariush memakai seatbelt dan memberikan perintah padanya untuk melajukan kendaraan. “Jangan mengganggu atau menggodaku saat berusaha mendekati Amartha,” peringatnya seraya kaki menginjak pedal gas.
Dariush mengedikkan bahu tak bisa berjanji akan hal tersebut.
Kendaraan roda empat itu melaju dengan kecepatan sedang menuju perusahaan Triple G Corp milik keluarga Giorgio. Tepat sekali saat Delavar memarkirkan mobil di basement, ada seorang wanita yang baru saja keluar dari mobil baru berwarna hitam.
“Itu Amartha.” Dariush menyenggol lengan kembarannya seraya menunjuk wanita yang sedang berjalan menuju lift.
“Aku sudah tahu,” balas Delavar. Tangannya membuka seatbelt dan tak sabar ingin segera menyusul sekretaris sepupunya.
Darisuh melakukan hal yang sama, melepas sabuk pengaman juga. “Kau tak mau berpura-pura sakit di depannya agar dirawat olehnya?” cetusnya memberikan ide.
Dan toyoran pun Delavar layangkan ke kening kembarannya. “Kau pikir aku ini seperti daddy yang mendekati mommy dengan banyak drama. Lagi pula kau belum tahu sedingin apa sifat Amartha,” elaknya.
Dariush menertawakan kembarannya, lebih tepatnya mengejek. “Wajahmu oke, badanmu lebih kekar dari Marvel, tapi masalah wanita ternyata kau kalah jauh,” kelakarnya. “Oke, bagaimana jika kita taruhan saja. Kalau kau berhasil mendapatkan Amartha, aku akan membelikan mansion yang luasnya sama dengan milik Danesh,” tawarnya. Dia berharap dengan adanya hadiah akan membuat Delavar tak gentar saat mendekati wanita.
Plak!
Delavar menggeplak kepala Dariush sangat kencang. “Kau pikir Amartha wanita apa sampai kau jadikan alat taruhan?!” Dia mengomeli kembarannya, tak terima jika wanitanya dianggap sebagai alat transaksi sebuah mansion. “Lagi pula aku bisa membeli tempat tinggal seperti Danesh tanpa kau iming-imingi hadiah seperti itu,” imbuhnya menegaskan jika dia tak semiskin itu sampai mempertaruhkan wanita yang dia taksir demi sebuah aset.
Dariush bertepuk tangan dengan tekad Delavar. “Ternyata kau goodboy, hanya saja Amartha tak melirikmu,” kelakarnya mengejek kembarannya yang sudah tiga bulan terakhir ini berusaha mendekati sekretaris Marvel.
“Kau tunggu di sini saja, aku turun sendiri,” peringat Delavar. Terlalu lama mendengarkan ocehan Dariush membuat waktunya terbuang sia-sia selama tiga menit.
Delavar yang sudah sampai di lantai teratas itu segera mendekati meja kerja Amartha. “Ehem!”
Deheman dari suara khas salah satu penerus keluarga bisnis Dominique itu membuat Amartha menatap Delavar. Wanita berparas cantik dan anggun tersebut mengulas senyumnya sekilas namun kembali memasang raut wajah biasa saja. Entah apa yang membuatnya menjadi wanita yang sekarang tak ramah lagi seperti dahulu. Sorot matanya juga sudah berbeda, kini terlihat datar dan tak ada binar bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
π!!
karena seorang pria wanita yang lembut menjadi sedingin salju
2023-05-27
0
Sela Defi
mungkin amarta takut akn gagal lg.. mka nya dia belum buka hti untk pria lain..
2022-12-22
0
Nuranita
marvel dsini tuh anakx george sama gabby ya....
2022-11-15
0