Dariush justru semakin menertawakan kondisi Delavar yang sedang berdesis menahan sakit pada daerah tubuh yang sampai saat ini masih tegak berdiri. “Dad, kau itu salah paham. Aku tak melakukan seperti yang kau pikirkan,” ungkapnya mencoba menjelaskan kepada orang tuanya yang masih terlihat marah padanya.
“Lalu, apa yang baru saja kalian lakukan?” tanya Daddy Davis.
“Aku hanya menggoda Delavar karena senjatanya tak bisa tidur,” kelakar Dariush diiringi tawa. Dia benar-benar tak tahan dengan situasi lucu yang dialami oleh kembarannya. Berniat menolong Amartha, justru terkena imbasnya.
“What?” pekik Daddy Davis. Dia sudah berpikir yang tidak-tidak. “Menggoda katamu?!” berangnya. Tubuh kekarnya berdiri dan menunjuk ke arah putra keduanya.
“Bukan menggoda seperti yang kau bayangkan, Dad.” Dariush mengangkat kedua tangannya dan memberikan kode pada Daddynya untuk tenang.
“Bohong, Dad. Dariush memainkan milikku, dia sudah tak normal.” Delavar tak mau terkena imbas kesalah pahaman orang tuanya sendirian. Dia sudah merasakan sakit, maka kembarannya juga harus mendapatkan hal yang sama.
Dariush melotot ke arah Delavar. “Jangan memfitnahku, Delavar!” tegurnya.
Delavar menarik sebelah sudut bibirnya, balik mengejek Dariush. “Dia memegang tubuhku sampai berdiri, Dad. Hukum saja anakmu itu, benar-benar sudah gila, saudara kandung sendiri masih saja dia taksir.” Anak ketiga keluarga Dominique itu semakin memprovokasi orang tuanya dan suasana di sana menjadi lebih panas karena wajah Daddy Davis saat ini terlihat bersungut-sungut.
“Dariush! Kau mau ku hukum ke Indonesia juga seperti Danesh? Atau ku jodohkan dengan wanita agar perilakumu tak menyimpang? Masih banyak wanita di dunia ini, kenapa harus kembaranmu sendiri yang kau sukai!” omel Daddy Davis seraya menjewer dua telinga anak keduanya.
“Dad, Delavar itu berbohong padamu, aku tak mungkin menyukai sesama batang. Aku masih normal,” jelas Dariush. Dia memegang kedua tangan orang tuanya yang sangat kencang menarik telinganya.
“Pft ... hahaha.” Delavar tertawa terbahak-bahak melihat wajah Dariush yang terlihat menahan sakit seperti dirinya tadi. “Satu sama,” ujarnya.
Mommy Diora bergeleng kepala melihat tingkah dua putranya itu. Benar-benar kekanakan jika sudah berada di lingkungan keluarga Dominique. “Sudah, Dad. Kau itu dikerjai oleh anak-anakmu,” ungkapnya mencoba melepaskan tangan sang suami dari Dariush.
Dariush bisa bernapas lega, telinganya sangat merah saat ini. “Bisa-bisanya kau memfitnahku setelah ku bantu menolong wanitamu,” cicitnya menatap kesal pada kembarannya.
“Sorry.” Delavar menepuk pundak Dariush agar kembarannya tak marah padanya. Namanya juga sudah bersama sejak berada di rahim ibu, hanya ucapan maaf saja sudah membuat anak kedua tak jadi mengomel pada Delavar.
“Delavar, Dariush,” panggil Mommy Diora yang saat ini sedang mengelus dada suaminya. “Jelaskan situasi yang sebenarnya, jangan mengerjai daddy kalian terus. Daddy kalian sudah tua, bagaimana kalau nanti dia jantungan,” pintanya.
“Jadi seperti ini, Dad—” Delavar pun menceritakan secara sekilas kenapa senjatanya bisa berdiri dan sulit dijinakkan.
“Brengsek! Orang tua macam apa yang menjebak anak sendiri seperti itu,” berang Daddy Davis setelah mendengar semua cerita dari putranya. “Kau sudah memanggil dokter keluarga untuk ke sini?” tanyanya. Sekarang dia merasa bersalah karena sudah menggeplak anggota tubuh anaknya yang sedang tegak itu.
“Saya sudah di sini, Tuan.” Bahkan kedatangan Mr. Brave pun tak mereka sadari karena terlalu asyik.
Delavar bisa menghembuskan napasnya lega. “Akhirnya kau datang juga.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Sela Defi
semngatttttt 🙈🙈🙈🙈
2022-12-22
0
Eni Satria
keluarga cemara,somplak
2022-10-12
0
fifid dwi ariani
trus berkarya
2022-09-15
0