BAB 7

+62***********

Bagikan tugas ini ke grup kelasmu

Me

Maaf dengan siapa, ya ?

Walaupun bingung menerima pesan malam-malam namun Chelsea tetap menanggapinya, rasa ngantuknya hilang entah kemana.

+62**********

Makanya tugasnya dibuka supaya tau pengirim pesannya

Lagian ada ya mahasiswa tidak tau nomor dosennya

Dengan kesal Chelsea membuka tugas yang dikirim PDF dan sontak membelalakkan matanya tak percaya, kemudian ia meneruskan ke grup kelasnya. Ia tak mau menerima ajukan seisi kelas ji,a terlambat membagikan tugas.

“Dasar manusia planet, gak becus jadi dosen. Seenak jidatnya aja memberi tugas dengan deadline pagi-pagi pula. “ rutuk Chelsea kemudian mulai mengerjakan tugasnya.

Seketika grup kelas ramai, semua penghuni grup ikut berkomentar dengan berbagai bahasa, semua kata-kata umpatan keluar dan kebun binatang pun tiba-tiba berpindah ke grup kelas jurusan akuntansi.

Suasana grup Whatsapp kembali sunyi, sesaat setelah kehebohan terjadi kemungkinan besar para penghuninya sedang bergelut dengan tugas mengingat dosen gila itu memberikan deadline besok jam 09.00. Ini adalah tugas pertama dan mereka tentu saja tak ingin bermasalah dengan dosen manapun yang akan menghambat kelulusannya mengingat sebentar lagi sebagian dari mereka akan menyelesaikan studinya.

Chelsea menguap lebar-lebar tak dapat lagi menahan rasa kantuknya jam dinding di kamarnya yang sederhana telah menunjukkan 00.30. Chelsea berdecak kesal karena waktu tidurnya banyak tersisa demi menyelesaikan tugasnya. Tak ingin membuang jam istirahatnya percuma, ia segera membaringkan tubuhnya dan menutup matanya yang terasa semakin berat.

♤♤♤♤

Suara adzan subuh perlahan memasuki indera pendengaran Chelsea membuatnya segera tersadar dari mimpi indahnya. Perlahan matanya terbuka dan berusaha mengumpulkan nyawanya yang sempat bercerai berai saat berada dipulau mimpi, setelah itu ia bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu sekaligus membersihkan diri agar tidak terburu-buru dan lebih santai karena tinggal mengganti baju saat akan ke kampus.

Selesai kewajibannya dua rakaat yang ditandai dengan salam kemudian Chelsea meraih ponselnya yang sejak tadi berteriak meminta perhatiannya. Dengan malas ia menggeser tombol hijau untuk menjawab panggilan yang belum ia save nomornya.

“Assalamualaikum ,,,” sapa Chelsea dengan suara malas bin kesal

“Kenapa lama sekali baru menjawab teleponku ? dasar mahasiswa gak ada akhlak “ suara datar Kiano bergema menyapa pendengaran Chelsea.

“Maaf pak, tadi saya shalat dan tidak bisa segera menjawab panggilan bapak, lagian juga menelepon jam segini.” Chelsea akhirnya membalas ucapan dosennya yang menyebalkan itu. Ia sudah pasrah jika dengan pembelaan dirinya hingga dosen gila itu mempersulitnya, bukankah kampus itu milik pamannya ? Dan rektornya adalah kakak sepupunya sendiri ? Gak masalah kan kalau pada detik-detik terakhir studinya ia menggunakan fasilitas keluarganya ? Chelsea mulai memikirkan segala kemungkinan yang akan ia lakukan jika keadaan memaksa. Senyum manis menghiasi wajahnya yang cantik dalam kesederhanaan.

“Tugas yang saya Bagikan semalam harus di kumpul sekaligus lewat PJ, jangan sendiri-sendiri ruanganku akan penuhi dengan kalian “

“Baik pak. “

“Ingat jangan telat karena saya tidak akan menerima alasan apapun untuk sebuah keterlambatan. “

“Baik pak, saya mengerti. Assalamualaikum. “ Chelsea segera mematikan sepihak panggilan Kiano. Ia tak ingin berlama-lama berbicara dengan dosen yang suka mengeluarkan kata-kata yang menekan lawan bicaranya.

Kiano menatap kesal layar ponselnya dimana panggilan selulernya terputus tiba-tiba. Dirinya belum selesai berbicara namun mahasiswinya itu sudah memutuskan panggilan lebih dulu. Hal yang tak disukai oleh seorang Kiano, selama ini tak seorang pun berani melakukannya.

“Dasar mahasiswi kurang ajar. Gak ada sopan-sopannya, percuma wajah cantik tapi tak ada akhlak.” Kiano mengumpat sekaligus mengakui kecantikan Chelsea secara tidak sadar.

Tak ingin terlambat, Chelsea segera menyiapkan sarapannya sambil mengirimkan pesan di grup kelasnya agar mengumpulkan tugas padanya. Setelah menuntaskan sarapannya, Chelsea segera mengganti bajunya dan bersiap ke kampus.

Jarak antara rumah kostan dan kampus sangat dekat sehingga Chelsea tak perlu menggunakan angkot atau semacamnya hanya perlu keluar gang kemudian berjalan kaki maka sampaikan ia di kampus.

Chelsea berjalan dengan langkah setengah berlari menuju kelasnya untuk mengumpulkan tugas teman-temannya agar terhindar dari kata-kata pedas sang dosen walaupun jarum pendek sang penunjuk waktu masih berada diantara angka 7 dan angka 8, ya masih banyak waktu tapi jika bisa mengumpulkan lebih cepat berarti ia bisa menyelesaikan urusannya dengan dosen menyebalkan itu.

“Yang sudah datang kumpul cepat tugasnya ,,,”

“Udah kok, noh di atas meja. “ balas Diana menunjuk dengan dagunya ke arah meja.

Chelsea mendekati meja yang biasa ditempati dosen saat mengajar dan memeriksa tugas teman-temannya satu per satu. Senyuman manis kembali terpahat indah di wajah cantiknya melihat tugas teman-temannya telah lengkap artinya kali ini ia tidak akan mendapatkan kata-kata pedas dari pak Kiano.

“Ok, aku ke ruangan pak Kiano dulu, ya ,,,”

“Mau gak ditemenin ?” Diana menawarkan sedikit kebaikan yang ia miliki

“Gak usah, terima kasih, tunggu disini aja. “

“Maaf dear, gak bisa menunggumu aku harus ke tempat doi. Seminggu gak ketemu rasanya setahun. “ balas Diana terkikik geli dengan ucapannya sendiri.

“Ya udah, salam ya. Bye ,,,” Chelsea kemudian keluar ruangan sementara yang lain masih betah karena memang mereka masih ada kuliah jam berikutnya.

Tiba di depan pintu ruang dosen, Chelsea mengatur napasnya, ia bagaikan akan mendaki gunung yang sangat tinggi rasanya berat dan butuh tenaga ekstra.

“Lho dek, ngapain disitu ?” tanya Seno yang juga akan masuk ke dalam ruangan dosen.

“Kakak sendiri ngapain ke sini ?? masa rektor mendatangi ruang dosen ?” tanya balik Chelsea.

“Gak apa-apa kali, lagian sepi gini. Sini Kakak bantu bawa, ini pasti tugas dosen baru itu kan ?” Seno meraih tumpukan makalah yang berada di tangan Chelsea. Ia tak tega melihat didepan matanya adik sepupu kesayangannya kerepotan.

Keduanya melangkah beriringan memasuki ruang dosen yang memang tampak sunyi, hanya satu meja yang terisi siapa lagi kalau bukan pak Kiano. Seno kemudian meletakkan sebagian makalah yang diambilnya dari tangan Chelsea.

“Ck, mahasiswa sekarang senangnya memanfaatkan kekasihnya. “ ucap Kiano mencebikkan bibirnya. Seno hanya tersenyum , ini kali kedua sahabatnya itu salah paham tentang hubungannya dengan Chelsea.

“Jangan terlalu cepat menilai, men ,,, kadang yang terlihat berbeda dengan kenyataannya. “ balas Seno santai dan apa adanya.

“Namanya juga memanfaatkan kesempatan, pak. Jarang lho mahasiswa sederhana kayak saya bisa dekat dengan seorang rektor muda dan tampan yang pastinya tajir melintir. “ timpal Chelsea ketus.

“Dasar gadis matre. “

“Jelaslah pak, jaman gini mana ada gadis yang tidak matre. Semua butuh duit pak. “ balas Chelsea tak mau kalah.

“Berani kurang ajar ya !! Sepertinya beasiswamu akan segera dicabut karena sudah dipastikan nilai pada mata kuliah saya akan sangat mengenaskan. Dan saya tidak akan mempertimbangkan hubungan kalian !!” ancam Kiano tersulut emosinya. Sebagai seorang CEO tak ada seorang pun yang berani membantahnya.

“Gak masalah pak, silahkan aja. Toh sisa dua semester lagian saya hanya formalitas aja kuliah. Sayang kan, jika otak cerdas tapi tidak sekolah. “ ucap Chelsea tak terpengaruh dengan ancaman nilai dosennya.

Rasa kesal Kiano benar-benar sudah sampai pada puncaknya, seandainya bisa di lihat mungkin tanduknya sudah keluar disertai dengan asap pada kepalanya. Ternyata gadis yang kelihatannya sederhana namun bahasanya sangat menyakitkan.

💖💖💖

dua bab hari ini cukup, ya,,,

semoga readers sehat dan bahagia bersama keluarga

terima kasih atas dukungannya

Terpopuler

Comments

anita

anita

keanu bawaanya marah2

2024-03-11

0

Siti Jufrah

Siti Jufrah

di kasi nilai E loh chelll......

2022-03-25

2

Gauri Utama

Gauri Utama

Padahal udh di warning Seno biar ga semena2

2022-03-21

2

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 BAB 4
5 PART 5
6 PART 6
7 BAB 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PART 79
80 PART 80
81 PART 81
82 PART 82
83 PART 83
84 PART 84
85 PART 85
86 PART 86
87 PART 87
88 PART 88
89 PART 89
90 PART 90
91 PART 91
92 PART 92
93 PART 93
94 PART 94
95 PART 95
96 PART 96
97 PART 97
98 PART 98
99 PART 99
100 PART 100
101 PART 101
102 PART 102
103 PART 103
104 PART 104
105 PART 105
106 PART 106
107 PART 107
108 PART 108
109 PART 109
110 PART 110
111 PART 111
112 PART 112
113 PART 113
114 PART 114
115 PART 115
116 PART 116
117 PART 117
118 PART 118
119 PART 119
120 PART 120
121 PART 121
122 PART 122
123 PART 123
124 PART 124
125 PART 125
126 PART 126
127 PART 127
128 PART 128
129 PART 129
130 PART 130
131 PART 131
132 PART 132
Episodes

Updated 132 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
BAB 4
5
PART 5
6
PART 6
7
BAB 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PART 79
80
PART 80
81
PART 81
82
PART 82
83
PART 83
84
PART 84
85
PART 85
86
PART 86
87
PART 87
88
PART 88
89
PART 89
90
PART 90
91
PART 91
92
PART 92
93
PART 93
94
PART 94
95
PART 95
96
PART 96
97
PART 97
98
PART 98
99
PART 99
100
PART 100
101
PART 101
102
PART 102
103
PART 103
104
PART 104
105
PART 105
106
PART 106
107
PART 107
108
PART 108
109
PART 109
110
PART 110
111
PART 111
112
PART 112
113
PART 113
114
PART 114
115
PART 115
116
PART 116
117
PART 117
118
PART 118
119
PART 119
120
PART 120
121
PART 121
122
PART 122
123
PART 123
124
PART 124
125
PART 125
126
PART 126
127
PART 127
128
PART 128
129
PART 129
130
PART 130
131
PART 131
132
PART 132

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!